Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Monitoring Terapi Warfarin pada Pasien Pelayanan Jantung pada Rumah Sakit di Bandung Putri, Norisca A.; Lestari, Keri; Diantini, Ajeng; Rusdiana, Taofik
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.259 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui monitoring terapi warfarin untuk menjamin ketepatan dosis,keamanan terapi, dan mengetahui apakah dosis terapi warfarin yang digunakan telah memenuhi kriteria  penggunaan obat warfarin yang rasional. Derajat antikogulasi setiap pasien diukur dengan parameter waktu protrombin yang dinyatakan dengan International Normalized Ratio (INR). Metode Penelitian meliputi monitoring terapi warfarin terhadap 80 pasien di pelayanan jantung melalui PT-INR, pendataanklinis pasien meliputi, usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, jenis penyakit, dosis yang digunakan dan obat lain yang dikonsumsi secara bersamaan. Hasil monitoring menunjukkan rata-rata INR pasien yaitu 1,38± 0,42 hasil ANAVA (α = 0,05) menunjukkan tidak ada pengaruh dosis terhadap INR(p=0,13) tetapi ada pengaruh pada umur (p =0,014), hasil uji beda (α = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan terhadap rata-rata INR berdasarkan jenis kelamin (p =0,051), umur (p =0,397), dan variasi dosis (p = 0,057). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dosis warfarin belum mencapai target terapi INR (2–3).Kata kunci: Warfarin, penyakit trombotik, PT-INR Warfarin Therapy Monitoring of Cardiac Care Patients in Hospital in BandungAbstractThe aims of this study were to identify the rational warfarin monitoring therapy to guarantee the rightdose, therapy security, and whether the dose of warfarin therapy has completed the rational criteria ornot. Degree of antikoagulasi for each patient is measured with protombin time as International Normalized Ratio (INR). The methods consist of warfarin monitoring therapy towards 80 patients at the heart service through the PT-INR constant, medical data, such as age, gender, weight, height, type of the disease, dose usage and another medicine which is used together, and statistical test of the average of INR. The monitoring result shows that patient’s INR average is 1,38 ±0,42, the result of ANAVA (α=0,05)shows that there’s no impact of dose towards INR (p=0,13) but there’s an INR average impact basedon gender (p=0,051), age (p=0,397) and dose variation (p=0,057). The results shown that warfarin dose which used is not bleeding risk.Key words: Warfarin, trombotic disease, PT-INR
Sitotoksisitas Ekstrak Metanol dan n-Heksan dari Spons Laut Stylotella aurantium dan Callyspongia aerizusa terhadap Lini Sel HeLa Amalia, Riezki; Mirdayani, Eli; Hanifah, Syifa; Hadad, Nur Diana; Sahidin, Idin; Diantini, Ajeng
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2025.v14i2.63894

Abstract

Spons laut merupakan salah satu sumber utama senyawa bioaktif karena kemampuannya menghasilkan metabolit dengan struktur unik, seperti manzamine A, avarol, dan callyaerin G, yang memiliki aktivitas biologis tinggi sebagai mekanisme pertahanan diri. Dua spesies spons laut yang dilaporkan memiliki potensi aktivitas biologis adalah Stylotella aurantium dan Callyspongia aerizusa, namun studi mengenai potensi sitotoksisitas dan antikanker keduanya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi sitotoksisitas ekstrak metanol dan n-heksan dari S. aurantium dan C. aerizusa terhadap lini sel kanker serviks HeLa dengan menggunakan metode water soluble tetrazolium-8 (WST-8). Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak metanol S. aurantium memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai IC₅₀ sebesar 873.65 µg/mL pada waktu perlakuan 24 jam. Berdasarkan kriteria ISO 10993-5, ekstrak metanol S. aurantium pada konsentrasi 1.000 µg/mL dengan waktu perlakuan 24 jam menghasilkan persentase sel viabel sebesar 39,88 ± 2,88%, yang dikategorikan sebagai aktivitas sitotoksisitas moderat hingga kuat. Sebaliknya, ekstrak n-heksan S. aurantium serta ekstrak metanol dan n-heksan C. aerizusa menunjukkan nilai IC₅₀ >1.000 µg/mL pada waktu perlakuan 24 jam dan tidak menunjukkan aktivitas sitotoksisitas signifikan terhadap sel HeLa pada konsentrasi 1.000 µg/mL. Temuan ini mengindikasikan bahwa ekstrak metanol S. aurantium memiliki potensi sitotoksik yang layak diteliti lebih lanjut sebagai kandidat antikanker.