Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Media Pembelajaran Budaya Sekolah Islami Berbasis Multimedia Wahyuni Wahyuni; Muhammad Iqbal; Fitri Rizani; Najmuddin Najmuddin
Jurnal Tika Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Teknik Informatika Aceh
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Bireuen - Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/tika.v8i1.1891

Abstract

Islamic education is a process of directing human development (ri'ayah) in terms of body, mind, language, behavior and social and religious life directed towards goodness towards perfection, with the existence of Islamic education in the world of education will train students' feelings in such a way that in their life attitudes actions, decisions and approaches to all types of knowledge are influenced by Islamic ethical values. Multimedia allows computer users to get output in a much richer form than conventional table and graph media. Multimedia-based learning media is a tool or intermediary that is useful to facilitate the teaching and learning process, in order to streamline communication between teachers and students. This is very helpful for teachers in teaching and makes it easier for students to receive and understand lessons. This process requires teachers who are able to harmonize between learning media and multimedia-based learning methods.
PROGRAM KEDISIPLINAN SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH: Studi Kasus di Dayah Terpadu (Boarding School) SMA Babul Maghfirah Aceh Besar Najmuddin Najmuddin; Fauzi Fauzi; Ikhwani Ikhwani
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 8, No 02 (2019): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.682 KB) | DOI: 10.30868/ei.v8i2.430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem penerapan kedisiplinan siswa di SMA Babul Maghfirah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan program kedisiplinan di lingkungan sekolah sudah dilakukan dengan baik, program dimulai dengan perencanaan, pengelompokan, penerapan, pengawasan, evaluasi, hukuman, dan penghargaan. Upaya penanggulangan indisipliner siswa dilakukan melalui: bimbingan, tanggung jawab terhadap perbuatan, modifikasi lingkungan, dan pengembangan kedisiplinan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi pengelola SMA Babul Magfirah dalam membimbing kedisiplinan siswa baik kendala internal dan eksternal, secara umum kendala yang dihadapi yaitu: kekurangan guru bimbingan dan ruangan untuk bimbingan, kurang konsisten dalam menjalankan program kedisiplinan, sikap tidak terbuka terhadap masalah yang dihadapi oleh siswa yang menyebabkan terjadinya pelanggaran, kesadaran orang tua untuk membimbing siswa, serta kurangnya melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak sekolah.Adapun bentuk-bentuk pelanggaran kedisiplinan yang sering dilakukan siswa, yaitu: terlambat datang ke sekolah, terlambat masuk kelas, tidak memperhatikan ke papan tulis, mencoret-coret dinding, berteriak di kelas, memukul meja, tidak mengerjakan PR, membawa HP, berkelahi, dan merokok.
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Paud Menggunakan Tikar Monopoli Berbasis Lesson Study Marwan Marwan; Misnar Misnar; Najmuddin Najmuddin; Intan Zuhra; Rahma Rahma
JEA (Jurnal Edukasi AUD) Vol. 9 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jea.v9i1.9587

Abstract

Pedagogic competence must be mastered by Early Childhood Education teachers. The purpose of this study was to determine the pedagogical competence of PAUD teachers using lesson study-based Tikar Literasi and analyze using a mixed method. 50 early childhood teachers as the subject of this research. Nevertheless, Interviews and observation as the data collection. The results show that planning indicators are the preparation of curriculum tools, designing lesson study-based learning, and the use of Tikar Monopoli with a teacher confidence level of 85%. Learning achievement using Tikar Monopoli in the confident category is 92%, Lesson Study-based learning implementation indicators in the very confident category reach 90%, and learning achievement using Tikar Monopoli based on lesson study in the confident category is 87%. Thus the conclusion was the pedagogic competence of early childhood teachers is in category A (76-100), which means that the pedagogic competence of PAUD teachers using lesson study-based Tikar Monopoli is in the high category.
PIKIRAN SADAR DAN BAWAH SADAR Ikhwani Ikhwani; Najmuddin Najmuddin; Syarkawi Syarkawi
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 6 No 2 (2022): LENTERA, MEI 2022
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pikiran menjadi cakrawala yang dapat mencerahkan hati. Tanpa Pikiran, manusia tidak mampu memahami bentuk pengajaran apapun baik yang telah Allah turunkan dalam Al-Qur’an dan melalui para Rasul-Rasul Nya. Hal ini bermakna bahwapikiran sangatlah mutlak dibutuhkan dalam proses pencarian dan transferilmu pengetahuan kepada ummat manusia. Dengan memaksimalkan kerja akal dan pikiran, manusia mampu menganalisa serta memahami secara mendalam semua komponen-komponen pendidikan yang telah Allah turunkan melalui perantara kitab dan rasulNya. Setiap manusia normal terlahir dengan potensi Pikiran Sadar dan Bawah Sadar yang sama. Namun, dalam proses tumbuh-kembang seorang manusia hanya sebagian kecil saja dari seluruh potensi yang berkembang sepenuhnya dalam Pikiran Sadar. Umumnya manusia modern tidak banyak menggunakan potensi Bawah Sadarnya karena di sekolah dia hanya diajarkan bagaimana menggunakan Pikiran Sadarnya (logika dan analisa). Padahal kalau kita mau menggunakan potensi Bawah Sadar kita, manusia bisa mengembangkan dirinya ke level yang lebih tinggi. Sebenarnya, dalam beraktivitas, manusia memakai 2 pemikiran, yaitu pikiran Sadar (Conscious Mind) dan pikiran bawah sadar (sub Conscious Mind). Pikiran Sadar adalah pikiran analitis, kritis dan merupakan bagian yang memutuskan. Sementara Pikiran Bawah Sadar menurut maestro Hypnotherapy salah satunya berfungsi sebagai gudang penyimpanan informasi dan sumber emosi. Pikiran sadar terletak di bagian korteks otak. Pada usia sekitar 3 tahunan, pikiran sadar seorang anak mulai aktif. Pikiran sadar ini adalah bagian otak yang digunakan untuk berpikir dan hanya mewakili 10% dari kemampuan otak manusia.
Media Pembelajaran Kitab Masailal Muhtadi Berbasis Multimedia Al Azhar; muhammad iqbal; Najmuddin Najmuddin; Daril Azmi
Jurnal Tika Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Teknik Informatika Aceh
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Bireuen - Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/tika.v8i2.2117

Abstract

This study is to develop a multimedia-based application for learning the scriptures using adobe flash cs 6 as a supporter for learning the scriptures. This study uses a research and development approach. The research site is at TPQ Zakiyatul Athfal Mane Tunong. The object of this research is the application of multimedia-based text book learning aids using macromedia flash. The method used in data collection was done through observation and interviews. The method used to analyze the data is descriptive qualitative analysis technique which is disclosed in the description. The feasibility test developed by the multimedia-based book learning tool application using macromedia flash is very feasible to use, because it can be used using an Android cellphone.
Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Melalui Platform Digital Terhadap Siswa SD/MI di Kabupaten Bireuen Muhammad Rizal; Najmuddin Najmuddin; Muhammad Iqbal; Zahriyanti Zahriyanti
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.2952

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Penanaman Nilai-nilai Akhlak Melalui Platform Digital Terhadap Siswa SD/MI Kabupaten Bireuen. Dampak yang ditimbulkan oleh wabah Corona adalah pemberlakuan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19, telah mengakibatkan ribuan siswa di berbagai sekolah harus belajar di rumah, sehingga orang tua beranggapan bahwa pembelajaran berbasis online itu less effective, guru didorong untuk mengubah proses pembelajaran tatap muka dengan metode learning from home berbasis platform digital, seperti whatsapp grup, video conference, google classroom, google meet dan zoom meeting. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa penanaman nilai-nilai akhlak melalui platform digital belum efektif. Guru lebih mengandalkan platform WAG, video conference dan report of learning activitie dalam mengajar serta minimnya kemampuan dalam penggunaan platform digital lainnya. Siswa dan orang tua belum mampu bersinergi dan tidak konsisten dalam penanaman nilai-nilai akhlak kepada siswa. Penelitian ini menyarankan agar: (1) Guru dapat membuat panduan pembelajaran berbasis daring supaya dapat mencakup nilai-nilai akhlak dalam pembelajaran menggunakan platform digital, (2) Guru hendak meningkatkan pengembangan diri di bidang IT. (3) Orang tua tetap konsisten dalam penanaman nilai-nilai akhlak kepada siswa. 
Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar pada Sekolah Penggerak untuk Meningkatkan Profil Pelajar Pancasila pada SD Negeri 3 Ulim Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh Rosnita Rosnita; Hera Yanti; Najmuddin Najmuddin
Co-Value Jurnal Ekonomi Koperasi dan kewirausahaan Vol. 14 No. 3 (2023): Co-Value : Jurnal Ekonomi, Koperasi, & Kewirausahaan
Publisher : Program Studi Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/covalue.v14i3.3684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan program-program pendukung Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar untuk meningkatkan profil pelajar Pancasila di SD Negeri 3 Ulim, Kabupaten Pidie Jaya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kurikulum Merdeka Belajar dilakukan oleh Kepala Sekolah melalui sosialisasi kepada guru dan stakeholder. Guru mengikuti pelatihan, mengakses aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM), merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen awal, merancang modul projek P5. Pengorganisasian tugas guru didasarkan pada Surat Keputusan (SK) yang sesuai dengan tugas masing-masing. Pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar dipraktikkan melalui aksi nyata pada PMM, Penyusunan Modul Ajar yang berdiferensiasi, dan pembuatan modul Projek P5. Guru juga melaksanakan kegiatan projek yang melibatkan peserta didik dan masyarakat. Pengawasan melalui supervisi oleh pengawas dan kepala sekolah terhadap kualitas modul ajar berdiferensiasi dalam proses pembelajaran dan kualitas modul projek dengan kegiatan Projek P5. Kegiatan refleksi juga dilakukan bersama guru dan komite sekolah. Program Guru Belajar (KKG Mini), Sistem Manajemen Kelas (SMAK), dan Aksi Terpadu Hubungan Masyarakat (Ateamas), dilaksanakan sebagai tindakan lanjutan untuk mendukung Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar.Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar dan program-program pendukung telah berhasil diterapkan secara sistematis untuk meningkatkan Profil pelajar Pancasila di SD Negeri 3 Ulim, Kabupaten Pidie Jaya.
Management of Extracurricular Activities at SMP Negeri 1 Wih Pesam Bener Meriah Regency Moza Arita; Iis Marsitah; Najmuddin Najmuddin
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.7600

Abstract

The aim of this research is to describe the management of extracurricular activities at SMP Negeri 1 Wih Pesam, Bener Meriah Regency. This research uses a qualitative descriptive paradigm approach. Qualitative research is a research procedure that produces descriptive data in the form of written or spoken words from people who can be observed. In this research, the researcher tried to reveal and tell various forms of conditions, events and realities in the management of extracurricular activities at SMP Negeri 1 Wih Pesam, Bener Meriah Regency. The results of the research show that the planning for extracurricular activities that has been mutually agreed upon is very good because the school has involved all elements of the school, especially the head of student affairs, extracurricular supervisors, committees and parents by holding meetings to discuss the objectives of implementing extracurricular activities, scheduling extracurricular activities as well as the division of tasks and tasks. responsibilities of extracurricular supervisor teachers.
Epistimologi Filsafat Pendidikan Islam: “Studi Filosofis Dan Metode Pendidikan Islam” Muhammad Iqbal; Iskandar; Najmuddin
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 3 No 5 (2019): LENTERA, DESEMBER 2019
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandangan Islam tentang manusia dan kehidupan terbentuk dengan asas harmoni dan gabungan antara indera, akal, dan hati yang beriman. Harmoni ketiganya itu merupakan pangkal epistimologis paling fundamental dalam filsafat Islam. Permikiran dengan penghayatan dimanfaatkan sebagai instrumen atau alat dalam melakukan riset berdasar kerangka epistimologis tersebut. Aktifitas berpikir dianggap sebagai sebuah tugas suci dalam Islam, dan berpikir adalah alat untuk melahirkan hidup yang progresif, yang terbentuk dengan cara menyerap nilai-nilai dari realitas. Pendidikan Islam harus menjadi proses mencetak “insan kamil” yang mampu memaksimalkan seluruh potensi dirinya. Lazimnya metode pendidikan harus mencerminkan nuansa integratif-interkonektif yang mampu merangsang berkembangnya potensi secara maksimal.
Challenges of Implementing Character Education Based on Islamic Values in the Independent Campus Learning Curriculum (MBKM) Muhammad Iqbal; Najmuddin Najmuddin; Muhammad Rizal; Zahriyanti Zahriyanti
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 14 No 1 (2022): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v14i1.4839

Abstract

Character education based on Islamic values ​​in the higher education curriculum is increasingly becoming an interesting topic of debate in contemporary education. This article aims to determine the challenges and opportunities faced in implementing character education based on Islamic values ​​in higher education, using qualitative methods through literature studies and searches. This research explores the concept of Islamic-based character education, analyzes the challenges faced in its implementation, and identifies opportunities to strengthen this approach in higher education curricula. The results of the analysis show that although there are various challenges, such as integrating Islamic values ​​into the secular curriculum, public perception of Islamic education, and limited resources, there are also significant opportunities, such as increasing awareness of the importance of character-based on Islamic values. education, support from Islamic educational institutions, and the important role of universities in shaping students' personalities and morals. These findings imply the need for a holistic and integrated approach to overcoming challenges and seizing opportunities to strengthen character education based on Islamic values ​​in higher education environments.