Claim Missing Document
Check
Articles

The Role of Sharia Ta'awun Cooperative in Empowering the Community Economy (Case Study of Sharia Ta'awun Cooperative Klaten Regency) Darlin Rizki; Fauzul Hanif Noor Athief; Ricka Agustina; Arum Brawijaya Putri
AL- IKTISAB Journal of Islamic Economic Law Vol 6, No 2 (2022): Al-Iktisab: Journal of Islamic Economic Law
Publisher : University of Darusssalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/al-iktisab.v6i2.8400

Abstract

This research aims to determine the role of sharia ta'awun cooperatives in community economic empowerment and to find out the opportunities and challenges that exist in sharia ta'awun cooperatives. This type of research is field research, which is carried out using qualitative research. This research method obtains data by means of interviews, documentation, and voice recordings. This research was conducted at the Sharia Ta'awun Cooperative, Klaten Regency. Sources of data used are primary data and secondary data. The data analysis technique used is descriptive qualitative type using a deductive mindset, namely by comparing theory with case studies from the field. The result of this research is the role of sharia ta'awun cooperatives in empowering the community's economy, namely by lending business capital to people in need in order to meet the needs of people's lives and achieve community welfare. While the opportunity in sharia ta'awun cooperative is to provide capital loans and also provide SHU for members who have long been established. In addition, the challenges faced by sharia ta'awun cooperatives are the lack of understanding of the sharia system applied by these cooperatives and the large number of conventional banks that now offer capital loans at low-interest rates.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran koperasi syariah ta'awun dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat serta untuk mengetahui peluang dan tantangan yang ada pada koperasi syariah ta'awun. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Metode penelitian ini memperoleh data dengan cara wawancara, dokumentasi, dan rekaman suara. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Syariah Ta'awun Kabupaten Klaten. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah tipe deskriptif kualitatif dengan menggunakan pola pikir deduktif, yaitu dengan membandingkan teori dengan studi kasus dari lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah peran koperasi syariah ta'awun dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu dengan meminjamkan modal usaha kepada masyarakat yang membutuhkan guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan mencapai kesejahteraan masyarakat. Sedangkan peluang dalam koperasi syariah ta'awun adalah memberikan pinjaman modal dan juga memberikan SHU bagi anggota yang telah lama berdiri. Selain itu, tantangan yang dihadapi oleh koperasi syariah ta'awun adalah kurangnya pemahaman tentang sistem syariah yang diterapkan oleh koperasi tersebut dan banyaknya bank konvensional yang sekarang menawarkan pinjaman modal dengan suku bunga rendah.
Cash Flow Analysis of Mosques in Surakarta Residence, Indonesia Fauzul Hanif Noor Athief; Anissa Hakim Purwantini; Hafizah Abdul Rahim
IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi Islam Vol. 11 No. 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.013 KB) | DOI: 10.54471/iqtishoduna.v11i1.1140

Abstract

Mosques have the potential to become the center of Muslim activities. This potential can be realized if the administrator can make attractive activities with the right allocation of funds. However, the absence of income and expenditure mapping based on cash flow statements affects the budgeting of planning activities. The research aims to map the cash flow to discover the budgeting possibility of the mosque. The research will be done by initially revealing the source of income and expenditure of the mosque as well as its general cash flow. By using the sample of mosque reports from each sub-district in Surakarta, this study would review the monthly financial statements of the mosques from 2016 to 2019 using content analysis. The research concluded that making budgeting out of the cash flow mapping is possible but vague since there is no clear pattern of both revenue and expenditure. Each type of mosque had a different composition of income, with Friday Shadaqah as the most significant domination for 57%. On the expense side, the Regular Expenses, Other Expenses, and Development Expenses, each contributed 1/3 of the total outcome for all types of a mosque.
Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pembiayaan Bermasalah Pada Masa Pandemi Covid-19 Darlin Rizki; Fauzul Hanif Noor Athief; Dewi Puspitaningrum
Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol. 10 No. 2 (2022): Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/aliqtishod.v10i2.525

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas keuangan, faktor penyebab dan penerapan manajemen risiko terhadap pembiayaan bermasalah dimasa Pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan di BMT Hasanah Sambit, BMT Surya Kencana, dan BMT Bina Insan kota Ponorogo. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi kepada karyawan dan pimpinan lembaga. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif untuk menjawab masalah penelitian. Penelitian ini menunjukkan stabilitas keuangan ketiga BMT mengalami kendala berskala kecil selama pandemi, hal ini disebabkan BMT memiliki cara sendiri untuk menghindarinya. Terdapat dua faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah, ialah faktor internal berupa pergantiang marketing dan faktor eksternal yaitu mengami gagal panen, isolasi mandiri, dan adanya PHK. Penerapan manajemen risiko di ketiga BMT menggunakan 5C+ 1S yaitu Charater, Capacity, Capital, Collateral, Condition dan Sharia, juga menggunakan 3R untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah yaitu Rescheduling (penjadwalan kembali), Reconditioning (persyaratan kembali), dan Restructuring (penataan kembali). BMT Hasanah menggunakan empat tahapan dalam penerapan manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantuan risiko dan pengendalian risiko.
The service strategy used by Yayasan Kemanusiaan Kotak Amal Indonesia in maintaining donor loyalty Fauzul Hanif Noor Athief; Darlin Rizki; Ulin Nuha; Adityo Wiwit Kurniawan
Insight Management Journal Vol. 3 No. 1 (2022): September
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.706 KB) | DOI: 10.47065/imj.v3i1.217

Abstract

Pertumbuhan jumlah Lembaga ‘Amil Zakat (LAZ) di Indonesia semakin berkembang mulai dari tingkat sederhana hingga profesional dengan berbagai layanan dan program yang ditawarkan kepada masyarakat ataupun donatur. Hal ini mendorong tiap lembaga zakat untuk mencari strategi yang tepat dalam meraih kepercayaan dan loyalitas dari donatur agar lembaga tersebut dapat menjalankan kegiatannya dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pelayanan yang digunakan Yayasan Kemanusiaan Kotak Amal Indonesia dalam menjaga loyalitas donatur serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam strategi tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan metode deduktif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa strategi yang digunakan Yayasan Kemanusiaan Kotak Amal Indonesia dalam menjaga loyalitas donatur adalah strategi pelayanan prima dengan melakukan 3 tahapan strategi; perumusan strategi, pelaksanaan strategi dengan dua langkah yakni tata laku duta dan eksternal, dan terakhir evaluasi strategi yang dilakukan secara berkala. Sarana pelayanan yang memadai sesuai minat donatur menjadi faktor utama pendukung jalannya strategi tersebut, dan terbatasnya jumlah petugas ‘amil zakat menjadi salah satu faktor penghambat jalannya strategi
Kajian Tafsir Sedekah Bagi Pengemudi Ojek Online dan Masyarakat Paruh Baya Melalui Media Radio Yayuli; Veronika Candra Dewi; Fauzul Hanif Noor Athief; Luthfiyyah Nurul Izzah
Abdi Psikonomi Vol 3, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/psikonomi.vi.1180

Abstract

Alquran diturunkan dengan Bahasa Arab sehingga membutuhkan ulama yang mampu menjelaskan isinya. Mengkaji secara mandiri tidak jarang justru membuat seseorang salah memahami isi Alquran. Di sisi lain, sumber daya penyuluh agama dan tempat pengajian tafsir tidaklah banyak. Sumber pengajian memang bisa disimak dari berbagai media sosial, akan tetapi warga yang berumur 40 tahun masih banyak yang belum melek teknologi. Adapun para pengemudi ojek online tidak terlalu sempat untuk membuka YouTube dan media sejenis. Radio menjadi solusi paling tepat untuk masyarakat berumur 40 tahun ke atas dan para pengemudi ojek online. Maka dari itu diperlukan upaya pembuatan kajian tafsir melalui media radio agar bisa didengarkan oleh masyarakat dengan segmen tersebut. Upaya tersebut kemudian dijalankan dengan cara mengadakan kajian tafsir terkait sedekah/infak dikarenakan topik tersebut sangat dekat dengan masyarakat. Ayat yang dipilih adalah Surah Al-Baqarah ayat 254-271. Pengajian dilakukan bekerjasama dengan PT. Radio Gema Mentari Surakarta (Mentari FM) yang dilaksanakan selama 10 kali pertemuan. Setiap pertemuan membahas 1 hingga 3 ayat dalam surah Al-Baqarah. Pengajian dilakukan setiap hari Jumat 1 kali dalam 1 minggu. Setiap pertemuan memiliki durasi 30 menit, yaitu dimulai pada pukul 17.00 hingga 17.30 WIB. Hasil dari kegiatan ini didapati bahwa berdasarkan laporan direktur Mentari FM, antusias masyarakat sangat tinggi dan tanggapan masyarakat sangat baik dikarenakan mereka bisa lebih jauh memahami hal-hal terkait sedekah/infak.
Islamic Solution on the Agricultural Land Leasing Problem: Case of Excessive Time Dispute Imron Rosyadi; Fauzul Hanif Noor Athief; Darlin Rizki
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jis.v20i2.1679

Abstract

The practice of leasing farmland does not always run smoothly. One of the obstacles that are often faced is the excess of rental time by tenant farmers because the plants have not yet entered the harvest period when the rental period ends. On the other hand, the land owner does not want to lose the profit that can be obtained from the duration of the excess lease. This study aims to find alternative solutions to disputes over lease contracts (ijarah). This research is a field research that is used to answer questions related to the process of implementing the practice of leasing agricultural land, the impact of excess rent for owners and tenants, as well as a contract model that can be a solution to conflicts over time in the practice of leasing agricultural land. The data was collected through interviews, the results of which were analyzed using descriptive methods, then conclusions were obtained through an inductive mindset. The data resource comes from Kalikotes, Klaten Regency. This study concludes that the beginning of the lease agreement does not conflict with Islamic law because it has been mutually agreed between the two parties, but at the end of the lease process there is a contract discrepancy. The land owner immediately asks the tenant for compensation for the excess time. The non-compliance with the agreement made by the tenant was caused by things that were completely unpredictable, where the lease period had expired but the rice could not be harvested. Both parties can resolve this conflict in a win-win manner by making a contractnew ijarah or changing the form of the contract at the beginning by using the number of harvests, not the tempo of the year.
Strategy of BMT Makmur Mandiri Sukoharjo in Maintaining Liquidity During the Pandemic Fauzul Hanif Noor Athief; Darlin Rizki; Bela Septiana Wahyu Priyadika; Sausan Liski Aulia
Jambura Science of Management Vol 5, No 1 (2023): Jambura Science of Management - January 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37479/jsm.v5i1.15526

Abstract

The purpose of this study was to find out what steps were taken by BMT Makmur Mandiri Sukoharjo in maintaining liquidity during the Pandemic Covid-19. The researcher uses a qualitative research type and the approach used is a case study, research that explores individuals, groups, institutions, and so on within a certain time. Data were collected by interviewing the BMT management, observing the institution, and collecting the necessary documentation. Based on this research, it shows that the way BMT Makmur Mandiri Sukoharjo maintains smoothness and balance between income and expenditure is by cutting less important needs, including development costs that must be canceled as well as promotional budgets that must be trimmed and saving funds to maintain liquidity of BMT Makmur Mandiri Sukoharjo. 
Taxation policy and regulation efficiency on increasing zakat collection: countries comparison analysis Fauzul Hanif Noor Athief; Mohammad Aulia Rachman; Darlin Rizki; Lukmanul Hakim; Mohd Shahid Bin Mohd Noh
Journal of Islamic Accounting and Finance Research Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jiafr.2022.4.2.14168

Abstract

Purpose - This study investigated the policies over countries, specifically concerning the taxation in its regard with the zakat collection. The aim is to see whether making zakat compulsory helps solving zakat collection problem or not.Method - The study used a descriptive analysis model with a qualitative approach.  The range of data collected in 2006-2017 came from nine countries, namely Saudi Arabia, Kuwait, Sudan, Jordan, Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Singapore, Pakistan.Result - The results of this study indicate that Sudan, Brunei Darussalam, Singapore and Pakistan follow a mandatory approach while Malaysia, Kuwait, Indonesia, Jordan and Saudi Arabia follow a voluntary approach.  It was also found that a mandatory approach attracted more zakat collection as indicated by the zakat collection ratio.Implication - Pointing out that mandating zakat by imposing it through regulations helps collect more zakat payments.Originality - This research specifically contributes to studying the tax system in various countries to stimulate the collection of zakat by using a comparative study.
ANALISA OTORITAS LPPOM MUI PASCA DIBERLAKUKANNYA UU 33/2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL: LEGALITAS, WEWENANG DAN KEUANGAN Fauzul Hanif Noor Athief; Darlin Rizki; Angga Aprilio Prabowo; Muhammad Abdul Aziz
Ijtihad Vol. 16 No. 1 (2022): Ekonomi dan Hukum Islam
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.929 KB) | DOI: 10.21111/ijtihad.v16i1.7370

Abstract

Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) untuk menjamin warga negaranya untuk mengekspresikan ritual keagamaan mereka, pemerintah menciptakan sistem jaminan halal. Sebelum tahun 2014, peraturan yang berlaku adalah KMA RI no. 519 tahun 2001 yang kemudian direvisi dengan UU 33/2014. Perubahan regulasi ini berdampak pada LPPOM MUI sebagai lembaga yang selama ini menjadi instrumen utama dalam penegakan sistem jaminan halal di Indonesia. Penelitian ini berusaha menganalisis kewenangan apa saja yang berubah setelah berlakunya undang-undang baru tersebut dengan menitikberatkan pada aspek legalitas, kewenangan dan keuangan. Dengan menggunakan studi kepustakaan yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif, penelitian ini menemukan bahwa ketiga aspek tersebut telah mengalami perubahan. Legalitas LPPOM MUI semakin kuat, kewenangannya berkurang tetapi tidak setingkat LPH lainnya, dan alur dan kewenangan penetapan fee terpusat pada BPJPH dengan beberapa komponen biaya yang masih ditentukan berdasarkan kebijakan LPH terkait.
Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pembiayaan Bermasalah Pada Masa Pandemi Covid-19 Darlin Rizki; Fauzul Hanif Noor Athief; Dewi Puspitaningrum
Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol. 10 No. 2 (2022): Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/aliqtishod.v10i2.525

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas keuangan, faktor penyebab dan penerapan manajemen risiko terhadap pembiayaan bermasalah dimasa Pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan di BMT Hasanah Sambit, BMT Surya Kencana, dan BMT Bina Insan kota Ponorogo. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi kepada karyawan dan pimpinan lembaga. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif untuk menjawab masalah penelitian. Penelitian ini menunjukkan stabilitas keuangan ketiga BMT mengalami kendala berskala kecil selama pandemi, hal ini disebabkan BMT memiliki cara sendiri untuk menghindarinya. Terdapat dua faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah, ialah faktor internal berupa pergantiang marketing dan faktor eksternal yaitu mengami gagal panen, isolasi mandiri, dan adanya PHK. Penerapan manajemen risiko di ketiga BMT menggunakan 5C+ 1S yaitu Charater, Capacity, Capital, Collateral, Condition dan Sharia, juga menggunakan 3R untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah yaitu Rescheduling (penjadwalan kembali), Reconditioning (persyaratan kembali), dan Restructuring (penataan kembali). BMT Hasanah menggunakan empat tahapan dalam penerapan manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantuan risiko dan pengendalian risiko.