Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pelaksanaan Program Sekolah Ramah Anak Dalam Membentuk Karakter Islami Di RA Husnul Khatimah Garut Syifa Nurdiana; Iman Saifullah; Nenden Munawaroh
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 2 (2025): Februari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan moralitas individu, khususnya dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. Sekolah Ramah Anak (SRA) muncul sebagai pendekatan untuk mendukung perkembangan holistik peserta didik, termasuk karakter Islami. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program SRA dalam membentuk karakter Islami di RA Husnul Khatimah Garut. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif survei, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun RA Husnul Khatimah telah mengimplementasikan prinsip SRA, masih terdapat tantangan dalam pelaksanaannya, seperti kurangnya kurikulum khusus dan keterbatasan sumber daya. Namun, nilai-nilai karakter Islami berhasil diintegrasikan dalam program tersebut dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak. Penelitian ini memberikan wawasan penting untuk pengembangan pendidikan Islam di tingkat prasekolah dan upaya mengatasi hambatan dalam implementasi SRA.
Penerapan Cooperative Learning Tipe Group Investigation dalam Meningkatkan Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran SKI (Penelitian di Kelas VIII MTs. Negeri 1 Garut) Akmal Fauzan Muhamadi; Nenden Munawaroh; Ahmad Jaelani
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum tercapainya optimalisasi kualitas belajar peserta didik pasca pembelajaran daring. Masih banyak peserta didik yang nilainya masih terbilang standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation terhadap peningkatan prestasi peserta didik pada mata pelajaran SKI. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII 5 dan VIII 6 di MTs Negeri 1 Garut. Dari hasil rekapitulasi melalui kegiatan lembar observasi diketahui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation baik sekali dengan hasil 84%”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation terhadap prestasi belajar siswa (Y) pada mata pelajaran SKI bisa dikatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan melalui pretest dan posttest.  Dibuktikan bahwa sebelum penerapan model cooperative learning tipe group investigation rata-rata nilai hanya sebesar 57 di kelas eksperimen, sedangkan setelah penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation rata-rata nilai lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yakni 80.
EKSTRAKURIKULER DI PESANTREN MODERN SEBAGAI UPAYA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI (Penelitian di Pondok Pesantren Darussalam, Kp. Sindangsari, Kec. Malangbong, Kab. Garut) Muhammad Jihan Khopia; Asep Tutun Usman; Nenden Munawaroh
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya untuk membangun karakter santri, latar belakang penelitian ini adalah ekstrakurikuler di pesantren modern. Karena menyadari pentingnya karakter, banyak orang dewasa ini menuntut pendidikan karakter yang lebih komprehensif dan berkualitas tinggi dari institusi pendidikan formal. Tuntutan itu timbul karena adanya tren sosial yang semakin meningkat, yakni tingkat kenakalan remaja yang meningkat di masyarakat, termasuk perkelahian massal dan permasalahan moral lainnya. Bahkan, dalam beberapa kota besar, fenomena ini telah menciptakan kekhawatiran yang serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter membentuk pribadi anak menjadi orang yang baik, warga masyarakat, dan warga negara (menjunjung tinggi nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan negaranya). Maka dari itu, kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu bentuk pendidikan non-formal untuk mencapai sebuah pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus (case study) dan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan dari pendidikan ekstrakurikuler di pesantren adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup santri. Akibatnya, pendidikan karakter berarti mengajarkan nilai-nilai luhur yang berasal dari budaya Indonesia untuk membina kepribadian generasi muda. Akibatnya, jelaslah bahwa pembelajaran, terutama pendidikan karakter, tidak dapat dicapai hanya melalui proses pembelajaran yang mutlak yang dikenal sebagai "formal" di dalam ruangan kelas. Meskipun demikian, banyak sekolah, terutama pesantren, mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran formal untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan
Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil ‘Alamin Pada Siswa Kelas X Masripah; Nenden Munawaroh; C. Mutiara Sanita Putri Widuri; Acep Rahmat
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah mengacu kepada pendidikan karakter siswa melalui profil pelajar Pancasila Rahmatan Lil ‘Alamin. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurangnya tingkat pemahaman pelajar tentang nilai-nilai Pancasila, kurangnya ke-efektifan siswa dalam meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila disekolah, dan kurangnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pembentukan kepribadian dan moralitas siswa di sekolah. Salah satu pendekatan yang diadopsi dalam implementasi pendidikan karakter adalah melalui pengenalan nilai-nilai Pancasila dan konsep Rahmatan Lil ‘Alamin. Di MAN 1 Garut, pendidikan karakter menjadi fokus penting dalam pengembangan siswa sebagai individu yang berkualitas. Namun, meski upaya-upaya telah dilakukan untuk menerapkan pendidikan karakter, belum jelas seberapa efektif implementasi Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil ‘Alamin dalam membentuk karakter siswa kelas X di sekolah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi pendidikan karakter melalui PPRA pada siswa kelas X di MAN 1 Garut dan untuk mengetahui pelaksanaan PPRA pada siswa kelas X, hambatan/tantangan yang ada pada implementasi pendidikan karakter melalui PPRA, dan untuk mengetahui projek P5-PPRA yang dilakukan oleh kelas X di MAN 1 Garut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian ini meliputi Wakil Kepala Kurikulum, Guru Akidah Akhlak, dan siswa/siswi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan (observasi), wawancara, dan studi documenter. Instrumen utama adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman observasi dan wawancara, Data analisis menggunakan miles dan huberman yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclution drawing/verification). Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber, teknik dan waktu. Dan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa: 1) Kurikulum yang digunakan di MAN 1 Garut sudah kurikulum merdeka, (2) Pelaksanaan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil ‘Alaman (PPRA) pada kelas X dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu hari selasa dan hari kamis dan yang membimbingnya itu langsung oleh wali kelas masing-masing, (3) Pendidikan di MAN 1 Garut ini lebih condong kepada akhlaknya (akhlakul karimah) yang tidak kalah pentingnya adab seorang guru yang harus berkeadaban yaitu teladan bagi siswanya. Salah satu metodenya yaitu dengan pembiasaan, integrasi dan uswatun hasanah, (4) Adapun projek P5 nya melakukan BETAH (bebas tanpa sampah) dan PPRA nya tahfidz
Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Yufi Mohammad Nasrullah; Nenden Munawaroh; Sifa Fauziah; Acep Rahmat
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan temuan pada pembelajaran fiqih siswa kelas VIII di MTs Mathlaul-Ulum Kabupaten Garut bahwa siswa, khususnya siswa kelas VIII, kurang termotivasi untuk belajar. Ini berdampak pada hasil belajar mereka karena guru fiqih masih menggunakan model pembelajaran yang kuno atau konvensional, membuat siswa jenuh dan bosan. Model pembelajaran memainkan peran yang sangat penting dalam membuat pengalaman belajar yang efektif dan bermakna bagi siswa. Ini terutama berlaku untuk pembelajaran agama Islam, khususnya fiqih, di mana guru harus dapat menggunakan rangkaian pembelajaran yang menarik dan efektif untuk membuat siswa tidak merasa bosan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada mata pelajaran fiqih di kelas VIII MTs Mathlaul-Ulum Kabupaten Garut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di madrasah. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa serta pengadaan lembar kerja siswa. Siswa yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas VIII B dan VIII C MTs Mathlaul-Ulum Kabupaten Garut yang berjumlah 55 orang.
Efektivitas Metode Role Playing dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Asep Tutun Usman; Masripah; Wilda Risma Agesty; Nenden Munawaroh
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode Role Playing dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Penelitian ini menggunakan penelitian kualtitatif. Metode Role Playing digunakan sebagai pendekatan pembelajaran alternatif yang melibatkan peran aktif siswa dalam simulasi situasi Sejarah Kebudayaan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Role Playing efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI, dengan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep-konsep Sejarah Kebudayaan Islam, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan sosial siswa. Temuan ini menunjukkan potensi metode Role Playing sebagai pendekatan pembelajaran yang inovatif dan relevan dalam konteks pembelajaran SKI, dengan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkesan bagi siswa. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Nenden Munawaroh; Asep Tutun Usman; Asep Maulana; Masripah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi kurangnya pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Khususnya di lingkungan sekolah SMP IT Al-Khoriyah Garut. Hal ini bertujuan untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada mata Pelajaran SKI melalui Penerapan Metode Role Playing. Dalam hal ini dilakukan pretest dan posttest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kecerdasan yang dimiliki siswa sehingga diketahui hasilnya sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Di tambah dengan teknik lain yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Design dilakukan di kelas VII sejumlah 26 siswa dan VIII sejumlah 31 siswa yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan tes yang merupakan tes tulis (Pilihan Ganda) dan terbagi menjadi Pretest dan Posttest untuk mengetahui pemahaman siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai (pretest) dan (posttest) memperoleh hasil 90% untuk pemahamn siswa dan kegiatan belajar siswa 84%. Maka maka dapat disimpulkan bawa dengan perolehan nilai rata-rata 85% terjadi peningkatan yang sebelumnya 55%. Setelah melewati beberapa tahap perhitungan N.Gain sebesar 0,61 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam terdapat peningkatan.
Penerapan Media Sosial Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Asep Tutun Usman; Yufi Muhamad Nasrullah; Khoerul Anam; Nenden Munawaroh
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): JUNI - JULI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan zaman dan Pendidikan tidak bisa hanya berpaku pada stigma-stigma lama yang bersifat konservatif, perlu adanya inovasi dan pengembangan kompetensi baik untuk guru maupun siswa dalam konsep pembelajaran di zaman revolusi industri 4.0 ini. Waktu berlalu generasi berganti, Generasi Z yang lahir dari sekitar 1998 sampai 2010 telah tumbuh remaja dimana dimasa ini Pendidikan memainkan peran penting sebagai penyeimbang dan haluan bagi masa depan yang akan mereka hadapi, tentunya sabak dan kapur sudah tidak relevan lagi dengan generasi ini, bahkan buku yang tebal sudah dimasukan pada gadget yang tipis maka dari itu media-media pembelajaran pun perlu mulai di digitalisasi. Berdasar pada permasalahan tersebut peneliti bermaksud untuk mengembangkan sebuah studi ilmiah tentang digitalisasi media pembelajaran melalui media sosial, karena media sosial hari ini tak ubahnya nasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagi anak-anak di generasi ini media social memainkan peran yang sangat besar dalam perkembangan mental dan pola pikirnya karena berbagai informasi dari seluruh dunia tanpa filtrasi yang jelas dapat masuk kegenggaman anak, sehingga Pendidikan harus berperan sebagai penyeimbang dengan ikut peran dalam dunia tersebut. Untuk memfokuskan permasalahan penelitian ini peneliti mengambil sebuah aplikasi media social yang sedang ramai digunakan hari ini yakni Media Sosial TikTok yang akan coba peneliti kaji tentang kesesuaiannya untuk diterapkan sebagai media pembelajaran Pendidikan agama islam. Dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif peneliti mencoba mengkaji tentang penerapan media sosial TikTok sebagai media pembelajaran Pendidikan agama islam ini. Sebagai objek penelitian, peneliti memilih SMPN 1 Cigedug Kabupaten Garut dengan alasan jangkauan yang cukup mudah dari tempat tinggal peneliti dan menjadikan siswa kelas 7 sebagai fokus objek penelitiannya. Menggunakan Teknik trianggulasi dengan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi peneliti mencoba mennganalisis permasalahan dari penelitian ini. Setelah serangkaian observasi, wawancara dan studi dokumentasi peneliti lakukan, dapat dikatakan bahwa penerapan media sosial TikTok sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam ini dinilai positif serta efektif dan efisien untuk sasaran generasi anak hari ini yang menjadikan media sosial sebagai kebutuhan pokoknya, hal ini juga didasarkan pada penngkajian tentang kesesuai penerapan media sosial TikTok ini sebagai media pembelajaran terhadap kriteria penggunaan media pembelajaran menurut Prof. Ramayulis. Menurut pada hasil wawancara dengan siswa dan guru kelas 7 SMPN 1 Cigedug didapati pula bahwa adanya penerimaan yang baik bahkan dengan penilaian yang cenderung baik terhadap penerapan media sosial TikTok sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas 7 SMPN 1 Cigedug Kabupaten Garut
Model Pembelajaran Group Investigation Dalam Meningkatkan Motivasi BelajarPada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Asep Tutun Usman; Nenden Munawaroh; Sofi Sofiah Nurfadilah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS - SEPTEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meingkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskiptif untuk bisa menjelaskan, merangkai, menggambarkan dan menjawab permasalahan yang akan diteliti dengan lebih detail dan terperinci. Berdasarkan hasil penelitian antara lain: pertama, mengevaluasi model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. kedua, motivasi belajar siswa dalam pelaksanaan model group investigation pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Ketiga, menganalisis faktor pendukung dan penghambat model pembelajaran ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam cukup baik. Dengan pembelajaran ini siswa merasa lebih percaya diri karena suasana kelompok lebih santai dan terbuka dibandingkan dengan pembelajaran individu. Guru Pendidikan Agama Islam tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan model pembelajaran penelitian kelompok menciptakan lingkungan belajar yang menantang namun mendukung sehingga memotivasi siswa untuk berkembang.
SISTEM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN BUDAYA RELIGIUS UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ISLAMI (PENELITIAN DI MTS AL-MUSADDADIYAH GARUT) Iman Saifullah; Meti Deviani Suryana; Nenden Munawaroh; Acep Rahmat
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS - SEPTEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya beragam krisis moral pada peserta didik dilingkungan sekolah, meliputi; kurangnya kesadaran pada peserta didik yang tidak menaati peraturan sekolah dll. Hal ini menunjukkan bahwa budaya religius sekolah memang sangat penting untuk ditanamkan demi mengarahkan, membimbing, dan membiasakan perilaku baik peserta didik dalam kesehariannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengembangan dan pemberdayaan budaya religius, untuk mengetahui bagaimana pembentukkan karakter Islami peserta didik melalui adanya budaya religius, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dapat mempengaruhi budaya religius yang ada di MTS Al-Musaddadiyah Garut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengelompokan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Sistem pengembangan dan pemberdayaan budaya religius untuk membentuk karakter Islami ini memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pendidikan, integrasi nilai-nilai Islam dalam kurikulum, pembinaan karakter, pembentukan lingkungan sekolah yang mendukung. Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta didik dapat tumbuh menjadi individu yang kuat secara spiritual, memiliki moral dan etis sesuai dengan ajaran Islam. (2) Pembinaan karakter melalui pengembangan sikap, perilaku, dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini mencakup pembiasaan terhadap nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, kesabaran, dan kerja keras serta menghindari perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dengan adanya pembentukan lingkungan sekolah yang mendukung praktik kegiatan keagamaan dengan membiasakan semua masyarakat lingkungan sekolah untuk melaksanakan budaya religius dalam membentuk karakter Islami terutama pada peserta didik. (3) Pendidikan agama yang menyeluruh dan terstruktur menjadi pondasi utama dalam integrasi nilai-nilai Islam terhadap kurikulum sekolah secara menyeluruh dan kontekstual. Ini mencakup dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana menerapkan nilai-nilai Islam dalam lingkungan pendidikan untuk mewujudkan karakter Islami.