Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

RELAWAN MENGAJAR: IMPLEMENTASI LITERASI DAN NUMERASI MELALUI DONGENG BAGI SISWA TERDAMPAK PASCA GEMPA DI SDN CIBULAKAN Rani Sugiarni; Dini Nurfajrin Ningsih; Vina Nurviyani; Mela Aryani; Nia Jusniani; Dina Indriyani; Liza Octaviani Din; Dandi Apriandi
Jurnal Abdi Nusa Vol. 3 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/abdinusa.v3i2.128

Abstract

Bencana gempa Cianjur mengakibatkan salah satu sekolah dasar negeri Cibulakan menimbulkan kerusakan salah satunya pada fasilitas pendidikan dan mengganggu kegiatan belajar. Tujuan dalam pelaksanaan program Relawan mengajar ini untuk membantu proses pembelajaran dalam pemulihan implementasi literasi dan numerasi siswa-siswi terdampak paska gempa melalui dongeng di SD Negeri Cibulakan. Metode pelaksanaan yang digunakan terdiri dari tahap: 1) Perencanaan, 2) Implementasi, dan 3) Evaluasi. Hasil pelaksanaan Program “Relawan Mengajar” dapat membantu proses pembelajaran dalam pemulihan literasi dan numerasi siswa-siswi terdampak pasca gempa di Cianjur. Kegiatan kelompok belajar tersebut dilakukan dalam pembelajaran berbasis dongeng. Selain itu,pemulihan kemampuan literasi dan literasi membutuhkan kerja sama yang sinergis antara tim pengabdi, perangkat pemerintahan desa, guru, siswa, dan wali siswa. Berdasarkan kegiatan ini, tim pengabdi merekomendasikan penggunaan seni sebagai alternatif pemulihan literasi dan numerasi anak yang terkena dampak bencana gempa.
Pengaruh Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik dan Motivasi Belajar terhadap Numerasi Siswa Kelas 4 SD Nia Jusniani; Wina Nursofa; Dini Fauziyanti Rahmi
Journal of Contemporary Issue in Elementary Education Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jciee.v1i2.6469

Abstract

Numeration has an important role in the future of students. Train students' basic numeracy skills from an early age to prepare the next generation. The motivational boost factor in learning is one of the things that needs to be raised in learning efforts at school. The type of research used is quantitative research. The population of this study was 33 grade 4 students at SDN Sindanglaka Cianjur Regency. The student motivation questionnaire instrument for learning motivation is 25 statements, while problem-solving or problem-solving uses 2 questions. The dependent variable is numeracy ability in grade 4 elementary school, with the form of a test instrument as many as 2 questions. The results of the study concluded that there was no influence of mathematical problem-solving ability and learning motivation on numeracy in grade 4 students at SDN Sindanglaka. Because the application of numeracy in schools has just been implemented in the independent curriculum students do not understand numeracy.
MATHEMATICAL REPRESENTATION AND SELF CONFIDENCE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS WITH AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION LEARNING nia Jusniani
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/jpfkip.v13i1.9153

Abstract

Students' representational abilities and self-confidence have an important role because they can train students to improve their problem-solving skills in various forms including pictures, diagrams, mathematical expressions, as well as words or written text. In this study used quantitative research with the method of Quasi Experimental Design. The purpose of this study was to determine the mathematical representation ability and self-confidence of students using the Auditory Intellectually Repetition learning model with students using the ordinary learning model. The study was conducted in March 2019 and the population in this study were fifth grade students at SD Negeri 2 Ciranjang in the academic year 2018/ 2019. The sample in this study was selected by purposive sampling technique with class V-1 as the experimental class with 30 students and class V-2 as the control class with 30 students. The experimental class followed the learning model with Auditory Intellectually Repetition and the control class followed the conventional learning. The results of the research analysis show that (1) there are differences in students' mathematical representation abilities using the Auditory Intellectually Repetition learning model with students using the ordinary learning model. Students have a high self-confidence in learning mathematics by using the Auditory Intellectually Repetition learning model
Pengaruh Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Setiawan, Erwan; Jusniani, Nia; Komala, Elsa; Monariska, Erma
PRISMA Vol 11, No 1 (2022): PRISMA Volume 11, No 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v11i1.2087

Abstract

Pengetahuan awal merupakan faktor yang dapat membantu mahasiswa dalam memahami suatu konsep materi. Dapat diasumsikan, mahasiswa yang memiliki pengetahuan awal akan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik pada konsep walaupun tanpa perlakuan khusus seperti penggunaan model pembelajaran tertentu ataupun pemberian motivasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara model pembelajaran Group Investigation terhadap kemampuan pemecahan masalah, pengaruh antara motivasi belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah, dan pengaruh pembelajaran Group Investigation dan motivasi belajar secara simultan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes uraian dan angket. Materi pembelajaran yang diujikan adalah aritmatika sosial dan perbandingan yang termasuk ke dalam mata kuliah Kapita Selekta Matematika SMP. Subjek penelitian yaitu mahasiswa pendidikan matematika tingkat 1 tahun ajaran 2019/2020 Universitas Suryakancana. Hasil penelitian menyatakan bahwa model-model regresi yang terbentuk merupakan model regresi yang baik karena memenuhi semua asumsi yang diperlukan. Dari model-model regresi yang terbentuk didapat kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan dari pembelajaran Group Investigation terhadap kemampuan pemecahan masalah, tidak terdapat pengaruh secara signifikan dari motivasi belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis, dan tidak terdapat pengaruh signifikan dari pembelajaran Group Investigation dan  motivasi belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis.
Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Interpolasi Berdasarkan Analisis Kesalahan Newman Setiawan, Erwan; Jusniani, Nia; Sutandi, Andi
PRISMA Vol 10, No 2 (2021): PRISMA Volume 10 No 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v10i2.1596

Abstract

Interpolasi merupakan salah satu metode numerik yang digunakan untuk memprediksi suatu nilai data yang tidak diketahui. Materi interpolasi sangat penting dikuasai dengan baik oleh mahasiswa, terutama untuk menunjang kegiatan penelitian dalam pengerjaan tugas akhir. Untuk mengetahui efektifitas dalam pembelajaran interpolasi di masa pandemi ini maka salah satu caranya perlu dilakukan analisis kesalahan. Melalui analisis kesalahan, dosen mengetahui bentuk-bentuk kesalahan yang paling sering dilakukan mahasiswa, sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang lebih efektif. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui analisis hasil jawaban mahasiswa terhadap soal Ujian Tengah Semester. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Suryakancana yang mengampu mata kuliah metode numerik tahun akademik 2020 - 2021. Jumlah mahasiswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 20 orang. Hasil dari penelitian ini adalah kesalahan keterampilan proses merupakan bentuk kesalahan yang paling sering dilakukan mencapai 71% berdasarkan tahap analisis kesalahan Newman. Pada kelompok yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah bentuk kesalahan yang paling sering dilakukan adalah kesalahan memahami permasalahan, pada kelompok sedang adalah kesalahan keterampilan proses, dan pada kelompok tinggi adalah kesalahan penulisan jawaban.
ANALISIS KESALAHAN JAWABAN SISWA PADA KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Jusniani, Nia
PRISMA Vol 7, No 1 (2018): Jurnal PRISMA Volume VII, No 1 tahun 2018
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v7i1.361

Abstract

Pembelajaran matematika yang selama ini memang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Hasil kontes PISA beberapa tahun ini skor siswa Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan jawaban siswa pada kemampuan pemahaman matematis siswa, untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menjawab soal matematika melalui pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran pendekatan kontekstual ini menuntut siswa untuk lebih aktif dalam mencari sendiri permasalahan yang berikan guru dari serangkaian materi atau masalah yang berbentuk kontekstual. Sehingga dapat memotivasi siswa supaya dalam menyelesaikan suatu masalah dalam matematika. Materi yang diberikan dalam pelaksanaan penelitian yaitu materi lingkaran pada semester genap kelas VII SMP. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan grounded theory. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes (instrumen tes dan observasi). Lembar jawaban siswa untuk dianalisis jenis kesalahan yang dilakukan siswa yang sesuai dengan indikator kemampuan pemahaman matematis. Penelitian ini terdiri dari satu kelas yang dilaksanakan dalam delapan pertemuan diberikan perlakuan berupa pembelajaran kontekstual. Berdasarkan hasil kesalahan yang banyak ditemukan pada indikator menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara serta mengetahui perbedaannya, dan mengembangkan konsep yang telah dipelajari. Jenis kesalahan yang telah dilakukan siswa dalam menjawab soal pemahaman matematis siswa sebagian besar pada kesalahan biasa dan miskonsepsi. Hasil analisis lembar observasi menunjukkan bahwa selama pembelajaran berlangsung aktivitas siswa. Dengan demikian pembelajaran kontekstual dapat mengurangi kesalahan siswa dalam menjawab soal kemampuan pemahaman matematis. Hasil analisis kesalahan jawaban siswa, diperolah bahwa siswa masih banyak kesalahan dalam indikator mengidentifikasi sifat-sifat konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep sebanyak 53,05%. Kata Kunci:  kemampuan pemahaman matematis, analsis kesalahan jawaban, kontekstual.
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Match Mine Monariska, Erma; Jusniani, Nia; Sapitri, Neng Hani
PRISMA Vol 10, No 1 (2021): PRISMA Volume 10, No 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v10i1.1228

Abstract

Komunikasi matematis memiliki peranan penting karena dapat melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan berbagai bentuk antara lain merefleksikan gambar, tabel, grafik ke dalam ide-ide matematika, memberikan penjelasan ide, konsep atau situasi matematika dengan bahasa sendiri dalam bentuk penulisan secara matematis dan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Match Mine dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa, serta untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Match Mine. Penelitian dilakukan pada SMP Negeri 2 Warungkondang. Metode penelitiannya adalah metode eksperimen dengan jenis penelitiannya adalah Quasi Experiment. Desain penelitian berbentuk Two Group Randomized Posttest-Only Control Design. Setelah dilakukan tes awal (pretest) pada kedua kelas, selanjutnya dilaksanakan pembelajaran dengan perlakuan berbeda. Pada kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Match Mine beserta pemberian lembar kerja siswa (LKS), sedangkan pada kelas kontrol hanya dilaksanakan pembelajaran biasa tanpa adanya LKS. Pokok bahasan yang disajikan dengan materi Statistika. Setelah proses pembelajaran selesai, selanjutnya dilakukan tes akhir (posttest). Berdasarkan analisis penelitian, diperoleh 1) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Match Mine lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran biasa; 2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Match Mine dengan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa; dan 3) Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Match Mine positif.
Pengembangan GeoGebra Classroom Pada Materi Transformasi Geometri Septian, Ari; Fahrisyal, Muhammad Luthfi; Jusniani, Nia
PRISMA Vol 11, No 2 (2022): PRISMA Volume 11, No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v11i2.2483

Abstract

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran GeoGebra Classroom ada materi transformasi geometri yang valid dan praktis. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D) dengan model penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). Penelitian ini melibatkan 5 validator yang terdiri dari dosen ahli dan guru matematika serta 21 siswa SMAN 2 Cianjur yang menjadi subjek uji coba terbatas. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen validitas produk dan instrumen kepraktisan produk. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan nilai persentase yang dikonversikan ke dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan kriteria validitas dan kepraktisan produk. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa GeoGebra Classroom pada materi transformasi geometri yang dikembangkan sangat valid dengan persentase nilai 93,00% dan sangat praktis dengan persentase nilai 85,87%. Menindaklanjuti temuan pada penelitian ini, maka GeoGebra Classroom cocok digunakan menjadi media pembelajaran matematika di kelas maupun untuk pembelajaran mandiri siswa.
Kemampuan higher order thinking skills dalam pembelajaran metakognitif ditinjau dari persepsi siswa Carel, Gustaf; Jusniani, Nia; Monariska, Erma
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 16, No 2: December 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v16i2.37926

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan kemampuan HOTS siswa yang memperoleh pembelajaran metakognitif dengan kemampuan HOTS siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; (2) perbedaan kemampuan HOTS antara siswa yang memperoleh pembelajaran metakognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional jika dilihat dari tingkat persepsi siswa (tinggi, sedang, rendah); dan (3) pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan tingkat persepsi siswa pada pembelajaran matematika terhadap kemampuan HOTS siswa. Teknik analisis data menggunakan ANOVA dua jalan pada taraf signifikansi 5%. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan berupa tes dan non-tes, instrumen jenis tes adalah tes kemampuan HOTS berupa pretest dan posttest sedangkan instrumen non-tes adalah angket persepsi siswa pada pembelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan HOTS siswa yang memperoleh pembelajaran metakognitif dengan kemampuan HOTS siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaan kemampuan HOTS antara siswa yang memperoleh pembelajaran metakognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional jika dilihat dari tingkat persepsi siswa (tinggi, sedang, rendah); dan (3) tidak terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan tingkat persepsi siswa pada pembelajaran matematika terhadap kemampuan HOTS siswa. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kemampuan HOTS siswa dapat ditingkatkan dengan metode pembelajaran metakognitif. Analyzing higher-order thinking skills in metacognitive learning based on students' perception  AbstractThis study aims to reveal (1) the differences in the higher order thinking skill (HOTS) of the students who receive metacognitive teaching with HOTS of those who receive conventional teaching; (2) the differences in HOTS between the students who receive metacognitive teaching and those who receive conventional teaching viewed from the level of student perception; and (3) the effect of the interaction between learning strategies and the level of students' perceptions of mathematics teaching on students' HOTS. This research is a quasi-experiment with the nonequivalent group pretest-posttest design. The instruments used include the HOTS test, and a questionnaire on students' perceptions of mathematics teaching. The data analyzed using two-way ANOVA. The results show that (1) there are differences in HOTS of the students who received metacognitive teaching with the HOTS of those who received conventional teaching; (2) there are differences in HOTS between the students who received metacognitive teaching and those who received conventional teaching, viewed from the level of students' perceptions; and (3) there is no interaction effect between teaching strategies and the level of students' perceptions of mathematics teaching on students' higher-order thinking skill. These results imply that HOTS can be improved through metacognitive teaching.
Strategi Integration of Technologies Pembelajaran Matematika pada Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Meningkatkan Adopsi Teknologi Guru Sekolah Dasar Sudirman, Sudirman; Susandi, Ardi Dwi; Wahyuningrum, Endang; Yumiati, Yumiati; Jusniani, Nia; Pradestya, Rakha
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2024): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v6i2.172

Abstract

Abstrak Salah satu sisi positif adanya pandemi COVID-19 yakni adanya percepatan adopsi teknologi informasi dan komunikasi. Disisi lain, pendidikan abad 21, menuntut guru untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembalajaran khususnya pembalajaran matematika. Namun, masih minim pelatihan, sosialisasi dan seminar terkait dengan cara mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi yang valid, praktis dan efektif. Oleh karena hal itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru Sekolah Dasar terhadap berbagai perangkat lunak, aplikasi, dan alat teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika. Pada kegiatan pelatihan ini lokasinya ada di SDN Pondok Cabe Ilir 2, Pamulang, Tangerang Selatan. Pemilihan lokasi ini didasarkan kepada analisis potensi dan kebutuhan permasalahan. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini terdiri atas persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Selanjutnya, hasil pengabdian ini mengindikasikan bahwa mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran matematika pada Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Pondok Cabe Ilir 2 merupakan langkah yang penting dan efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Selain itu, pelatihan yang diadakan berhasil meningkatkan pemahaman guru tentang penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, dengan sebagian besar guru menunjukkan perkembangan yang signifikan. Abstract The COVID-19 pandemic has accelerated the adoption of information and communication technology (ICT) in various aspects of life, including education. 21st-century education demands teachers to integrate ICT into the learning process, especially in teaching mathematics. However, there is still a lack of training, socialization, and seminars that are valid, practical, and effective regarding ICT integration. Therefore, this community service aims to enhance elementary school teachers' understanding of various software, applications, and technological tools to teach mathematics. The training activity was conducted at SDN Pondok Cabe Ilir 2, Pamulang, South Tangerang. The location selection was based on an analysis of potential and problem needs. This activity consists of four main stages: preparation, implementation, evaluation, and reflection. The results of the community service indicate that integrating technology into mathematics teaching in the Kurikulum Merdeka at SDN Pondok Cabe Ilir 2 is an important and effective step to improve the quality of classroom learning. Additionally, the training increased teachers' understanding of using technology in the learning process, with most teachers showing significant development.