Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Komunikasi Bahasa Bali dalam Paruman Adat di Desa Bunutan Karangasem (Perspektif Sosiolinguistik) I Wayan Jatiyasa
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 2-1 (2019)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is a qualitative research that aims to describe: (1) the form of communication in the Balinese language in the paruman adat in Bunutan Karangasem Village; (2) the obstacles faced when communicating Balinese in the paruman adat in Bunutan Karangasem Village; and (3) a strategy to overcome the obstacles of communicating Balinese language in the paruman adat in Bunutan Karangasem Village. Data collection methods use the look and interview method. The referral method is done with basic techniques and advanced techniques. The basic technique, namely tapping technology assisted with recording instruments, while the follow-up technique, which is using competent involvement-free listening techniques and note taking techniques are assisted with notebook instruments. The interview method uses a standardized interview. Based on the results and discussion, it can be concluded that: (1) the form of communication in the Balinese language in the paruman adat in the village of Bunutan Karangasem, namely using Balinese Madia language and pointing at the dialect of Bunutan Karangasem Village; (2) constraints when communicating Balinese language in paruman adat in Bunutan Karangasem Village are influenced, namely: directly (lack of knowledge about anggah- ungguhing basa Bali, no Balinese education, Indonesian/English language use is cooler, spontaneity due to forgetfulness, and habits) and indirectly (the impact of tourism, economic demands, and population heterogeneity); (3) a strategy undertaken to overcome the constraints of communicating Balinese language in the paruman adat in Bunutan Karangasem Village, namely: empowerment of Bali Provincial Bali Language Instructor; giving dharma discourse or counseling of Hinduism; free tutoring at the Indonesian Children’s Foundation in Lean; and further study to college.
PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA BALI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DHARMA PRASANTHI AMLAPURA I Wayan Agus Supardiana; I Wayan Jatiyasa
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 10 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Oktober
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.069 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang antusiasnya siswa dalam pembelajaran, siswa masih pasif pada saat guru mengajar, proses pembelajaran masih berpusat pada guru, dan kemampuan menulis aksara siswa kelas X masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Penelitian ini dilakukan pada semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan menulis aksara Bali setelah diterapkan metode tutor sebaya. Pada refleksi awal rata-rata siswa 13,59 dengan daya serap 13,59%, dan ketuntasan belajar 3,13%. Pada siklus I rata-rata siswa 66,09 dengan daya serap 66,09% dan ketuntasan belajar 40,63%. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu rata-rata siswa 86,41 dengan daya serap 86,41%, dan ketuntasan belajarnya mencapai 93,75%. Sedangkan respon siswa kelas X terhadap metode tutor sebaya adalah 38,16 pada siklus I dengan kategori positif, dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 42,75 dengan kategori sangat positif. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan menulis aksara Bali.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BUKIT Ni Kadek Putu Parwati; I Wayan Jatiyasa; I Made Subagia
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 12 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Desember
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.725 KB)

Abstract

Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Bukit ini di latarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa, karena beberapa faktor pembelajaran yang didomonasi oleh ceramah dan belum memotivasi siswa untuk belajar secara aktif. Berdasarkan penerapan yang telah dilakukan dihasilkan kesimpulan model kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Bukit dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu tahun pelajaran 2017/2018. Hal tersebut dapat diketahui melalui nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari refleksi awal sebasar 65,67 menjadi 77,11 pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 80,44. Daya serap pada refleksi awal adalah 65,67% meningkat menjadi 77,11% pada siklus I, dan pada siklus II menjadi 80,44%. Sementara itu, ketuntasan klasikal belajar siswa pada refleksi awal 33%, pada siklus I tetap sama 33%, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 100%.
IMPLEMENTASI HUMOR DALAM PEMBELAJARAN DI STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA I Wayan Jatiyasa
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Januari
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.691 KB)

Abstract

Penelitian ini didasari oleh munculnya persepsi bahwa humor seringkali disamakan dengan lelucon, dan dianggap hanya akan mengganggu konsentrasi belajar, membuat kegaduhan, dan tujuan pembelajaran tidak tercapai serta kurangnya informasi pembelajaran dengan humor di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu Amlapura, Bali. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) implementasi humor dalam pembelajaran di STKIP Agama Hindu Amlapura dapat ditinjau dari segi: efektivitas, waktu, dan jenis humornya; dan 2) persepsi mahasiswa terhadap implementasi humor dalam pembelajaran di STKIP Agama Hindu Amlapura, yaitu: (1) pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang disisipi humor; (2) humor efektif dalam pembelajaran di perguruan tinggi; (3) dosen STKIP Agama Hindu Amlapura memiliki humor yang baik; (4) dosen pengajar ideal adalah dosen humoris; (5) dosen paling humoris adalah dosen laki-laki; dan (6) humor sangat bermanfaat dalam pembelajaran.
Afiksasi Dalam Gaguritan Sutasoma Jilid 1 Karya I Ketut Ruma (Tinjauan Morfologi Bahasa Bali) I Komang Simpen; I Wayan Jatiyasa; Ni Wayan Apriani
LAMPUHYANG Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v13i2.309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna afiksasi bahasa Bali dalam Gaguritan Sutasoma Jilid 1 karya I Ketut Ruma. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan pendekatan penelitian empiris, yaitu pendekatan yang digunakan terhadap gejala yang telah ada secara alamiah dimana gejala-gejala yang diselidiki telah ada secara wajar dalam kehidupan sehari-hari. Gejala yang terjadi dimaksud adalah penggunaan afiksasi bahasa Bali yang digunakan dalam teks Gaguritan Sutasoma Jilid 1 karya I Ketut Ruma. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder dengan data yang bersifat kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode pencatatan dokumen. Data dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan langkah-langka reduksi awal, display data, conclusion drawing (penyimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk afiksasi bahasa Bali dalam Gaguritan Sutasoma Jilid 1 karya I Ketut Ruma, yaitu: 1) prefiks N-, ma-, ka-, pa-, sa-, pra-, pari-, pati-, dan maka-; 2) sufiks -ang, -in, -an, -e, -n, dan -ing; 3) infiks –um- dan –in-; 4) konfiks pa-an, ma-an, dan ka-an; 5) Simulfiks ma-N dan pa-N; serta 6) kombinasi afiks ma-an, ma-N-in, dan ma-N-ang. 2) Fungsi afiksasi bahasa Bali dalam Gaguritan Sutasoma Jilid 1 karya I Ketut Ruma, yaitu berfungsi membentuk nomina, verba (verba tanggap dan tindak atau verba berobjek penerima dan berobjek penderita ), adjektiva, numerial, dan adverbial. 3) Makna afiksasi bahasa Bali dalam Gaguritan Sutasoma Jilid 1 karya I Ketut Ruma, yaitu: 1) melakukan pekerjaan (baik diri sendiri, untuk orang lain, dan bersama-sama), mengeluarkan, menghasilkan, mengandung, dan menjadi dalam keadaan yang tersebut dalam bentuk dasar/asal; dan 2) menyatakan pelaku, cara/alat, hal, persamaan waktu, arah, seluruh, tiba-tiba, berulang-ulang, rutin, serta mempertegas yang tersebut dalam bentuk dasar/asal.
Implikasi Proses Kreatif Transkrip Lontar terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura I Wayan Jatiyasa
LAMPUHYANG Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v14i1.335

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis proses kreatif transkrip lontar dan implikasinya terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura. Jenis data menggunakan data kualitatif, sedangkan sumber data menggunakan sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasi dan kuesioner. Pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses kreatif transkrip lontar dilakukan melalui 4 tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi; dan (2) implikasi proses kreatif transkrip lontar terhadap pengetahuan mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura, yaitu memahami proses pembuatan pepesan (kertas lontar), mengetahui bahan dan proses pembuatan transkrip lontar, memahami teknik-teknik mentranskripsi lontar yang baik dan benar, dan mengetahui tujuan, kegunaan, dan manfaat transkrip lontar; implikasi proses kreatif transkrip lontar terhadap sikap mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura, yaitu memberikan keyakinan (kepercayaan diri) bahwa menulis lontar tidak sesulit yang dibayangkan asalkan dikerjakan dengan tekun, memotivasi untuk terus mengembangkan diri melalui latihan secara intensif, memotivasi untuk berkarya melalui transkripsi lontar sekreatif mungkin, dan meningkatkan kesabaran, ketekunan, dan konsentrasi (fokus); dan implikasi proses kreatif transkrip lontar terhadap keterampilan mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura, yaitu terampil memegang pangrupak, meningkatkan keterampilan membaca aksara Bali, mampu menulis aksara Bali dengan waktu yang terbatas, dan berpartisipasi melestarikan kearifan lokal (local genius) masyarakat Bali yang semakin terdegradasi.
The ANALISIS STILISTIKA DAN SEMIOTIKA DALAM LAGU POP BALI YANG BERJUDUL ANGKIHAN BAAN NYILIH Ni Komang Aryani Aryani; Ni Wayan Apriani; I Wayan Jatiyasa
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 12 No. 2 (2022): Vol. 12 No.2. Tahun 2022
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.585 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v12i2.1698

Abstract

This study has two objectives, namely to describe stylistics and semiotics in the lyrics of the song entitled "Angkihan Baan Nyilih". This research is a qualitative descriptive study. The literary approach used is a mythical approach and is combined with a mimetic approach. Data collection uses the document recording method. The data processing method is a descriptive method with the stages of data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the stylistic elements contained in the lyrics of the song "Angkihan baan Nyilih" are phonemes/sounds, diction, syntactic forms, discourse and stanzas, language styles and imagery. The element of semiotics in the lyrics of the song "Angkihan baan Nyilih" is using the Semiotics theory of Ferdinand De Saussure, namely the existence of markers and signifieds.
Analisis Struktur dan Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguritan Usaba Dangsil I Wayan Jatiyasa; I Nyoman Subadra
Lampuhyang Vol 14 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geguritan Usaba Dangsil merupakan salah satu jenis sastra Bali tradisional sebagai warisan budaya bangsa yang kaya akan nilai yang patut dijadikan pegangan hidup. Namun kenyataannya geguritan kurang mendapat perhatian dari kalangan generasi muda Hindu di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui struktur forma Geguritan Usaba Dangsil (2) Mengetahui struktur naratif Geguritan Usaba Dangsil. (3) Mengetahui nilai-nilai pendidikan Agama Hindu yang terkandung dalam Geguritan Usaba Dangsil. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika dan metode formal. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan mitopik. Jenis data kualitatif dengan sumber data berupa data primer dan sekunder. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode pencatatan dokumen. Analisis data menggunakan metode deskriftif melalui teknik induksi dan argumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Struktur forma Geguritan Usaba Dangsil terdiri dari: kode sastra (padalingsa yang berupa guru gatra, guru wilang, dan guru dingdong), gaya bahasa (hiperbola), ragam bahasa (Bahasa Bali Kepara). (2) Struktur naratif Geguritan Usaba Dangsil: sinopsis, tema (upacara Usaba Dangsil), tokoh dan penokohan (Nyoman Sari sifatnya pemalu), alur: alur maju, latar (latar tempat:di Bale Agung, latar waktu (pagi hari), latar suasana (ramai) dan amanat: gotong royong (3) Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Geguritan Usaba Dangsil meliputi Nilai Tattwa: Widhi Tattwa, Nilai Etika/Susila: Panca Yama Brata, Nilai Upacara: Dewa Yadnya.
PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS II ABANG KECAMATAN ABANG KABUPATEN KARANGASEM I Wayan Jatiyasa; Sang Ayu Putu Nilayani
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 3 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i3.502

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan membaca siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN), Gugus II Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem dengan metode belajar membaca tanpa mengeja (BMTM) dan mendeskripsikan tantangan yang dihadapi dalam penerapan metode BMTM pada siswa SDN, Gugus II Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian PTK yang menggunakan dua siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: 1) penerapan metode BMTM mampu meningkatkan keterampilan membaca pada siswa SDN, Gugus II Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data diperoleh rata-rata keterampilan membaca pada prasiklus mencapai 49,90, meningkat menjadi 63,40 pada siklus I dan 85,48 pada siklus I dengan kategori Baik, sedangkan ketuntasan belajar pada prasiklus mencapai 21,05%, meningkat menjadi 42,10% pada siklus I dan 100% pada siklus II; dan 2) tantangan yang dihadapi dalam penerapan metode BMTM pada siswa SDN, Gugus II Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, yaitu: (1) perbedaan teknis membaca membaca, (2) kekeliruan mengenal huruf, (3) ketidakmampuan membaca diftong, vokal ganda, dan konsonan ganda, (4) ketidakmampuan melafalkan huruf konsonan /r/, /z/, (5) melewatkan huruf atau kata yang dibaca, dan (6) menambahkan atau mengganti kata yang berbeda dari teksnya.
EFEKTIVITAS BULAN BAHASA BALI TAHUN 2020 DALAM UPAYA PELINDUNGAN BAHASA AKSARA DAN SASTRA BALI DI KABUPATEN KARANGASEM I Wayan Jatiyasa
Subasita: Jurnal Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/subasita.v1i1.604

Abstract

The Balinese Language Month in Karangasem Regency is simultaneously held in February, referring to the Bali Governor Regulation No. 80 of 2018. The Balinese Language Month of 2020 is very effective in protecting the Balinese language, script and literature in Karangasem Regency. This activity was able to arouse the interest and potential of Karangasem Regency community in the field of Balinese language, script, literature and culture. This is shown by the enthusiasm of the community in participating in competitions, parades, festival and coaching.Keywords: Effectiveness, Balinese Language Month, and Karangasem Regency