cover
Contact Name
Rolan Rusli
Contact Email
rolanrusli@b-creta.com
Phone
+6282154639509
Journal Mail Official
admin@b-creta.com
Editorial Address
Jalan Sentosa Dalam No. 90, Kel. Sungai Pinang Dalam, Kec. Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Riseta Naturafarm
ISSN : -     EISSN : 30480582     DOI : 10.70392/jrn
Jurnal Riseta Naturafarm (J Riseta Naturafarm) merupakan jurnal ilmiah yang dapat diakses secara terbuka dan diterbitkan tiap enam bulan sekali (dua kali setahun) oleh B-CRETA Publisher (CV. Borneo Citra Kreatama) melalui proses peer review secara independen oleh mitra bestari (peer reviewer) sesuai bidang keahlian masing-masing, serta tersedia secara online. J Riseta Naturafarm menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk seperti brief/studi kasus, original artikel, dan review artikel. Ruang lingkup J Riseta Naturafarm adalah fokus pada bidang sains dan kesehatan, termasuk riset dasar dan terapannya. Oleh karena itu, semua artikel yang diterbitkan akan memiliki nomor Digital Object Identifier (DOI) unik untuk menjamin penulis mengenai pengarsipan jangka panjang. Dengan adanya DOI, seluruh artikel di J Riseta Naturafarm tidak akan terpengaruh oleh perubahan URL yang digunakan saat ini. Jurnal Riseta Naturafarm (J Riseta Naturafarm) menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk seperti brief/studi kasus, original artikel, dan review artikel. J Riseta Naturafarm menyambut baik artikel-artikel dalam bidang multidisiplin dengan fokus pada topik-topik yang relevan dengan bidang Sains dan Kesehatan.
Articles 15 Documents
Amethyst Poisoning and Management in Various Age Groups: Kasus Keracunan Kecubung serta Penangannya pada Berbagai Kategori Usia Sholiha, Aslama Khoirunnisa; Rahmaniar, Andi Fatir; Ramadani, Fitri; Robin, Yosepha Vania Usun; Purnamasari, Theresia Putri; Rahman, Indri Rahmasari Tri Ananda; Fauzan, Bintang Naufal; Siregar, Vita Olivia
Jurnal Riseta Naturafarm Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Riseta Naturafarm
Publisher : B-Creta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70392/jrn.v2i1.0111

Abstract

Datura metel L atau yang lebih dikenal dengan tanaman kecubung termasuk ke dalam bagian dari famili Solanaceae, yang telah dikenal sebagai tanaman yang mengandung senyawa aktif dengan potensi toksisitas tinggi. Seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, daun, batang, hingga buah dan biji, mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, dan saponin. Jika penggunaannya tidak tepat, senyawa-senyawa ini dapat menimbulkan efek toksik yang berbahaya. Dalam penulisan artikel ulasan ini, dilakukan penelusuran literatur menggunakan sumber data primer berupa jurnal nasional dan internasional. Artikel ini membahas berbagai kasus keracunan akibat Datura metel L. yang terjadi pada kelompok usia berbeda, seperti anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Beberapa gejala klinis yang sering dilaporkan meliputi halusinasi, takikardia, mulut kering, disorientasi, hingga kejang pada kasus berat. Penatalaksanaan keracunan biasanya melibatkan penggunaan arang aktif untuk menyerap racun, pemberian cairan intravena untuk menjaga hidrasi, dan penggunaan physostigmine sebagai antidotum. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah penting yang harus diupayakan untuk mengurangi insiden keracunan. Salah satu upaya pencegahan yang efektif adalah edukasi kepada masyarakat tentang bahaya kecubung dan cara penggunaannya yang aman. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang risiko kecubung dapat membantu melindungi masyarakat dari efek toksiknya.
Cosmetic Poisoning with Mercury, Hydroquinone, and Retinoic acid in Pregnant and Breastfeeding Women: Keracunan Kosmetik dengan Kandungan Merkuri, Hidrokuinon, dan Asam Retinoat pada Ibu Hamil dan Menyusui Chaironi, Dalillah Ghina Imtinan; Sari , Syaharani Puspita; Tasbita, Ivy Kendra; Setianabila, Tania Thifaal; Pratama, Dea Salsabila; Subroto, Anindhita Dyahayu; akbarri, Destri amelia; Amaliah, Tri Rezky; Siregar, Vita Olivia
Jurnal Riseta Naturafarm Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Riseta Naturafarm
Publisher : B-Creta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70392/jrn.v2i1.4355

Abstract

Kosmetik adalah produk yang banyak digunakan oleh masyarakat, termasuk ibu hamil dan menyusui, untuk membersihkan, mempercantik, atau merawat tubuh. Namun, beberapa kosmetik mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, dan asam retinoat yang dapat menyebabkan risiko kesehatan serius, terutama bagi ibu hamil dan menyusui. Kajian ini bertujuan memberikan informasi  terkait risiko tersebut serta upaya pencegahan penggunaannya. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dari jurnal nasional dan internasional dengan kriteria inklusi: artikel full text dan open access yang relevan dengan kata kunci seperti mercury, hydroquinone, retinoic acid, pregnancy, dan toxicity. Hasil menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk cacat janin, gangguan perkembangan kognitif, dan kerusakan organ. Kesadaran masyarakat terhadap bahaya ini perlu ditingkatkan, khususnya pada ibu hamil dan menyusui. Hasil : Penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya seperti hidrokuinon, merkuri, dan asam retinoat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. (dapat mempengaruhi apa pada ibu hamil dan menyusui) Kesimpulan : Kesadaran publik tentang bahaya kosmetik ilegal perlu ditingkatkan, terutama pada ibu hamil dan menyusui.    
Evaluation of Antihypertensive Drug Use in Chronic Kidney Failure Patients on Hemodialysis at RSUD A.M. Parikesit Tenggarong: Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronis dengan Hemodialisis di RSUD A.M. Parikesit Tenggarong Indriani, Gina Nabila; Hajrah; Ahmad, Islamudin
Jurnal Riseta Naturafarm Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Riseta Naturafarm
Publisher : B-Creta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70392/jrn.v2i1.2132

Abstract

Hypertension is common in patients with chronic kidney disease on hemodialysis and can be the main cause of death, so antihypertensive drugs are needed. Accurate antihypertensive dosage, especially for drugs that are excreted through the kidneys, is necessary to achieve therapeutic effectiveness and minimize the incidence of toxicity. This study aims to determine patient characteristics, drug use patterns, and appropriate use of antihypertensive doses. Observational research method with retrospective data collection based on outpatient medical records in January-December 2023 using purposive sampling. Of the total 14 patients, most patients were male (58.82%). Most patients were in the early elderly category (46-55 years) (50%). Based on the diagnosis of the disease with the highest percentage, stage 5 chronic kidney disease as the main diagnosis (100%), congestive heart failure as a secondary diagnosis (21.42%), hypertension as a comorbidity (57.14%), and anemia as a complication (100%). The monotherapy antihypertensive drug that is widely used is furosemide (64.28%). Meanwhile, the combination of antihypertensive drugs used was furosemide + telmisartan (7.14%). Evaluation of antihypertensive drugs use obtained 100% according to the dose.
Identification of Aedes sp. Mosquito Larvae in Ovitrap in Gunung Kelua Village, Samarinda Ulu District, Samarinda, East Kalimantan: Identifikasi Larva Nyamuk Aedes sp. pada Ovitrap di Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur Nova, Dewa Made Rama; Pratiwi, Melynda Dyah; Qhuzairi, Muhammad Rezwan; Sarita, Nadia Rahma; Mapalidara , Alfina; Zahrah, Asma’ Thufailah; Bahar, Gita Wahyuni; Sinaga, Panuturi Ratih Elizabeth Thresna; Riananda , Meidya Rizqi; Paramita, Swandari
Jurnal Riseta Naturafarm Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Riseta Naturafarm
Publisher : B-Creta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70392/jrn.v2i1.1220

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) poses significant public health concerns in Indonesia, primarily transmitted through Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. Between January-November 2024, 70 DHF cases (average 6/month) were reported at Puskesmas Juanda that indicates the necessity for targeted interventions, such as ovitrap usage, to control dengue transmission in vulnerable areas. This cross-sectional observational study aimed to identify Aedes sp. larvae in ovitraps in Gunung Kelua, Samarinda.  The data were obtained from primary data by employing 40 ovitraps indoors and outdoors, picked on day-7 then examined under the microscope, and the secondary data from the 2024 DHF case reports in Puskesmas Juanda. The results showed that 73 (85.88%) Aedes sp. larvae in DHF patients’houses and 12 (14.12%) in non-DHF houses, predominantly in RT 17. Larvae were mostly found outdoors. No Aedes sp. eggs or non-Aedes larvae were detected. The study concludes that a total of 73 (85.88%) Aedes sp. larvae were found in the homes of dengue hemorrhagic fever (DHF) patients, 12 (14.12%) Aedes sp. larvae were discovered in non-DHF patients' homes. The highest number of Aedes sp. larvae in both DHF and non-DHF patients' homes were in RT 17. No Aedes sp. eggs were found in ovitraps. No eggs or larvae of other mosquito species besides Aedes sp. were detected.
Secondary Metabolites and Cytotoxicity of Kitolod Leaf Extract (Hippobroma longiflora (L.) G. Don to Shrimp Larvae (Artemia salina Leach): Metabolit Sekunder dan Sitotoksisitas Ekstrak Daun Kitolod (Hippobroma longiflora (L.)) terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach) Ibrahim, Arsyik; Bulan, Adisty Sindi; Ramadhan, M. Rahmad; Bone, Mahfuzun; Rija'i, Hifdzur Rashif; Rusman, Arman; Arifuddin, M.; Junaidin, Junaidin; Rijai, Laode
Jurnal Riseta Naturafarm Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Riseta Naturafarm
Publisher : B-Creta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70392/jrn.v2i1.3342

Abstract

One of the plants used by the people of East Kalimantan, especially the people of West Kutai, as a medicinal plant is Kitolod (Hippobroma longiflora L.). The plant parts used are the leaves and flowers. The secondary metabolites contained in Kitolod leaves are alkaloids, saponins, flavonoids and polyphenols. The aim of this research is to identify secondary metabolite groups and test the cytotoxicity of Kitolod leaf extracts and fractions. Secondary metabolites are identified qualitatively using various chemical reagents and metabolites characterized by the presence or absence of color changes or the presence of sediment or foam. Cytotoxicity testing was carried out using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The data research was analyzed using the Reed and Muench method to determine the Lethality Concentration 50% value. The results of research on the metabolite content of ethanol extract, fractions: n-hexane, ethyl acetate and n-butanol contain alkaloid, flavonoids and phenolic/polyphenols compounds. The bioactivity test results for the ethanol extract had an LC50 value of 592.93 ppm, the n-hexane fractions of 582.77 ppm, the ethyl acetate fraction of 531.37 ppm, and the n-butanol fraction of 119.48 ppm. These results indicate that the n-butanol fraction of Kitolod leaves has stronger cytotoxic activity than other extracts. .

Page 2 of 2 | Total Record : 15