Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

The Cultivating Siri's Cultural Values in Child Character Building Syahrir, Musdalifah; Sugiati, Andi; Wiranti, Wiranti; Fitriasari, Susan; Suriaman, Suriaman
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 5 No 3 (2023): Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/scaffolding.v5i3.3803

Abstract

The purpose of this study is to describe and analyze the cultivation of siri' cultural values in the formation of children's character in Lompo Riaja Village, Tanete Riaja District, Barru Regency, to describe and analyze the factors that support the cultivation of siri' cultural values in the formation of children's character in Lompo Riaja Village, Tanete Riaja District, Barru Regency. This type of research is qualitative research, whereas qualitative research is descriptive research. This research was in Lompo Riaja Village, Tanete Riaja District, Barru Regency. The choice of this research place was based on consideration because in Lompo Riaja Village, the culture of siri' has begun to fade. The research subjects were five parents and five children (sources or informants) who could provide information about problems related to the research to be carried out. The research instruments used were observation sheets, interview guidelines, and documentation. Data collection techniques were observation, interview, and documentation. The analysis techniques used in this research were data reduction, data presentation, conclusions, and verification. Based on the results of research conducted in Lompo Riaja Village, Tanete Riaja Subdistrict, Barru Regency, the results are based on the cultural value of honesty because honesty is one of the primary keys that is considered essential for parents, which will have a major impact on children's future lives. Through honesty, children can interact with their environment well, and good faith will be a guide in influencing the sea of life and leading children's lives in a better direction. The character of children based on siri' cultural values in Lompo Riaja Village, Tanete Riaja Sub-district, Barru Regency is inseparable from the various obstacles faced by parents, where environmental factors and technological developments are one of the main problems that can make children's character change following their surroundings.
Transformasi Pendidikan Kewarganegaraan Global di Era Abad 21: Analisis Implementasi dan Tantangan Mulyani, Heny; Komalasari, Kokom; Permatasari, Mitra; Bribin, Maria Lufransiya; Suriaman, Suriaman
Jurnal Kewarganegaraan Vol 21, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Department of Pancasila and Civic Education, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jk.v21i1.55115

Abstract

AbstractThis research discusses the implementation and challenges of Global Citizenship Education (GCED) in the 21st century. The purpose of this study is to explore the importance of GCED in preparing individuals to face global challenges, as well as to identify the main challenges faced in the implementation of GCED. The research method used includes a literature review of various articles and research papers related to GCED obtained through the Google Scholar database. The results showed that GCED is an important concept to equip individuals with the knowledge, skills, and values needed to face global challenges. The implementation of GCED in various countries has been widely done, but in practice there are still obstacles and challenges such as lack of understanding of the concept, curriculum limitations, cultural barriers, and lack of resources and funds. GCED is important to prepare learners to be active and responsible global citizens. To overcome the challenges of GCED implementation, strategies such as raising awareness and advocacy, providing training and capacity, curriculum reform, creating partnerships and networks, and utilizing technology are needed. Thus, GCED has a crucial role in fulfilling the needs of global citizenship education in the 21st century.----------------AbstrakPenelitian ini membahas implementasi dan tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Global (GCED) di abad ke-21. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pentingnya GCED dalam mempersiapkan individu menghadapi tantangan global, serta untuk mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi dalam implementasi GCED. Metode penelitian yang digunakan meliputi tinjauan literatur dari berbagai artikel dan paper penelitian terkait dengan GCED yang diperoleh melalui database Google Scholar . Hasil penelitian menunjukkan bahwa GCED adalah konsep penting untuk membekali individu dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global. Implementasi GCED di berbagai negara telah banyak dilakukan, namun dalam praktiknya masih ditemukan hambatan dan tantangan seperti kurangnya pemahaman akan konsep tersebut, batasan kurikulum, hambatan budaya, dan kurangnya sumber daya dan dana. Mengingat GCED penting untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga global yang aktif dan bertanggung jawab. Untuk mengatasi tantangan implementasi GCED, diperlukan strategi seperti meningkatkan kesadaran dan advokasi, memberikan pelatihan dan kapasitas, reformasi kurikulum, membuat kemitraan dan jaringan, serta memanfaatkan teknologi. Dengan demikian, GCED memiliki peran yang krusial dalam memenuhi kebutuhan pendidikan kewarganegaraan global di abad ke-21.
Pengaruh Team-Based Project Terhadap Keterampilan Komunikasi, Kolaborasi, dan Berpikir Kritis Mahasiswa Suriaman, Suriaman; Hariati, Sri; Salim, Iksan Agus; Haris, Haris
Jurnal Kewarganegaraan Vol 21, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Department of Pancasila and Civic Education, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jk.v21i1.53057

Abstract

AbstractConventional learning methods such as lectures and discussions are still widely used, so they do not hone the 21st-century skills needed by students. The problems of less academic communication between students, low collaboration to solve certain problems, and low thinking skills can result in less-prepared graduates facing the 21st century. The study aims to investigate the effect of the team-based project learning method on (1) communication skills, (2) collaboration skills, and (3) critical thinking skills of PPKn students. The approach in this research is quantitative, and the method of quasi-experiment with pretest-posttest nonequivalent control group research design. The research sample was students of the Pancasila and Citizenship Education Study Program at Universitas Sembilanbelas November Kolaka who took the Penelitian Hasil Belajar course in the 2022/2023 academic year. Sampling was carried out using non-probability techniques and using total sampling. The results showed that the team-based project learning method positively influences students' communication, collaboration, and critical thinking skills when completing a project given by lecturers as an alternative learning method that can be applied at the higher education level.-----------------------------AbstrakMetode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan diskusi masih banyak digunakan sehingga kurang mengasah keterampilan abad 21 yang dibutuhkan mahasiswa. Persoalan komunikasi akademik mahasiswa yang kurang, kolaborasi yang rendah untuk menyelesaikan persoalan tertentu, dan keterampilan berpikir yang rendah dapat mengakibatkan lulusan yang kurang siap dalam menghadapi abad 21. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki pengaruh metode pembelajaran team-based project terhadap: (1) keterampilan komunikasi, (2) keterampilan kolaborasi, dan (3) keterampilan berpikir kritis pada mahasiswa PPKn. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif, dan metode eksperimen semu (quasi-experiment) dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent control group. Sampel penelitian yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Sembilanbelas November Kolaka yang mengambil mata kuliah Penelitian Hasil Belajar pada tahun akademik 2022/2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non-probabilitas dan menggunakan total sampling (sampling jenuh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran team-based project memiliki pengaruh positif terhadap keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis mahasiswa ketika menyelesaikan sebuah proyek yang diberikan oleh dosen sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat diterapkan di tingkat pendidikan tinggi.
Model Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Hukum Nurgiansah, T Heru; Sapriya, Sapriya; Bribin, Maria Bribin; Mulyani, Heny; Prayogi, Ryan; Suriaman, Suriaman
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6578

Abstract

Pendidikan hukum merupakan salah satu pendekatan dari Pendidikan Kewarganegaraan yang memiliki fungsi untuk menjadikan warga negara yang taat hukum dan berperilaku sesuai peraturan yang berlaku. Penelitian ini penting dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijadikan sebagai pendidikan hukum. Pendidikan hukum diharapkan dapat membekali setiap generasi menjadi individu yang tahu, faham, mengerti dan berperilaku sesuai dengan norma. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan literatur review yang mengacu pada sumber primer berupa artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dapat diintegrasikan dengan pendidikan hukum melalui beberapa cara diantaranya: Pengenalan terhadap Sistem Hukum, Pengajaran tentang Hak dan Kewajiban, Studi Kasus dan Simulasi Hukum, Diskusi Etika dan Moral dalam Konteks Hukum, Pengajaran tentang Proses Hukum dan Sistem Peradilan, Pelatihan dalam Keterampilan Hukum Praktis dan Pengintegrasian dengan Mata Pelajaran Lain. Penelitian ini berdampak pada perubahan mindset setiap orang bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya soal teoritis tetapi juga membahas aspek praktis bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Citizenship Education for 21st Century Competencies Nurgiansah, T Heru; Komalasari, Kokom; Insani, Nisrina Nurul; Adham, M Januar Ibnu; Suriaman, Suriaman
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 9, No 3 (2024): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v9i3.13548

Abstract

Tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi menjadi permasalahan yang kompleks bagi generasi saat ini. Di abad 21, Pendidikan Kewarganegaraan perlu dikembangkan tidak hanya sebagai alat untuk menjadikan warga negara yang baik, tetapi juga membekali warga negara dengan berbagai macam kompetisi atau keterampilan yang akan diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode Penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah literatur review. Hasil pembahasan menunjukan bahwa di Abad 21 ini, Pendidikan Kewarganegaraan perlu membekali warga negara dengan berbagai kompetisi atau keterampilan, diantaranya keterampilan hidup, keterampilan belajar, dan keterampilan menggunakan teknologi informasi.
Civic Education as an Integrated Knowledge System in the 21st Century: A Reform Approach Suriaman, Suriaman; Komalasari, Kokom; Nurgiansah, T Heru; Prayogi, Ryan; Bribin, Maria Lufransiya
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 9, No 3 (2024): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v9i3.14577

Abstract

The 21st century demands a cutting-edge Civic Education that transcends traditional boundaries and empowers individuals to become active, informed and responsible citizens. The problem is that the current state of civic education as an integrated knowledge system in the 21st century recognizes the importance of preparing individuals to be active participants in an open democratic society. By embracing an integrated knowledge system, through Civic Education, it can equip future generations of the nation with the systems and understanding necessary to build a more just, equal and sustainable world. The purpose of this study is to provide an overview of efforts in equipping students with the knowledge, skills and attitudes necessary for civic engagement, this approach seeks to create informed and responsible citizens who contribute positively to the students' community. This research uses a qualitative approach with a literature review method. The results of this analysis show that there needs to be an effort to reform the approach in learning Civic Education to prepare students as citizens who grow and develop in the 21st century starting from knowledge, skills, and attitudes as an integrated part in today's social complexity. Citizens must be prepared with a more reformist approach through 21st century skills-based education.
Media Pembelajaran dengan Pandang: Efektivitas Media Pembelajaran VAK (Visual Auditory Kinestethic) pada Mata Pelajaran PPKn Suriaman, Suriaman; Nurgiansah, T Heru; Hariyadi, Slamet; Rachman, Fazli; Hendri, Hendri
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2024): July 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v3i2.3371

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dengan menerapkan media pembelajaran VAK (Visual, Auditory Kinestethic) di mata pelajaran PPKn. Pembelajaran berbasis media audio visual dan hasil belajar siswa adalah subjek penelitian ini. Karena kondisi saat ini yang menuntut penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan tuntutan kegiatan belajar mengajar yang semakin berkembang seiring perkembangan zaman, pendidik diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar untuk membuat pembelajaran menjadi interaktif dan meningkatkan pemahaman peserta didik tentang apa yang mereka pelajari. Ini akan berdampak pada hasil belajar mereka. Metode penelitian dengan literature review digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data artikel ini dilakukan dengan bantuan Google Scholar dan publish or perish 8.
Analisis Perkembangan dan Dinamika Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Indonesia: Sebuah Upaya Pencapaian Tujuan Pendidikan Suriaman, Suriaman; Sundawa, Dadang; Nurgiansah, T Heru; Insani, Nisrina Nurul
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 15 No. 2 (2024)
Publisher : Directorate of Research and Community Service, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpka.v15i2.73497

Abstract

Sejarah pendidikan karakter dan budaya bangsa di Indonesia bermula sejak masa sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia. Pendidikan karakter dimulai dari sistem pendidikan tradisional dengan menitikberatkan kepada nilai-nilai kehidupan, etika, dan moralitas baik di pendididikan formal maupun di pendidikan nonformal. Selain itu, pengaruh agama juga memegang peranan utama dalam membentuk karakter dan budaya bangsa. Pasca kemerdekaan, pendidikan karakter dan budaya bangsa mendapatkan perhatian serius melalui integrasi dalam pembelajaran dipersekolahan. Pencapaian dan perkembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa mengalami dinamika dikarenakan beberapa faktor seperti perubahan nilai sosial, pengaruh media massa. Keterbatasab sumber daya, kurangnya kesadaran urgensi pendidikan karakter, dan juga perbedaan agama dan budaya sebagai bangsa yang multikulturalisme. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode literature review dari sumber ilmiah. Hasil analisis review menghasilkan perkembangan teori pendidikan karakter dan budaya bangsa telah menjadi perhatian utama dalam upaya membangun generasi muda yang memiliki nilai-nilai moral, etika, dan kecintaan terhadap budaya bangsa. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menanamkan dan mengembangkan pendidikan karakter di pendidikan formal seperti meningkatkan pelatihan guru, mengembangkan kurikulum yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter bangsa, mendorong partisipasi orang tua, menjalin kerjasama dengan komunitas keagamaan, sosial, maupun kelompok seni, menyediakan sumber daya pendidikan yang memadai.
Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Bidang Pendidikan di Desa Langkumapo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Samiruddin; Amisbah Ramly; Abdul Syaban; Jasrudin; Suriaman; Rahmiati
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i4.4623

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk menjelaskan implementasi program keluarga harapan bidang pendidikan di Desa Langkumpo Kecamatan Napabalano kabupaten Muna, 2) untuk mendeskripsikan kendala dalam pelaksanaan program keluarga harapan di Desa Langkumapo dan 3) untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kendala Implementasi program keluarga harapan bidang pendidikan di Desa Langkumapo. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dan subjek penelitian terdiri dari 23 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi PKH bidang pendidikan Desa Langkumapo dilihat dari enam variabel keberhasilan implementasi yaitu, Pertama standar dan sasaran kebijakan Kedua, sumber daya. Ketiga, komunikasi organisasi pelaksana. Keempat, karakteristik agen pelaksana. Kelima, sikap para pelaksana dan Keenam lingkungan sosial, ekonomi dan politik sudah terlaksana dengan baik. Kendala pelaksanaan implementasi PKH bidang pendidikan yaitu, 1) kendala administrasi, 2) penyaluran dana bantuan terjadi kemacetan, 3) kecemburuan sosial. Sedangkan upaya yang dilakukan yaitu; upaya yang dilakukan pemerintah dan upaya yang dilakukan penerima PKH. Kata kunci: Implementasi, Program Keluarga Harapan, Pendidikan Abstract The aims of this study were 1) to explain the implementation of the family hope program in the field of education in Langkumpo Village, Napabalano District, Muna Regency, 2) to describe the obstacles in implementing the family hope program in Langkumapo Village, and 3) to describe the efforts made in overcoming obstacles to program implementation family of hope in the field of education in Langkumapo Village. This research method used a qualitative descriptive approach and the research subjects consisted of 23 people. The results showed that the implementation of PKH in Langkumapo Village's education sector was seen from the six variables of successful implementation, namely, first, standards and policy objectives. Second, resources. Third, the communication of implementing organizations. Fourth, the characteristics of implementing agents. Fifth, the attitude of the executors, and Sixth, the social, economic, and political environment has been well implemented. Obstacles to the implementation of PKH in the education sector, namely, 1) administrative constraints, 2) traffic jams in the distribution of aid funds, and 3) social jealousy. While the efforts made are; the efforts made by the government and the efforts made by PKH beneficiaries. Keywords: Implementation, Hope Family Program, Education
Penyelesaian Konflik Sosial Melalui Pendidikan Multikultural Nurgiansah, T Heru; Dewantara, Jagad Aditya; Suriaman, Suriaman
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 11 No. 3 (2023): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v11i3.32948

Abstract

The purpose of this research is to analyze multicultural education as a solution to resolve social conflicts among students. The method used in this study is qualitative with data collection techniques through observation, interview, and documentation. Multicultural education offers an alternative through the application of educational strategies and concepts based on the utilization of diversity in society, especially those among students such as ethnic diversity, culture, language, religion, social status, gender, ability, age, and race. An approach through multicultural education is important. The education strategy is not only aimed at making it easy for students to understand the courses they are studying, but also to raise their awareness to always behave humanist, pluralist, and democratic. The results showed that Multicultural Education that has been applied in National education is expected to be an agent in the community that bridges the game in the midst of plurality, this can be seen from the substance contained in multicultural education that prioritizes attitudes and principles on democracy, equality, and justice, oriented to humanity, togetherness, and peace. Develop an attitude of recognizing, accepting, and appreciating cultural diversity. With this function, SARA conflict can be prevented.