Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Nabawi: Journal of Hadith Studies

UNDERSTANDING OF THE AYNA ALLAH HADITH: AN INTERDISCIPLINARY TAḤLĪLĪ STUDY Azhary, Muhammad Royyan Faqih; Mashur, Mashur; Falah, Fajrul
Nabawi: Journal of Hadith Studies Vol 5, No 2 (2024): Nabawi: Journal of Hadith Studies
Publisher : LP2M Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55987/njhs.v5i2.156

Abstract

The Hadith ‘Aina Allah’ narrated by Abu Dawud has been debated because it is considered to contradict the rule that traditions that contradict the Quran cannot be used as proof. However, Abu Dawud himself states that this tradition is valid and can be used as an argument. This study aims to examine the compatibility between the Hadith ‘Aina Allah’ and the Quran, and to understand the Hadith through an interdisciplinary approach, including the perspectives of linguistics, creed, fiqh, and morals and Sufism. The method used is descriptive qualitative content analysis, with a literature review of Sunan Abu Dawud as the main source. The results show that the Hadith ‘Aina Allah’ is valid and does not contradict the Quran, but needs to be understood in a linguistic and rhetorical context that emphasises the high position of Allah in a symbolic sense. From the perspective of creed, this hadith allows testing one's faith through signs without the necessity of the two sentences of the creed. From the perspective of jurisprudence, it shows that vows are valid if they are in accordance with reality and that freeing a believing slave is better than a disbelieving slave. The moral and Sufism perspectives emphasise the importance of conveying knowledge according to one's intellect and avoiding prejudice without evidence. The study concludes that an interdisciplinary approach provides a richer understanding of this hadith and dispels the notion of contradiction with the Quran.[Hadis "Aina Allah" riwayat Abu Dawud menimbulkan perdebatan karena dianggap bertentangan dengan kaidah bahwa hadis yang berlawanan dengan Al-Quran tidak dapat dijadikan hujjah. Namun, Abu Dawud sendiri menyatakan bahwa hadis ini sahih dan dapat dijadikan hujjah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian antara hadis "Aina Allah" dan Al-Quran, serta memahami hadis tersebut melalui pendekatan interdisipliner, mencakup perspektif linguistik, akidah, fikih, serta akhlak dan tasawuf. Metode yang digunakan adalah analisis konten kualitatif deskriptif, dengan telaah literatur dari Sunan Abu Dawud sebagai sumber utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis "Aina Allah" memiliki kualitas sahih dan tidak bertentangan dengan Al-Quran, melainkan perlu dipahami dalam konteks linguistik dan retorika yang menekankan posisi tinggi Allah dalam makna simbolis. Dari perspektif akidah, hadis ini memperbolehkan pengujian keimanan seseorang melalui isyarat tanpa keharusan dua kalimat syahadat. Dari perspektif fikih, hadis ini menunjukkan bahwa nazar sah jika sesuai dengan realita, dan memerdekakan budak beriman lebih baik daripada budak kafir. Perspektif akhlak dan tasawuf menekankan pentingnya menyampaikan pengetahuan sesuai dengan kemampuan akal seseorang, serta menghindari prasangka buruk tanpa bukti. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan interdisipliner memberikan pemahaman yang lebih kaya terhadap hadis ini, serta menghilangkan anggapan adanya kontradiksi dengan Al-Quran.]
Co-Authors Achmad Roziqi Adilla, Asmia Safaatul Adiputra, Ristiyanto Af’idah, Noer Agustina, Rizqa Dwi Ahmad, Nur Fauzan Aini, Zinnur Al Gazali, Rifyal Ghaizi Al-Faathir, Fawwaz Ezar Ananda Prayogi Anggraini, Nilla Putri Az Zukhruf, Alif Azhary, Muhammad Royyan Faqih Azmia, Ghefira Raras Nur Bagus Nuari Priambudi Basya, Aulia Azhari Cahyani, Fitri Dwi Constantina, Findy Darunnafis, Moh. Khazani Devie, Shofia Hanum Articha Djati, Isworo Ekananta, Arry Fajri, Aprianur Fathur Rohman, Fathur Firdaus, Nurman Hartuti, Sugi Haryanti, Peni Henny Pratiwi Adi Hidayati, Athi' Imam Sopingi Indah Palupi Ira Lestari Iriani, Rossi Nur Isnawati Isnawati Istiani, Ratna Ayu Istighfah, Jafifah Mega Nur Jannah, Siti Miftakhul Jurkovič, Martin Kandimba, Enock Michael Ken Widyatwati Khumaira, Balqis Lina Arifah Fitriyah Lutanto, Agus M. Abdullah Ma'arif, Syamsul Maimunah, Karismatul Marwini Marwini Mashur Mashur, Mashur Maulani, Yasmin Maulidah, Kharisma Maya Mohamad Izzur Maula Muhyidin Musfiroh, Anita Nada, Elysa Qothrun Niken Sylvia Puspitasari Nur Kuswanti Nurzahra, Shafa Zahirah Octaviano, Bagas Pramesti, Amanda Rafaelya Prihtiantoro, Dedhy Pujianto, Ahmad Puspita, Yuhana Qomariyah, Siti Istiul Qurrotul Uyuni Ramadhan, M. Rizki Syahrul Rhamadhan, Bintang Fajri Riris Tiani Rochmah, Lilis Nur Roudhoutul Aulia Rochim Salma Salsabila, Dinda Iqlima Sari, Anggi Wulan Sekar, Dyah Ayu Septiana, Rinda Sintana, Zaila Siti Siswoyo Siswoyo Sugiyanto - Suripto Syahputra, M. Aprilian Taqriri, Zulfan Ubaiyana, Ubaiyana Wanti, Novita Rizka Widyastuti, Fitria Agustin Widyawati, Marta Wijayadi, Andri Wahyu Wikan Sakarinto Yuni K., Kusnul Ciptanila