Claim Missing Document
Check
Articles

Karakterisasi morfologi jenis tanaman buah Jeruk (Citrus sp) di perkarangan desa Lae Langge, kecamatan Sultan Daulat, kota Subulussalam, Aceh Indah Indah; Jubaidah Jubaidah; Adi Bejo Suwardi
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 3 No. 1 (2022): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Jeruk (Citrus sp) termasuk dalam famili Rutaceae. Famili Rutaceae memiliki 150 genus, diantaranya ada yang tumbuh liar dan adapula yang dibudidaya oleh masyarakat. Tanaman jeruk dapat tumbuh didaerah yang memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. Penanaman tanaman pada perkarangan merupakan salah satu bentuk usaha tani yang banyak dirasakan oleh masyarakat. Lae langge merupakan salah satu desa di kecamatan sultan daulat, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, Indonesia. Tujuan penelitian ini merupakan untuk mendapatkan keragaman karakteristik morfologi dan manfaat Jenis tanaman jeruk (Citrus sp) di Perkarangan desa Lae Langge kecamatan Sultan Daulat, Provinsi Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - Nopember 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara survei langsung ke perkarangan desa Lae Langge. Ditemukan keragaman buah jeruk baik dari segi morfologi pohon, daun, buah. Adapun buah jenis buah jeruk yang ditelusuri yaitu jeruk purut (Citrus hystrix D.C.), Jeruk monde (Citrofortunella microcarpa), Jeruk nipis (Citrus aurantiifolia), Jeruk pepaya (Citrus mendica L.var.), dan Jeruk sunkist Hijau (Citrus sinensis). Dan dari segi peminat banyak warga memanfaatkan buah Jeruk sunkist karena citra rasanya yang manis dan tekstur dagingnya yang lembut. Sehingga jeruk sunkist wajib dikembangkan di desa lae langge buah dapat dikembangkan di pasaran dan penjualan berkembang pesat di desa tersebut sebagai penghasil jeruk sunkis (Citrus sinensis).
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR MELALUI BUDIDAYA SEMANGKA PADA LAHAN NON PRODUKTIF Hanafiah Hanafiah; Aulia Rahman; Asnawi Asnawi; Adi Bejo Suwardi
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 2, No 1 (2019): Semnas Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1841.176 KB)

Abstract

Pemanfaatan lahan tidur melalui budidaya semangka merupakan sebuah pengabdian kepada masyarakat pesisir di Pulau Krueng Thoe desa Meunasah Asan Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada petani tentang budidaya semangka, mengarahkan petani untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif dan memberikan edukasi tentang manajemen wirausaha mandiri untuk produksi dan pemasaran semangka. kepada kelompok petani di Pulau Krueng Thoe desa Meunasah Asan Kecamatan Madat Kabupatren Aceh Timur. Permasalahan yang timbul adalah para anggota kelompok tani belum pernah memperoleh informasi dan pelatihan tentang teknik budidaya semangka. Pengabdian ini menggunakan metode pendekatan langsung yang terdiri dari tahapan pembentukan kelompok tani, sosialisasi dan pelatihan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk memamnfaatkan lahan tidur, pemahaman tentang teknik budidaya semangka meningkat dan dukungan pemerintah desa dan muspika sangat tinggi.
Pengetahuan masyarakat terhadap keanekaragaman tumbuhan liar berkhasiat obat dan potensi pemanfaatannya di Kecamatan Namorambe Marina Br Sembiring; Safrianti Safrianti; Adi Bejo Suwardi
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 2 No. 1 (2021): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang keanekaragaman tumbuhan obat dan potensinya di Kecamatan Namorambe berasal dari tumbuhan liar yang ada di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat dan mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan obat, organ tumbuhan yang digunakan, serta cara pengolahannya untuk mengatasi berbagai penyakit yang ada pada masyarakat di Kabupaten Namorambe. Penelitian dilakukan di 3 desa yaitu di desa Namo Mbelin, Kutatualah dan Sudirejo. Metode penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan metode pelayaran Metode Pesiar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat (sembilan) jenis tumbuhan obat yang ditemukan yaitu: bandotan (Ageratum conyzoides L.); Ciplukan (Physalis angulata); Putri pemalu (Mimosa pudica), anting (Acalypha australis); Duri bayam (Amaranthus spinosus); Calincing (Oxalis corniculata); Suruhan (Peperomia pellucida) dan Keji Beling (S. crispus), pegangan (Centella asiatica). Organ tumbuhan yang banyak digunakan sebagai bahan baku obat adalah daun.
Keragaman Tanaman Pangan Pada Perkarangan Rumah Masyarakat di Helvetia Kota Medan, Sumatera Utara Kasmawati Kasmawati; Yosia Br. Tobing; Adi Bejo Suwardi
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 2 No. 1 (2021): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diversifikasi adalah cara pengadaan lebih dari satu jenis barang / komoditas untuk konsumsi. Diversifikasi tanaman pangan terkait dengan regulasi teknis pola tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang tumbuh di pekarangan rumah masyarakat di Kecamatan Helvetia yang selama ini dimanfaatkan sebagai pangan masyarakat dan potensi tumbuhan tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - November 2020 dengan menggunakan metode survei. Purposive sampling digunakan untuk menentukan sampel, dan dari 5 gang akan dipilih 5 pekarangan rumah untuk dijadikan sampel (total 25 pekarangan rumah). Sebanyak 9 spesies tercatat dari wilayah studi. Spesies ini dimanfaatkan sebagai makanan, sayur, dan bahan masakan.
Etnobotani Tanaman Obat Keluarga di Desa Ujong Gunong Rayeuk, Kota Bahagia, Aceh Selatan Mardudi Mardudi; Eka Selviyanti; Adi Bejo Suwardi
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 2 No. 1 (2021): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan adalah salah satu aspek yang paling berpengaruh terhadap kehidupan mahkluk hidup. Lingkungan juga merupakan naungan hidup bagi manusia yang tidak terpisahkan antara satu sama lain. Desa Ujong Gunong Rayeuk merupakan suatu daerah yang berada di Aceh Selatan yang terletak di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), TOGA atau biasa disebut tanaman obat keluarga pada umumnya merupakan suatu kegiatan pemanfaatan sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun maupun ladang sebagai tempat membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Penelitian ini dilakukan Oketober-November 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi jenis tumbuhan obat dan pemanfaatannya oleh masyarakat di Desa Ujong Gunong Rayeuk, Kota Bahagia, Aceh Selatan. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengeksplorasi atau memotret keadaan lingkungan yang diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam sesuai situasi lapangan, dengan tujuan mengumpulkan data sekunder melalui pertanyaan terstruktur kepada informan dan semua jawaban diperoleh dicatat, diolah dan kemudian dianalisis. Hasil penelitian terdapat 45 jenis spesies tanaman yang ditemukan dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa ujung gunong rayeuk sebagai bahan penobatan. Adapun tumbuhan yang ditemukan. Tanaman obat keluarga (TOGA) ini biasanya di olah dengan cara menjadikan sebagai ramuan atau minuman herbal tradisional baik itu dengan dimasak, direbus maupun di tumbuk.
PKM KELOMPOK TANI MAJU JAYA MELALUI BUDIDAYA LEBAH MADU LINOT Baihaqi Baihaqi; Zidni Ilman Navia; Heri Irawan; Imam Hadi Sutrisno; Adi Bejo Suwardi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13707

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkenalkan budidaya lebah madu linot pada masyarakat sekitar hutan terutama bagi 25 anggota kelompok tani maju jaya kampung batu bedulang kabupaten Aceh Tamiang sebagai usaha penguatan ekonomi dan konservasi taman nasional gunung leuser secara berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah participatory rural appraisal dan transfer teknologi melalui beberapa tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan dan monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan yang terangkum dalam lembar post test menunjukkan 40,1% anggota kelompok memahami ukuran standar sebuah rumah koloni, 33,4% cukup mengetahui jangka waktu panen budidaya lebah madu linot, 23,3% sangat mengetahui ciri-ciri kelompok tani yang sehat, 47,4% mengetahui fungsi dan peran badan penyuluh pertanian, 30.1% cukup mengetahui prosedur pengembangan rencana usaha pada kelompok tani dan 13,3% sangat mengetahui prosedur menghitung harga jual produk. Disimpulkan bahwa 26,7% anggota kelompok sangat memahami prosedur kerja pembuatan rumah koloni, 40% memahami jenis hama yang sering ditemukan dalam budidaya lebah madu linot, 56,7% cukup mengetahui potensi sumber daya kelompok tani maju jaya, 23,3% sangat mengetahui prosedur pengembangan rencana usaha pada kelompok tani dan 36,6% mengetahui tujuan melakukan pembukuan secara rutin.Abstract: This community service (PKM) aims to introduce linot honey bee cultivation to communities around the forest, especially for 25 members of the Maju Jaya farmer group, Batu Bedulang village, Aceh Tamiang district as an effort to strengthen the economy and conserve Gunung Leuser National Park in a sustainable manner.The method used is participatory rural appraisal and technology transfer through several stages of activity including coordination, outreach, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. The results of the activities summarized in the post test sheet showed that 40.1% of group members understood the standard size of a colony house, 33.4% knew enough about the harvest period for linot honey bee cultivation, 23.3% really knew the characteristics of a healthy farmer group, 47.4% know the function and role of the agricultural extension agency, 30.1% know enough about the procedure for developing a business plan for farmer groups and 13.3% really know the procedure for calculating product selling prices. It was concluded that 26.7% of group members really understood the work procedures for making colony houses, 40% understood the types of pests that are often found in linot honey bee cultivation, 56.7% knew enough about the resource potential of the advanced jaya farmer group, 23.3% knew the procedure very well. Development of business plans for farmer groups and 36.6% know the purpose of carrying out regular bookkeeping.
Cultivation of Tilapia (Oreochromis niloticus) Using Floating Net Cage System to Improve Economic Value of Alur Cucur Community, Rantau, Aceh Tamiang Agus Putra Abdul Samad; Bustami; Hanafiah; Muhammad Amin; Adi Bejo Suwardi
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): May 2022
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/engagement.v6i1.978

Abstract

This village development program aims to develop Tilapia (Oreochromis niloticus) cultivation using floating net cage system. The main target was tilapia production to increase income for community. This program was conducted for 6 months with the target of Pokdakan Sepakat Makmur located in the village of Alur Cucur. The main problems faced by the group were the lack of knowledge about tilapia cultivation techniques using floating net cage, aquaculture activities are still conventionally in earthen ponds. In addition, the capital stock is lacking, and financial administration records are still weak. The activities carried out include: training on fish rearing techniques, making floating net cages by partners who were accompanied by program implementers, cultivating tilapia in rivers using floating net cages, and distributing partner products. At the end of the activity, an evaluation of the implementation and sustainability of the program was carried out after completion of implementation activities.
Inventarisasi Jenis Tanaman Rempah Dan Pemanfaatannya Di Dusun Air Terjun Desa Paya Tampah, Aceh Tamiang Dewi Apriyanti; Adi Bejo Suwardi
BIOSEL (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan Vol. 13 No. 1 (2024): BIOSEL (Biology Science and Education: Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/bs.v13i1.7060

Abstract

This research aims to inventory the spice plants planted by the community and provide an understanding of the importance of using natural spices that are healthier and more sustainable for the community in Air Terjun Hamlet. This research uses an exploratory qualitative approach with direct observation and interview techniques. Based on findings in both yards and gardens, 12 types of spice plants were found consisting of 7 families, namely Zingiberaceae, Poaceae, Lamiaceae, Myrtaceae, Rutaceae, Pandanaceae and Piperaceae which are commonly used by the community. The part that is often used is the rhizome at 45% and the highest use value (UV) is 1.00 in the species ginger (Zingiber officinale), turmeric (Curcuma domestica), lemongrass (Cymbopogon citratus), bay leaves (Syzygium polyanthum), curry leaves (Murraya koenigii).  Keywords: Inventory, Spice plants, Use value (UV)
Phylogenetic Analysis of Baccaurea Spp. in West Sumatra Using MatK Molecular Markers Saswita, Helvi Maudy; Syamsuardi, Syamsuardi; Nurainas, Nurainas; Suwardi, Adi Bejo; Taufiq, Ahmad
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 15, No 3 (2023): December 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v15i3.46051

Abstract

Baccaurea is a group of fruit-producing plants found in wild forests. Many of these plant species have not yet explored their potential. The high rate of deforestation in West Sumatra poses a threat of extinction to the genetic resources of the genus Baccaurea before being explored and identified. The research aims to analyze the sequence characters and phylogenetic of Baccaurea found in West Sumatra using the MatK molecular marker. Phylogenetic analysis using the Maximum Likelihood (ML) method in MEGA X application. The results of the analysis of the six species of Baccaurea found that the sequence length ranged from 854-1019bp, the percentage of G+C base composition is 33.4%, the percentage of A+T base composition is 66.6%, the genetic distance range is 0-4% with a conservative character of 484bp and informative characters of 4bp. While the phylogenetic analysis using the ML method grouping the six species of Baccaurea to form a monophyletic clade with a bootstrap value of 100%, all species collected were in the same clade. These results reveal the first time that the MatK sequences from six species Baccaurea native to West Sumatra will be included in NCBI for use by other studies in conducting broader phylogenetic research.
BUDIDAYA MADU LINOT SANGKAPANE MELALUI TEKNIK DOMESTIFIKASI RUMAH KOLONI PADA POKTAN MAJU JAYA ACEH TAMIANG Baihaqi Baihaqi; Zidni Ilman Navia; Heri Irawan; Imam Hadi Sutrisno; Adi Bejo Suwardi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20835

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) difokuskan kepada penambahan rumah topping koloni melalui penerapan teknologi domestifikasi dengan tujuan memenuhi kuantitas rumah topping kepada kelompok tani maju jaya, pemerintah kampung bengkelang dan pengidam. Metode yang digunakan adalah participatory rural appraisal dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan kepada 25 anggota poktan maju jaya terangkum melalui lembar post- test dimana 38,3% anggota kelompok mengetahui materi tentang domestifikasi rumah topping koloni, 53,9% sangat memahami teknik pembelahan rumah topping, 12% anggota poktan sangat mengetahui materi masa terbit NIB pada OSS dan jenis dokumennya, 42% cukup paham dengan masa berlaku NIB itu dan 24% anggota kelompok memahami fitur-fitur yang tertera dalam content itu. Disimpulkan bahwa 47% anggota kelompok cukup memahami materi jumlah rumah topping baru hasil domestifikasi, 46% anggota poktan cukup mengetahui masa panen tanaman penghasil nectar dan 16% sangat mengetahui peraturan terkait pengurusan NIBAbstract: This community service (PKM) is focused on increasing the number of topping colony houses through the application of domestication technology with the aim of meeting the quantity of topping houses for poktan Maju Jaya, Bengkelang and Pengidam farmer groups. The method used is participatory rural appraisal and technology transfer through a series of stages, including coordination, socialization, implementation of activities, mentoring, as well as monitoring and evaluation. All stages of activities are summarized through a post-test sheet where 38.3% of group members are knowledgeable about the material on the domestication of colony topping houses, 53.9% understand the technique of dividing topping houses very well, 12% of the farmer group members are very knowledgeable about the issuance period of the NIB in OSS and its types of documents, 42% have a sufficient understanding of the validity period of the NIB, and 24% of group members understand the features mentioned in the content. It is concluded that 47% of group members have a sufficient understanding of the material on the new number of topping houses resulting from domestication, 46% of farmer group members have sufficient knowledge about the harvesting period of nectar-producing plants, and 16% are very knowledgeable about the regulations related to NIB management. 
Co-Authors . Baihaqi Abdul Latief Adnan Adnan Adnan Adnan Agus Putra AS Ahmad Taufiq Aknes Marsela Albian Mubarak Ameliyani Ameliyani Andini Saputri Andriani Andriani Anjani, Diyah Antika, Maulida Asnawi Asnawi Asnawi Asnawi Aulia Rahman Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Basri, Teuku Hasan Bustami Cut Gustiana Cut Shaviatul Bayti Deliana Febrianti Dewi Apriyanti Dira Rahmi Eka Selviyanti Eka Selviyanti Ekariana S Pandia Elfrida Erizal Mukhtar Fazrina Saumi Fransyaigu, Ronald Hamibah Mini Hanafiah Hanafiah Hanafiah Hanafiah Hanafiah Heri Irawan Heri Irawan Husnul Muna Bella Imam Hadi Sutrisno Imam Hadi Sutrisno Indah Indah Indriaty, Indriaty Joko Hariadi Jubaidah Jubaidah Karmiati Karmiati Karmiati, Karmiati Kasmawati Kasmawati Kenedi, Ary Kiswanto Laila Ramadhani Mardudi Mardudi Marina Br Sembiring Marina Br Sembiring Mia Maulina Minda Purba Muhammad Amin Muhammad Amin Muhammad Azli Ritonga Muhammad Dandi Harisandy Nafsiah Nafsiah Najira Najira Nasution, Hasbi Assidiqi Navia, Zidni Ilman Nur, Ulfatun Nurainas Nurainas Nuraini Nuraini Nurchalidah, Siti Rahmayanti Rahmayanti Ramadhan, Dita Alviana Rani Riska Rapita Aprilia Ririn Mustika Ririn Subakti Risauli Juliana Sihite Ritonga, Muhammad Azli Rosalina Sianturi Rosmaiti Rosmaiti Sari, Nonika Sarjani, Tri Mustika Saswita, Helvi Maudy Silvia Anzhita Siti Nurchalidah Sofiyan Sofiyan Stevin Melay Suci Hidayani Putri Suci Khairani Syahfitri, Nabila Syahputra, Viqi Syamsuardi Syamsuardi Syamsul Bahri Syardiansah, Syardiansah Tessa Oktavianti Tiara, Resa Vidia Tari Wendi Noverian Yayi Retno Pangestu W Yosia Br. Tobing Yosia Br. Tobing