The decision-making process regarding marital commitment serves as a crucial foundation in determining whether to pursue or forgo marriage. This study aims to explore how members of Generation Z make decisions related to marital commitment and the influencing factors behind those decisions. The research involved five individuals from Generation Z residing in various districts/cities within Aceh Province. Data were collected through in-person and video call interviews, then analyzed using thematic analysis. The findings reveal variations in the decision-making process. Decisions to marry were influenced by strong family support, religious values, positive beliefs about marriage, and love for a partner. In contrast, decisions to remain unmarried were shaped by past experiences such as abuse, parental marital conflict, personal values and beliefs, and a desire for independence. Viewing marriage as an unsuitable solution for personal problems also emerged as a contributing factor. These findings provide insight into the motivations and considerations underlying marital commitment decisions among Generation Z.Proses pengambilan keputusan terhadap komitmen pernikahan merupakan landasan penting dalam menentukan pilihan untuk menikah atau tidak. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses pengambilan keputusan Generasi Z terkait komitmen pernikahan serta faktor-faktor yang memengaruhi keputusan tersebut. Subjek penelitian terdiri atas lima individu dari Generasi Z yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dan panggilan video, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan untuk menikah dilandasi oleh dukungan keluarga, nilai agama, keyakinan positif terhadap pernikahan, dan cinta terhadap pasangan. Sementara itu, keputusan untuk tidak menikah dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu seperti pelecehan, ketidakharmonisan rumah tangga orang tua, nilai dan keyakinan pribadi, serta keinginan untuk hidup bebas dan mandiri. Pandangan bahwa pernikahan bukan merupakan solusi atas permasalahan pribadi juga menjadi faktor yang diperhatikan. Temuan ini memberikan gambaran tentang motivasi dan pertimbangan yang mendasari pengambilan keputusan komitmen pernikahan pada Generasi Z.