Claim Missing Document
Check
Articles

EDUKASI PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK USIA SEKOLAH ( PENTASUKA ) DI SD NEGERI 1 GADINGREJO UTARA KABUPATEN PRINGSEWU Nur, Lutfiah Nur; Khairani, Masayu Dian; Muharramah, Alifiyanti; Laila, Badriyyah Nur; HS, Nurul Auliya
Jurnal Pengabdian Gizi dan Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Februari
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jpgkm.v1i2.72

Abstract

Sarapan sangat penting dalam menunjang kegiatan fisik seseorang sebelum memulai aktivitas. Kegiatan edukasi gizi pentingnya sarapan dilaksanakan di SD Negeri I Gadingrejo Utara Kabupaten Pringsewu. Pemilihan target sekolah tersebut sebab berdasarkan tahap prasurvey awal SD Negeri 1 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu mempunyai taraf paling urgent untuk mendapatkan edukasi dibandingkan SD sekitarnya. Dengan demikian solusi yang ditawarkan dari masalah tersebut yaitu memberikan edukasi gizi berupa pemaparan materi dengan Power Point dan permainan Ular Tangga (Snakes and Ladder) selama 15-20 menit. Setelah mengisi lembar soal pretest dan postest terliat bahwa pengetahuan anak sekolah dasar kelas 4 tersebut mengelami kenaikan. Dilihat dari persentase nilai pretest sebanyak 50% (16 anak) menjawab kurang baik dan 50% (16 anak) menjawab dengan baik dari jumlah keseluruhan 32 anak. Sedangkan persentase nilai postest sebanyak 12,5% (4 anak) menjawab kurang baik dan 87,5%(28 anak) menjawab dengan baik. Kenaikan sebanyak 12,5% pengetahuan anak sekolah dasar tersebut termasuk kedalam keberhasilan pelaksaaan kegiatan edukasi gizi yang telah dilakukan. Media edukasi tersebut membuat individu dapat lebih memahami informasi atau materi yang dianggap rumit menjadi lebih mudah. Dengan melalui permainan akan memberikan kepuasan dan kebahagiaan sehingga anak akan lebih memahami materi dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Pelaksanaan Program Gizi pada Kelompok Ibu Hamil di Pekon Sumber Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2024 Pratiwi, Dilla Cindy; Azhar, Fauziyah Lathifatul; Diningrum, Kurnia; Abdullah, Abdullah; Muharramah, Alifiyanti
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 9 (2024): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/0za3s395

Abstract

Persentase ibu hamil dengan risiko KEK tahun 2020 adalah sebesar 9,7%, sementara target tahun 2020 adalah 16%. Beberapa penyebab yang mempengaruhi kebutuhan ibu akan zat gizi tidak terpenuhi yaitu disebabkan karena asupan makanan yang kurang dan penyakit infeksi, ibu hamil yang asupan makanannya cukup tetapi menderita sakit. Tujuan dari program ini yaitu untuk membantu penurunan prevalensi masalah ibu hami KEK melalui program-program yang akan dilaksanakan. Kegiatan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dengan metode Group Discussion, edukasi gizi dengan metode ceramah dan tanya jawab, konseling gizi dengan metode penyuluhan dua arah, serta demonstrasi pembuatan PMT dengan metode demonstrasi. Setelah kegiatan dilaksanakan terdapat perubahan pengetahuan, pola asupan, serta ukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) pada ibu hamil.
Pengaruh Media Konseling Gizi terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe II Ika Melani; Desti Ambar Wati; Aftulesi Nurhayati; Alifiyanti Muharramah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

T2DM merupakan penyakit tidak menular dengan jumlah kasus yang tinggi dan terus mengalami peningkatan, namun pengendalian diabetes berdasarkan pengaturan makan masih rendah. Penelitian konseling gizi melalui RSUD Zainal Abidin Pagaralam bertujuan untuk menganalisis pengaruh konseling gizi dengan media Whatsapp dan Booklet terhadap tingkat kepatuhan diet. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah pasien RSUD Zainal Abidin Pagaralam. Sampel penelitian terdiri dari 27 orang kelompok perlakuan dan 18 orang kelompok kontrol. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok dengan media Whatsapp. (P1), Booklet. (P2), dan kombinasi Whatsapp dan Booklet. (P3). Kelompok kontrol terdiri dari kontrol negatif tanpa media. (K1) dan kontrol positif dengan leaflet. (K2). Karakteristik terbanyak pasien T2DM berdasarkan umur adalah dewasa akhir, berdasarkan jenis kelamin adlaah perempuan, berdasarkan pendidikan adalah SMA. Hasil uji hipotesis menunjukkan konseling gizi berpengaruh terhadap kepatuhan diet, baik dengan media Whatsapp (Sig. 0.000), Booklet (Sig. 0.008), Whatsapp dan Booklet (Sig. 0.004), tanpa media (Sig. 0.001), ataupun dengan Leaflet (Sig. 0.002). Hasil analisis beda kelompok perilaku menunjukkan media Whatsapp dan tanpa media tidak memiliki perbedaan (Sig. 0.207), sedangkan media Whatsapp dan media leaflet memiliki perbedaan peningkatan kepatuhan diet (Sig. 0.021). Media booklet tidak memiliki perbedaan dengan tanpa media (Sig. 0.154) ataupun media leaflet. (0.912). Kombinasi media Whatsapp dan Booklet memiliki perbedaan dengan tanpa media (Sig. 0.021), namun tidak memiliki perbedaan dengan media leaflet (Sig. 0.211). Secara menyeluruh, konseling gizi secara tatap muka tanpa media, tatap muka dengan media, maupun remote counselling efektif dalam meningkatkan kepatuhan diet.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERKAIT GIZI DAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN GIZI KURANG PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI DESA PAKUAN AJI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR: Level Of Mother's Knowledge Regarding Nutrition And Reduced Feeding Patterns In Toddler Age 6-59 Months In Pakuan Aji Village, East Lampung District Sefty, Ananda Dwi; Khairani, Masayu Dian; Abdullah; Muharramah, Alifiyanti
Media Gizi Pangan Vol 31 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v31i2.856

Abstract

Masalah Gizi kurang (wasted) merupakan suatu keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh konsumsi gizi yang tidak cukup. Gizi Kurang pada balita disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor langsung   dan faktor tidak langsung. Faktor langsung yang dapat mempengaruhi adalah adanya penyakit infeksi dan asupan makanan, sedangkan faktor tidak langsung yang mempengaruhi gizi kurang pada balita adalah ketahanan pangan di dalam keluarga, pola asuh, sanitasi lingkungan, akses terhadap pelayanan kesehatan, umur anak, jenis kelamin anak, tempat tinggal, pendidikan, dan pekerjaan orang tua. Tujuan dalam penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terkait gizi dan pola pemberian makan dengan gizi kurang pada balita usia 6-59 bulan di Desa Pakuan Aji Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah balita usia 6-59 bulan sebanyak 88 balita. Teknik yang digunakan dalam pemilihan subyek menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri (berat badan dan Panjang/tinggi badan). Analisa data menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi gizi kurang di Desa Pakuan Aji sebanyak 70,5% dan frekuensi gizi baik 29,5%. Tingkat pengetahuan ibu yang kurang sebanyak 44,3% dan tingkat pengetahuan ibu yang baik sebanyak 18,2%. Pola Pemberian makan yang kurang sebanyak 43,2% dan pola pemberian makan yang baik sebanyak 23,9%. Hasil analisis terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu terkait gizi p- value 0,000 (p <0,05) dan pola pemberian makan ibu p-value 0,002 (p <0,05) dengan gizi kurang di Desa Pakuan Aji Kabupaten Lampung Timur. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan bukti empiris bahwa peningkatan pengetahuan ibu terkait gizi dan perbaikan pola pemberian makan dapat menjadi intervensi kunci dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita di Indonesia. Temuan ini relevan untuk mendukung kebijakan pemerintah dan program intervensi berbasis masyarakat, terutama di daerah pedesaan, dalam upaya menurunkan prevalensi gizi kurang secara nasional.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, POLA MENSTRUASI, DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI SMA Mutmainah, Zahroh; Abdullah, Abdullah; Muharramah, Alifiyanti; Khairani, Masayu Dian
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jnf.v7i2.1872

Abstract

Prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 29% di dunia, Remaja putri berisiko lebih tinggi terkena anemia. Remaja putri mengalami haid setiap bulan dengan kehilangan zat besi ±1,3 mg per hari. Pemerintah mempunyai program untuk remaja putri di sekolah yaitu memberikan satu butir Tablet tambah darah setiap minggu sepanjang tahun (total 52 butir). Dampak masalah gizi akibat kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, dapat karena kekurangan konsumsi tablet besi atau tablet tambah darah serta gangguan absorbsi. Tujuan dalam penelitian ini mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang tablet tambah darah dan praktik minum tablet tambah darah pada remaja putri di SMP Negeri 1 Ketapang Lampung Selatan tahun 2022. Jenis penelitian quasy experimental design menggunakan pendekatan non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja puteri kelas IX. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 responden sebagai kelompok kontrol dan 43 responden sebagai kelompok intervensi. Sehingga jumlah sampel sebanyak 86 responden. Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini telah dilakukan di SMP Negeri 1 Ketapang Lampung Selatan pada tanggal 24 Oktober 2022 s/d 31 Januari 2023. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, lembar observasi, SAP dan Leaflet. Analisa data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang tablet tambah darah pada remaja putri didapatkan nilai p-value 0.035 (<0.05), kemudian ada pengaruh penyuluhan terhadap praktik minum tablet tambah darah pada remaja putri didapatkan nilai p-value 0.000 (<0.05). Diharapkan remaja rutin mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Melakukan kerjasama lintas sekotoral guna meningkatkan pemberian penyuluhan untuk menambah pengetahuan remaja tentang tablet tambah darah dan cara konsumsi serta dampak manfaat yang diberikan dari tablet tambah darah, menyediakan waktu dan tempat untuk proses penyuluhan kepada siswa/siswi di sekolah.
The Relationship Between The Level Of Protein And Carbohydrate Adequacy, The Activity Of Weighing, The Level Of Maternal Knowledge With Nutritional Status In Toddlers Aged 12-59 Months In Ulak Rengas Village, Abung Tinggi Sub-District, North Lampung District ARCHELA, RARA QORY; Muharramah, Alifiyanti; Abdullah, Abdullah; Khairani, Masayu Dian
INDOGENIUS Vol 4 No 1 (2025): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v4i1.456

Abstract

Background & Objective: Nutritional status is a reflection of the size of the fulfillment of nutritional needs obtained from the intake and use of nutrients by the body. One of the factors that affect nutrition in toddlers is the level of parental education. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of protein and carbohydrate adequacy, the activeness of weighing, the level of maternal knowledge with nutritional status in toddlers aged 12-59 months in Ulak Rengas Village, Abung Tinggi District, North Lampung Regency in 2024. Method: The type of research used was quantitative with a cross sectional design. Data collection was done by interview using a structured questionnaire and 2x24 hour food recall. The population in this study were mothers and toddlers 12-59 months, while the samples taken were 44 mothers and toddlers. Bivariate analysis in this study used the Gamma test. Result: The results obtained ρ value 0.001 < 0.05 which means there is a relationship between the level of protein adequacy with the nutritional status of toddlers aged 12-5h9 months, ρ value <.001 < α (0.05) there is a relationship between the level of carbohydrate adequacy with the nutritional status of toddlers aged 12-59 months, ρ value 0.854 < α (0.05) there is no relationship between weighing activity with the nutritional status of toddlers aged 12-59 months, the results of ρ value 0.854 < α (0.05) there is a relationship between the level of maternal knowledge with the nutritional status of toddlers aged 12-59 months. Conclusion: Answering the research objectives. Should consist of There is a relationship between the level of maternal knowledge and the nutritional status of toddlers aged 12-59 months.
Hubungan Status Gizi, Tingkat Stress Dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri 2 Tanggamus Tahun 2024 Meliana Meliana; Abdullah Abdullah; Alifiyanti Muharramah; Mayesti Akhriani
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.6987

Abstract

The menstrual cycle in adolescent girls or women ranges from 21 up to 35 days, with 10 up to 15% having a menstrual cycle of 28 days and a menstrual duration of 3 up to 5 days. However, some also last 7 to 8 days, depending on each individual. Irregular menstrual cycles can have an impact on fertility and reproductive disorders and can make it difficult to get pregnant because ovulation does not occur. The research objective was to determine the correlation between nutritional status, stress levels and the menstrual cycle in female students of Islamic Schooling of Madrasah Tsanawiyah State 2 Tanggamus 2024. Data collection was carried out using analytical survey analysis with a cross-sectional design. The population of this research was 328 class VII and class VIII female students, with a sample of 90 female students. Data analysis used the Chi-square statistical test and gamma test. After conducting statistical tests using the gamma test, a p-value of 0.044 was obtained, meaning Ha was accepted and Ho was rejected. This shows there was a correlation between nutritional status and the menstrual cycle in female students of Madrasah Tsanawiyah (MTs) State 2 Tanggamus in 2024. On the other hand, the results of statistical tests using the chi-square test show a p-value of 0.725, which means Ho is accepted and Ha is rejected. In other words, there is no correlation between stress levels and the menstrual cycle of female students at Madrasah Tsanawiyah (MTS) State 2 Tanggamus in 2024. It was concluded that there was a correlation between nutritional status and the menstrual cycle in female students of Madrasah Tsanawiyah (MTs) State 2 Tanggamus in 2024, there was no correlation between stress levels and the menstrual cycle in female students of Madrasah Tsanawiyah (MTs) State 2 Tanggamus in 2024.
Pengaruh Edukasi Gizi Dengan Media Leaflet Dan Video Animasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Di SMK Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Pringsewu 2024 Annie Asma Wati; Alifiyanti Muharramah; Abdullah Abdullah; Masayu Dian Khairani
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.7204

Abstract

Anemia is a world health problem, especially in developing countries. Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin levels or a decrease in the number of red blood cells circulating in the body compared to normal values ​​based on age, gender and physiological conditions. Adolescent girls are a group that is more prone to suffering from anemia than adolescent boys. Because every month young women experience menstruation, apart from that, young women often maintain their appearance and want to be thin so they go on a diet and eat less. Knowledge of young women regarding anemia is still low, namely 64.3%, so this will have an impact on preventing anemia. Other research results show that young women's knowledge about anemia The risk of anemia is still low, namely around 61%. The aim of this research is to determine the influence of animated videos as educational media on increasing knowledge about anemia among female students at SMK Muhammadiyah Ambarawa. The research design uses a quasi-experimental research design with a two group pre-test post test design. The sampling technique used was a random sampling technique with a sample size of 40 respondents, which were divided into 2 groups, namely 20 respondents for leaflet educational media and 20 respondents for animated video media. Based on the results of research that has carried out data analysis using the Wilcoxon test, there is no significant influence between leaflet media on the level of knowledge, p-value 0.008. There is a significant influence between animated video media on the level of knowledge, p-value 0.001.
The Correlation Between Protein Intake And Muscle Mass in Breast Cancer Patients at Dr. H. Abdul Moeloek Regional Hospital Mastuti, Yuni; Akhriani, Mayesti; Junita, Dera Elva; Muharramah, Alifiyanti
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkg.v6i2.2048

Abstract

Breast cancer is the second-leading cause of death among women. Since protein serves as a building ingredient for cells, muscles, and tissues, eating enough of it is thought to be essential for gaining muscle mass. The cornerstone for cancer patients to maintain and/or gain muscle mass will be an adequate protein intake. In this study, breast cancer patients' muscle mass was measured and a 24-hour recall of their weekdays and weekends was conducted. The average amount of protein consumed by participants was 31.22 grams, and the average percentage of muscle mass was 24.02%. The purpose of this study is to ascertain how breast cancer patients' protein consumption and muscle mass relate to one another. This study uses quota sampling as the sample method and a cross-sectional design. There were fifty-six responders in the sample. This research uses the Spearman rank. The normality test results show that the significance value for muscle mass is p value = 0.016 (p < 0.05), it can be concluded that the data is distributed abnormally. Meanwhile, the normality test results for protein intake p-value = 0.200 (p > 0.05) can be concluded that the data is normally distributed, so it is continued with the Spearman rank correlation test. Based on the results of the Spearman rank correlation test, a correlation coefficient value of 0.488 was obtained with a significance p-value of 0.0001. So there is a positive significant correlation between protein intake and muscle mass in breast cancer sufferers at Dr. H. Abdul Moeloek Regional Hospital of Lampung Province p value = 0.0001 (p<0.05).
Hubungan Karakteristik dengan Status Gizi Lanjut Usia di Pekon Parerejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Annisa Septy Erviani, Annisa Septy Erviani; Abdullah, Abdullah; Khairani, Masayu Dian; Muharramah, Alifiyanti
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The problem of malnutrition in the elderly is easily seen through general appearance. The purpose of this study was to determine the relationship between characteristics and nutritional status of the elderly in Pekon Parerejo, Gadingrejo District, Pringsewu Regency. This research method uses analytic quantitative research using a cross-sectional approach. The population in this study were 65 elderly people with a sample size of 50 respondents selected by purposive sampling. Data analysis using chi square test and gamma test. The results showed that nutritional status was thin 24 (48.0%) respondents, very thin 7 (14.0%) respondents and obese 4 (8.0%) respondents. Female gender was 33 (66.6%) respondents and male 17 (34.0%) respondents. The age of respondents was 45-55 years (52.0%) and 56-59 years (48.0%), while the education level of respondents was elementary school (84.6%), junior high school (10.0%) and high school (6%). The results of statistical analysis showed there was no relationship between gender and nutritional status, p-value = 0.065 (p-value >α = 0.05), there was a relationship between age and nutritional status, p-value = 0.030 (p-value <α = 0.05), and there was no relationship between education level and nutritional status, p-value = 0.151 (p-value >α = 0.05). The conclusion drawn is that nutritional status is related to age so it is recommended that people pay attention to their nutritional status by periodically measuring height and weight. Keywords: Characteristics, Elderly, Nutritional Status, Reference : 25 (2012-2024) ABSTRAK Masalah kurang gizi pada lansia terlihat dengan mudah melalui penampilan umum,. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan status gizi lanjut usia (lansia) di Pekon Parerejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif analitik dengan menggunakan pendekatan Cross- Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia sebanyak 65 lansia dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji gamma. Hasil penelitian diketahui status gizi kurus 24 (48,0%) responden, sangat kurus 7 (14,0%) responden dan obesitas 4 (8,0%) responden. Jenis kelamin perempuan sebanyak 33 (66,6%) responden dan laki-laki 17 (34,0%) responden. Umur responden 45-55 tahun (52,0%) responden dan umur 56-59 tahun (48,0%) responden, sedangkan tingkat pendidikan responden yaitu SD (84,6%) responden, SMP (10,0%) responden dan SMA (6%) responden. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan jenis kelamin dengan status gizi, nilai p value = 0,065 (p-value >α = 0,05), ada hubungan umur dengan status gizi, nilai p-value = 0,030 (p-value <α = 0,05), dan tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan status gizi, nilai p-value = 0,151 (p-value >α = 0,05). Kesimpulan yang diambil yaitu status gizi berhubungan dengan umur sehingga disarankan agar supaya memperhatikan status gizinya secara berkala mengukur tinggi badan dan berat badan Kata Kunci : Kata Kunci : Karakteristik, Lanjut Usia, Status Gizi,