Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Terapi Progresive Muscle Relaxation (PMR) Pada Penurunan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Dan Penglihatan Ayu Pratiwi; Titi Widiyanti; Tati Suryati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan jiwa merupakan salah satu komponen yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam memenuhi kriteria sehat secara menyeluruh dimana terjadinya kondisi keharmonisan fungsi jiwa, kemampuan dalam menghadapi masalah, serta mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan (Ramadhani, dkk, 2020). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 di Indonesia menunjukan bahwa kasus skizofrenia tertinggi terdapat di provinsi Bali dengan jumlah 11,1 % dan 6,6% terjadi di provinsi DKI Jakarta serta kasus terkecil terjadi di daerah Kepulauan Riau dengan jumlah presentase sebanyak 2,8%. Prevalensi kejadian kasus skizofrenia berdasarkan tempat tinggal terbanyak terjadi di daerah pedesaan dengan presentase sebanyak 7,0% dari pada diperkotaan dengan jumlah 6,4%. Halusinasi adalah gangguan presepsi yang menyebabkan seorang melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi bisa disebabkan oleh gangguan mental penyakit tertentu atau efek samping obat. Hare, S. (2021). Strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi adalah penerapan standar asuhan keperawatan yang terjadwal dan bertujuan untuk mengurangi atau mengontrol masalah keperawatan jiwa yang ditangani, melatih keluarga dalam merawat pasien dengan halusinasi, serta melakukan terapi aktivitas kelompok. Salah satu strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi yaitu Latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP) (Ramadani, et al., 2020). Relaksasi Otot Progresif (ROP) adalah metode relaksasi otot dalam yang didasarkan pada prinsip ketegangan otot yaitu respons fisiologis tubuh manusia terhadap pikiran - pikiran yang mengganggu (Cougle et al., 2020). Manfaat ROP adalah relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan stress psikologis. Hal ini dikarenakan ROP dapat membantu suasana hati menjadi lebih rileks karena adanya produksi serotonin dalam tubuh, (Salfiana, 2022). Metode : Asuhan keperawatan dengan pemberian terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) pada Tn. W selama 5 hari dilakukan 1 hari 1x terapi selama 10-15 menit. Hasil : Setelah dilakukan intervensi pemberian terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) 5 hari didapatkan Tn.W mengalami peenurunan frekuensi halusinasi Kesimpulan : dimana pasien dapat melakukan terapi nonfarmakologis yaitu terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) untuk menurunkan tanda-gejala pada halusinasi yang dideritanya.
PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KAB TANGERANG irma, Irma Yanti Kurnia Sari; Nining Sriningsih; Ayu Pratiwi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): NOVEMBER : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i3.697

Abstract

Surgery is a medical procedure that involves surgical intervention in the body to improve physical function. Surgery can cause excessive fear and anxiety and can lead to complications. Based on a preliminary study by researches when PKK showed data there ±50 people experiencing anxiety. To reduce anxiety, pharmacological and non-pharmacological techniques is Benson Relaxation Therapy which is carried out by deep breathing and accompanied by beliefs held by the patient to achieve a relaxed state. The purpose of study :To determine the effect of Benson’s Relaxation Therapy on anxiety levels in preoperative patients in the patient installation of Tangerang District Hospital. Research Method : This research uses pre-eksperimental with One Group Pre-Test Post-Test with Incindental Sampling 22 respondents, using questionnaire sheets, Standard Operating Procedures and Wilcoxon test analysis. The Results of the study :Using the analysis of the Shapiro-Wilk normalization test and the Wilcoxon test with the results of p value =0.000 which means <0,005. Conclusion :There is an effect of Benson Relaxation Therapy on the anxiety levels of preoperative patients.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI OKUPASI AKTIVITAS WAKTU LUANG DI YAYASAN REHABILITASI MENTAL GRIYA BHAKTI MEDIKA JAKARTA Hairul Efendi; Ayu Pratiwi; Mukhamad Saeful
Nusantara Hasana Journal Vol. 3 No. 9 (2024): Nusantara Hasana Journal, February 2024
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v3i9.1096

Abstract

Hallucinations are defined as disturbances in a person's sensory perception, where there is no stimulus. One type of hallucination is auditory hallucinations (auditory-hearing voices or sounds). The impact caused by hallucinating patients is loss of self-control. To minimize the impact of hallucinations, one of the treatments is using occupational therapy, free time activities. Occupational therapy is the science and art of adapting the abilities that the patient once liked and possessed, directing a person's participation in carrying out certain tasks with the aim of restoring mental function. Objective: to determine the results of the application of occupational therapy in free time activities on signs and symptoms in patients with auditory hallucinations at the Griya Bakti Medika Jakarta Mental Rehabilitation Foundation. The design of this scientific work uses a case study method with a nursing process approach that focuses on optimizing nursing interventions for patients with auditory hallucination disorders. The results of the final scientific work of the nurses obtained an analysis of nursing care after the intervention was carried out for 3 days within ± 30 minutes. It was found that nursing actions and intervention innovations in Occupational Free Time Activities had positive results, the client's hallucinatory symptoms decreased and the client's ability to divert with Occupational free time activities. increases, clients are able to carry out interventions that are taught independently. One of the roles of nurses in dealing with hallucinations in patients at home and in hospitals is implementing Occupational Leisure Activity Intervention
Hubungan Pola Makan Dan Konsumsi Kopi Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di MAN 1 Tangerang Astika Nisa Putri; Inna Solihati Embrik; Ayu Pratiwi
Jurnal Dunia Ilmu Kesehatan (JURDIKES) Vol. 2 No. 1 (2024): JURDIKES - JUNI
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jurdikes.v2i1.117

Abstract

Banyak penyakit timbul akibat gaya hidup manusia, pengaruh zaman yang akan berdampak pada gangguan kesehatan. Salah satunya adalah gastritis yang biasa dikenal dengan penyakit maag. Indonesia menempati urutan ke-4 dengan persentase 40,8% sekitar 274.396 kasus gastritis terjadi dari 238.452.952 jiwa penduduk. Kebanyakan penderita gastritis adalah remaja, dimana masa remaja masih labil dalam mengikuti perkembangan zaman. Melihat dari tren dan aktivitas remaja, faktor utama terjadinya gastritis yaitu karena gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya pola makan buruk dan konsumsi kopi yang berlebih. Hal ini memicu peningkatan asam lambung, sehingga bisa terjadi peradangan pada mukosa lambung. Untuk mengetahui hubungan pola makan dan konsumsi kopi dengan kejadian gastritis pada remaja di MAN 1 Kota Tangerang. Jenis penelitian kuantitatif, metode pendekatan cross sectional analitik, menggunakan penarikan sampel total sampling berjumlah 80 sampel. Analis penelitian ini univariat dan bivariat dengan metode uji Chi-Square. Menunjukan siswa/i yang memiliki pola makan buruk sebanyak 49 (61,3%) responden dan yang memiliki konsumsi kopi buruk sebanyak 51 (63,7%) siswa/i. Hasil uji statistik Chi-Square didapat P-Value (X² hitung) pola makan 14.050 dan konsumsi kopi 5.776. P-Value tersebut ≥ X² tabel (3.841) yang berati kedua hipotesis diterima. Ada hubungan antara pola makan dan konsumsi kopi dengan kejadian gastritis pada remaja di MAN 1 Kota Tangerang.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Tingkat Kecemasan Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas IV Dan V SDN Sukatani 2 Kabupaten Tangerang Annisa Maulinda; Inna Sholihati; Ayu Pratiwi
Jurnal Dunia Ilmu Kesehatan (JURDIKES) Vol. 2 No. 1 (2024): JURDIKES - JUNI
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jurdikes.v2i1.154

Abstract

Masa remaja wanita dikenal sebagai periode tertentu yang ditandai dengan datangnya menarche (menstruasi pertama). Pengetahuan yang kurang menyebabkan Remaja putri sering mengaitkan menstruasi dengan rasa nyeri, yang dapat menimbulkan kecemasan saat mempersiapkan menarche. Untuk menganalisis adanya hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan siswi kelas IV dan V dengan kesiapan dalam menghadapi menarche di SD Negeri Sukatani 2 Kabupaten Tangerang. Penelitian ini adalah deskriptif analitik dan analisis kuantitatif, desain pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 60 responden dengan teknik total sampling. Hasil Penelitian: Dari hasil uji chi square diperoleh nilai uji P -value tingkat pengetahuan dengan kesiapan menghadapi menarche p= 0,000 dan nilai uji P -value tingkat kecemasn dengan kesiapan menghadapi menarche p= 0,000. Ada hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan anak dengan kesiapan dalam menghadapi menarche pada siswi kelas IV dan V di SDN Sukatani 2 Kabupaten Tangerang.
Efektivitas Terapi Guided Imagery Terhadap Pasien Skizofrenia Dengan Gangguan Proses Pikir : Waham Ayu Pratiwi; Dicky Aditama; Tati Suryati
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v2i1.380

Abstract

Kesehatan jiwa iala kondisi dimana seseorang yang terus tumbuh dan berkembang dan mempertahankan keselarasan dalam pengendalian diri, serta terbebas dari stress yang serius. Berdasarkan World Health Organization tahun 2018, sebanyak 24 juta orang mengalami skizofrenia dengan salah satu gejala yang paling umum adalah waham (WHO, 2018). guided imagery adalah salah satu teknik distraksi yang dapat digunakan untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan (Ajuan, 2022). Metode : Penerapan terapi guided imagery selama 4 hari dengan waktu 10-15 menit. Hasil : Setelah dilakukan intervensi terapi guided imagery selama 4 hari didapatkan perubahan prilaku gangguan jiwa dengan berpedoman PANSS yang awalnya pasien mendapatkan nilai 73 sebelum di berikan terapi guided imagery menjadi 59 setelah diberikan guided imagery. Kesimpulan : klien dapat melakukan terapi nonfarmakologis yaitu terapi guided imagery untuk menurunkan tanda-gejala pada waham yang dideritanya.
Co-Authors Achmad Abdul Lutfbis Achmad Abdul Lutfbis Adrianah Adrianah Ag. Bambang Setiyadi Alfi Desby Lustani Amalia Wafiq Hazizah Amelia Ajeng Ayuningdyah Andini Safutri Anggita Fazriani Anggita Fazriani 2 1 Dosen STIKes YATSI Tangera Aninda Rizki Maulida Annisa Anwar Muthaher Annisa Maulinda Ardita Pramesti Astika Nisa Putri Denny Mathius Desi Putri Dhea, Putri Dhea Fransiska Dicky Aditama Dina Febriana Elfiana Yusronah Elfita . Elisa Amanda Erika Maharani Fitra Abdul Malik Hadiyanto Hadiyanto Hairul Efendi Hendi Periyatna Husna, Husnaini Iis Sumiyati Ilham Azmi Imas Rahmatissa Inna Sholihati Inna Sholihati Embrik Inna Solihati Embrik Irawan, Dodi irma, Irma Yanti Kurnia Sari Isna Wanufika Izhar Ibrahim Kasifah Latifah Maulina linda Silitonga M Martono Diel M. Martono Diel M.Martono Diel Marpiadi Maulidya Juniati Mentari Mentari Mentari Mohamad Riki Fauzi Muh. Rum Muhamad Abdul Fikri Muhamad Rijal Arif Muhammad Sukirlan Mukhamad Saeful Munir Saputra Nining Sriningsih Nur Amalia Al Choiriyah Nurlaili Noviyanti Nurul Khidayah Nuryanti Qintan Alviona Zulivah Raden Mohamad Herdian Bhakti Rahma, Muftihatur Rahmah Karina Reni Yulianti Retno Rahayu Ria Setia Sari Rika Apriliana Rina Puspita Sari Rina Puspitasari Riris Aryawati Rita Donna Marlina Rohaeti Ruslan Sarimanah, Upit Selvy Apriliani Septy Ariani Sirojudin Sirojudin Suci Ririn Puspita Suci Sulistyowati Suhadi Syarnubi Syarnubi Tati Suryati Tita Yulia Tita Yulia Titi Sabariyah Titi Widiyanti Umi Salamah Winda Purnama Sari Windiah Kintani yosep sukmara Yuni Susilowati Yunike Edmaningsih Yunike Edmaningsih Yusra Nginang Zahrah Maulidia Septimar