Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Stigma Dengan Tingkat Stres Pasien Odhiv Di Yayasan Cita Andaru Bersama Kota Tangerang Muhamad Rijal Arif; Zahrah Maulidia Septimar; Ayu Pratiwi
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 10 (2025): Menulis - Oktober
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i10.669

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stigma dengan tingkat stres pada pasien orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di Yayasan Cita Andaru Kota Tangerang. Latar belakang: penelitian didasarkan pada masih tingginya stigma sosial terhadap ODHIV yang berdampak langsung pada kesehatan mental, terutama pada tingkat stres yang dialami pasien. Desain Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi: penelitian berjumlah 250 pasien, dengan sampel 154 responden yang dipilih Teknik Sampel: menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian: berupa kuesioner stigma dan kuesioner tingkat stres yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mengalami tingkat stigma sedang hingga tinggi, serta tingkat stres yang juga berada pada kategori sedang hingga tinggi. Analisis Data: Uji statistik chi-square memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara stigma dengan tingkat stres pasien ODHIV (p < 0,05). Temuan ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, baik di Indonesia maupun di luar negeri, yang menyatakan bahwa stigma berkontribusi terhadap peningkatan stres, kecemasan, dan depresi pada pasien ODHIV. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah semakin tinggi stigma yang dialami pasien, semakin tinggi pula tingkat stres yang dirasakan. Penelitian ini menegaskan pentingnya intervensi psikososial berbasis komunitas untuk mengurangi stigma serta menurunkan stres pasien ODHIV. Secara teoretis, hasil penelitian ini memperkaya kajian dalam bidang keperawatan dan psikologis kesehatan, sementara secara praktis dapat menjadi dasar bagi yayasan, tenaga kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk merancang strategi penanganan yang lebih komprehensif.
Penerapan Terapi Progresive Muscle Relaxation (PMR) Pada Penurunan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Dan Penglihatan Ayu Pratiwi; Titi Widiyanti; Tati Suryati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan jiwa merupakan salah satu komponen yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam memenuhi kriteria sehat secara menyeluruh dimana terjadinya kondisi keharmonisan fungsi jiwa, kemampuan dalam menghadapi masalah, serta mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan (Ramadhani, dkk, 2020). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 di Indonesia menunjukan bahwa kasus skizofrenia tertinggi terdapat di provinsi Bali dengan jumlah 11,1 % dan 6,6% terjadi di provinsi DKI Jakarta serta kasus terkecil terjadi di daerah Kepulauan Riau dengan jumlah presentase sebanyak 2,8%. Prevalensi kejadian kasus skizofrenia berdasarkan tempat tinggal terbanyak terjadi di daerah pedesaan dengan presentase sebanyak 7,0% dari pada diperkotaan dengan jumlah 6,4%. Halusinasi adalah gangguan presepsi yang menyebabkan seorang melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi bisa disebabkan oleh gangguan mental penyakit tertentu atau efek samping obat. Hare, S. (2021). Strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi adalah penerapan standar asuhan keperawatan yang terjadwal dan bertujuan untuk mengurangi atau mengontrol masalah keperawatan jiwa yang ditangani, melatih keluarga dalam merawat pasien dengan halusinasi, serta melakukan terapi aktivitas kelompok. Salah satu strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi yaitu Latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP) (Ramadani, et al., 2020). Relaksasi Otot Progresif (ROP) adalah metode relaksasi otot dalam yang didasarkan pada prinsip ketegangan otot yaitu respons fisiologis tubuh manusia terhadap pikiran - pikiran yang mengganggu (Cougle et al., 2020). Manfaat ROP adalah relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan stress psikologis. Hal ini dikarenakan ROP dapat membantu suasana hati menjadi lebih rileks karena adanya produksi serotonin dalam tubuh, (Salfiana, 2022). Metode : Asuhan keperawatan dengan pemberian terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) pada Tn. W selama 5 hari dilakukan 1 hari 1x terapi selama 10-15 menit. Hasil : Setelah dilakukan intervensi pemberian terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) 5 hari didapatkan Tn.W mengalami peenurunan frekuensi halusinasi Kesimpulan : dimana pasien dapat melakukan terapi nonfarmakologis yaitu terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) untuk menurunkan tanda-gejala pada halusinasi yang dideritanya.
Co-Authors Achmad Abdul Lutfbis Achmad Abdul Lutfbis Adrianah Adrianah Ag. Bambang Setiyadi Alfi Desby Lustani Amalia Wafiq Hazizah Amelia Ajeng Ayuningdyah Andini Safutri Anggita Fazriani Anggita Fazriani 2 1 Dosen STIKes YATSI Tangera Aninda Rizki Maulida Annisa Anwar Muthaher Ardita Pramesti Denny Mathius Desi Putri Dhea, Putri Dhea Fransiska Dina Febriana Elfiana Yusronah Elfita . Elisa Amanda Erika Maharani Fitra Abdul Malik Hadiyanto Hadiyanto Hendi Periyatna Husna, Husnaini Iis Sumiyati Ilham Azmi Imas Rahmatissa Inna Sholihati Embrik Inna Solihati Embrik Irawan, Dodi irma, Irma Yanti Kurnia Sari Isna Wanufika Izhar Ibrahim Kasifah Latifah Maulina linda Silitonga M Martono Diel M. Martono Diel M.Martono Diel Marpiadi Maulidya Juniati Mentari Mentari Mentari Mohamad Riki Fauzi Muh. Rum Muhamad Abdul Fikri Muhamad Rijal Arif Muhammad Sukirlan Mukhamad Saeful Munir Saputra Nining Sriningsih Nur Amalia Al Choiriyah Nurlaili Noviyanti Nurul Khidayah Nuryanti Qintan Alviona Zulivah Rahma, Muftihatur Rahmah Karina Rahmat Prayogi Reni Yulianti Retno Rahayu Ria Setia Sari Rika Apriliana Rina Puspita Sari Rina Puspitasari Riris Aryawati Rita Donna Marlina Rohaeti Ruslan Sarimanah, Upit Selvy Apriliani Septy Ariani Sirojudin Sirojudin Suci Ririn Puspita Suci Sulistyowati Suhadi Syarnubi Syarnubi Tati Suryati Tita Yulia Tita Yulia Titi Sabariyah Titi Widiyanti Umi Salamah Winda Purnama Sari Windiah Kintani yosep sukmara Yuni Susilowati Yunike Edmaningsih Yunike Edmaningsih Yusra Nginang Zahrah Maulidia Septimar