Claim Missing Document
Check
Articles

PENCIPTAAN BRAND IMAGE PRODUK EKONOMI KREATIF KOTA LANGSA MELALUI SISTIM E-COMMERCE Evi Zulida; Baihaqi Baihaqi; Agus Putra AS; Muhammad Jamil
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.877 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8400

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menciptakan citra diri produk ekonomi kreatif wilayah Kota Langsa melalui sistim e-commerce. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar monitoring yang dilakukan sewaktu sosialisasi memperlihatkan sebanyak 28 peserta sangat memahami materi pencatatan produk berbasis digital, 43 pelaku ekonomi kreatif memahami dengan baik materi jenis-jenis marketplace pada sistim e-commerce dan 51 pelaku ekonomi kreatif cukup memahami materi pengenalan tentang google my business.Hasil pendampingan memperlihatkan 16 pelaku ekonomi sangat paham dengan materi pengenalan potensi eksport dan 33 pelaku ekonomi kreatif cukup memahami materi sosial media copywriting. Disimpulkan bahwa penciptaan brand image ekonomi kreatif melalui sistim e-commerce diharapkan mampu menjadikan Kota Langsa sebagai smart city dalam usaha ekonomi kreatif.Abstract: This community service (PKM) aims to create a self-image of creative economy products at Langsa City through the e-commerce system. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the monitoring sheet during socialization shown that as many as 28 participants really understand the material for recording digital-based products, 43 creative economy actors understand well the material on the types of marketplaces in the e-commerce system and 51 creative economy actors understand quite well the introduction material about google my business. The results of the mentoring show that 16 economic actors are very familiar with the introduction of export potential materials and 33 creative economic actors are quite familiar with copywriting social media materials. It is concluded that the creation of a creative economy brand image through an e-commerce system is expected to be able to make Langsa City a smart city in creative economy efforts.
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS CABAI MELALUI TEKNOLOGI PEMUPUKAN TRICHODERMA HARZIANUM PADA KELOMPOK TANI KOTA LANGSA Cut Gustiana; Muhammad Jamil; Agus Putra AS; Baihaqi Baihaqi; Fadilah Fadilah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.796 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7879

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan produk cabai sebagai produk tani unggulan oleh kelompok tani sejahtera II gampong buket meutuah kota langsa melalui teknologi pemupukan trichoderma harzianum. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar monitoring memperlihatkan sebanyak 4 anggota kelompok (27,7%) sangat paham dengan teknik pengendalian hayati tanaman, pengolahan tanah dan pemupukan dan teknik penanganan hasil panen dan 6 anggota kelompok (33,3%) paham dengan pengendalian organisme pengganggu tanaman dan pola sanitasi tanaman. Hasil pendampingan melalui lembar post test memperlihatkan sebanyak 5 anggota kelompok (27,7%) sangat memahami teknik pengendalian hayati tanaman dan 4 anggota kelompok (22,2%) memahamai penataan organisasi manajemen dan keuangan kelompok. Disimpulkan bahwa introduksi teknologi pemupukan trichoderma harzianum mampu menghasilkan cabai berkualitas baik dan tahan lama serta menambah pendapatan bagi anggota kelompok tani sebesar Rp.650.000/orang/sekali panen.Abstract: This community service (PKM) aims to increase chili products as an extraordinary agricultural product by sejahtera II farners group buket meutuah village langsa city through trichoderma harzianum fertilization technology. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the monitoring sheet show that 4 group members (27.7%) are very familiar with plant biological control techniques, soil management and fertilization and harvest handling techniques and 6 group members (33.3%) are familiar with controlling organisms. plant nuisance and crop sanitation patterns. The results of the mentoring through post test sheet shown that 5 group members (27.7%) really understood plant biological control techniques and 4 group members (22.2%) understood group management and financial organization arrangements. It was concluded that the introduction of trichoderma harzianum fertilization technology was able to produce good quality and durable chilies and increase the income of farmer group members by IDR. 650.000/person/one harvest.
BUDIDAYA BENIH IKAN KERAPU PADA KOLAM TERPAL MELALUI TEKNOLOGI PENANGKARAN DI KOTA LANGSA Muhammad Jamil; Baihaqi Baihaqi; Agus Putra AS; Dias Setyaningsih; Fuadi Fuadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.858 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6442

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota pokdakan dalam teknik pembenihan ikan kerapu melalui teknologi penangkatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan introduksi teknologi pada kelompok pembudidaya rezeki abral azizi gampong cinta raja kecamatan langsa timur kota langsa. Melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, perakitan kolam terpal, uji coba penggunaan kolam terpal, penata usahaan administrasi dan keuangan pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui hasil lembar post test menunjukkan 9 anggota kelompok (64,2%) sangat memahami teknologi penangkaran , 5 anggota kelompok (35,7%) memahami teknik pemasangan kolam terpal, 7 anggota kelompok (50%) memahami teknologi pembenihan dan 7 anggota kelompok (50%) memahami teknik pengelolaan air pada kolam terpal. Hasil pendampingan memperlihatkan sebanyak 7 (50%) anggota pokdakan sangat mengetahui teknik pembenihan ikan kerapu dengan baik dan 7 anggota lainnya (50%) cukup mengetahui teknik pembenihan itu. Disimpulkan pengetahuan anggota kelompok dalam teknik pembenihan meningkat dan mampu menghasilkan benih ikan kerapu berkualitas baik pada kolam terpal sehingga menciptakan kemandirian benih bagi kelompok.Abstract: This Community Service (PKM) aims to increase the knowledge of pokdakan members in hatchery techniques through breeding technology. The method used is an educative approach and the introduction of technology to the group of rezeki abral azizi cultivators in Cinta Raja Village, Langsa Timur Sub district, Langsa through a series of activity stages such as coordination, socialization, assembling tarpaulin ponds, the use of tarpaulin ponds, administrative administration and financial assistance as well as monitoring and evaluation. All stages of activities recorded through the results of the post test sheet show that 9 group members (64.2%) understand very well captive technology, 5 group members (35.7%) understand the technique of installing tarpaulin ponds, 7 group members (50%) understand hatchery technology. and 7 group members (50%) understand water management techniques in tarpaulin ponds. The results of the mentoring showed that 7 (50%) members of the pokdakan were very familiar with the grouper hatchery technique and the other 7 members (50%) were quite familiar with the hatchery technique. It was concluded that the knowledge of group members in hatchery techniques increased and was able to produce good quality grouper fry in tarpaulin ponds so as to create seed independence for the group.
IDENTIFIKASI POTENSI GAMPONG MENUJU SMART VILLAGE MELALUI PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Agus Putra AS; Yenni Marnita; Muhammad Jamil; Baihaqi Baihaqi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.611 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9470

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya gampong menuju smart village melalui pendekatan PAR. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 16 gampong di 5 kecamatan dalam kota Langsa. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan participatory action research melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar post test memperlihatkan 5 aparatur pemerintah gampong (35%) memahami materi itu dan 11 aparatur pemerintah gampong (65%) cukup memahami materi yang disampaikan oleh narasumber. Hasil pendampingan memperlihatkan 18,75% kepala desa sangat memahami 4 materi tentang konsep pengembangan smart village, 50% kepala desa memahami materi smart village dan 31,25% kepala desa cukup memahami materi konsep pengembangan desa cerdas. Disimpulkan bahwa 16 gampong memiliki 3 dokumen lengkap berupa sejarah desa, sketsa desa dan potensi desa serta berdasarkan hasil klusterisasi pada 13 gampong ditemukan sumber daya alam yang didominasi pada sektor pertanian, perkebunan dan jasa perdagangan serta sumber daya intrastruktur berupa kantor desa, jalan desa dan poskesdes.Abstract: This community service (PKM) aims to upgrade villages resources to become smart villages through participatory action research approach. The partner involved are 16 villages at 5 subdistrict in Langsa city. The method used is an educational approach and participatory action research through a series of stages of activities such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the post test sheet show that 5 village government officials (35%) understand the material and 11 village government officials (65%) quite understand the material presented by the resource person. The results of the mentoring show that 18,75% of village leader really understand 4 materials about the concept of smart village development, 50% of village leader understand smart village materials and 31,25% of village leader quite understand the material on smart village development concepts. It was concluded that 16 villages had 3 complete documents in the form of village history, village sketches and village potentials and based on the results of clustering in 13 gampongs found natural resources dominated by agricultural, plantation and trade services sectors and also intrastructure resources as permanent village office, village road and public healthcare unit.
Peningkatan Kapasitas Produksi Gula Semut Menggunakan Teknologi Tepat Guna Pada Home Industri di Desa Sriwijaya Agus Putra AS; Afrah Junita; Nursamsu Nursamsu
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i2.317

Abstract

The purpose of this service activity is to provide appropriate technological tools to the home industry group in processing sugar cane water into ant sugar and provide knowledge to the community in processing sugar cane water into ant sugar. This service activity will later be given to the people of Sriwijaya Village, Kuala Simpang District, Aceh Tamiang Regency. So far, the home industry group uses manual tools so that it produces low quality ant sugar. The existence of appropriate technology machines will provide changes in processing in producing quality and clean ant sugar to be marketed. Appropriate technology machines are expected to produce more granulated sugar than before than using manual machines. This service activity has a positive impact on the home industry and the community in processing and producing ant sugar by using appropriate technological tools.
Biological Aspects and Feeding Ecology of Sembilang Plotosus canius in Langsa Estuary Agus Putra Abdul Samad; Nur Fazillah Nur Fazillah; Rindhira Humairani; Ilhamdi; Nan Fan Hua
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 29 No. 6 (2022): November 2022
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.29.6.782-788

Abstract

The knowledge of the biological aspects and feeding activity of fish is required to manage the lack of data on fisheries. In this study, a total of 200 Plotosus canius were caught and examined to obtain information on their biological aspects, length-weight relationship, and feeding activity. The fish were captured using a gill net and traditional fishing trap called Bubu. Subsequently, all samples were examined for total body weight, total length, condition factor, gonad maturity, and feeding activity. The results showed that the specimens captured were 156 males and 44 females weighing between 95-280 gr and 117-214 gr with the length of 26-39 cm and 28-36.3 cm, respectively. The length-weight relationship showed a negative allometric growth pattern. The mean condition factors of males and females were 1.1048 and 1.0102, respectively. At the same time, the maturity level of gonads was at I and II. Moreover, it was discovered that most organisms in the digestive tract were shrimp, worms, small fish, and crabs, while the highest index of preponderance was in shrimp with 42%. In conclusion, this study showed the new information about length-weight, biological condition, and feeding habits of Plotosus canius, which can be inventoried to strengthen data on sustainable fisheries management.
INTRODUKSI TEKNOLOGI MESIN PAKAN UDANG WINDU PADA POKDAKAN JASA TAMBAK ACEH TAMIANG Muhammad Jamil; Agus Putra AS; Baihaqi Baihaqi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10510

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengenalkan teknologi mesin pakan udang windu dalam upaya menciptakan kemandirian pakan bagi pokdakan jasa tambak. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui lembar post test memperlihatkan 5 anggotakelompok (22,7%) sangat mengetahui materi bahan baku pembuatan pakan pelet, 6 anggota pokdakan (27,3%) mengetahui secara baik materi teknik penjemuran pakan pelet. Hasil pendampingan memperlihatkan sebanyak 6 anggota pokdakan (27,2%) memahami tata cara pembuatan pakan, 7 anggota kelompok (31,8%) mengetahui prosedur penggunaan mesin pakan dan 3 anggota kelompok lainnya (13,6%) memahami tata cara pengisian buku pencatatan produk. Disimpulkan bahwa 9 anggota kelompok (40,9%) memahami dengan baik materi tata cara pengoperasian mesin pakan pelet dan 12 anggota kelompok (54,7%) cukup memahami materi jumlah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan pelet udang windu.Abstract: This community service (PKM) aims to introduce tiger shrimp feed machine technology in an effort to create feed independence for the pokdakan jasa tambak. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of stages of activities such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities recorded through the post test sheet showed that 5 group members (22.7%) were very familiar with the raw materials for making pellet feed, 6 pokdakan members (27.3%) knew well the material for drying pellet feed techniques. The results of the mentoring showed that 6 members of the pokdakan (27.2%) understood the procedure for making feed, 7 group members (31.8%) knew the procedure for using a feed machine and 3 other group members (13.6%) understood the procedure for filling out the product record book. It was concluded that 9 group members (40.9%) understood well the material for operating the pellet feed machine and 12 group members (54.7%) quite understood the material for the amount of raw materials used in making tiger shrimp pellet feed.
DISEMINASI TEKNOLOGI KERAMBA JARING APUNG PADA BUDIDAYA IKAN NILA DI ACEH TAMIANG Agus Putra AS; Fiza Rauzika Altasa; Imran Imran; Baihaqi Baihaqi; Muhammad Jamil
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10683

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiseminasikan teknologi keramba jaring apung dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas ikan nila yang dihasilkan oleh pokdakan sepakat makmur. Metode yang digunakan adalah edukatif dan transfer teknologi melalui berbagai tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi.Seluruh tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan tergambarkan melalui lembar pencatatan post test yang memperlihatkan 3 anggota kelompok (16%) memahami kelebihan dan kekurangan budidaya ikan nila dengan sistim keramba jaring apung, 6 anggota kelompok (40%) cukup memahami perhitungan kualitas air pada usaha budidaya ikan nilai, 6 anggota lainnya (40%) cukup paham dengan materi tahapan pembuatan keramba jaring apung dan 5 anggota pokdakan (33.3%) cukup memahami materi siklus pemberian pakan selama masa pembenihan pada kolam keramba jaring apung.Hasil pendampingan memperlihatkan 3 anggota kelompok (20%) sangat memahami materi teknik pencatatan produk dan 11 anggota (73,3%) cukup memahami materi perhitungan analisa usaha. Disimpukan bahawa 73,3% anggota kelompok cukup memahami tatacara pengisian buku kas kelompok serta 20% anggota pokdakan mengetahui ciri-ciri benih nikan nila yang baik dan berkualitasAbstract: This community service (PKM) aims to introduce and disseminate floating net cage technology in increasing the quantity and quality of tilapia produced by Pokdakan agreed to prosper. The method used is educative and technology transfer through various stages of activities including coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of the activities that have been carried out are illustrated through a post-test recording sheet which shows 3 group members (16%) understand the advantages and disadvantages of tilapia cultivation with floating net cages, 6 group members (40%) quite understand the calculation of water quality in fish farming. value, 6 other members (40%) quite understand the material for the stages of making floating net cages and 5 members of the pokdakan (33.3%) quite understand the material of the feeding cycle during the hatchery period in floating net cage ponds. The results of the mentoring showed that 3 members of the group (20%) really understood the material on product recording techniques and 11 members (73.3%) quite understood the material for business analysis calculations. It was concluded that 73.3% of group members quite understood the procedures for filling out the group cash book and 20% of pokdakan members knew the characteristics of good and quality nile tilapia seeds. 
Gastropoda Mangrove Terebralia palustris (Linnaeus 1767) di Pantai Payum Kabupaten Merauke Papua Dandi Saleky; Rika Anggraini; Sendy L. Merly; Arina Ruzanna; Muhammad Fauzan Isma; Jemmy Manan; Agus Putra Abdul Samad; Riri Ezraneti; Syahrial Syahrial
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i1.46376

Abstract

Gastropoda banyak ditemukan di ekosistem mangrove dan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan maupun kerapatan hutan mangrove. Salah satu gastropoda yang ditemukan adalah Terebralia palustris yang sering dijadikan sebagai bioindikator kesehatan mangrove. Kajian T. palustris (Linnaeus 1767) dilakukan pada bulan September 2020 di hutan mangrove Pantai Payum Merauke Papua dengan 3 stasiun pengamatan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan, hubungan panjang berat tubuh, kualitas dan penciri lingkungannya serta faktor penentu distribusi dan kepadatan T. palustris di Pantai Payum. T. palustris maupun mangrove dikumpulkan dengan membuat transek garis sepanjang 50 m tegak lurus garis pantai dan dibuat petak-petak contoh berukuran 10 x 10 m untuk mangrove serta 1 x 1 m (di dalam plot 10 x 10 m) untuk T. palustris. Hasil kajian memperlihatkan bahwa kepadatan T. palustris bervariasi di setiap stasiun pengamatan dengan kepadatan tertinggi berada pada Stasiun 2 (54,20 ind/m2) dan terendahnya pada Stasiun 3 (19,67 ind/m2). Pola pertumbuhan T. palustris bersifat allometrik negatif. Untuk kualitas lingkungan secara keseluruhan, hasil penghitungan memperlihatkan bahwa kerapatan mangrovenya tergolong tinggi (> 1000 ind/ha) dengan parameter kualitas perairan untuk suhunya berkisar antara 28,33 – 31,67°C, DO 5,60 – 7,67 mg/L, pH 6,83 – 7,53 dan salinitas 29,33 – 30,00‰. Analisis PCA memperlihatkan bahwa penyebaran stasiun pengamatan dan karakteristik lingkungan membentuk 2 kelompok dengan kelompok pertama Stasiun 3 dipengaruhi oleh salinitas, suhu, DO dan kerapatan mangrove yang tinggi, sedangkan kelompok kedua Stasiun 1 dan 2 dipengaruhi oleh pH yang tinggi serta diameter batang mangrove yang besar. Berdasarkan hasil analisis PCA, faktor penentu distribusi dan kepadatan T. palustris adalah suhu, DO dan kerapatan mangrove.   Many mangrove habitats contain gastropods, which are greatly influenced by environmental conditions and the density of mangrove trees. One of the gastropods discovered was Terebralia palustris, which is frequently employed as a bioindicator of mangrove health. A research of T. palustris (Linnaeus, 1767) was done in September 2020 at three observation sites in the mangrove forest of Payum Beach, Merauke Papua. This study aims to evaluate the density, the relationship between body length and weight, the quality and characteristics of the environment, and the distribution and density determinants of T. palustris in Payum Beach. T. palustris and mangroves were gathered by constructing a 50 m perpendicular to the seashore line transect and creating 10 x 10 m plots for mangroves and 1 x 1 m plots (within a 10 x 10 m plot) for T. palustris. The study revealed that the density of T. palustris fluctuated at each observation station, with the highest density occurring at Station 2 (54.20 ind/m2) and the lowest density occurring at Station 3 (19.67 ind/m2). The T. palustris growth pattern is negative allometric. The calculation findings indicate that the mangrove density is high (> 1000 ind/ha) and that the water quality parameters range from 28.33 to 31.67°C, DO 5.60 to 7.67 mg/L, pH 6.83 to 7.53, and salinity 29.33 to 30.00‰. PCA analysis revealed that the distribution of observation stations and environmental parameters formed two groups, with Station 3 influenced by salinity, temperature, DO, and a high mangrove density, and Stations 1 and 2 influenced by a high pH and a big mangrove trunk diameter. According to the results of PCA analysis, the distribution and density of T. palustris are determined by temperature, DO, and mangrove density.
EDUKASI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN ACEH TAMIANG MELALUI TEKNOLOGI PAKAN PELET RAMAH LINGKUNGAN Baihaqi Baihaqi; Agus Putra AS; Silvia Anzitha; Muhammad Jamil; Imran Imran
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.12889

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengedukasi kelompok pembudidaya ikan kabupaten Aceh Tamiang melalui teknologi pakan pelet ramah lingkungan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui lembar post test memperlihatkan sebanyak 6 anggota kelompok (27,2%) memahami tata cara pembuatan pakan, 7 anggota pokdakan jasa tambak (31,8%) mengetahui prosedur penggunaan mesin pakan dan 3 anggota lainnya (13,6%) memahami tatacara pengisian buku pencatatan produk dan 8 anggota pokdakan (38%) memahami materi bentuk dan warna pakan pelet yang baik. Disimpulkan bahwa 7 anggota pokdakan sinar tambak (31,8%) mengetahui prosedur penggunaan mesin pakan, 3 anggota kelompok yang lain (13,6%) memahami tatacara pengisian buku pencatatan produk dan pengunaan mesin pakan pelet mampu meningkatkan protein pada tepung ikan hingga 27%. Abstract: This community service (PKM) aims to educate Aceh Tamiang district fish farming groups through environmentally friendly pellet feed technology. The method used is an educative approach and technology transfer through a series of activity stages including coordination, outreach, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activity recorded through the post test sheet showed that 6 group members (27.2%) understood the procedure for making feed, 7 members of the fish pond service group (31.8%) knew the procedure for using feed machines and 3 other members (13.6 %) understood the procedure for filling in the product record book and 8 members of the Pokdakan (38%) understood the shape and color of good pellet feed. It was concluded that 7 members of the Pokdakan Sinar Tambak (31.8%) knew the procedure for using a feed machine, 3 other group members (13.6%) understood the procedure for filling out a product record book and using a pellet feed machine was able to increase protein in fish meal by up to 27%.  
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Latief Abdul Latief Abdul Latief Abdul Latif Achmad, Adnan Adi Bejo Suwardi Adnan Adnan Achmad Afrah Junita Agung Setia Batubara Aldi Suransyah Anggita, Rina Ani Laelani Aprilia, Kiki Arina Ruzanna Aryanti, Desi Azmi, Fauziah Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Baihaqi Batubara, Agung Setia Bustami Cut Gustiana Cut Meurah Nurul ‘Akla Cut Mulyani Cut Mulyani Cut Mutia, Cut Dandi Saleky Dandi Saleky Dandi Saleky Desi Aryanti Dias Setyaningsih Endryeni M Eti Rutmawati Sihite Eva Ayuzar Eva Ayuzar Fadilah Fadilah Fairus Fairus, Fairus Fairus, Fairus Fazillah, Nur Febri, Suri Purnama Febrianti Lestari Fitriana Santi Fiza Rauzika Altasa Fuadi Fuadi gustiana, cut Hanafiah Hanafiah Hanafiah Hanisah Hanisah Hanisah, Hanisah Hasidu, La Ode Abdul Fajar Herpandi . Herpandi Herpandi Humairani, Rindhira Ilham Antariksa Tasabaramo Ilham Zulfahmi Ilham Zulfahmi Ilhamdi Ilhamdi Ilhamdi Ilhamdi Imam Imam Imran Imran Imran Imran Indira, T. Dwi Isma, Muhammad Fauzan Iwan Hasri Iwan Hasri, Iwan Jemmy Manan Junita Safitri Kiki Aprilia Komariyah, Siti Lusiana, Ela M. Fauzan Isma marnita, yenni ita Mauliza, Ria Merina Devira Mochamad Syaifudin Mochamad Syaifudin, Mochamad Muhammad Amin Muhammad Fauzan Isma Muhammad Hatta Muhammad Hatta Muhammad Jamil Muhammad Jamil Muhammad JAMIL Muhammad Ridla Muhammad Salman Muliari Muliari Muliari Muliari Mus herri Nan Fan Hua Nanda Rizki Purnama Nasution, Nurul Izza Navia, Zidni Ilman Nur Fazillah Nur Fazillah Nur Fazillah Nur Ikhsan Nursamsu Nursamsu Nurul Izza Nasution Pitri Agustina Prasetia, M Bayu Purnama, Nanda Rizki Putra, Angga Syah Putriningtias, Andika Ramadhana, Muhammad Furqan Rika Anggraini Rika Anggraini Rika Anggraini Rindhira Humairani Rindhira Humairani Rindhira Humairani Rini Mastuti Riri Ezraneti Rosmaiti, Rosmaiti Rozalina Rozalina Rozalina, Rozalina Rozalina Sakdiah, Muslimatus Sanoviq, Rizky Moela Santi, Fitriana Sendy L. Merly Silvia Anzitha Silvia Anzitha Siti Komariyah Sorbakti Sinaga Suransyah, Aldi Syahrial Syahrial Syahrial Syahrial T. Dwi Indira Tuti Meutia Wildayani, Wildayani Yudho Andika Yusrizal Akmal Zulida, Evi