Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Penetrasi Konsep Hibah Sebagai Solusi Dalam Proses Pembagian Waris Diana Farid; Farid, Diana; Abdulah Pakarti, Muhammad Husni
al-Battar: Jurnal Pamungkas Hukum Vol. 1 No. 3 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Cendekia Gagayunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63142/9td8h174

Abstract

An owner of property has the right to make grants to anyone, including his children, provided that the grant does not reduce the inheritance rights of other heirs. Grants that are given with the right conditions and fulfilled pillars are valid in law. However, there are restrictions in Islamic law regarding the granting of grants to heirs. This research aims to analyze the rights of heirs to grants and the limits of granting grants in Islamic law, Customary Law, and the Civil Code (BW), especially related to the protection of the rights of heirs. This research uses the literature study method by analyzing relevant legal sources, such as Islamic Law, Customary Law, and BW, to understand the provisions on grants and the division of inheritance. Grants given to heirs do not reduce their inheritance rights, as long as the grant does not exceed the stipulated limit, which is a maximum of 1/3 of the grantor's assets. This aims to protect the rights of heirs who could potentially be harmed by excessive grants. In addition, the principle of justice must be applied when grants are given to children or other heirs, to avoid imbalances in the distribution of inheritance. The maximum grant restrictions in Islamic Law, Customary Law, and BW aim to maintain the balance of heirs' rights and prevent harm to them. Although grants can strengthen relationships, it is important to comply with the legal limits to ensure that the rights of the heirs are not compromised. The existence of such restrictions also demonstrates the need for caution in making grants, especially when the grantor passes away and the distribution of the inheritance must be done.
Kontroversi Pencatatan Pernikahan Seluruh Agama Serta Kaitannya Dengan Eksistensi Kantor Urusan Agama Di Indonesia Tanoto, Ivan; Zelikho, Andini; Daryadi, Yudi; Farid, Diana; Abdulah Pakarti, Muhammad Husni
An-Nisa: Journal of Islamic Family Law Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Cendekia Gagayunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63142/an-nisa.v2i1.100

Abstract

Marriage registration is a form of state service to protect the public from problems that arise because of marriage ties, such as inheritance rights, maintenance and other civil rights. In fact, the registration of marriages has been regulated in Government Regulation No. 9 of 1975 (PP No. 9/1975) which states that registration of marriages for Islamic religions is recorded by the Religious Affairs Office (KUA) and registration of marriages for non-Islamic religions is carried out by registration officers at the Office. Civil Registry (KCS). However, in early 2024 the Minister of Religion plans to make KUA services inclusive for all religions in Indonesia. In fact, the unification of these services will certainly take away the existence of the KUA as a place to carry out some of the duties of the district and city Department of Religion offices in the field of Islamic religious affairs in sub-district areas as stated in Minister of Religion Decree No. 517 of 2021 concerning the KUA Organization. This research discusses comprehensively the registration of marriages of all religions and its relation to the existence of the KUA in Indonesia. The aim of this research is to determine the impact of the law and controversy over the registration of marriages of all religions at the KUA. The research method we use is normative juridical through a statutory regulatory approach and a conceptual approach. The results of this research indicate that it will be necessary to systematically rework many regulations to make the KUA the centralization of marriage registration for all religions.
Peran Faktor Internal dan Eksternal dalam Mendorong Pembiayaan Bank Syariah untuk Pengembangan Bisnis UMKM di Wilayah Jawa Barat Widiantini, Nema; Farid, Diana; Solihin, Dadin
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol. 5 No. 1 (2024): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/ecobankers.v5i1.2047

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa selain permodalan, umkm juga terkendala Sumber daya manusia yang merupakan asset yang paling penting yang peranannya sangat diperlukan dalam mendukung terciptanya UMKM dengan daya saing dan kualitas tinggi. Rendahnya kualitas SDM memengaruhi kemampuannya dalam menciptakan, memanfaatkan peluang usaha, menyerap, menggunakan teknologi produksi, perencanaan produksi, dan pengelolaan perusahaan. Hasil penelitan ini menyimpulkan bahwa karakter, kapasitas, modal, jaminan, dan kondisi berkontribusi positif terhadap perkembangan UMKM. Hal ini didasarkan kepada setiap debitur yang lolos verifikasi 5C memiliki kualitas yang diyakini dapat mengembangkan usahanya. Sebagaimana dalam Undang – Undang Perbankan Nomor 21 tahun 2008 yang terdapat dalam Pasal 8, yaitu dalam memberikan pembiayaan berdasarkan prinsip Syari’ah, bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas niat, kemampuan, serta kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan. This research is motivated that in addition to capital, MSMEs are also constrained by human resources which are the most important assets whose role is indispensable in supporting the creation of MSMEs with competitiveness and high quality. The low quality of human resources affects its ability to create, take advantage of business opportunities, absorb, use production technology, production planning, and company management. The results of this research concluded that character, capacity, capital, guarantees, and conditions contribute positively to the development of MSMEs. This is based on every debtor who passes the 5C verification has qualities that are believed to be able to develop their business. As stated in Banking Law Number 21 of 2008 contained in Article 8, namely in providing financing based on Sharia principles, commercial banks must have confidence based on an in-depth analysis of the debtor's intentions, abilities, and abilities to pay off their debts or return the financing by the agreement.
Analisis Pengaruh Gangguan Sistem Terhadap Kepuasan Nasabah: Studi Kasus Pada Bank Syariah Indonesia Dengan Pendekatan Manajemen Layanan Di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia Rauzana, Rauzana; Zikry, Farhan; Marisa, Laini; Farid, Diana
Ekonosfera: Jurnal Ekonomi, Akuntansi, Manajemen, Bisnis dan Teknik Global Vol. 1 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Yayasan Cendekia Gagayunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63142/ekonosfera.v1i1.138

Abstract

System disruptions in Islamic banking can affect service quality and customer satisfaction. This study aims to analyze the impact of system disruption on customer satisfaction at Bank Syariah Indonesia at Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI). This research uses quantitative methods with a survey to customers who experience system disruptions. The results showed that disruptions such as transaction delays and difficulty accessing services can reduce customer satisfaction levels. However, responsive service management in handling complaints and fixing problematic systems can mitigate these negative impacts, maintain customer loyalty, and improve service quality. This study suggests the importance of improving system reliability and better service management in the context of Islamic banking in the university environment.
Pergeseran Konsep Perwalian Anak Dalam Perkembangan Hukum Keluarga Di Indonesia Wahyudi; Abdulah Pakarti, Muhammad Husni; Farid, Diana; Husain; Gussevi, Sofia
An-Nisa: Journal of Islamic Family Law Vol. 1 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Cendekia Gagayunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63142/an-nisa.v1i4.46

Abstract

Perwalian anak merupakan salah satu isu penting dalam hukum keluarga yang terus berkembang sesuai dengan dinamika sosial, budaya, dan hukum di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergeseran konsep perwalian anak dalam konteks hukum keluarga di Indonesia, dengan menyoroti pengaruh perubahan regulasi, perkembangan yurisprudensi, dan adaptasi terhadap norma-norma internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode normatif dengan pendekatan perbandingan hukum serta analisis dokumen hukum seperti undang-undang, putusan pengadilan, dan konvensi internasional terkait perlindungan hak anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep perwalian anak telah mengalami perubahan signifikan, terutama terkait dengan penekanan pada prinsip kepentingan terbaik bagi anak (the best interest of the child). Pergeseran ini terlihat dalam pengaturan hak perwalian yang lebih inklusif, mempertimbangkan hak dan kewajiban kedua orang tua pasca perceraian, serta memberikan ruang bagi intervensi negara dalam kondisi tertentu. Namun, implementasi perubahan ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan kesenjangan antara norma hukum dan praktik di lapangan. Penelitian ini memberikan rekomendasi agar regulasi perwalian anak di Indonesia terus disempurnakan dengan mengadopsi pendekatan berbasis hak anak serta memperkuat peran lembaga terkait untuk memastikan pelaksanaan hukum yang adil dan efektif.
Peran Tradisi Dan Norma Gender Dalam Penyelesaian Sengketa Hukum Keluarga Wahyudi; Abdulah Pakarti, Muhammad Husni; Farid, Diana
An-Nisa: Journal of Islamic Family Law Vol. 1 No. 3 (2024): September
Publisher : Yayasan Cendekia Gagayunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63142/an-nisa.v1i3.50

Abstract

Penyelesaian sengketa hukum keluarga sering kali dipengaruhi oleh tradisi dan norma gender yang berlaku dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran tradisi dan norma gender dalam proses penyelesaian sengketa hukum keluarga, khususnya dalam konteks masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tradisional. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis normatif dan studi kasus untuk mengidentifikasi bagaimana tradisi dan norma gender memengaruhi keputusan hukum, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi sering kali menciptakan bias gender dalam proses hukum, terutama dalam isu seperti hak asuh anak, pembagian harta bersama, dan kewajiban nafkah. Norma gender yang patriarkal cenderung mengutamakan peran laki-laki sebagai pemimpin keluarga, yang sering kali berdampak pada ketidakadilan bagi perempuan dalam sengketa hukum. Selain itu, ditemukan konflik antara aturan hukum formal dan nilai-nilai tradisional yang memperlambat tercapainya keadilan. Reformasi hukum keluarga untuk mengurangi pengaruh bias gender dan tradisi yang tidak sejalan dengan prinsip keadilan, serta mendorong pendidikan hukum berbasis gender untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan pendekatan yang seimbang antara penghormatan terhadap tradisi dan penerapan prinsip keadilan, diharapkan sistem hukum keluarga dapat lebih inklusif dan adil bagi semua pihak.