Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN KNALPOT RACING PADA KENDARAAN BERMOTOR DI POLRES METRO JAKARTA SELATAN Gilang Safrudin, Achmad; Sudarto
MALA IN SE: Jurnal Hukum Pidana, Kriminologi, dan Viktimologi Vol. 1 No. 2 (2024): MALA IN SE: Jurnal Hukum Pidana, Kriminologi Dan Viktimologi (October)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KESEHATAN RAHMAT HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many people use racing exhausts which are synonymous with loud noises. When used they will cause several problems for the people around them. Therefore, it is very interesting and important to study further about how the law is enforced regarding the use of racing exhausts on motorized vehicles at the South Jakarta Metro Police, and what obstacles and solutions are faced by the South Jakarta Metro Police to minimize the use of racing exhausts on motorized vehicles in South Jakarta City. To answer these problems, normative juridical legal research methods are used with statutory and conceptual regulatory approaches. Data obtained from primary, secondary and tertiary legal material sources were collected and then analyzed using qualitative data analysis techniques. From the research results, it can be seen that the process of law enforcement against vehicles that use racing exhausts is through pre-emptive efforts, namely educating the public about legal knowledge, preventive efforts, namely preventing violations of the law, and repressive efforts, namely taking action against perpetrators of violations guided by Law Number 22 Concerning Road Traffic and Transportation. The obstacles experienced by law enforcement officers are the lack of public awareness of traffic regulations; inadequate facilities and infrastructure, and limited number of traffic police members. Meanwhile, the solution to minimize the use of racing exhausts is to improve service and quality in enforcement; increasing outreach and education activities to the community; empowering and increasing human resources; and provide violation reporting services.
DERADIKALISASI DALAM MENANGGULANGI PAHAM RADIKALISME DAN TERORISME DI INDONESIA Nugroho, Bakhtiar; Sudarto
MALA IN SE: Jurnal Hukum Pidana, Kriminologi, dan Viktimologi Vol. 1 No. 2 (2024): MALA IN SE: Jurnal Hukum Pidana, Kriminologi Dan Viktimologi (October)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KESEHATAN RAHMAT HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of a hard approach as an effort to arrest, prosecute and enforce the law carried out by security forces against perpetrators of terror must be balanced with a soft approach in dealing with radicalism. Therefore, it is very interesting and important to study further whether terrorists exposed to radicalization can be neutralized with a deradicalization program? and how does deradicalization deal with radicalism and terrorism in Indonesia? To answer these problems, normative juridical legal research methods are used with statutory and conceptual regulatory approaches. Data obtained from primary, secondary and tertiary legal material sources were collected and then analyzed using qualitative data analysis techniques. From the research results, it was found that deradicalization is a strategy based on a conceptual understanding to deal with problems related to the development of ideologies and acts of radicalism. Deradicalization efforts must involve the government together with Indonesian civil society, especially to stop, eliminate, or at least neutralize radicalism. Deradicalization is a change with the modernization of radical ideology accompanied by a reasonable and integrated approach to social welfare. Efforts to modernize radical ideology are intended so that former perpetrators of terrorism, apart from no longer having radical beliefs, can also become agents of change that support the eradication of criminal acts of terrorism. Efforts to carry out deradicalization involving Indonesian civil society are needed as an effort to strengthen the ideological defense of citizens. Strengthening regulations by creating a separate law related to deradicalization to give it strength as a clear legal basis.
THE URGENCY OF RESTITUTION PROVISION FOR CHILD VICTIM OF CRIME BASED ON LAW NO. 39 OF 1999 ON HUMAN RIGHTS Putra, Aditya Dwi; Darwis, Nurlely; Sudarto
LITERATUS Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v6i2.1693

Abstract

Children are God's mandate that needs to be cared for, raised and trained according to their potential. A more religious view that children are entrusted, not only biological descendants that exist but their survival must be maintained, because in fact children have basic rights that have been protected by the State that must be implemented by all parties, both by and the family itself . Before the emergence of various platforms or social media, almost all crimes were committed in an offline way, where both the victim and the perpetrator faced each other directly. However, after the emergence of these various social media, where the perpetrator and the victim can be connected at a very distance at one time, many perpetrators use this media to find new victims in various ways, many children as users of these social media become victims. And often, many basic rights of child victims are missed in all legal processes, both from the reporting process, examination to case closing. This is also due to the many problems from the internal law enforcement institutions, human resources of the apparatus, to the too complicated bureaucracy determined by the state even though the majority of child victims are the children of parents who still do not understand the complicated crime process in this country. So that currently the law enforcement process through criminal justice should not only focus on providing criminal sanctions against perpetrators with a multi-level bureaucracy that must also be fulfilled by the victim to be processed, but must also accommodate the interests of the rights of child victims , one of which is through the provision of compensation, namely restitution which must actually be carried out in any aspect, because in the view of the law, Restitution should be a human right that is inherent to the child who is a victim because they actually have protection based on many laws and regulations made by the Indonesian government.
Kajian Ketoprak Moderasi Beragama Wahyu Dwijo Aji Kemenag Kabupaten Temanggung Sebagai Media Pesan Pembangunan Keumatan Sumarmi; Purnomo, Danang Try; Sudarto
PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama Vol. 5 No. 2 (2024): PATISAMBHIDA - Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/patisambhida.v5i2.1342

Abstract

Kajian Ketoprak Moderasi Beragama Wahyu Dwijo Aji Kemenag Temanggung Sebagai Media Pesan Pembangunan Keumatan. Skripsi, Program Studi Kepenyuluhan Buddha Jurusan Dharmaduta, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Perkembangan Iptek yang semakin canggih membawa perubahan pada tatanan kehidupan masyarakat yang serba canggih dalam teknologi tentunya ada potensi negatif yang ditimbulkannya di masyarakat. Masih minimnya daya dukung masyarakat terhadap tradisi budaya, khususnya seni ketoprak, bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Masyarakat yang kurang teredukasi atau tidak memiliki akses yang memadai terhadap informasi mengenai seni tradisional seperti ketoprak mungkin cenderung kurang mengapresiasi nilai-nilai budayanya. Tujuan yang akandicapai pada penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan peran para pemain ketoprak dalam memberikan tontonan dan tuntunan pada masyarakat, menganalisis peran para pemain dalam menyampaikan pesan tentang moderasi beragama, dan mendiskripsikan peran para pemain ketoprak dalam penyampaian pesan pembangunan dari pemerintah pada masyarakat. Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu kualitatif penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah para pemain atau anggota yang tergabung dalam ketoprak moderasi Kemenag Temanggung. Anggota ketoprak Wahyu Dwijo Aji berjumlah 28 orang. Dengan memilih informan sejumlah 5 orang yang merupakan tokoh ketoprak dan anggota lintas agama dengan purphosif sampling. Peneliti menetapkan fokus penelitian, pengumpulan data, menafsirkan data, mengolah dan menarik kesimpulan atas semuannya. Alat pengumpulan data yaitu alat tulis, dan dokumen/ literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran para pemain ketoprak dalam memberikan tontonan dan tuntunan pada masyarakat dengan memberikan tuntunan yaitu lewat para pemain yang menjadi pemeran/lakon, menampilkan peranya dengan baik atau sungguh-sungguh dalam berakting, peran dengan penghayatan yang totalitas, dan menampilkan peran sesuai karakter sebenarnya. Peran para pemain dalam menyampaikan pesan tentang moderasi beragama dengan menyampaikan tentang pesan-pesan moderasi beragama, menyampaikan pesan kerukunan umat serta cerita sebagai simbol adanya kerukunan umat dalam kehidupan di masyarakat, dan menyampaikan cerita dengan bahasa agama serta bahasa ketoprak sehingga mudah dipahami oleh masyarakat. Peran para pemain ketoprak dalam penyampaian pesan pembangunan dari pemerintah pada masyarakat. Dengan menyampaikan tentang program pembangunan manusia untuk peningkatan kualitas hidup, menyampaikan pesan tentang kesehatan, pertanian, pendidikan, budaya, ekonomi, menyampaikan pesan sopan santun, kesusilaan, dan saling menghargai.
PENDIDIKAN DALAM BELENGGU KONFLIK: STRATEGI DAN KONDISI PENDIDIKAN DI REPUBLIK YAMAN Sudarto; Komarudin Sassi
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2024): Vol. 2 No. 5 (2024): BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin, November 2024
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begibung.v2i5.163

Abstract

This research aims to understand the actual condition of the education sector in the Republic of Yemen, along with the strategies that have been prepared in the context of developing and improving the quality of education. The panorama that is being observed is not only a picture of Yemen which until now is still preoccupied by conflicts and political disputes. This paper is expected to be one of the scientific contributions for further research in related fields. The data in this paper was obtained using qualitative research methods by conducting literature studies from various sources. The data collected is presented as it is without providing any interpretation. From these various sources, some data was obtained from official documents. Although with the disclosure of the source of the document, statements or articles that are opinions are minimized so that scientific objectivity is maintained. Based on the studies that have been conducted, an important keyword has been found that covers development in all sectors (including education) in Yemen, namely the Yemen Strategic Vision 2025. Especially in the field of education, the Ministry of Education and Culture has prepared a set of plans and achievement parameters for a certain work period. This article is not proposed as a form of problem solving, but rather is intended as additional literature for a more comprehensive review.
Pelaksanaan Deradikalisasi Pada Sistem Pembinaan Narapidana Teroris DiLembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur Berdasarkan UU No. 22 Tahun2022 Tentang Pemasyarakatan Sudarto; Diding Rahmat; Nurlely Darwis
Jurnal Bakti Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Bakti Dirgantara
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/6470yt04

Abstract

Laporan Institute for Economics and Peace (IEP) bertajuk Global Terrorism Index (GTI) 2023 menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga negara yang paling terdampak terorisme di kawasan Asia Pasifik pada tahun ini. Indonesia tercatat memperoleh skor sebesar 5,502 poin; Adapun secara global Indonesia menempati peringkat ke-24 dunia, masih sama dengan posisi tahun lalu. Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia masih sering di kejutkan dengan adanya serangan terorisme yang mengancam beberapa wilayah Indonesia dan meresahkan warga negara Indonesia. Melansir dari laman resmi Polri, terdapat 6 kejadian teror pada 2021 dengan 370 orang yang diduga menjadi pelaku terorisme. Kemudian pada 2022, jumlah aksi teror di Tanah Air menjadi turun. Begitupun dengan angka tersangka terorisme yang menyusut menjadi 248 orang. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel manjelaskan bahwa posisi Indonesia dalam Global Terrorism Index semakin baik, yakni berada pada kategori terdampak sedang atau medium impacted dengan menunjukkan data kasus serangan teror di Indonesia dalam rentang waktu 2018–2023 juga terus menurun. Hal ini perlu terus ditingkatkan sehingga pada pengabdian ini dilakukan sosialisasi deradikalisasi narapidana teroris di Lembaga Permasyarakatan Gunung Sindur  
Analisis Bangunan Pengaman Pantai menggunakan Kubus Beton di Pantai Keraya Kalimantan Tengah S Ardi, Alton; Hartawan, I putu; Setiawan, M Hendro; Mahardika, Rizky Dwiyan; Sudarto
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (Desember 2024)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v4i2.107

Abstract

Pantai Keraya yang terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah memiliki permasalahan yaitu kemunduran garis pantai berkisar 5 – 10 m dalam kurun waktu 14 tahun terakhir akibat erosi. Penanganan erosi dilakukan dengan cara pembangunan pengaman pantai dengan menggunakan desain bangunan tipe pemecah gelombang dan revetment, untuk menghasilkan bangunan yang handal dibutuhkan identifikasi lapangan berupa pengumpulan data primer yang digunakan dalam analisis teknis sebagai dasar desain. Berdasarkan data model ERA-5, kondisi ekstrim kala ulang 100 tahun saat musim barat diperoleh gelombang signifikan (Hs) sebesar 2,717 m dengan periode 6,78 detik serta kecepatan angin 14,12 m/detik. Penjalaran gelombang dari laut dalam ke lokasi kajian dimodelkan dengan menggunakan model numerik dan didapatkan gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,40 – 0,51 m dengan periode 3,64 detik untuk masing – masing lokasi rencana bangunan. Untuk meningkatkan nilai keamanan bangunan, digunakan 1,37Hs untuk perhitungan gelombang desain (Hd) sehingga diperoleh nilai untuk alternatif pemecah gelombang sebesar 0,70 m dan revetment sebesar 0,55 m. Dari hasil kajian analisis data di Pantai Keraya didapat 2 alternatif perencanaan desain bangunan pengaman pantai yang dapat digunakan sebagai bentuk penanganan permasalahan erosi yaitu desain revetment dengan elevasi struktur +2,50 m dari MSL 0 serta berat armor kubus lapisan primer 150 kg dan alternatif lainnya yaitu desain bangunan pemecah gelombang pada bagian kepala dengan elevasi struktur + 2,20 m dari MSL 0 dan berat armor kubus lapisan primer 150 kg serta pada bagian badan dengan elevasi struktur + 2,20 m dari MSL 0 dan berat armor kubus lapisan primer 150 kg.
Analisis Ketersediaan, Kondisi, dan Penggunaan Media Pembelajaran IPA di SDN 41 Mallari Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone Yulisnaeni, Sri; Muliadi; Sudarto
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 4 No 3 (2021): September
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/dikdas.v4i3.1267

Abstract

This research is a type of qualitative descriptive research that aims to determine the availability, condition, and use of science learning media at SDN 41 Mallari, Awangpone District, Bone Regency. The subjects in this study were teachers of grades I, II, III, IV, V, and VI. Data collection is done by observation, interviews, and documentation. Data reduction analysis techniques, data display, and conclusion drawing/verification. The results of this study indicate that the availability of science learning media is not fully available in accordance with the standard in the Regulation of the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Number 23 of 2013 concerning Minimum Service Standards for Basic Education in Districts/Cities and eleven types according to the scope of science learning materials in elementary schools. Most of the science learning media are in a damaged condition, both the complete and incomplete available media, and the absence of special officers who take care of the science learning media makes the media unmanageable, with the availability of damaged learning media and incomplete components making the media can not be used.
PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT TERHADAP NARAPIDANA (STUDI KASUS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA JAKARTA PERIODE 1 JANUARI 2023 S/D 31 DESEMBER 2023) Ihza, Fahrurrozi; Sudarto
MALA IN SE: Jurnal Hukum Pidana, Kriminologi, dan Viktimologi Vol. 1 No. 2 (2024): MALA IN SE: Jurnal Hukum Pidana, Kriminologi Dan Viktimologi (October)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KESEHATAN RAHMAT HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembebasan Bersyarat is a process of developing convicts outside prison to integrate with family and society. Pembebasan Bersyarat for prisoners is a form of policy in the correctional system that gives prisoners the opportunity to leave prison and serve part of their sentence outside. This research will discuss the Conditional Release Arrangements for Prisoners and Obstacles in Implementing Conditional Release for Prisoners (Case Study at the Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Jakarta for the Period 1 January 2023 to 31 December 2023) The legal research method used is the normative juridical legal research method which supported by empirical data. Using a statutory approach obtained from primary, secondary and tertiary legal material sources. Conditional Release Arrangements for Prisoners are regulated in Article 10 letter (f) in Law Number 22 of 2022 concerning Corrections and Conditional Release Arrangements for Narcotics Crime Convicts, namely Article 87 in Minister of Law and Human Rights Regulation Number 7 of 2022 concerning Second Amendment to Regulations Minister of Law and Human Rights Number 3 of 2018 concerning Conditions and Procedures for Granting Remission, Assimilation, Leave to Visit Family, Conditional Release, Leave Before Release, and Conditional Leave. And in the future it will be regulated in Article 72 of Law Number 1 of 2023 concerning the Criminal Code. Obstacles in Implementing Conditional Release for Prisoners (Case Study at the Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Jakarta for the Period 1 January 2023 to 31 December 2023) namely Strict Rules or Regulations, Lack of Family Support, Negative Views of the Community, Potential to Commit Crimes and Limitations of Officers in Supervision.
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA WISATAWAN ASING DAN PEDAGANG DI KAWASAN WISATA SUNGAI MUDAL DESA JATIMULYO KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sudarto
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/vw.v7i2.7007

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan terkait dengan pola komunikasi lintas budaya antara pedagang dan wisatawan asing di kawasan Wisata Sungai Mudal dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi lintas budaya di kawasan Wisata Sungai Mudal. Penelitian ini mengaplikasikan metode kualitatif dengan para pedagang sebagai subjek penelitian. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa komunikasi lintas budaya dengan para wisatawan mancanegara menggunakan bahasa nonverbal seperti misalnya lambaian lambaian tangan, acungan jempol, berjabat tangan, kontak mata dan senyum ramah. Pedagang lokal juga memakai bahasa verbal dengan mengucapkan kalimat singkat dalam bahasa Inggris, meskipun tidak selalu mengikuti tata bahasa yang benar. Sikap ramah para pedagang, baik kepada wisatawan lokal maupun mancanegara, menjadi salah satu faktor yang mendukung terjalinnya komunikasi lintas budaya di Wisata Sungai Mudal. Keterbatasan penguasaan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya menghambat komunikasi lintas budaya.