Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Analisis Pemberian ASI Ekslusif pada Wanita Kerja/ Karir di Wilayah Kota Depok Tahun 2021: Analysis of Exclusive Breastfeeding for Working/Career Women in the Depok City Area in 2021 Sari, Agustina; Kurnia, Anggraeni; Kartini, Aprilia; Arafat, Prasda Fakih; Syahril, Taupik
Journal of Public Health Education Vol. 3 No. 2 (2024): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v3i2.165

Abstract

Pendahuluan: Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber makanan bagi bayi yang di produksi oleh kelenjar payudara ibu yang mengandung unsur gizi lengkap. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0 sampai 6 bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. Pedoman  internasional  yang  menganjurkan  pemberian  ASI  eksklusif  selama  6  bulan  pertama  didasarkan  pada  bukti  ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. Banyak ibu yang pemahamannya tentang ASI eksklusif cukup tetapi tidak memberikan ASI eksklusif. Salah satu penyebabnya adalah ibu harus segera kembali bekerja. Tujuan: Untuk menganalisis pemberian ASI ekslusif pada wanita kerja/ karir di wilayah Kota Depok Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan secara online melalui observasi google formulir (kuisioner) pada Maret - Agustus 2020 di wilayah Kota Depok dan pengumpulan data sekunder melalui Profil Kesehatan Kota Depok dan beberapa jurnal penelitian terdahulu. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 1018 responden. Pengolahan data yang dilakukan dari data sekunder (Profil Kesehatan Kota Depok 2018 dan jurnal pendukung lain) dan data primer (kuisioner-google formulir) menggunakan Microsoft Word. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Cimanggis Depok Tahun 2021 yaitu 585 responden (57,46%) angka ini lebih rendah dari proporsi cakupan ASI eksklusif Kota Depok yaitu 63,4%. Kesimpulan: Terdapat faktor yang mempengaruhi cakupan ASI ekslusif adalah usia, status pendidikan, pekerjaan, tempat persalinan, waktu inisiasi dini menyusui. Upaya peningkatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penyuluhan tentang pentingnya ASI ekslusif pada bayi dan cara mengatur waktu pada ibu karir.
Analisis Resiko Kerja dan Upaya Pengendalian Bahaya pada Personel Grup A di Paspampres Jakarta Tahun 2022: Analysis of Work Risks and Hazard Control Efforts for Group A Personnel in Paspampres Jakarta in 2022 Fitrianie, Bella; Sari, Agustina; Yaser, Muhamad
Journal of Public Health Education Vol. 3 No. 3 (2024): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v3i3.213

Abstract

Pendahuluan: Menurut BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020, jumlah kecelakaan kerja mencapai 153.044 kasus. Angka tersebut turun 1,46% dibandingkan tahun 2019 yaitu 155.327 kasus. Berdasarkan lokasi kejadian, kecelakaan kerja terbanyak sebanyak 104.823 kasus atau setara 68,9% terjadi di lingkungan kerja. Tujuan: Untuk menganalisis risiko kerja dan upaya pengendalian bahaya pada personil golongan a di Paspampres tahun 2022. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang dipakai berupa HIRARC. Informan penelitian berjumlah tiga orang yaitu penanggung jawab HSE, HR Manajer dan petugas lapangan. Adapun  instrumen pendukung berupa pedoman wawancara, dokumen terkait, telepon genggam (kamera dan perekam). Analisis data pada penelitian ini, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil identifikasi bahaya pelatihan pada personel sebagian besar 15 bahaya yang dapat menimbulkan korban jiwa, pengkajian risiko dalam pelatihan ditemukan 14 risiko dan pengendalian risiko yang telah dilakukan Paspampres yaitu dengan pemberian APD berupa sarung tangan rappelling dan tali cepat, tali karmantel, masker gas, full body harness, rompi anti peluru, helm mata statis, dan lain sebagainya. Kesimpulan: Sebagian besar bahaya dapat mengancam jiwa dimana sebanyak 14 risiko telah diidentifikasi, dan Paspampres telah mengendalikan risiko tersebut dengan memberikan peralatan perlindungan diri (APD).
Hubungan Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita : The Relationship between Parenting and Feeding Patterns on the Incidence of Stunting in Toddlers Sari, Agustina
Indonesian Scholar Journal of Nursing and Midwifery Science (ISJNMS) Vol. 3 No. 05 (2023): Vol. 3 No. 05 (2023): Vol. 3 No. 05 (2023): Indonesian Scholar Journal of Nurs
Publisher : Dohara POAJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54402/isjnms.v3i05.429

Abstract

Introduction: Stunting is a condition of the results of measuring the height of children <-2 based on a z-score or below the median standard of height growth against the age of WHO. The incidence of stunting is one of the nutritional problems that has an impact on inhibiting mental growth. One of the factors that causes stunting toddlers is the lack of nutritional intake in children who are very dependent on parents in feeding care. The purpose of this research is to see the relationship between feeding parenting and stunting in toddlers so that parents, especially mothers, can know the importance of maintaining feeding parenting so that children's nutritional intake is met and avoid stunting. Methods: Stunting is a condition of the results of measuring the height of children <-2 based on a z-score or below the median standard of height growth against the age of WHO. The incidence of stunting is one of the nutritional problems that has an impact on inhibiting mental growth. One of the factors that cause stunting toddlers is the lack of nutritional intake in children who are very dependent on parents in feeding care. Results: The data was obtained based on an analysis of 10 selected articles that showed that feeding parenting had a significant relationship with stunting in toddlers as evidenced by a p < 0,005 value. Discussion: Stunting is a condition of the results of measuring the height of children <-2 based on a z-score or below the median standard of height growth against the age of WHO. The incidence of stunting is one of the nutritional problems that has an impact on inhibiting mental growth. One of the factors that cause stunting toddlers is the lack of nutritional intake in children who are very dependent on parents in feeding care.
Hubungan Sikap Ibu, Dukungan Keluarga Dan Peran Tenaga Kesehatan Dengan Pemberian Mp-Asi Pada Bayi Umur Kurang Dari 6 Bulan Di Desa Kadujangkung Kabupaten Pandeglang Febriyanti, Sylvia Sri; Sari, Agustina; Ginting, Agus Santi Br
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 2 No. 1 (2022): June Edition 2022
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v2i1.274

Abstract

Background: Giving complementary foods to breast milk too early is dangerous for babies, because it can cause digestive infections that are at risk of experiencing intestinal intussusception/intussusception, even if not treated immediately can lead to death in infants. Based on a preliminary study conducted by researchers in Kadujangkung Village, Pandeglang Regency in February 2022. Of the fifteen mothers who had babies aged less than six months, there were eleven (73 percent) mothers who said they had given complementary foods to breast milk, in the form of formula milk, bananas, watery porridge or packaged foods, for various reasons ranging from not smooth breast milk, fussy babies, and some because they were given by their parents or grandmothers. Meanwhile, four (27 percent) mothers already understood the provision of complementary feeding and exclusive breastfeeding. Objective: To determine the relationship between mother's attitude towards family support and the role of health workers with the provision of complementary feeding to infants aged less than 6 months in Kadujangkung village, Pandeglang district. Methods: The research method used is descriptive analytic research with a cross sectional approach, which is a study to study the dynamics of the correlation between risk factors (independent variables) and observed effects (dependent variables) or data collection at the same time. The number of samples used were 42 mothers who had babies aged less than 6 months. The research analysis used is univariate and bivariate analysis using chi square statistical test. Results: The results of the research conducted showed that 57.1 percent of mothers had given complementary foods to breast milk, there was a significant relationship between mother's attitude (p value = 0.001), family support (p value = 0.001) and the role of health workers (p value = 0.001). 0.003) with complementary feeding for infants less than 6 months of age. Conclusion: From the research conducted, there is a significant relationship between the independent variables, namely the attitude of the mother, family support and the role of health workers with the dependent variable, namely the provision of complementary feeding to infants aged less than 6 months. Suggestion: Suggestions from this study are that health workers are able to provide information and counseling more actively to mothers and families, so that the attitudes of mothers and families can provide support to mothers who have babies aged 0-6 months to give exclusive breastfeeding.   Pendahuluan: Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini berbahaya bagi bayi, karena dapat menyebabkan infeksi pencernaan yang beresiko mengalami invaginasi usus/ intususepsi, bahkan jika tidak di tangani dengan segera dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan peneliti di Desa Kadujangkung Kabupaten Pandeglang pada bulan februari tahun 2022. Dari lima belas ibu yang memiliki bayi umur kurang dari enam bulan, terdapat sebelas (73 persen) ibu yang mengatakan sudah memberikan makanan pendamping ASI, berupa susu formula, pisang, bubur encer atau makanan kemasan, dengan berbagai alasan mulai dari ASI yang tidak lancar, bayi rewel, dan ada karna di berikan oleh orang tua atau neneknya. Sedangkan empat (27 persen) ibu sudah mengerti tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI Ekslusif. Tujuan: Mengetahui hubungan sikap ibu dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi umur kurang dari 6 bulan di desa kadujangkung kabupaten pandeglang. Metode: Metode penelitian yang di gunakan yaitu penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko (variabel independent) dengan efek (variabel dependen) yang diobservasi atau pengumpulan datanya sekaligus pada suatu saat yang sama. Jumlah sampel yang digunakan adalah 42 orang ibu yang memiliki bayi umur kurang dari 6 bulan. Analisa penelitian yang digunakan adalah Analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebanyak 57,1 persen ibu sudah memberikan makanan pendamping ASI, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu (p value = 0,001), dukungan keluarga (p value = 0,001) dan peran tenaga Kesehatan (p value = 0,003) dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi umur kurang dari 6 bulan. Simpulan: Dari penelitian yang dilakukan terdapat hubungan yang bermakna antara variable independent yaitu sikap ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga Kesehatan dengan variabel dependen yaitu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi umur kurang dari 6 bulan. Saran: Saran dari penelitian ini adalah petugas kesehatan mampu memberikan informasi dan konseling lebih giat lagi kepada ibu dan keluarga, agar sikap ibu dan keluarga dapat memberikan dukungan kepada ibu yang memiliki bayi umur 0-6 bulan agar memberikana ASI ekslusif.
Hubungan Pengetahuan, Motivasi Dan Dukungan Keluarga Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Triple Eliminasi Di Puskesmas Mekarjaya Pandeglang Nurlaila, Nurlaila; Sari, Agustina
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 1 No. 2 (2021): December Edition 2021
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v1i2.278

Abstract

Backgrounds: Indonesia's Health Profile in 2018, still 69.95% of pregnancies were tested for HIV and Hepatitis B and the examination found 0.28% of pregnant women who were HIV positive. The number of pregnant women who underwent antenatal care in Banten reached 95.88%, but pregnant women who were tested for HIV found 6,439 (0.27%) pregnant women who were HIV positive. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, motivation and family support of pregnant women with triple elimination examinations at the Mekarjaya Public Health Center in 2022. Methods: This research method uses cross sectional. The population in this study were all pregnant women, the sampling technique in this study used purposive sampling using the Slovin formula with a sample of 67 pregnant women. The analysis in this study used univariate and bivariate analysis using the Chi Square statistical test. Results: The results of this study indicate that there is a significant relationship between knowledge and compliance with the triple elimination examination, obtained P Value of 0.003 and OR 9.500 (2,621-52.219), there is a relationship between motivation and compliance with triple elimination examination, obtained P Value of 0.013 and OR 6.457 (2.621-52.219 ), and there is a relationship between family support and compliance with triple elimination examination obtained P Value 0.003 and OR 9.500 (2.621-52.219). Suggestions from this researcher are that pregnant women can increase motivation and self-confidence and seek as much information as possible about the importance of triple elimination examination.    Pendahuluan: Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018, masih 69,95% kehamilan yang dilakukan pemeriksaan HIV dan Hepatitis B dan pemeriksaan tersebut didapatkan 0,28% ibu hamil yang positif HIV. Jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Banten mencapai 95,88%, tetapi ibu hamil yang diperiksa HIV didapatkan 6.439 (0,27%) ibu hamil yang posotif HIV. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan motivasi dan dukungan keluarga ibuhamil dengan pemeriksaan triple eliminasi di puskesmas mekarjaya tahun 2022. Metode: Metode penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil, teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 67 ibu hamil.  Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil: Penelitian ini meunujukkan bahwa ada hubungan yang signigfikan antara pengetahuan dengan kepatuhan pemeriksaan triple eliminasi diperoleh nilai P Value 0.003 dan OR 9.500 (2,621-52,219), ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan pemeriksaan triple eliminasi diperoleh  P Value 0.013 dan OR 6.457 (2.621-52,219), dan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan Kepatuhan pemeriksaan triple eliminasi diperoleh P Value 0.003 dan OR 9.500 (2.621-52,219). Saran dari peneliti ini adalah agar ibu hamil dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri serta mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pentingnya pemeriksaan triple eliminasi.
EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT MENGGUNAKAN METODE KASA STERIL DAN TOPIKAL ASI TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS MENES KAB. PANDEGLANG TAHUN 2024 Widyastuti, Arie; Mulyaningsih, Ella; Angraeni, Iin; Hikmawati, Dara; Risnawati, Teti; Nurmeiliah, Nurmeiliah; Jayatmi, Irma; Sari, Agustina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.33824

Abstract

Tujuan penelitian ini Mengetahui efektifitas menggunakan perawatan tali pusat metode kasa streril dan topikal ASI terhadap lama pelepasan tali pusat pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Menes Kabupaten Pandeglang Tahun 2024. desain penelitian memakai metode kualitatif pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif merupakan riset yang sifatnya menggambarkan suatu fakta kejadian sebagaimana yang terjadi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bayi baru lahir. Pada riset ini sampel sebanyak 4 orang Dimana 2 sampel menggunakan intervensi kasa kering steril dan 2 sampel menggunakan topical ASI. Riset dilakukan di Puskesmas Menes Kabupaten Pandeglang dan dilakukan pada bulan Juli tahun 2024, Penilaian atau observasi dengan cara kunjungan ke rumah pasien hari ke 1, ke 4 dan ke 7 dan pada hari ke 2 , ke 3, ke 5 dan ke 6 dilakukan observasi atau penilaian via wa dgn bukti foto tali pusat. Bersumber pada hasil riset yang telah dilakukan di Puskesmas Menes Kab. Pandeglang tahun 2024 diketahui bahwa metode kassa kering lama pelepasan tali pusat 6 hari (bayi 1) dan 7 hari (bayi 2) sedangkan dengan motode topikal ASI durasi lepasnya tali pusat ialah 6 hari (bayi 1 dan 2). Ini menandakan bahwa motode topikal ASI lebih efektif dalam perawatan tali pusat terhadap durasi pelepasannya. Berdasarkan hasil pengamatan efektifitas perawatan tali pusat menggunakan metode kasa streril terhadap lama pelepasan tali pusat diketahui rata-rata lama pelepasan tali pusat pada BBL dengan menggunakan kasa steril di Puskesmas Menes Kab.Pandeglang Tahun 2024 adalah 6,5 hari. Berdasarkan hasil pengamatan efektifitas perawatan tali pusat menggunakan diketahui bahwa rata-rata pelepasan tali pusat pada BBL dengan menggunakan topical ASI di Puskesmas Menes Kab.Pandeglang Tahun 2024 adalah 6 hari.
Analisis Faktor Pengetahuan, Sikap dan Ketersediaan Sarana Prasarana terhadap Penerapan PHBS di Kost Eksklusif Mara Juara Depok Santoso, Doni; Sulistiyorini, Desy; Sari, Agustina
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, Volume 3 No.1 November 2024
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jklm.v3i1.1717

Abstract

PHBS in the household setting is an effort to empower household members to be aware, willing and able to carry out PHBS to maintain and improve their health, prevent the risk of disease and protect themselves from the threat of disease and play an active role in the health movement in the community. The purpose of this research is to determine the relationship between knowledge, attitudes and availability of infrastructure and the implementation of PHBS at the Mara Juara Depok Exclusive Boarding House in 2023. This research uses a quantitative type of research with a descriptive analytical research design using a cross sectional approach and a sampling technique using total sampling with the number of sample of 36 respondents. The subjects of this research were residents of the Mara Juara Depok Exclusive Boarding House. Data analysis was carried out univariate and bivariate. Based on the results of statistical tests related to the availability of infrastructure, the p-value = 0.023 (p<0.05), while for the knowledge variable the p-value = 0.078 (p>0.05), the p-value = 0.346 (p>0.05). 0.05). It can be concluded that there is a variable relationship between the availability of infrastructure and the implementation of PHBS in the exclusive boarding house for the champions in Depok. It is recommended that boarding house managers provide explanations to boarding house residents regarding the use of existing infrastructure in the boarding house, so that the infrastructure provided can be used properly.
Pengaruh Modul Sukun terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Bayi Usia 6-11 Bulan dengan Metode Two Group Pretest Post-test Design Handika, Dina; Sari, Agustina; Hanifa, Fanni
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 1 (2025): JUPIN Februari 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1046

Abstract

Kurangnya pengetahuan ibu mengenai pemenuhuan gizi menjadi salah satu penyebab masalah utama gizi pada bayi. Pengetahuan ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana ibu bersikap dan berperilaku dalam menentukan jenis makanan bayinya. Permasalahan gizi wasting menurut SSGI 2022, prevalensi bayi wasting di Indonesia sebanyak 7,7%. Kemudian, prevalensi bayi underweight sebesar 17,1% pada 2022. Di sisi lain, prevalensi bayi overweight badan sebesar 3,5% pada 2022. Prevalensi bayi kurang gizi di Jawa Barat tahun 2021 sebanyak 24,5% dan menurun menjadi 20,2% pada tahun 2022. Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2022 mencatat ada 3.693 bayi (3,42%) mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh nyuluhan dengan modul bahan pangan lokal (sukun) dengan pengetahuan dan sikap ibu di UPTD Puskesmas Harjamukti tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan teknik cluster random sampling sebanyak 64 ibu yang memiliki bayi di UPTD Puskesmas Harjamukti. Responden penelitian dibagi kedalam 2 kelompok yang masing-masing terdiri atas 32 ibu bayi kelompok intervensi dan 32 ibu bayi kelompok non intervensi. Instrumen penelitian yang digunakan ialah kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu bayi sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dengan modul bahan pangan lokal (sukun). Hasil penelitian didapatkan nilai p-value untuk masing-masing variabel pengetahuan dan sikap 0,001. Kesimpulan penelitian ini ialah ada pengaruh penyuluhan modul bahan pangan lokal (sukun) terhadap pengetahuan dan sikap ibu bayi usia 6-11 bulan di UPTD Puskesmas Harjamukti tahun 2023. Saran diharapkan ibu bayi mampu meningkatkan pengetahuan dengan mempelajari modul bahan pangan lokal (sukun) sehingga dapat memberi sikap positif terhadap pemenuhan MP-ASI pada bayi usia 6-11 bulan menggunakan bahan pangan lokal sukun.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INISIASI MENYUSUI DINI PADA IBU NIFAS DENGAN PRODUKSI ASI POST PARTUM 3 JAM DI KLINIK CITAMA TAHUN 2024 Susilawati, Erlin; br. Ginting, Agus Santi; Sari, Agustina
HUMAN CARE JOURNAL Vol 10, No 1 (2025): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v10i1.3338

Abstract

Latar belakang: Produksi ASI adalah proses pembentukan dan pengeluaran air susu ibu yang terjadi di kelenjar susu payudara yang berpengaruh dalam pemberian ASI ekslusif. Cakupan bayi yang diberi ASI eksklusif menurut data nasional tahun 2019 ialah sebesar 67, 74%. Persentase paling tinggi cakupan pemberian ASI eksklusif yaitu di Provinsi Nusa Tenggara Barat ( 86, 26%). Untuk Provinsi Jawa Barat mencapai 63,53%. cakupan ASI Eksklusif Kota Depok tahun 2018 yaitu 58,17%. angka ini lebih rendah dari proporsi cakupan ASI Eksklusif Kota Depok yaitu 63,4%. Pemberian ASI Ekslusif sangat erat kaitanya dengan produksi ASI. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Inisiasi Menyusui Dini Pada Ibu Nifas Dengan Produksi ASI Post Partum 3 Jam Di Klinik Citama Tahun 2024. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Hasil penelitiannya sebanyak 16 responden (53,3%) memiliki pengetahuan tinggi. 21 responden (70%) sudah melakukan IMD. 18 responden (60%) memiliki produksi ASI yang cukup. Kesimpulannya Ada Hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan produksi ASI nilai p = 0,030 < 0,05 dan OR 7,800. Ada Hubungan antara pelaksanaan IMD dengan produksi ASI pada ibu nifas post partum nilai p = 0,013 < 0,05 dan OR 11,200 Saran: diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan edukasi kepada ibu agar selalu memberikan ASI, dengan seringnya ASI diberikan maka produksi ASI akan meningkat.
Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe Dan Rebusan Sereh Terhadap Pengurangan Hiperemesis Gravidarum (HEG) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Inap Sindangbarang Apriliani, Feni Iltari; Susanti, Desi; Rimbawati, Dachlyyani; Astuti, E. Widya; Asih, Fitri Nur; Sari, Agustina; Jayatmi, Irma
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 1 (2025): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i1.19893

Abstract

Hiperemesis gravidarum adalah ibu hamil yang memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badan sangat turun, turgor kulit kurang, diurese kurang dan timbul aseton dalam air kencing. Tujuan penelitian untuk mengetahui Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe Dan Rebusan Sereh Terhadap Pengurangan Hiperemesis Gravidarum (HEG). Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperiment dengan pendekatan one group pre-test post- test. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil Trimester 1 berjumlah 48 orang. Sampel penelitian yang digunakan dibagi menjadi 2 kategori yaitu 15 responden yang diberikan rebusan jahe dan 15 diberikan rebusan sereh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik uji paired sample t-test. Hasil penelitian Ada Pengaruh Pemberian Rebusan Jahe Dan Rebusan Sereh Terhadap Pengurangan Hiperemesis Gravidarum (HEG) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Inap Sindangbarang Tahun 2024 nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 atau < 0,005. Dan Tidak ada perbedaan efektivitas sebelum dan sesudah diberikan rebusan jahe dengan nilai Sig (2-tailed) pretest dan posttest sebesar 0,000 dan rebusan sereh dengan nilai Sig (2-tailed) pretest dan posttest sebesar 0,000. Diharapkan agar dapat mengaplikasikan konsumsi air rebusan jahe dan sereh guna mengantisipasi terjadinya Hiperemesis Gravidarum (HEG) yang bisa membahayakan kondisi Kesehatan.