Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)

Analisis Spasial Kasus HIV/AIDS, Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dan Tempat Berisiko Penularan HIV/AIDS di Kota Palembang Tahun 2022: Spatial Analysis of HIV/AIDS Cases, Accessibility of Health Services and Places at Risk of HIV/AIDS Transmission in Palembang City in 2022 Maulidia Rahmah; Yeni
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 2: FEBRUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i3.4915

Abstract

Latar belakang: Epidemi HIV/AIDS masih merupakan salah satu masalah terbesar saat ini, Data permodelan Asian Epidemic Model (AEM) menyebutkan bahwa angka kejadian HIV di Indonesia pada tahun 2022 adalah sebesar 0,09%, lebih rendah dari target yang ditetapkan tahun 2022 yaitu sebesar 0,19%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji distribusi kasus kumulatif HIV/AIDS, kasus HIV/AIDS pada kelompok kunci (LSL, PSP, Penasun, Waria) dan Ibu Hamil serta jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan pengobatan HIV/AIDS dan tempat berisiko penularan HIV/AIDS di KotaPalembang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi ekologi. Kelompok populasi yang teliti adalah 18 kecamatan di kota palembang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Sistem Informasi HIV AIDS oleh Kemenkes yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Yayasan Intan Maharani. Analisis data yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode overlay dan buffering menggunakan aplikasi QGIS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kasus HIV/AIDS tertinggi terdapat di Kecamatan Kemuning, Ilir Barat I dan Sukarami, selain itu berdasarkan faktor risiko kasus tertinggi terdapat pada homoseksual. Sebaran kasus HIV/AIDS pada kelompok kunci dan ibu hamil tertinggi terdapat di Kecamatan Ilir Barat I. Pada radius 2 km masih terdapat beberapa kecamatan yang fasyankes nya belum mampu melingkupi seluruh wilayah. Sedangkan pada radius 2-5 km hampir seluruh wilayah kecamatan sudah terjangkau oleh fasilitas pelayanan Pengobatan HIV/AIDS, hanya kecamatan Ilir Barat I, Sematang Borang dan Gandus yang wilayahnya belum sepenuhnya terjangkau oleh fasilitas pelayanan Pengobatan HIV/AIDS. Kecamatan yang memiliki jumlah Hotspot paling tinggi adalah kecamatan Ilir Barat I. Kesimpulan: Kasus HIV/AIDS pada tahun 2022 telah menyebar di 18 Kecamatan di Kota Palembang dan fasilitas kesehatan sudah hampir menjangkau seluruh wilayah walaupun ada beberapa kecamatan yang wilayahnya belum sepenuhnya terjangkau. Kata Kunci: Analisis Spasial; HIV/AIDS; Kelompok Kunci; Pelayanan Kesehatan; Tempat Berisiko