Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pendampingan pembuatan arang batok kelapa dengan motode vacum di desa Korleko kabupaten Lombok Timur Muanah, Muanah; Suwati, Suwati; Marianah, Marianah; Basirun, Basirun; Dewi, Novi Yanti Sandra
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.24169

Abstract

Abstrak Hingga saat ini permintaan kopra kelapa semakin meningkat karena dalam penjualan jarak jauh kopra tersebut tidak mengalami kerusakan sehingga para petani kelapa semakin meminatinya. Selain tingginya permintaan, pengolahan kopra menghasilkan limbah berupa tempurung kelapa. Belakangan ini masyarakat Desa Korleko mengolah batok kelapa menjadi arang. Dalam pengolahannya menimbulkan beberapa kendala karena asapnya mengganggu lingkungan. Maka berdasarkan hasil survei, tim pelaksana dan mitra kegiatan mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan bantuan pembuatan arang dengan metode vakum. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis 24 Agustus 2023 ini diikuti oleh 24 peserta. Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu penyuluhan dan pelatihan atau praktek pembuatan arang dengan metode vakum. Kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dari antusiasme peserta selama kegiatan berlangsung. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sebesar 90% karena pada dasarnya pengetahuan terkait pembuatan arang sudah ada di mitra, namun metode pembakaran vakum merupakan teknologi baru bagi mitra. Pembuatan arang dengan cara ini juga mampu meningkatkan jumlah produksi sebesar 50% dari sebelumnya dan arang yang dihasilkan lebih baik atau berkualitas karena potensi menjadi abu sangat kecil. Kata kunci: batok kelapa; arang; metode vakum.Abstract Until now, the demand for coconut copra is increasing because in long distance sales the copra is not damaged, so coconut farmers are increasingly interested in it. Apart from the high demand, copra processing produces waste called coconut shells. Recently, people in Korleko Village have processed coconut shells into charcoal. In processing it causes several problems because the smoke disturbs the environment. So, based on the survey results, the implementation team and activity partners solved this problem by providing assistance in making charcoal using the vacuum method. The activity carried out on Thursday 24 August 2023 was attended by 24 participants. Activities were carried out in two stages, namely counseling and training or practice in making charcoal using the vacuum method. The activities carried out ran smoothly, this could be seen from the enthusiasm of the participants during the activities. The results obtained from this activity were able to increase the community's knowledge and skills by 90% because basically the knowledge related to making charcoal already existed with the partners, but the vacuum burning method was a new technology for the partners. Making charcoal using this method is also able to increase the amount of production by 50% from before and the charcoal produced is better or of better quality because the potential for it to become ash is very small. Keywords: coconut shell; charcoal; vacuum method.
Pendampingan pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi briket dan pemasaran berbasis digital pada kelompok wanita tani Dewi, Novi Yanti Sandra; Nurlaili, Nurlaili; Muanah, Muanah; Hidayatulah, Andre
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30360

Abstract

Abstrak Kelompok Wanitan Tani Flora Barokan dengan produk utama minyak kelapa perlu berbenah dengan melirik pengolahan limbah menjadi produk bernilai ekonomi, memperluas jaringan pemasaran, dan menggunakan pencatatan keuangan berbasis aplikasi. Namun sampai saat ini pengetahuan dan keterampilan akan hal tersebut belum dimiliki oleh KWT Flora Barokah sehingga tujuan pendampingan adalah meningkatkan skill KWT dalam pengolahan limnah dan pemasaran berbasis digital serta pencatatan keuangan menggunakan aplikasi resmi yaitu si APIK. Metode pendampingan ada 3 tahapan yaitu diawali dengan sosialisasi, pelatihan dan evaluasi kegiatan. Sedangkan untuk evaluasi dilakukan diawal dan akhir setelah kegiatan selsai dilaksanakan. Hasil pendampingan yang dihadiri oleh 15 orang peserta sudah dilaksanakan pada Februari 2025 berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah sebesar 85%, pemasaran berbasis digital 80% sudah mampu memasarkan produk berbasis digital pada platform facebook dan shoope, serta 78% sudah mampu mencatat pengeluaran dan hasil penjualan keuangan menggunakan SIAPIK.                                                                                                                             Kata kunci: limbah kelapa; briket; pemasaran digital; SIAPIK Abstract The Flora Barokan Women's Farmers Group with its main product coconut oil needs to improve by looking at waste processing into products with economic value, expanding marketing networks, and using application-based financial records. However, until now, the Flora Barokah Women's Farmers Group does not yet have the knowledge and skills to do this, so the purpose of the mentoring is to improve the Women's Farmers Group's skills in waste processing and digital-based marketing as well as financial records using the official application, namely si APIK. There are 3 stages of mentoring methods, namely starting with socialization, training and evaluation of activities. Each stage is carried out at a different time, namely waste processing and digital-based marketing as well as financial records. Meanwhile, the evaluation is carried out at the beginning and end after the activity is completed. The activity, which was attended by 15 participants, was carried out in February 2025 and succeeded in increasing knowledge and skills in waste processing by 85%, digital-based marketing, 80% were able to market digital-based products on the Facebook and Shopee platforms, and 78% were able to record expenses and financial sales results using SIAPIK. Keywords: coconut waste; briquettes; digital marketing; SIAPIK
THE FACTORS THAT INFLUENCE MUSLIM TOURISTS' DECISIONS IN CHOOSING HALAL TOURISM DESTINATIONS Mabrur, Imam; Andani, Merry; Elisa; Dewi, Novi Yanti Sandra
Indo-Fintech Intellectuals: Journal of Economics and Business Vol. 5 No. 4 (2025): Indo-Fintech Intellectuals: Journal of Economics and Business (2025)
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/ifijeb.v5i4.4410

Abstract

The halal tourism industry has grown rapidly as a strategic segment of the global economy. This study identifies and synthesizes the factors that influence Muslim tourists' decisions in choosing halal tourism destinations. A systematic literature review (SLR) approach will be employed. A comprehensive review of 16 articles indexed in Garuda, Scopus, ScienceDirect, and SINTA was conducted between 2016 and 2025 to analyze the relevance of topics, methods, and variables related to Muslim tourist behavior. The study found seven primary categories of factors that influence travel decisions: religious, social and cultural, psychological and perceptual, and economic and accessibility factors. Religious factors predominantly influence tourist preferences, while social, psychological, and economic factors reinforce travel decisions. The study proposes a conceptual model in which religiosity is the central variable, with the other three factors functioning as complementary moderators. These findings contribute to the development of halal tourism theory and practice by emphasizing the importance of a holistic approach that integrates spiritual, social, and economic values to enhance the competitiveness and sustainability of halal destinations at the global level.
PENGUATAN NILAI TAMBAH METE DAN PAKAN FERMENTASI UNTUK KETAHANAN EKONOMI DESA SIGAR PENJALIN Asmawati, Asmawati; Dewi, Novi Yanti Sandra; Muanah, Muanah; Muttalib, Abdul; Ishanan, Ishanan; Nurfahna, Nurfahna; Efendi, Muhammad Haikal; Almadiyah, Ainul
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 3 (2025): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i3.36348

Abstract

ABSTRAKPara petani dan peternak di Desa Sigar Penjalin dihadapkan pada permasalahan terkait rendahnya nilai tambah komoditas jambu mete, inefisiensi usaha ternak akibat keterbatasan pakan di musim kemarau, lemahnya pembukuan, dan akses pasar pascagempa serta pandemi. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas produksi bernilai tambah, memperkuat manajemen usaha, dan membuka akses pemasaran offline dan online bagi kelompok tani briuk patuh dan kelompok ternak briuk maju. Metode meliputi sosialisasi, diskusi kelompok terarah, pelatihan teknis berupa pembuatan abon dari daging mete dan pembuatan kacang mete dari biji mete, pembuatan pakan fermentasi, pendampingan manajerial berupa literasi keuangan, pencatatan keuangan digital, branding dan kemasan produk, serta pemasaran online. Sebesar 80% peserta mengalami kenaikan literat finansial dan 75% mengadopsi pencatatan digital, dengan evaluasi pre dan post test. Melalui implementasi yang diberikan pada kegiatan ini, dapat produksi kacang mete sebanyak 200 kg/bulan, dapat memproduksi abon daging mete sebanyak 30–50 kg/bulan, dapat memproduksi pakan fermentasi sebanyak 200 kg/bulan, dan pembuatan toko online di e-commerce shopee serta marketplace facebook. Integrasi teknologi tepat guna, inovasi pengolahan produk, dan manajemen keuangan serta pemasaran efektif meningkatkan kemandirian ekonomi lokal.Kata kunci: Pemberdayaan Desa; Jambu Mete; Pakan Fermentasi; Pemasaran Online; Keuangan Digital. ABSTRACTFarmers and livestock breeders in Sigar Penjalin Village are faced with challenges related to low cashew value, livestock business inefficiency due to limited feed during the dry season, weak bookkeeping, and market access following the earthquake and pandemic. The objective of this activity was to increase value-added production capacity, strengthen business management, and open offline and online marketing access for the Briuk Patuh farmer group and the Briuk Maju livestock group. Methods included outreach, focus group discussions, technical training in the form of making shredded cashew meat and making cashew nuts from cashew kernels, making fermented feed, managerial assistance in the form of financial literacy, digital financial recording, product branding and packaging, and online marketing. Eighty percent of participants experienced an increase in financial literacy and 75% adopted digital recording, with pre- and post-test evaluations. Through the implementation provided in this activity, cashew nut production can reach 200 kg/month, can produce 30–50 kg/month of cashew meat shredded cashew meat, can produce 200 kg/month of fermented feed, and can create online stores on the e-commerce platform Shopee and the Facebook marketplace. Integration of appropriate technology, product processing innovation, and effective financial and marketing management increases local economic independence.Keywords: Village Empowerment; Cashew Nuts; Fermented Feed; Online Marketing; Digital Finance.