Abstrak Pengaruh era digital terhadap gaya hidup remaja semakin nyata, ditandai dengan meningkatnya penggunaan gawai dan menurunnya aktivitas fisik, yang berdampak pada kesehatan mental dan jasmani. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental remaja melalui pelatihan senam mindfulness dan olahraga fungsional. Kegiatan dilaksanakan di SMP Satu Atap Wasur, Merauke, Papua Selatan, dengan sasaran remaja usia 13–18 tahun. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan edukatif-partisipatif, mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sesi edukasi membahas pentingnya kesehatan mental dan fisik di era digital, dilanjutkan dengan praktik senam mindfulness untuk melatih fokus dan ketenangan, serta olahraga fungsional untuk meningkatkan kebugaran tanpa alat khusus. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran diri, kemampuan regulasi emosi, dan perilaku hidup aktif pada peserta. Sebagian besar siswa merasa lebih fokus, tenang, dan termotivasi untuk menjalankan kebiasaan sehat. Respon positif juga datang dari guru dan orang tua yang mendukung keberlanjutan program ini. Data kuantitatif dari kuesioner awal dan akhir menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam aspek kebugaran fisik dan kesejahteraan emosional. Temuan ini memperkuat relevansi pendekatan yang integratif dan partisipatif dalam pengembangan program promotif-preventif di lingkungan pendidikan. Program ini dinilai efektif dan berpotensi untuk direplikasi sebagai model intervensi sederhana namun berdampak dalam pembentukan karakter dan peningkatan kualitas hidup remaja di era digital Kata kunci: kesehatan mental; mindfulness; olahraga fungsional; remaja; gaya hidup digital. Abstract The influence of the digital era on adolescent lifestyles is increasingly evident, marked by increased use of gadgets and decreased physical activity, which has an impact on mental and physical health. This community service program aims to optimize the physical and mental health of adolescents through mindfulness gymnastics and functional sports training. The activity was carried out at SMP Satu Atap Wasur, Merauke, South Papua, targeting adolescents aged 13–18 years. The implementation method used an educational-participatory approach, including the preparation, implementation, and evaluation stages. The educational session discussed the importance of mental and physical health in the digital era, followed by mindfulness gymnastics practices to train focus and calmness, and functional sports to improve fitness without special equipment. The results of the activity showed an increase in self-awareness, emotional regulation skills, and active lifestyle behavior in participants. Most students felt more focused, calm, and motivated to carry out healthy habits. Positive responses also came from teachers and parents who supported the sustainability of this program. Quantitative data from the initial and final questionnaires showed significant improvements in aspects of physical fitness and emotional well-being. These findings strengthen the relevance of an integrative and participatory approach in developing promotive-preventive programs in educational environments. This program is considered effective and has the potential to be replicated as a simple but impactful intervention model in character building and improving the quality of life of adolescents in the digital era Keywords: mental health; mindfulness; functional sports; adolescents; digital lifestyle.