Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PEMBENTUKAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR PADA SISWA MELALUI SANGGAR SENI MUSIK TEKU-TEKU DI SMP NEGERI 15 PALU Pratama, Rezan Agung; Juraid, Juraid; Amus, Sunarto
Katalogis Vol 8, No 4 (2020): Desember
Publisher : Katalogis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to find out and analyze (1) aspects of national character and nationalist spirit formation in a teapot music art studio in Palu 15 Junior High School, and (2) efforts made by the tumbling music art studio SMPN 15 Palu in shaping character the spirit of nationalism and love for the country. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach obtained from observations, interviews and in-depth interviews with the results of the study illustrating that there are several aspects of character building in the spirit of nationalism and love for the country which have been carried out at the Palu Palu State Middle School introduction, application, repetition / habituation and internalization into character. The efforts that have been made are to familiarize students in collaborating with peer groups despite different ethnicity, ethnicity, and social status in resolving a problem, involving students in organizing the commemoration of national heroes' day through a teapot music art studio SMPN 15 Palu, conducting a visiting program place of history or learn about the history of traditional music in the city of Palu, involving students in celebrations on national holidays, habituation to the use of domestically-made products (traditional musical instruments), habituation of the use of good and correct Indonesian language when joined in a troupe of music art music in SMPN 15 Palu, providing information from printing sources and electronics about the richness of Indonesian nature and culture "traditional music arts"
STUDI BUDAYA POLITIK MAHASISWA MELALUI MATA KULIAH PENDIDIKAN POLITIK KEWARGANEGARAAN Shofia Nurun Alanur S; Sunarto Amus; Jamaludin Jamaludin; Hasdin Hasdin
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 9, No 1 (2022): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v9i1.17532

Abstract

Political life is always related to society and the state. Politics as a way to seek the realization of the goals and needs of society. Students as agents of change must have a political culture that actively participates in politics for the purpose of nation and state. This study aims to analyze and describe the political culture of students in terms of political knowledge, political awareness and political participation through civic political education courses. This research is a descriptive qualitative research. Data were collected using a questionnaire technique on 30 students of Pancasila education and citizenship at Tadulako University. Data analysis uses data reduction, data presentation and conclusion drawing. From the results of the study, students showed the political culture of the participants as seen from the indicators of knowledge of mandatory voting rights in elections, reasons for choosing based on candidate's track record, willingness to invite others to use their right to vote and rejection of money politics and black campaigns. The results of the analysis of aspects of knowledge, awareness and political participation that shape the political culture of student participants, are in line with aspects of civic education, namely civic knowledge, civic skills, and civic participation.Keywords: Political Culture; College student; Political Education; Civic educationKehidupan politik senantiasa berhubungan dengan masyarakat dan negara. Politik sebagai cara untuk mengupayakan terwujudnya tujuan dan kebutuhan masyarakat. Mahasiswa sebagai agent of change harus memiliki budaya politik yang aktif berpartisipasi untuk dalam politk untuk tujun berbangsa dan bernegara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan budaya politik mahasiswa yang ditinjau dari pengetahun politik, kesadaran politik dan partisipasi politik melalui mata kuliah pendidikan politik kewarganegaraan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualiatatif. Data dikumpulkan dengan teknik angket terhadap 30 orang mahasiswa pendidikan pancasila dan kewarganegaraan universitas tadulako. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, mahasiwa menunjukkan budaya politik partisipan yang dilihat dari indikator pengetahuan wajib menggunakan hak pilih dalam pemilu, alasan memilih dengan pertimbangan rekam jejak calon, kemauan mengajak orang lain menggunakan hak pilih serta penolakan terhadap politik uang dan kampanye hitam. Hasil analisis terhadap aspek pengetahuan, kesadaran dan partisipasi politik yang membentuk budaya politik partisipan mahasiswa, sejalan dengan aspek dalam pendidikan kewarganegaraan yaitu civic knowledge, civic skill, dan civic participationKata Kunci : Budaya Politik; Mahasiswa; Pendidikan Politik; Pendidikan Kewarganegaraan
PENERAPAN NILAI PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI KEGIATAN KAMPUS MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR Jamaludin Jamaludin; Shofia Nurun Alanur S Alanur S; Sunarto Amus; Hasdin Hasdin
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.586 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i3.2553

Abstract

Profil pelajar pancasila merupakan bagian dari visi misi kemendikbud, yang sangat penting dilaksanakan pada instansi pendidikan, untuk menumbuhkembangkan peserta didik sebagai pelajar pancasila, yang menunjukkan nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri dan kreatif. Profil pelajar pancasila sebagai bagian dari kurikulum merdeka belajar, diharapkan diterapkan baik dalam pembelajaran maupun program merdeka belajar yakni kampus mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai profil pelajar pancasila melalui rangkaian kegiatan kampus mengajar 3 tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode studi dokumen dan wawancara. Informan penelitian adalah 5 orang mahasiswa yang melaksanakan kampus mengajar di SDN Sintuwu Lemba Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Data dianalisis dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, nilai profil pelajar pancasila diterapkan melalui kegiatan gotong royong, kegiatan literasi dan numerasi, pesantren kilat dan bimbingan agama, upacara bendera dan silaturahmi budaya sekolah. Profil pelajar pancasila sangat relevan dan bertalian dengan upaya pemerintah Indonesia dalam menerapkan pendidikan karakter di tingkat sekolah dan perguruan tinggi.
ANALISIS PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM BUKU TEKS PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KURIKULUM MERDEKA Shofia Nurun Alanur; Jamaludin Jamaludin; Sunarto Amus
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 7, No 1 (2023): Volume 7 Nomor 1 Edisi Juni 2023
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v7i1.5787

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis isi (content analysis). Melalui penelitian ini peneliti bermaksud memperoleh gambaran apakah terdapat kandungan nilai dalam profil pelajar Pancasila dan bagaimana bentuk nilai profil pelajar pancasila dalam buku teks PPKn kelas VII Kurikulum Merdeka. Sumber data primer adalah buku teks kurikulum merdeka PPKn kelas VII terbitan Puskurbuk Kemendikbud. Unit analisis penelitian memuat nilai-nilai Profil pelajar Pancasila yang termuat diberbagai bagian buku. Pengumpulan data dilakukan melalui identifikasi dan analisis kerangka isi dan muatan nilai Profil Pelajar Pancasila yang terdapat pada buku teks PPKn kelas VII. Nilai-nilai profil pelajar Pancasila dapat dilihat dalam struktur buku tersebut, salah satunya dalam kegiatan siswa aktif. Penyusunan buku teks siswa ini mengacu pada pedoman penyusunan buku yang telah ditetapkan oleh Puskurbuk Kemendikbud. Buku teks siswa PPKn disusun berdasarkan tiga aspek, yaitu isi profil pelajarPancasila, hasil belajar dan prinsip penilaian. Buku teks siswa dikembangkan untuk memuat nilai-nilai profil pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, mandiri, kreatif, bernalar kritis dan bergotong royong
Peningkatan Civic Skill Melalui Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah bagi Guru di SD Kecil Olobaru Kabupaten Parigi Moutong Jamaludin Jamaludin; Sunarto Amus; Hasdin Hasdin; Shofia Nurun Alanur; Windy Makmur; Nasran Nasran
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.8394

Abstract

Menulis karya ilmiah merupakan hal yang tidak biasa di lakukan oleh guru di SDN Olobaru. Padahal karya ilmiah adalah kewajiban guru. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, khusus pada pasal 17 menjelaskan sebagai syarat pengusulan kenaikan jabatan atau pangkat guru harus memuat sub unsur publikasi ilmiah pada angka kreditnya. Peraturan ini mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2013, hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berlaku untuk pengusulan kenaikan jabatan atau pangkat guru golongan IVa ke atas. Oleh karena itu, kebutuhan menulis karya ilmiah merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi guru. bukan hanya itu, penulisan karya ilmiah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru. Hal ini juga sangat dirasakan guru-guru Sekolah Dasar di SDN Kecil Olobaru Kabupaten Parigi Moutong sebagaimana yang telah disampaikan Kepala Sekolah sebagai mitra PKM kepada tim pengabdi. Untuk mensosialisasi dan memotivasi penulisan karya ilmiah dan publikasinya di lingkungan guru-guru Sekolah Dasar diperlukan pelatihan dan pendampingan. Mayoritas guru masih awam dalam menulis karya ilmiah, apalagi mempublikasikan karya ilmiahnya pada jurnal. Writing scientific papers is not usually done by teachers at SDN Olobaru. Even though scientific work is a teacher's obligation. Regulation of the Minister of Administrative Reform and Bureaucratic Reform Number 16 of 2009 concerning Functional Positions of Teachers and Their Credit Scores, specifically in article 17, explains that as a condition for proposing a promotion or rank of teacher must include a scientific publication sub-element in the credit score. This regulation came into force on January 1 2013; this is different from previous years, which only applies to proposals for promotion or rank of teacher class IVa and above. Therefore, writing scientific papers is a very important requirement for teachers. Not only that, but writing scientific papers is a skill that teachers must have. Elementary school teachers at Olobaru Small Elementary School, Parigi Moutong Regency, felt this, as conveyed by the Principal as a PKM partner to the service team. In order to socialize and motivate the writing of scientific papers and their publication among elementary school teachers, training and mentoring are needed. The majority of teachers are still unfamiliar with writing scientific papers, let alone publishing their scientific work in journals.
Application of Teachers' Creative Pedagogical Learning Approaches to Optimize Students' Interest in Learning at MAN Insan Intellectuals, Palu City Diana Anggriani Kalena Kalena; Sunarto Amus; Dhevy Puswiartika
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 2 No. 4 (2023): Vol. 2 No.4 2023
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v2i4.265

Abstract

The role of the teacher is in providing varied activity choices, it is hoped that the goal will be interest in learning. The first problem formulation of this research is: How is the description of students' interest in learning before implementing the creative pedagogical approach at MAN Insan Scholar, Palu City, How can the implementation of the creative pedagogical learning approach optimize students' interest in learning at MAN Insan Scholar, Palu City, What is the description of students' interest in learning after implementing the approach? creative pedagogy at MAN Insan Scholar Palu City. Is the application of a creative pedagogical approach effective in optimizing student interest in learning at MAN Insan Scholar Palu City. The aim of this research is that the implementation of a creative pedagogical learning approach can optimize students' interest in learning at MAN Insan Intellectuals, Palu City. The research method is a quantitative approach because it is used to solve the problems faced and is carried out carefully and systematically, and the data collected is in the form of a series or collection of numbers. Based on the results of the hypothesis, it shows that Sig .( 2-tailed) < 0.05, namely 0.000 < 0.05, then the hypothesis is accepted, because Sig.(2-tailed) is below 0.05. So it can be concluded that there is an influence of using a creative pedagogical learning approach on the learning outcomes of Civics class XI students at MAN Insan Scholar, Palu City.
Instruction on Creating Interactive Quizzes Using Mentimeter Application in Civics Education Learning Jamaludin Jamaludin; Shofia Nurun Alanur; Windy Makmur; Nasran Nasran; Sunarto Amus
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i2.10736

Abstract

This community service activity is grounded in the challenge that teachers face when teaching civics education in the classroom, given the students' circumstances and confronted with the necessity to adjust to education in the twenty-first century, which is based on technology and information aligning with the Merdeka curriculum. Engaging in enjoyable learning activities can facilitate students' comprehension and retention of academic material. This service activity intends to enable teachers to utilize interactive learning media in the classroom using the Mentimeter application. The community service is conducted by implementing service learning at SMA Negeri 3 Palu in collaboration with the service team. The attendees comprised representatives from both the teaching and student communities. The implementation phase comprises the coordination phase, the program implementation phase (preceded by a pre-test), material provision, teacher and student trial, and the evaluation phase (post-test). The results of the service indicated that both teachers and students were unfamiliar with the Mentimeter application prior to the activity. Following the instruction, teachers and students engaged in practical exercises. Teachers are intrigued by the prospect of incorporating this application into their lessons due to the enthusiasm of students and their fondness for the media.
Penerapan Nilai Kearifan Lokal Tradisi Metawe’ terhadap Masyarakat Suku Mandar di Desa Adolang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Sukmawati Sukmawati; Renaldi Renaldi; Sunarto Amus; Shofia Nurun Alanur; Nasran Nasran; Imran Imran
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 2 (2024): In Press
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i2.6421

Abstract

Adat Metawe' merupakan tradisi adat yang dilakukan warga marga Mandar untuk menunjukkan rasa hormat, sopan santun kepada orang lain yang lebih tua, misalnya jalan-jalan kedua di hadapan wali dengan mengucapkan "tawe" sebagai ajakan maaf dengan mental menyerah dan menundukkan tangan, bahkan menundukkan kepala. Bacalah ini tidak ada yang berkaitan kecerdikan dalam mengamalkan metawe' dan terlebih lagi usaha-usaha yang dilakukan oleh internal marga mandar setempat menjaga adat metawe' dalam kehidupan sehari-hari. Teknik penelitian ini merupakan strategi subjektif dengan tipe konsentrasi pada kepastian dimana informasi diperoleh melalui pengamatan persepsi, pertemuan dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian terkonsentrasi pada hal ini, ditemukan bahwa warga Mandar memahami tanda adat metawe' yaitu merasa berhutang budi (umumnya menghargai), siri' (dipermalukan) dan assamalewung (berbagai) sebagai struktur hibah warga perorangan. Variabel utama yang berkaitan tanda adat metawe' diketahui bahwa dampak iklim, keluarga dan inovasi perbaikan. Upaya yang dilakukan untuk mengikuti adat tersebut diketahui bahwa melalui daerahin orang tua tidak tetap untuk menerapkan dan menampilkan adat tersebut . Penelitian berakhir Jejak adat metawe' ini menunjukkan tuntutan watak Permisi dengan penuh hormat yang muncul melalui perilaku fisik dan wacana ramah tamah.
Kearifan Lokal Dalam Integrasi Masyarakat Multietnik Di Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut Hasdin Hasdin; Sunarto Amus; Shofia Nurun Alanur S; Nasran Nasran; Windy Makmur
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.9932

Abstract

Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi dan menganalisis kearifan lokal dalam integrasi masyarakat multietnik di Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk kearifan lokal dalam integrasi masyarakat multietnik di Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut; dan (2) menganalisis pendayagunaan kearifan lokal dalam integrasi masyarakat multietnik di Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi deskriptif-eksploratif. Lokasi penelitian di Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut. Subyek penelitian ditetapkan secara purposif, yaitu Camat, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, di Kecamatan Banggai. Data dihimpun melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur dan tape recorder untuk menggali pandangan dan penilaian subyek penelitian terhadap kearifan lokal sebagai modal sosial dalam integrasi masyarakat multietnik. Observasi dan studi dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data tentang bentuk-bentuk kearifan lokal dalam integrasi masyarakat multietnik, dan jumlah penduduk berdasarkan etnik/suku bangsa. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan tiga tahapan yang dilakukan secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di masyarakat Kecamatan Banggai terdiri dari bentuk kearifan lokal berupa bangunan, kearifan lokal dalam bentuk nyanyian, kearifan lokal dalam bentuk tarian, kearifan lokal dalam bentuk bahasa daerah, kearifan lokal dalam bentuk tradisi menanam atau memanen hasil perkebunan, kearifan lokal dalam bentuk aturan adat yang dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertindak disuatu interaksi sosial, bentuk kearifan lokal dalam hal mengelola serta menjaga lingkungan dan sumber daya alam yang ada. 2) Pendayagunaan kearifan lokal dalam integrasi masyarakat multietnik di Kecamatan Banggai dilakukan secara persuasif dan kekeluargaan atau tidak melalui paksaan. Kesimpulan: 1) Terdapat 7 (tujuh) bentuk kearifan lokal dalam integrasi masyarakat multietnik di Kecamatan Banggai; 2) Pendayagunaan kearifan lokal dalam integrasi masyarakat multietnik di Kecamatan Banggai dilakukan secara persuasif dan kekeluargaan atau tidak melalui paksaan.
Bela: Budaya Altruistik Dan Pilar Harmoni Warga Negara Sunarto Amus; Jamaludin Jamaludin; Lukman Nadjamuddin; Hasdin Hasdin; Nasran Nasran; Shofia Nurun Alanur S
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v1i2.9933

Abstract

Kearifan lokal bela tumbuh dalam relasi sosial etnik Bajo dan Banggai secara turun-temurun, dilatarbelakangi keterbatasan akses pemenuhan kebutuhan pokok, perbedaan kecakapan dan area domisili, serta menjadi wahana pembinaan persaudaraan, kebersamaan, dan kohesifitas. Pelembagaan nilai-nilainya patut digali sebagai modal sosial guna menekan potensi konflik, pertentangan dan kekerasan, memperkokoh solidaritas masyarakat, dan mengembangkan karakter baik warga negara. Subyek penelitian adalah Lima keluarga etnik Bajo dan etnik Banggai yang telah menjalin relasi bela selama 10-35 tahun, dan berprofesi sebagai nelayan, petani, pedagang, pengusaha, dan pensiunan PNS. Data dihimpun melalui wawancara, telaah dokumen, diskusi kelompok terfokus, dan dianalisis dengan model alir Miles dan Huberman (1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelembagaan bela melalui relasi budaya-ekonomi secara simultan, periodik, dan berkelanjutan. Di dalamnya terbina kepekaan sosial, solidaritas, kerjasama, gotong royong, integritas, persatuan, keadilan, dan jiwa altruistik. Esensinya menanamkan, mengaktualisasikan, dan mengajarkan pembumian nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerjasama, gotong royong, dan keadilan komunal sebagai pilar harmoni warga negara