Claim Missing Document
Check
Articles

THE STUDY OF ERRORS COMMITTED BY THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 10 DENPASAR IN ENGLISH WRITING ., NI NYOMAN AYU J. SASTAPARAMITHA; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra, M.Sc., Ph.; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini berfokus pada analisis tipe-tipe, sumber-sumber dan manajemen dari error yang dilakukan oleh siswa kelas delapan di SMP Negeri 10 Denpasar dalam menulis paragraph deskriptif dan narratif dalam bahasa Inggris. Penelitian ini di desain secara Descriptive Qualitatively melalui suatu observasi. Data yang digunakan untuk mengidentifikasi tipe-tipe error dikumpulkan dengan cara memberikan tugas ke siswa untuk menulis paragraph deskriptif dan narrative. Data untuk mencari sumber-sumber kesalahan diperoleh melalui Focus Group Discussion. Sedangkan, data untuk manajemen error di peroleh lewat process approach dalam menulis. Hasil pertama dari penelitian menunjukkan 7 tipe error yaitu judul paragraph, topic kalimat, kalimat penjelas, koheren antar kalimat, diksi, grammar dan mekanik penulisan. Temuan yang kedua menunjukkan ada empat sumber error, yaitu, ketidaktahuan tentang indicator dalam menulis, kurangnya latihan dalam menulis paragraph deskriptif dan narrative, lupa pada aturan grammar, ejaan dan penggunaan kata. Ada juga beberapa error yang tidak termasuk ke dalam tiga sumber error di atas. Hasil yang ketiga menunjukkan bahwa tipe dan sumber error yang ada masih sama, namun jumlah siswa yang melakukan dan menyatakan alasan yang sama berkurang. Hasil penelitian ini menunjukkan kepada para guru tentang perlunya menerapkan process approach dalam menulis paragraf deskriptif dan narratif. Sementara itu, siswa seharusnya memperoleh pengetahuan tetntang indicator dalam menulis serta sering latihan dalam menulis paragraph deskriptif dan narratif. Terlebih lagi, bagi para peneliti di masa depan agar mencari alternatif lain selain process approach untuk memanajemen error secara lebih efisien dan efektif.Kata Kunci : Menulis , Process Approach,TIpe dan Sumber Error This study was focused on analyzing the types, the sources and the management of errors committed by the eighth grade students of SMP Negeri 10 Denpasar in writing descriptive and narrative paragraphs. This research was designed descriptive qualitatively through an observation. The data for the types of errors were collected by assigning students to write descriptive and narrative paragraphs. The data for the sources of errors were collected through Focus Group Discussion. Whereas, data for the management of errors were collected through a process approach in writing. The obtained data were analyzed descriptively in term of types and sources of errors. The first research finding shows seven errors namely title of the paragraphs, the topic sentence, the development of paragraphs, the coherence, the diction, the grammar, and the mechanics. The second finding shows the four sources of errors namely absence of knowledge about writing indicators, less practice in writing descriptive and narrative paragraphs, forgetting about grammatical rules, spelling and the usage of the words. Some errors are unclassifiable based on previous criteria. The third finding shows that the types and sources of errors remained the same, however the number of students committed and reasoning such errors are reduced. The findings imply the necessity for the teacher to implement process approach in writing descriptive and narrative paragraphs. Meanwhile, the students should gain knowledge about writing indicators, and practice in writing descriptive and narrative paragraphs. Moreover, future researchers need to find other alternative aside from process approach in managing errors more efficiently and effectively. keyword : Process Approach, Types and Sources of Errors, Writing
AN ANALYSIS OF AFFIXATION IN BALINESE SERAYA DIALECT: DERIVATIONAL AND INFLECTIONAL PROCESS ., I Gede Novan Giri Prabawa; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dra.Ni Made Ratminingsih, MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3356

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran pada Dialek Bali Seraya (BSD) yang termasuk derivasi dan infleksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Beberapa informan dari BSD dipilih berdasarkan tiga ruang lingkup: keluarga, kekerabatan dan ketetanggaan. Data dikumpulkan berdasarkan tiga tehnik, yaitu: observasi, tehnik perekaman dan tehnik wawancara. Beberapa instrumen digunakan dalam mengumpulkan data, yaitu: peneliti itu sendiri, Swadesh dan Nothofer daftar kata, kamera, alat perekam digital dan tekts wawacara. Ada tiga proses dalam menganalisa data, data reduction, data display dan conclusion drawing. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada dua jenis awalan pada BSD: awalan {me-} dan {N-}. Ada tiga jenis akhiran pada BSD: akhiran {-ang}, {-in} dan {-nye}. Awalan dan akhiran pada BSD yang termasuk derivasi adalah awalan {me-} dan {N-} dan akhiran {-ang}, {-in} dan {-nye}. Awalan dan akhiran pada BSD yang termasuk infleksi adalah awalan {N-} dan akhiran {-ang}, {-in} dan {-nye}.Kata Kunci : Morfem Derivasi, Morfem Infleksi, Dialek Bali Seraya The study aimed at describing the prefixes and suffixes in Balinese Seraya Dialect (BSD) which belonged to derivation and inflection process. This research was a descriptive qualitative research. There were some informants of BSD were chosen based on three domain: family, friendship and neighborhood. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview technique. The data were collected by some instruments, those were the researcher himself, Swadesh and Nothofer word lists, digital recorder, camera, and interview guide. There were three processes in analyzing the data, data reduction, data display and conclusion drawing.The results of the study showed that there were two kinds of prefixes in BSD; prefix {me-} and {N-}. There were three kinds of suffixes in BSD; suffix {-ang}, {-in} and, {-nye}. Prefixes and suffixes in BSD which belonged to derivation were prefix {me-}, {N-} and suffix {-ang}, {-in}. Prefixes and suffixes in BSD which belonged to inflection were prefix {N-}and suffix {-ang}, {-in} and, {-nye}.keyword : Derivational Morpheme, Inflectional Morpheme, Balinese Seraya Dialect (BSD)
THE PHONOLOGICAL SYSTEM OF BALINESE SPOKEN BY BUNUTAN VILLAGERS: A DESCRIPTIVE QUALITATIVE STUDY ., I Gede Tawa Utara Jaya; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah fonem Bahasa Bali yang diucapkan oleh penduduk desa Bunutan (BB). Selain itu, untuk mengetahui proses fonologi yang terjadi pada bahasa itu sendiri. Penelitian sinkronis ini dirancang dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan alat rekaman, daftar kata, dan daftar kalimat. Dua daftar kata yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Swadesh dan Daftar Kata Nothofer. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BB memiliki 31 fonem, yaitu: 6 vokal; /ʌ/, /i/, /u/, /e/, /o/, dan //. 3 Dipthongs; /ʌi/, /iʌ/, dan /ʌԑ/, 1 vokal rangkap; //, 19 Konsonan; /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/, /ʔ/, /s/, /c/, /j/, /l/, /r/, /h/, /m/, /n/, /ñ/, /ŋ/, /w/, dan /y/, dan 2 gugus konsonan; /kl/ dan /sl/. Tidak semua distribusi fonem terjadi pada tiga posisi (awal, tengah, dan posisi akhir). Ada juga jenis proses fonologi yang ditemukan yaitu proses struktur suku kata meliputi penyisipan konsonan dan penyisipan vokal.Kata Kunci : Sistem fonologi, proses fonologi, Bahasa Bali yang diucapkan oleh Penduduk Desa Bunutan. The study aimed at describing the number of phonemes of Balinese spoken by Bunutan villagers (BB). Also, to find out the phonological process that happened in the language itself. This synchronic study was designed by using a descriptive qualitative research. The data were collected using the recording tools, word lists, and sentence list. Two word lists used in this research namely: Swadesh and Nothofer’s Word Lists. The obtained data were analyzed descriptively. The result of the study shows that BB has 31 phonemes, namely: 6 vowels; /ʌ/, /i/, /u/, /e/, /o/, and //. 3 Dipthongs; /ʌi/, /iʌ/, and /ʌԑ/, 1 geminate vowel; //, 19 Consonants; /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/, /ʔ/, /s/, /c/, /j/, /l/, /r/, /h/, /m/, /n/, /ñ/, / ŋ/, /w/, and /y/, and 2 Consonant cluster; /kl/ and /sl/. Not all of phonemes distribute in three positions (initial, middle, and final position). There was also found type of phonological process of syllable structure process namely consonant insertion and vowel insertionkeyword : Phonological System, Phonological process, Balinese Spoken by Bunutan Villagers.
A DESCRIPTIVE STUDY OF CODE MIXING USED BY PRO 1 AND PRO 2 BROADCASTERS IN RRI RADIO STATIONS ., I Wayan Astu Werdistira; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis jenis campur kode yang digunakan oleh penyiar radio. (2) menganalisis perbedaan dalam hal campur kode yang digunakan oleh penyiar PRO 1 dan PRO 2 di stasiun radio RRI. (3) menganalisis alasan mengapa penyiar radio menggunakan campur kode dalam percakapannya. Penelitian ini dilakukan di RRI Singaraja, khususnya dalam program 'Goyang Dangdut' di PRO 1 dan program Request Gala 'di PRO 2 RRI Singaraja. Subyek penelitian ini adalah penyiar radio PRO 1 dan PRO 2 RRI Singaraja. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, dan kemudian dalam pengumpulan data peneliti menggunakan alat perekam, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini seperti merekam, mewawancara dan mencatat. Ada empat langkah yang dilakukan dalam menganalisis data: menyalin data, mengidentifikasi data, komputasi data, dan penyimpulan data. Hasil analisis menemukan bahwa semua jenis campur kode digunakan oleh penyiar radio PRO 1 dan PRO 2 RRI Singaraja berdasarkan Jendra (2007). Seperti: (1) kode percampuran kedalam terjadi 34.6% pada 'Goyang Dangdut' dan 3.3% terjadi pada 'Request Gala', (2) kode percampuran keluar terjadi 62.1% pada 'Goyang Dangdut' sedangkan 94.9% terjadi pada 'Gala Request ', dan (3) kode percampuran hybrid terjadi 3.2% di' Goyang Dangdut 'dan 1.6% terjadi di' Request Gala '. Ada satu alasan mengapa penyiar RRI PRO 1 menggunakan campur kode: (1) untuk mengungkapkan solidaritas dengan suatu kelompok pada khususnya. Selain itu ada dua alasan mengapa penyiar RRI PRO 2 menggunakan campur kode: (1) untuk membuat pendengar bisa memahami kondisi yang terjadi dan apa yang kita bicarakan, (2) untuk menyampaikan sikap seseorang dengan memvariasikan dalam hal formalitas dalam percakapan mereka.Kata Kunci : Kata kunci: Campur Kode, Penyiar, RRI Singaraja This research aimed at (1) analyzing the type of code mixing used by radio broadcasters. (2) analyzing the difference in terms of code mixing used by PRO 1 and PRO 2 broadcasters in RRI radio station. (3) analyzing the reasons of why radio broadcasters used code mixing in his or her sentences. This study was conducted at RRI Singaraja, particularly in ‘Goyang Dangdut’ program at PRO 1 and ‘Gala Request’ program at PRO 2 RRI Singaraja. The subjects of this study were radio broadcasters of PRO 1 and PRO 2 RRI Singaraja. The main instrument was the researcher himself, and then in gathering data the researcher used tape recorder, observation sheet, and interview guide. The methods used in this research were recording, interviewing and taking note. There were four steps done in analyzing the data: transcribing the data, identifying the data, computing the data, and concluding data. The results of analysis found that all types of code mixing used by radio broadcasters of PRO 1 and PRO 2 RRI Singaraja based on Jendra (2007). Those are: (1) inner code mixing with 34.6% occurred in ‘Goyang Dangdut’ and 3.3% occurred in ‘Gala Request’, (2) outer code mixing with 62.1% occurred in ‘Goyang Dangdut’ whereas 94.9% occurred in ‘Gala Request’, and (3) hybrid code mixing with 3.2% ensued in ‘Goyang Dangdut’ and 1.6% ensued in ‘Gala Request’. There was one reason why RRI PRO 1 broadcasters used code mixing: (1) to express solidarity with a particularly group. Furthermore there were two reasons why RRI PRO 2 broadcasters used code mixing: (1) to make the listener could understand the condition happened and what we are talked about, (2) to convey his/her attitude by means of variation in the level of formality in their speech.keyword : Keywords: Code Mixing, Broadcasters, RRI Singaraja
TEACHERS' AND STUDENTS' PERCEPTION ON DEMOTIVATING FACTORS IN EFL LEARNING IN SMA N 2 BANJAR IN ACADEMIC YEAR 2014/2015 ., Kadek Diah Cahya Nita; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Ni Wayan Surya Mahayanti, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap faktor-faktor yang mengurangi motivasi siswa untuk belajar Bahasa Inggris serta persamaan dan perbedaan diantara persepsi guru dan siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA 2 Banjar yang berjumlah 216 orang dan 3 orang guru Bahasa Inggris yang mengajar kelas XI. Sementara itu, objek dari penelitian ini adalah persepsi guru dan siswa terhadap faktor-faktor yang mengurangi motivasi siswa untuk belajar Bahasa Inggris. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey untuk mengumpulkan data. Kuisioner merupakan instrumen utama dalam penelitian ini yang didukung oleh hasil wawancara untuk memperkuat hasil kuisioner. Data dianalisis dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Guru menunjukkan persepsi positif terhadap 5 faktor seperti buku pelajaran yang digunakan di kelas dan persepsi negatif guru ditunjukkan terhadap 4 faktor seperti gangguan bahasa asing lain. 2) Siswa menunjukkan persepsi positif terhadap 2 faktor seperti tingkah laku teman sekelas dan persepsi negative terhadap 7 faktor seperti berkurangnya kepercayaan diri siswa karena pengalaman kegagalan siswa. 3) Guru dan siswa menunjukkan persepsi positif terhadap 2 faktor dan persepsi negatif terhadap 4 faktor. Perbedaan persepsi guru dan siswa ditemukan pada 3 faktor dimana guru menunjukkan persepsi positif namun siswa menunjukkan persepsi negatif.Kata Kunci : Faktor yang menurunkan motivasi belajar siswa, Persepsi guru, Persepsi siswa This present study aimed at finding out the teachers’ and students’ perception on demotivating factors in EFL and the similarities and the differences between teachers’ and students’ perception. The subjects of this study were all the eleventh grade students and three teachers of SMA N 2 Banjar in academic year 2014/2015. The object in this study was perception of teachers and students on demotivating factors in EFL learning. This study was a descriptive study with survey as the method for collecting the data. A questionnaire was the main instrument in gaining the data which were supported by an interview to strengthen the result of the questionnaire. The data were analyzed both quantitatively and qualitatively. The result of the study reveals that: 1) Teachers express their positive perceptions towards five demotivating factors such as course book used in the class and negative perception towards four demotivating factors such as interference of another foreign language that pupils studying. 2) Students’ positive perception is on two demotivating factors such as attitude of group members and students’ negative perception is on seven demotivating factors such as reduced self confidence due to experience of failure or lack of success. 3) Both teachers and students show their positive perception toward two demotivating factors. Otherwise, they show their negative perception towards four demotivating factors. Teachers’ and students’ perception is different on three demotivating factors in which students’ perception is negative but teachers’ perception is positive.keyword : Demotivating factors, Students’ perception, Teachers’ perception.
THE COMMUNICATION STRATEGIES APPLIED BY TEACHERS FOR STUDENTS WITH SPECIAL NEEDS THROUGH TEACHING AND LEARNING PROCESS IN SLB C SINGARAJA ., Iga Putu Sukasari; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.5280

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menyelidiki dan menganalisis jenis strategi komunikasi yang diterapkan oleh guru untuk mengajar siswa dengan kebutuhan khusus, (2) menemukan alasan mengapa guru menggunakan jenis strategi komunikasi, dan (3) mendeskripsikan tanggapan siswa dengan kebutuhan khusus terhadap strategi komunikasi yang digunakan oleh guru dalam mengajar dan proses belajar. Subyek penelitian ini adalah guru yang mengajar siswa berkebutuhan khusus di kelas 3, 4, dan 5 di SLB C Singaraja. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa perangkat seperti: lembar observasi, pedoman wawancara, dan perekam audio video. Data tentang jenis strategi komunikasi dikumpulkan dengan mengamati dan merekam guru melalui proses belajar mengajar, sementara pedoman wawancara digunakan untuk menemukan alasan guru dalam menggunakan jenis strategi komunikasi. Kemudian, data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan beberapa langkah, yaitu coding, pengurangan, kategorisasi, analisis data, dan menampilkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 14 jenis strategi komunikasi yang diterapkan oleh guru untuk mengajar siswa dengan kebutuhan khusus melalui proses belajar mengajar. Guru paling sering menggunakan pengulangan. Ini terjadi selama 46 kali melalui proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, alasan para guru dalam menggunakan strategi komunikasi adalah untuk membantu siswa dengan kebutuhan khusus untuk memahami materi dan instruksi dengan mudah. Para siswa dengan kebutuhan khusus juga yang paling sering menunjukkan respon positif terhadap strategi komunikasi yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Kata Kunci : strategi berkomunikasi, siswa berkebutuhan khusus, proses belajar mengajar This study aimed to (1) investigate and analyze the types of communication strategies applied by teachers to teach students with special needs, (2) find the reasons why the teachers used the types of communication strategies, and (3) describe the responses of students with special needs toward communication strategies used by the teachers in teaching and learning process. The subjects of this study were teachers who teach the students with special needs in grade 3, 4, and 5 in SLB C Singaraja. The data in this study were collected by using some devices such as: observation sheet, interview guide, and audio video recorder. The data about the types of communication strategies were collected by observing and recording the teachers through teaching and learning process, while interview guide was used to find the reasons of teachers in using the types of communication strategies. Then, the data were analyzed descriptively by using some steps, namely coding, reduction, categorizing, data analysis, and data display. The results of this study showed that there were 14 types of communication strategies applied by the teachers to teach students with special needs through teaching and learning process. Teachers most frequently used repetition. It occurred for 46 times through teaching and learning process in the classroom. Furthermore, the reason of the teachers in using communication strategies was to help the students with special needs to understand the materials and instructions easier. The students with special needs also most frequently showed positive responses toward communication strategies used by the teachers in the teaching and learning process. keyword : communication strategies, students with special needs, teaching and learning process
AN ANALYSIS OF COMMUNICATION STRATEGIES USED BY ENGLISH TEACHER AT SUTA DHARMA KINDERGARTEN ., Ni Wayan Yuni Lisnayanti; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6073

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tipe-tipe strategi komunikasi yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris di Taman Kanak-Kanak Suta Dharma dalam berkomunikasi dengan siswa, (2) mengetahui strategi komunikasi yang paling banyak digunakan oleh guru Bahasa Inggris dalam berkomunikasi dengan siswa, (3) mengetahui alasan dari guru Bahasa Inggris dalam menerapkan strategi komunikasi tertentu dalam berkomunikasi dengan para siswa. Penelitian ini bersifat kualitaitif. Subyek dari penelitian ini adalah seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar pada pelajaran Bahasa Inggris kepada siswa di Taman Kanak-Kanak Suta Dharma. Guru menggunakan lebih dari satu bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Bali di dalam pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali digunakan untuk membantu siswa mengerti dengan bahasa yang ingin dicapai. Objek dari penelitian ini adalah strategi komunikasi yang meliputi approximation, circumlocution, massage abandonment, code switch, repetition, literal translation, appeal for assistance, mime, generalization, drawl, reconstruction, topic avoidance, dan word coinage. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa guru menerapkan delapan dari tiga belas strategi komunikasi dalam pengajaran Bahasa Inggris di Taman Kanak-Kanak Suta Dharma yaitu : topic avoidance, message abandonment, code switch, approximation, circumlocution, repetition, literal translation, dan mime. Strategi komunikasi yang paling banyak digunakan oleh guru Bahasa Inggris adalah code switch. Terdapat dua alasan mengapa guru di Suta Dharma Kindergarten menerapkan startegi komunikasi yaitu (1) untuk membuat para siswa mengerti tentang apa yang guru ucapkan dan (2) kurangnya kemampuan Bahasa Inggris dari guru tersebut. Kata Kunci : komunikasi, strategi komunikasi, bilingual This study aimed at finding out (1) the types of communication strategies which were used by the English teacher at Suta Dharma Kindergarten in communicating with students, (2) the communication strategy which was most frequently used by English Teacher in communicating with students, (3) English teacher’s reasons in applying the communication strategies to communicate with students. This study was qualitative. The subject of this study was an English teacher who taught the English lesson to the students at Suta Dharma Kindergarten. The teacher used more than one language which were Indonesian and Balinese in teaching English. Indonesian and Balinese were used to help the students understand the target language. The object of this study was communication strategies which included approximation, circumlocution, massage abandonment, code switch, repetition, literal translation, appeal for assistance, mime, generalization, drawl, reconstruction, topic avoidance, and word coinage. The results of this study showed that the teacher applied eight out of thirteen of communication strategies in teaching English at Suta Dharma Kindergarten that had been observed, namely: topic avoidance, message abandonment, code switch, approximation, circumlocution, repetition, literal translation, and mime. The communication strategy that was most frequently used by the English teacher was code switch. There were two reasons why the teacher at Suta Dharma Kindergarten applied the communication strategies. The reasons were (1) making the students understand about what the teacher said and (2) lack of the teacher English ability. keyword : communication, communication strategies, bilingual
AFFIXATION IN THE CODE USED BY THE MUSLIM PEOPLE OF PULUKAN VILLAGE: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Putu Eka Adi Sanjaya; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6082

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses morfologi afiksasi yang ada di bahasa kode yang digunakan orang muslim di desa Pulukan yang memiliki peran dalam membangun kata dan maknanya ketika Bahasa tersebut ditambahkan ke basis tertentu. Itu karena bahasa Pulukan yang unik, peneliti perlu tahu lebih banyak tentang bahasa itu dan memberikan perhatian untuk membuat bahasa ini ada. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui jenis-jenis afiks di Bahasa Pulukan , 2) Untuk mengetahui proses afiksasi membangun kalimat. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara proses, dan menggunakan beberapa instrumen seperti: peneliti itu sendiri, alat perekaman, daftar kata, dan pedoman wawancara. Subyek dalam penelitian ini adalah penutur asli desa Pulukan. Ada 3 orang dari Kampung Baru, Kampung Ledok, dan Kampung Loji. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa di Bahasa Pulukan ditemukan tiga jenis afiks. afiks yang ditemukan adalah: Prefix {N-, me-, di-, ber-, ter-, se-}, akhiran {-i, -an, -ne, -no, -ken, -nye}, dan pengombinasian dari dua afiks {N-i, N-ken, N-ne, ke-an, pe-an, me-i}. Selain itu ada beberapa proses afiksasi yang ditemukan di Bahasa Pulukan yaitu proses derivasi dan proses infleksi. Dari proses - proses derivatif yang ditemukan, beberapa kata dapat mengubah arti kata tersebut berdasarkan dimana Bahasa tersebut digabungkan.Kata Kunci : Afiksasi, Bahasa Kode yang Digunakan Orang Muslim di Desa Pulukan, Proses Morfologi This study aimed at describing the morphological process concerning affixation found in Code of Muslim of Pulukan village which has roles in constructing words. It is because the language is unique, the researcher needs to know more about that language and give attention to make this language existed. The purposes of this research were: 1) To find out the affixes in Pulukan village dialect, 2) To know the affixation processes in constructing the word. This research was designed as a descriptive qualitative research. The data were collected through observation and interview, and the instruments were: the researcher itself, recording tools, words list, and interviewing guide. The subjects of this research were native speakers of Pulukan village. They were 3 people from Kampung Baru, Kampung Ledok, and Kampung Loji. The result of this study found three types of affixes. Those affixes that were found are: Prefix {N-, me-, di-, ber-, ter-, se-}, Suffix {-i, -an, -ne, -no, -ken, -nye}, and Confix {N-i, N-ken, N-ne, ke-an, pe-an, me-i}. Besides that there were some processes of affixation that were found in Code of Muslim of Pulukan village, they were derivational process and inflectional process. From the process of derivational process found some words that can change the meaning and the word function based on where the words were attached.keyword : affixation, code of Muslims of pulukan village, morphological process
AN ANALYSIS OF POLITENESS STRATEGY USED BY THE TENTH GRADE STUDENTS OF CANGGU COMMUNITY SCHOOL (CCS) IN ACADEMIC YEAR 2014/ 2015 ., Ni Luh Dewi Antari; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6190

Abstract

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan strategi kesopanan yang digunakan oleh siswa kelas sepuluh di Canggu Community School (CCS). Subjek penelitian ini adalah 20 siswa dari kelas Simon Baccanello (SB). Penelitian ini menggunakan teori dari Brown and Levinson sebagai landasan teori utama. Dari 20 siswa kelas sepuluh, 36% siswa setuju menggunakan strategi bald on record, 40% setuju menggunakan strategi kesopanan positif, 26% setuju menggunakan strategi kesopanan negatif, 21% setuju menggunakan strategi off record dan hanya 5% dari 20 siswa yang mengatakan setuju menggunakan strategi don’t do FTA. Dari transkrip data yang diperoleh, terdapat 173 ungkapan berbeda yang digunakan oleh siswa. Dari keseluruhan ungkapan tersebut, 52% termasuk dalam strategi kesopanan positif. Strategi strategi ini mereka gunakan untuk menyampaikan keluhan mereka secara halus, menunjukkan kedekatan hubungan satu sama lain, menunjukkan kemarahan dan membuat pendengar mengerti apa yang mereka rasakan, menunjukkan ketertarikan atau ketidaktertarikan terhadap pelajaran tersebut dan meunjukkan ketodakpuasan atas jawaban yang diberikan. Kata Kunci : siswa kelas sepuluh, kesopanan, tujuan This study was a descriptive qualitative research which is aimed at describing politeness strategy used the by tenth grade students of Canggu Community School (CCS). The subjects of this study were 20 students from Simon Baccanello (SB) class. This study used theory of Brown and Levinson as grand theory. The research instruments were human instrument, voice recorders, questionnaire, note taking and observation sheet. Form 20 students of the tenth grade, 36 % agreed to use bald on record strategy, 40% agreed to use positive politeness strategy, 26% agreed to use negative politeness strategy, 21% agreed to use off record strategy, and only 5% agreed to use don’t do Face Threatening Act (FTA) strategy. It was also supported by the result of data transcription which were 173 utterances found. From those utterances, 52% were categorized as positive politeness strategy. Those strategies were used for the following purposes, such as: expressing complains softly, showing close relationship, showing anger and made the hearer understood what the speaker felt, showing their interest or not in the lesson, showing their satisfaction to the answer. keyword : tenth grade students, politeness, purposes
Teachers' and Students' Attitudes: ICT Implementation in EFL Learning at High Schools in Banyuwangi ., Budhi Astu Okta Widhi Atmi; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Made Hery Santoso, S.Pd, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6228

Abstract

Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menemukan jenis-jenis teknologi apa saja yang telah digunakan oleh guru bahasa Inggris dan siswa sekolah menengah di Banyuwangi, 2) menemukan sikap guru bahasa Inggris dan siswa sekolah menengah terhadap pelaksanaan TIK dalam pembelajaran bahasa, 3) untuk menemukan manfaat yang dirasakan guru dan siswa dan juga hambatan yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan TIK dalam pembelajaran bahasa. Subyek dalam penelitian ini adalah 100 orang siswa sekolah menengah dan 5 orang guru bahasa Inggris di kabupaten Banyuwangi. Kuesioner tertutup dan interview adalah instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel hasil dan transkrip wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah 1) siswa dan guru telah melaksanakan berbagai jenis teknologi, baik itu yang berbasis web maupun yang tidak berbasis web, namun teknologi berbasis web belum begitu sering digunakan, 2) secara keseluruhan guru dan siswa menunjukan sikap positif terhadap pelaksanaan TIK dalam pembelajaran bahasa Inggris karena mereka merasa bahwa TIK memberikan manfaat yang nyata dalam pembelajaran, 3) TIK sangat bermanfaat bagi siswa dan guru sebagai alat untuk pembelajaran yang lebih baik; hambatan seperti akses yang terbatas, kurangnya pelatihan dan kurangnya waktu merupakan hambatan yang paling sering dihadapi. Mengingat ada berbagai jenis teknologi, guru dan siswa sebaiknya menggali lebih dalam penggunaanya untuk mendapatkan manfaat yang lebih nyata. Akan lebih baik jika pihak sekolah dan pemerintah memfasilitasi guru dan siswa dengan menyediakan akses dan sumber lebih baik lagi.Kata Kunci : TIK, sikap, TEFL This research was a descriptive quantitative research. It was aimed to 1) find out what types of technology used by English teachers and high school students in Banyuwangi, 2) find out the attitude of English teachers and high school students toward the implementation of ICT in language learning, and 3) find out the benefits that students and teachers felt and also the barriers that teachers and students faced in the implementation of ICT in language learning. The subjects of this research were 100 high school students and 5 English teachers in Banyuwangi regency. In collecting the data, close-ended questionnaires and interviews were used. The data collected was displayed in the form of table and interview transcript. The results of this study are 1) teachers and students have implement various types of technology, both the web-based and non web-based, but the web-based has not used often, 2) overall teachers and students show positive attitude toward the implementation of ICT in language learning; they feel that ICT give obvious benefits in teaching and learning, and 3) ICT is so beneficial for students and teachers as the tools for better learning; the barriers such as the limited facilities, the lack of training and the limited time allotment are the most common problems for them. Since there are so many types of technologies, teachers and students can consider exploring it to get more benefits of ICT. It would be better if schools and governments facilitate teachers and students by providing more access, and sources.keyword : ICT, Attitude, TEFL
Co-Authors ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Eva Patra Sari ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Andre Agasi ., I Kadek Wardita Eka Putra ., I Kadek Wardita Eka Putra ., Kadek Herma Ardianto Giri ., Kadek Herma Ardianto Giri ., Kadek Intan Nirmala Sari ., Kadek Intan Nirmala Sari ., Kadek Praditya Dicky Wijaya ., Kadek Praditya Dicky Wijaya ., Kadek Prajinggo Patrya ., Kadek Prajinggo Patrya ., KETUT ARYATI UTAMI ., KETUT ARYATI UTAMI ., Ketut Asri Primayani ., M. Mas Gustrini Dewi ., Made Arna Jyoti Sistadi ., Made Arna Jyoti Sistadi ., Made Arsana ., Made Eny Andraeni Putri ., Made Sukradana w ., Made Sukradana w ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Winda Arianti ., Ni Kadek Winda Arianti ., Ni Luh Patma Gita ., Ni Luh Patma Gita ., Ni Made Arisani ., Ni Made Arisani ., Ni Made Sariningsih ., Ni Made Sariningsih ., Ni Nengah Intan Sariningsih ., Ni Nengah Intan Sariningsih ., Ni Nym. Ayu Padmitri ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Wayan Paramita Dewi ., Ni Wayan Paramita Dewi ., Ni Wayan Ria Candra ., Ni Wayan Ria Candra ., Nyoman Suci Triasih ., Pande Ayu Cintya Ningrum ., Pande Ayu Cintya Ningrum ., PUTU DIKA PRATIWI ., PUTU DIKA PRATIWI ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Servasius. Tawurutubun ., Servasius. Tawurutubun ., Siti Umayah ., Siti Umayah ., Wayan Septiana Lusiantari ., Wayan Septiana Lusiantari Adnyani, Ni Luh Putu Sri Adnyayanti, Ni Luh Putu Era Anak Agung Gede Yudha Paramartha Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi ., Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi Anasthasia Carmanita Peu Ubu Ari Puspitayani, Desak Made Ariyanthi, Ketut Eni Budhi Astu Okta Widhi Atmi ., Budhi Astu Okta Widhi Atmi Cahyaningsih, Putu Devi Costa, Yuliana Maria Da Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewa Putu Ramendra Dewi, Kadek Linda Puspita Dewi, Ni Putu Purnama Drs.Gede Batan,MA . Dwitamayanti, Ni Kadek G.A.P. Suprianti Gede Mahendrayana Gusti Ayu Putu Ari Utami Heni Pujiastuti Hitasthana, Made Satya I Dewa Gede Budi Utama I Gede Budasi I Gede Novan Giri Prabawa . I Gede Oka I GEDE SANDYANA . I Gede Tawa Utara Jaya . I GEDE WAYAN SUPARNA . I Gusti Ayu Megantari ., I Gusti Ayu Megantari I GUSTI NGURAH OCTOVA SEVENTILOFA . I Kadek Supriawan Adinatha ., I Kadek Supriawan Adinatha I Kadek Utama Putra ., I Kadek Utama Putra I MADE DWI JAYA PRADITYA . I Made Ekki Pramana Supardi . I Nengah Suardhana I Putu Eka Adi Sanjaya ., I Putu Eka Adi Sanjaya I Putu Yoga Laksana I Wayan Astu Werdistira . I Wayan Epri Gunadi I WAYAN PUTRAWAN . I Wayan Sandiyasa . I Wayan Suarnajaya Ida Bagus Manuaba Ida Bagus Putu Suryadiputra . Iga Putu Sukasari ., Iga Putu Sukasari Kadek Dhea Paramitha Amara Putri Kadek Diah Cahya Nita ., Kadek Diah Cahya Nita Kadek Sintya Dewi Kadek Sonia Piscayanti Km Adi Nariyana p ., Km Adi Nariyana p KOMANG AGUS OKA SAPUTRA . Laksana, I Putu Yoga Laras Wahyurini . Luh Diah Surya Adnyani Luh Gd Rahayu Budiarta Luh Gede Eka Wahyuni Luh Made Astiti Partama . LUH MEGA SAFITRI . Luh Putu Artini Luh Sri Damayanti ., Luh Sri Damayanti M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . M.Pd. ., Made Hery Santoso, S.Pd, M.Pd. Made Dewi Suparwati . Made Erwinda Febriyanti Made Hery Santosa Made Ika Sukmadewi Made Satya Hitasthana Mayori, Winda Muhamad Nur Huda Myartawan, Putu Ngurah Wage N M.G. Purnamasari Ni Kadek Ariasih . Ni Kadek Dinda Saraswati Ni Komang Arie Suwastini Ni Luh Dewi Antari ., Ni Luh Dewi Antari Ni Luh Sutrisna Diyani Ni Made Dwi Dharmayanti Ni Made Gina Purnamasari ., Ni Made Gina Purnamasari Ni Made Lia Kesumayanti . Ni Made Putri Saraswathy . Ni Made Ratminingsih NI MADE TRIANI . Ni Nyoman Trisna Utami . Ni Putu Astiti Pratiwi Ni Putu Era Marsakawati Ni Putu Oktaviana Dewi ., Ni Putu Oktaviana Dewi Ni Wayan Surya Mahayanti Ni Wayan Yuni Lisnayanti ., Ni Wayan Yuni Lisnayanti Nora Idiawati Nur Alfillail Nyoman Karina Wedhanti Nyudak, Dwi Tahamata Paramarta, I Made Suta Peu Ubu, Anasthasia Carmanita Pramilaga, Ni Made PRATAMA, I PUTU SURYA Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Purnamasari, N M.G. Putra, Pande Agus Putu Dharma Putri Rahmayanti Putri, Kadek Dhea Paramitha Amara Putri, Ni Kadek Rai Sintia Putu Adi Krisna Juniarta Putu Dika Pratiwi Putu Kerti Nitiasih Putu Ngurah Wage Myartawan Putu Suarcaya PUTU WIWIN SUPANDENI . Ratih Apriliani Rinawati, Ni Kadek Ayu S.Pd. I G A Lokita P Utami . S.Pd. I Putu Ngurah Wage M . S.Pd. M.Pd. Ni LP. Eka Sulistia Dewi . S.Pd. Putu Eka Dambayana S. . Sahrullah Sahrullah Sang Ayu Putu Sriasih Saputra, I Nyoman Pasek Hadi Sastaparamitha, Ni Nyoman Ayu J. Sri Pithamahayoni . Sukmadewi, Made Ika Swandewi, Komang Sri Virginiya, Putu Tika