Claim Missing Document
Check
Articles

An Analysis of Affixation System of Balinese Dialect of Budakeling, Karangasem ., Dewa Gede Rai Bisma Putra; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9717

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk derivasi dan infleksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Beberapa informan dari Budakeling dipilih berdasarkan tiga ruang lingkup: keluarga, kekerabatan dan ketetanggaan. Data dikumpulkan berdasarkan tiga tehnik, yaitu: observasi, tehnik perekaman dan tehnik wawancara. Beberapa instrumen digunakan dalam mengumpulkan data, yaitu: peneliti itu sendiri, Swadesh dan Nothofer daftar kata, kamera, alat perekam digital dan tekts wawacara. Ada tiga proses dalam menganalisa data, data reduction, data display dan conclusion drawing. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada dua jenis awalan di Dialek Bali Budakeling: awalan {me-}, {n-} dan {ke-}. Ada tiga jenis akhiran di Dialek Bali Budakeling: akhiran {-ang}, {-in} dan {-e}. Awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk derivasi adalah awalan {me-}, {n-}, {ke-} dan akhiran {-ang} dan {-in}. Awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk infleksi adalah awalan {n-}, {ke-} dan akhiran {-ang}, {-in} dan {-e}. Kata Kunci : Kata kunci: Morfem Derivasi, Morfem Infleksi, Dialek Bali Budakeling Abstract The study aimed at describing the prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to derivation and inflection process. This research was a descriptive qualitative research. There were some informants of Budakeling were chosen based on three domain: family, friendship and neighborhood. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview technique. The data were collected by some instruments, those were the researcher himself, Swadesh and Nothofer word lists, digital recorder, camera, and interview guide. There were three processes in analyzing the data, data reduction, data display and conclusion drawing. The results of the study showed that there were two kinds of prefixes in Balinese Dialect of BUdakeling; prefix {me-} {n-} and {ke-}. There were three kinds of suffixes in Balinese Dialect of Budakelin; suffix {-ang}, {-in} and, {-e}. Prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to derivation were prefix {me-}, {n-}, {ke-} and suffix {-ang}, {-in}. Prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to inflection were prefix {n-}, {ke-} and suffix {-ang}, {-in} and, {-e}. keyword : Key Words: Derivational Morpheme, Inflectional Morpheme, Balinese dialect of Budakeling
DEBATING STRATEGY TO PROMOTE SPEAKING COMPETENCE USED BY TEACHER IN ENGLISH AS FOREIGN LANGUAGE CLASS IN SMAN 1 SINGARAJA ., KETUT ARYATI UTAMI; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., G.A.P. Suprianti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.453 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.15068

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah dari penerapan strategi debat di dalam kelas dan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan strategi debat di dalam kelas oleh guru bahasa inggris. Subyek penelitian ini adalah 30 orang siswa dari XI MIA 2 dan guru bahasa inggris di SMAN 1 Singaraja. Penelitian ini dilakukan dalam lima pertemuan, tiga pertemuan digunakan untuk mengamati strategi debat di dalam kelas, dua pertemuan digunakan untuk menyebarkan kuesioner kepada siswa dan melakukan wawancara kepada guru bahasa inggris dan siswa. Data diperoleh dengan 4 jenis instrumen: lembar observasi, rekaman video, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa langkah dari strategi debat yang digunakan oleh guru bahasa inggris di SMAN 1 Singaraja mengadopsi teori dari Vargo (2012). Hasil ini diperoleh dari pengamatan dan wawancara kepada guru bahasa inggris. Hasil dari kuesioner dan wawancara kepada siswa menunjukkan bahwa: 1) 60% murid setuju bahwa mereka menyukai penggunaan strategi debat karena topik dalam debat. 2) 87% siswa setuju bahwa mereka menyukai strategi debat karena anggota atau peserta debat lainnya. 3) 90% siswa setuju bahwa mereka menyukai strategi debat karena juri dalam debat. Dapat disimpulkan bahwa strategi debat dapat diterapkan di SMAN 1 Singaraja dengan mengadopsi teori dari Vargo (2012) dan siswa di SMAN 1 Singaraja khususnya kelas XI MIA 2 menyukai penggunaan strategi debat dalam pembelajaran di kelas.Kata Kunci : Kata kunci: Strategi Debat, keterampilan berbicara This study aimed at describing the steps of implementing debating strategy and reveal students’ perception toward the use of debating strategy in classroom by English teacher while teaching speaking in EFL classes. The subject of this research were 30 eleventh grade students of MIA 2 in SMAN 1 Singaraja and an English teacher. This study was conducted in 5 meetings, three meetings were used to observe the debating strategy. Two meetings were used to spread questionnaire and conduct interview with the teacher and the students. The data were obtained by using 4 kinds of instruments: an observation sheet, video recorder, an interview guide, and questionnaire. The result of this study showed that the step of debating strategy used by the teacher in SMAN 1 Singaraja is adopting the theory from Vargo (2012). This result revealed by conducting observation and interviewing the teacher. The result from the questionnaire and interview to the students showed that: 1) 60% students agree that they like the use of debating strategy in classroom because of the topic in debate. 2) 87% of students agree that they like the use of debating strategy because of the debater. 3) 90% of students agree that they like the use of debating strategy because of the judge. It can be concluded that debating strategy is applicable in SMAN 1 Singaraja by adopting theory of step in debating strategy from Vargo (2012) and the students especially in XI MIA 2 SMAN 1 Singaraja like the use of debating strategy for teaching and learning in classroom. keyword : Keywords: debating strategy, speaking
An Analysis of Morphological Processes of Balinese Dialect of Batukandik ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Dr. I Gede Budasi, M.Ed.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.158 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.13397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis dari proses morfologi yang terdapat dalam Dialek Bahasa Bali di Batukandik. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat desa Batukandik yang menggunakan dialek Batukandik dalam komunikasi sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam jenis-jenis dari proses morfologi yang terdapat dalam Dialek Bahasa Bali di Batukandik, yaitu; afiksasi, peminjaman, penciptaan kata baru, pemenggalan, dan pemendekan kata. Ada dua jenis afiksasi: (1) prefix: {me-}, {N-}, {pe-}, dan {a-} dan (2) suffix: {-ne}, {-ang}, {-in}, {-an}, {-e} dan {-te}. Reduplikasi adalah dagang-dagang, bedos-bedos, penjak-penjak, dengoh-dengoh, dll. Peminjaman adalah TV, trik, administrasi, mineral, objek, persen, cek-up, transit, dll. Hanya ada tiga kata yaitu Rinso, Aqua, dan Honda yang termasuk penciptaan kata baru. Pemenggalan adalah kata pa dari paak, ked dari neked, pan dari bapan, dan kata hang dari bahang, dll. Pemendekan kata adalah KKN, TV, and HP.Kata Kunci : proses-proses morfologi, Dialek Bahasa Bali, Batukandik The study aimed at analyzing the types of morphological processes that exist in Balinese Dialect of Batukandik. To accomplish this goal, this study used a descriptive qualitative research, in which the data were collected through observation and interview technique. The subjects of this study were the people of Batukandik village who speak Balinese in their daily communication. The result of the study showed that there were seven types of morphological processes that exist in Balinese Dialect Batukandik, namely; affixation, reduplication, borrowing, coinage, clipping, and initialism. There were two kinds of affixation: (1) by adding prefix: {me-}, {N-}, {pe-}, and {a-}and (2) by adding suffix: {-ne},{-ang}, {-in}, {-n}, {-an}, {-e} and {-te}. The reduplication were dagang-dagang, bedos-nedos, penjak-penjak, dengoh-dengoh, etc. The borrowing were TV, strait, tricks, administration, mineral, objek, persen, cek-up, transit, etc. The coinage were Rinso, Aqua, and Honda. The clipping were the word pa from paak, ked from neked, pan from bapan, and the word hang from bahang, etc. The initialism were KKN, TV, andHP.keyword : morphological processes, Balinese dialect, Batukandik
THE VERB-FORMING AFFIXATION IN SIDETAPA DIALECT OF BALINESE: A MORPHOPHONEMIC ANALYSIS ., Ni Kadek Ariasih; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Ni Wayan Surya Mahayanti, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3367

Abstract

The study aimed at discovering data and information about the number of prefixes and suffixes found in Sidetapa Dialect of Balinese (SDB) having role in constructing verb. This study was designed by using descriptive qualitative approach. The main informant of this study was one family which was chosen based on certain criteria. The data was collected by means of word lists: Swadesh, Nothofer, Holle, and Budasi and sentence list. Some natural speeches produced among family member with their neighbors and friends were also recorded. The obtained data were analyzed descriptively. The result revealed that there were two prefixes having role in constructing verb, namely: prefix {ma- and N-} and three suffixes {-ng, -a, and -na}. All of the prefixes experienced morphophonemic process in certain condition. Prefix {ma-} underwent morphophonemic process in the form of deleting phoneme /a/ in prefix {ma-} itself when it was added into any base which had an initial vowel. And prefix {N-} was indicated by its change into some allomorphs namely: |n-|, |ny-|, |ng-|, |m| when they were attached into a particular base. Meanwhile the suffix experiencing morphophonemic process was suffix {-ang}. Each prefix and suffix had more than one meaning depending on the bases attached into it. The usage of each prefix and suffix was also different. It is expected that this study can be used as a reference for the other researchers that interest in exploring more about SDB, especially the availability of the affixes and their changes. Kata Kunci : prefix, suffix, verb formation, morphophonemic process, Sidetapa Dialect of Balinese Penelitian ini bertujuan untuk menemukan data dan informasi tentang jumlah awalan dan akhiran yang mempunyai peran untuk membentuk kata kerja dalam dialek Sidetapa. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Informan utama dalam penelitian ini yaitu satu keluarga yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data dikumpulkan dengan menggunakan daftar kata yang disusun oleh: Swadesh, Nothofer, Holle, and Budasi, daftar kalimat. Beberapa percakapan antara anggota keluarga, anggota keluarga dengan temannya dan juga dengan tetangganya juga direkam. Data yang sudah diperoleh dianalis secara deskriptif. Hail penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua awalan yang memiliki peran untuk membuat kata kerja yaitu awalan {ma- and N-} dan tiga akhiran {-ng, -a, and -na}. Semua awalan tersebut mengalami proses morpofonemik dalam beberapa kondisi tertentu. Awalan {ma-} mengalami proses morpofonemik yang ditandai dengan penghilangan fonem [a] terhadap awalan {ma-} itu sendiri ketika awalan tersebut digabungkan dengan kata dasar yang berinisial vowel. Sedangkan awalan{N-}dicirikan dengan allomorph yang dimilikinya yaitu |n-|, |ny-|, |ng-|, |m| ketika digabungkan dengan kata dasar tertentu. Sedangkan akhiran yang mengalami proses morpofonemik yaitu akhirin {-ang}. Masing-masing awalan maupun akhiran memiliki makna yang bervariasi tergantung dari kata dasar yang dilekatkan. Penggunaanya dari masing-masing awalan maupun akhiran tersebut jga berbeda-beda. Penulis sangat berharap agar penelitian ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi peneliti-peneliti lain yang tertarik untuk mengksplor lebih dalam lagi tentang dialek Sidetapa khusunya keberadaan imbuhan-imbuhan dan perubahannya. keyword : awalan, akhiran, pembentukan kata kerja, proses morpofonemik, dialek Sidetapa
IMPROVING STUDENTS’ WRITING COMPETENCY IN DESCRIPTIVE TEXT BY USING MAKE A MATCH TECHNIQUE AT EIGHT GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 1 ATAP PEJUKUTAN IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ., I Kadek Wardita Eka Putra; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., I Putu Ngurah Wage M, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8247

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif dan motivasi siswa dengan menggunakan tehnik Make-a-Match pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Atap Pejukutan. Pada penelitian awal menyatakan bahwa siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Atap Pejukutan memiliki kemampuan menulis yang rendah serta motivasi belajar yang rendah. Subjek pada penelitian ini berjumlah 36 orang siswa. Untuk menemukan hasil dari kemampuan siswa pada kempetensi menulis teks descriptif menggunakan tehnik Make-a-Match, dan penulis menggunakan jenis penelitian penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat proses, diantaranya: rencana, pelaksanaan, penelitian, dan refleksi. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan informasi yang didapat pada observasi. Dan pencapaian siswa pada penelitian awal digunakan untuk mendukung pengumpulan data. Penelitian ini menunjukan bahwa menggunakan tehnik Make-a-Match dalam menulis mampu meningkatkan kompetensi dan motivasi siswa dalam menulis. Data telah dikumpulkan berdasarkan evaluasi menulis. Respon siswa menunjukan bahwa mereka bersemanga tuntuk menulis, karena mereka merasa lebih mudah untuk menulis menggunakan tehnik Make-a-Match. Persentase siswa yang mampu mencapai standar nilai pada observasi awal hanya 2 siswa (6%), pada siklus I 14 siswa (39%), sementara itu, pada siklus II meningkat menjadi 31 siswa (86%). Itu bisa disimpulkan bahwa implementasi tehnik Dictogloss dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Penulis menyarankan pada guru bahasa inggris untuk menggunakan tehnik Make-a-Match dalam mengajar menulis teks deskriptif.Kata Kunci : Metode Make-a-Match, kompetensi menulis, teks deskriptif This study was conducted to improve students writing competency in descriptive text and motivation using Make-a-Match technique at eighth grades students of SMP Negeri 1 Atap Pejukutan. The Preliminary observation indicated that student class VIII of SMP Negeri 1 Atap Pejukutan had low writing in descriptive text and low motivation in learning. The subjects of this study were consisted of 36 students. To find out the result of students writing competency in descriptive text using Make-a-Match technique, the writer used Classroom Action Research (CAR) as the method of research. This study consisted of two cycles, each cycle consisted of four steps, and they were: planning, action, observation, and reflection. To collect and analyze the data, the writer used the information from observation, and the students’ achievement in preliminary and evaluation to support data collected. This study showed that using Make-a-Match technique in teaching writing descriptive text could improve students’ writing competency in descriptive text and motivation. The students’ responses showed that they were excited in writing because they felt easier to write using Make-a-Match technique. The percentage of students who had passed the passing score of writing in preliminary observation were 2 students (6%), in cycle I were 14 students (39%), meanwhile in cycle II were improved into 31 students (86%). It could be concluded that the implementation of Make-a-Match technique could improve the students’ writing competency in descriptive text. And the writer suggested to the other English teacher to use Make-a-Match Technique in teaching writing descriptive text.keyword : Make-a-Match technique, Writing competency, Descriptive text.
AN ANALYSIS OF MORPHOLOGICAL PROCESSES BALINESE DIALECT USED BY PEMUTERAN VILLAGERS ., Kadek Herma Ardianto Giri; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., G.A.P. Suprianti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.87 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.13584

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif mengenai analisis morfologi dialek Bali yang digunakan oleh warga desa Pemuteran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prefiks infleksi dan akhiran dan awalan dan akhiran derivatif dalam dialek Pemuteran. Ada tiga domain yang dipilih. Yang pertama adalah keluarga, kedua adalah pertemanan dan yang ketiga adalah lingkungan sekitar. Data dikumpulkan berdasarkan tiga teknik, yaitu teknik observasi, teknik perekaman, dan teknik wawancara (listening and noting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 2 jenis awalan {ma-} dan {jenis} dan akhiran akhir {-ang} yang termasuk morfem derivatif. Selain itu, ada 2 macam awalan dalam dialek Pemuteran yaitu awalan {n-}, {dan} dan {a-} dan ada 4 macam sufiks {-ne}, {-in}, {- an}, dan { -e} yang termasuk morfem infleksi. Apalagi ada 4 item proses singkatan yang ditemukan dalam dialek Pemuteran.Kata Kunci : Proses morfologi, Dialek Bali, Pemuteran This is a qualitative research concerning the morphological analysis of Balinese dialect used by Pemuteran villagers. The study aimed at describing inflectional prefix and suffix and derivational prefix and suffix in Pemuteran dialect. There were three domains chosen. The first was family, second was friendship and third was neighborhood. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. The results of the study show that there were 2 kinds of prefix {ma-} and {pe-} and 1 kind of suffix {-ang} which belong to derivational morpheme. Besides, there were 2 kinds prefix in Pemuteran dialect namely prefix {n-}, {me-} and {a-} and there were 4 kinds of suffix {-ne}, {-in},{-an}, and {-e} which belong to inflectional morpheme. Moreover, there were 4 item of abbreviation processes found in Pemuteran dialect.keyword : Morphological process, Balinese Dialect, Pemuteran Villagers.
The Codes Used By Balinese-Javanese Mixed Marriage Families In Pulukan Village, Jembrana Regency ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 2 (2017):
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kode yang digunakan oleh keluarga perkawinan campuran Bali-Jawa di Desa Pulukan,Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kode apa saja yang digunakan oleh keluarga perkawinan campuran Bali-Jawa di Desa Pulukan, Kabupaten Jembrana dan bagaimana mereka menggunakan kodenya. Instrumen dalam penelitian ini adalah: peneliti itu sendiri, alat perekam, catatan. Subjek penelitiannya adalah keluarga perkawinan campuran Bali-Jawa di Desa Pulukan. Sementara itu ranah-ranah yang dijadikan sebagai bahan penelitian meliputi ranah keluarga, ranah tetangga, dan ranah pertemanan. Temuan penelitian ini menyatakan bahwa ada dua kode yang digunakan, yaitu alih kode dan campur kode. Campur kode terjadi secara dominan (44.54%) jika dibandingkan dengan alih kode dari percakapan di tiga ranah yang diteliti dibandingkan dengan alih kode yang digunakan (42.00%) dari percakapan pada tiga domain yang diteliti.Kata Kunci : alih kode, campur kode, perkawinan campuran Bali-Jawa, desa Pulukan This study aimed at describing how codes are used by Balinese-Javanese mixed marriage families in Pulukan village,Pekutatan district,Jembrana regency. The purposes of this research are to know what codes are used by Balinese-Javanese mixed marriage families in Pulukan village, Pekutatan district, Jembrana regency and how they use them. The instruments in this study were: the researcher herself , recorder device, and note taking. The subjects of the research were Balinese-Javanese mixed marriage families in Pulukan village. Meanwhile, the domains of the research that had been conducted covered family domain, neighborhood domain, and friendship domain. The finding of this research revealed that there were two codes used Balinese-Javanese mixed marriage families in Pulukan, that is code switching and code mixing. The code mixings occurred dominantly (44.54%) as compared to code switching (42.00%) from the conversations of three domains studied. keyword : code switching, code mixing, Balinese-Javanese mixed marriage, Pulukan village
AFFIXATION IN MELAYA PANTAI DIALECT: A DESCRIPTIVE STUDY OF MORPHOLOGICAL PROCESS ., Laras Wahyurini; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Drs.Gede Batan,MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3419

Abstract

Penelitian ini mendiskusikan tentang proses morfologi pada imbuhan yang ditemukan pada dialek Melaya Pantai yang berperan membentuk kata dan artinya ketika imbuhan tersebut ditambahkan pada kata dasar tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk menemukan jenis-jenis imbuhan pada dialek Melaya Pantai, (2) mengetahui proses imbuhan membentuk kata, dan (3) menemukan arti kata setelah mendapatkan imbuhan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara, dan menggunakan beberapa instrumen seperti: peneliti itu sendiri, alat perekam, daftar kata, daftar kalimat, dan panduan wawancara. Subjek pemberi informasi dalam penelitian ini adalah pembicara asli dialek Melaya Pantai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dialek Melaya Pantai memiliki tiga jenis imbuhan. Imbuhan-imbuhan yang ditemukan yaitu: awalan {N-; me-; di-; ber-; ter-; se-}, akhiran {-i; -an; -ken; -nye}, dan imbuhan gabung {N-i; N-ken; ke-an; pe-an; me-i}. Disamping itu ada beberapa proses imbuhan yang ditemukan pada dialek Melaya Pantai yaitu; proses ellipsis, proses derivasional, dan proses infleksional. Dari proses imbuhan pada dialek Melaya Pantai ditemukan bahwa proses-proses tersebut dapat mengubah arti kata setelah mendapatkan imbuhan.Kata Kunci : Proses morpologi, Imbuhan, Dialek Melaya Pantai This research discussed about morphological process of affixation found in Melaya Pantai dialect which has roles in constructing words and their meaning when they were added to certain bases. The purposes of this research were: (1) to find the kinds of affixes in Melaya Pantai dialect, (2) to know the process of affixation constructing the word, and (3) to find the meaning of the word after getting the process of affixation. This research was designed as a descriptive qualitative research. The data were collected through observation and interview process, and it used some instruments such as: the researcher itself, recording tools, word list, sentence list and interview guide. The subjects in this research were the native speakers of Melaya Pantai dialect. The result in this study showed that Melaya Pantai Dialect had three kinds of affixes. Those affixes that were found are: prefix {N-; me-; di-; ber-; ter-; se-}, suffix {-i; -an; -ken; -nye}, and circumstance {N-i; N-ken; ke-an; pe-an; me-i}. Besides that there were some process of affixation found in Melaya Pantai Dialect; they were deletion process, derivational process, and inflectional process. From the process of affixation in Melaya Pantai Dialect it was found that those processes can change the meaning of the words after getting the affixation process.keyword : Morphological process, Affixation, Melaya Pantai dialect
AN ANALYSIS STUDY OF POLITENESS STRATEGIES USED IN ENGLISH CLASSES OF SMK NEGERI BALI MANDARA (BALI ACADEMY) ., PUTU DIKA PRATIWI; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A.; ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.973 KB) | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.14960

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan, yaitu; (1) Tipe-tipe Politeness Strategy apa saja yang digunakan oleh siswa kelas 10 dan guru bahasa Inggris di SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) tahun ajaran 2018/2019 dan (2) Apa saja tujuan dari penggunaan Politeness Strategy oleh siswa kelas 10 dan guru Bahasa Inggris SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif di mana participant penelitian adalah siswa kelas 10 dan guru bahasa Inggris SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) tahun ajaran 2018/2019. Jumlah total siswa kelas 10 adalah 129 orang. Sedangkan, SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) hanya memiliki sejumlah 1 orang guru Bahasa Inggris yang mengampu seluruh kelas dari semua angkatan SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) di tahun ajaran 2018/2019. Di dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan rekaman suara, pertanyaan kuisioner, interview dan lembar observasi sebagai instrumen. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa adanya lima buah strategi yang ditemukan di dalam penelitian ini, yaitu Bald on-Record, Positive Politeness, Negative Politeness, Off-Record, dan Don’t do FTA. Strategi tersebut digunakan untuk beberapa tujuan, seperti: untuk menjelaskan keluhan dengan lembut, menunjukkan hubungan yang dekat, menunjukkan kemarahan dan membuat pendengar memahami apa yang dirasakan pembicara, menunjukkan minat mereka atau tidak dalam pelajaran dan menunjukkan kepuasan mereka terhadap jawabannya.Kata Kunci : Politeness Strategy, jenis, tujuan This study aimed at answering two questions; (1) What types of politeness strategy are used by the X grade students and the English teacher of SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) academic year 2018/2019 and (2) What are the purposes of politeness strategy used by the X grade students and the English Teacher of SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) academic year 2018/2019. The research used descriptive qualitative design. The subjects of study were the X grade students and the English teacher of SMK Negeri Bali Mandara (Bali Academy) academic year 2018/2019. In collecting data, the researcher used voice recording, questionnaire items, interview and observation sheet as the instruments. The analysis result showed that there were five strategies found in this study, which are Bald on-Record, Positive Politeness, Negative Politeness, Off-Record, and Don’t do FTA. Those strategies were used for some purposes, namely (1) to show their close relationship (2) to show their interest towards the lesson, (3) they wanted to cheer up the class, (4) to show their anger and made the hearer understood what their feeling was and (5) to show that they are interested or not with the lesson.keyword : Politeness Strategy, types, purposes
Developing Supplementary English Material for Above Average Students of the Eighth Grade at SMP N 7 Denpasar to Support the Implementation of 2013 Curriculum ., Wayan Septiana Lusiantari; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8070

Abstract

Penelitian dan Pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dalam mengembangkan dan mengetahui kualitas dari materi tambahan bahasa Inggris untuk siswa berkemampuan di atas rata-rata kelas delapan di SMP N 7 Denpasar untuk mendukung implementasi Kurikulum 2013. Subjek penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris dan siswa berkemampuan di atas rata-rata kelas VIII di SMP N 7 Denpasar. Model penelitian yang digunakan adalah desain Penelitian dan Pengembangan diadaptasi dari Sugiyono (2008) yang diterapkan hanya sampai tahap ketujuh. Dengan itu ditemukan bahwa ada tujuh unit yang perlu dikembangkan pada materi tambahan yang mengikuti silabus Kurikulum 2013, kriteria materi pembelajaran yang baik dari Tomlinson (1998), dan differentiated instruction. Materi yang dikembangkan menyisipkan nilai karakter dan budaya lokal. Konten di materi tambahan lebih bervariasi dalam hal latihan soal. Validasi dilaksanakan melalui uji ahli dengan hasil validitas konten 1.00 yang mengindikasikan bahwa produk memiliki validitas sangat tinggi. Uji coba produk diadakan untuk mengetahui kualitas produk melalui angket guru yang menunjukkan bahwa materi memenuhi kriteria yang sangat baik (229≥225). Serta, hasil angket siswa menunjukkan bahwa siswa memberi balikan positive terhadap produk.Kata Kunci : differentiated instruction, materi tambahan, siswa berkemampuan di atas rata-rata This Research and Development aimed at describing the process of developing and measuring the quality of supplementary English material for above average students of the eighth grade at SMP N 7 Denpasar to support the implementation of 2013 Curriculum. The subjects of this study were the English teacher and above average students of the eighth grade at SMP N 7 Denpasar, and the object of this study was supplementary English material. The research designed employed in this study was model of Research and Development adapted from Sugiyono (2008) which conducted until the seventh step. It was found that there were seven units that needed to be developed in supplementary material following syllabus of 2013 Curriculum, criteria of good learning material (Tomlinson,1998), and differentiated instruction. The material developed inserted character values and local content. The content in supplementary material should be more challenging and varied in term of exercises. The validation was done through expert judgment with Content Validity was 1.00 which indicated it has very high validity. Product try-out was conducted to know the quality of the product through teacher questionnaire which showed excellent material (229≥225). And, the result of student questionnaire showed that the students gave positive feedback toward the product.keyword : above average students, differentiated instruction, supplementary material
Co-Authors ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Eva Patra Sari ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Andre Agasi ., I Kadek Wardita Eka Putra ., I Kadek Wardita Eka Putra ., Kadek Herma Ardianto Giri ., Kadek Herma Ardianto Giri ., Kadek Intan Nirmala Sari ., Kadek Intan Nirmala Sari ., Kadek Praditya Dicky Wijaya ., Kadek Praditya Dicky Wijaya ., Kadek Prajinggo Patrya ., Kadek Prajinggo Patrya ., KETUT ARYATI UTAMI ., KETUT ARYATI UTAMI ., Ketut Asri Primayani ., M. Mas Gustrini Dewi ., Made Arna Jyoti Sistadi ., Made Arna Jyoti Sistadi ., Made Arsana ., Made Eny Andraeni Putri ., Made Sukradana w ., Made Sukradana w ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Meina Andriani ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Sudiartini ., Ni Kadek Winda Arianti ., Ni Kadek Winda Arianti ., Ni Luh Patma Gita ., Ni Luh Patma Gita ., Ni Made Arisani ., Ni Made Arisani ., Ni Made Sariningsih ., Ni Made Sariningsih ., Ni Nengah Intan Sariningsih ., Ni Nengah Intan Sariningsih ., Ni Nym. Ayu Padmitri ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Stefi Anjani Darmarini ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Putu Wahyuni Sri Rahayu Cahyani ., Ni Wayan Paramita Dewi ., Ni Wayan Paramita Dewi ., Ni Wayan Ria Candra ., Ni Wayan Ria Candra ., Nyoman Suci Triasih ., Pande Ayu Cintya Ningrum ., Pande Ayu Cintya Ningrum ., PUTU DIKA PRATIWI ., PUTU DIKA PRATIWI ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Servasius. Tawurutubun ., Servasius. Tawurutubun ., Siti Umayah ., Siti Umayah ., Wayan Septiana Lusiantari ., Wayan Septiana Lusiantari Adnyani, Ni Luh Putu Sri Adnyayanti, Ni Luh Putu Era Anak Agung Gede Yudha Paramartha Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi ., Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi Anasthasia Carmanita Peu Ubu Ari Puspitayani, Desak Made Ariyanthi, Ketut Eni Budhi Astu Okta Widhi Atmi ., Budhi Astu Okta Widhi Atmi Cahyaningsih, Putu Devi Costa, Yuliana Maria Da Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewa Putu Ramendra Dewi, Kadek Linda Puspita Dewi, Ni Putu Purnama Drs.Gede Batan,MA . Dwitamayanti, Ni Kadek G.A.P. Suprianti Gede Mahendrayana Gusti Ayu Putu Ari Utami Heni Pujiastuti Hitasthana, Made Satya I Dewa Gede Budi Utama I Gede Budasi I Gede Novan Giri Prabawa . I Gede Oka I GEDE SANDYANA . I Gede Tawa Utara Jaya . I GEDE WAYAN SUPARNA . I Gusti Ayu Megantari ., I Gusti Ayu Megantari I GUSTI NGURAH OCTOVA SEVENTILOFA . I Kadek Supriawan Adinatha ., I Kadek Supriawan Adinatha I Kadek Utama Putra ., I Kadek Utama Putra I MADE DWI JAYA PRADITYA . I Made Ekki Pramana Supardi . I Nengah Suardhana I Putu Eka Adi Sanjaya ., I Putu Eka Adi Sanjaya I Putu Yoga Laksana I Wayan Astu Werdistira . I Wayan Epri Gunadi I WAYAN PUTRAWAN . I Wayan Sandiyasa . I Wayan Suarnajaya Ida Bagus Manuaba Ida Bagus Putu Suryadiputra . Iga Putu Sukasari ., Iga Putu Sukasari Kadek Dhea Paramitha Amara Putri Kadek Diah Cahya Nita ., Kadek Diah Cahya Nita Kadek Sintya Dewi Kadek Sonia Piscayanti Km Adi Nariyana p ., Km Adi Nariyana p KOMANG AGUS OKA SAPUTRA . Laksana, I Putu Yoga Laras Wahyurini . Luh Diah Surya Adnyani Luh Gd Rahayu Budiarta Luh Gede Eka Wahyuni Luh Made Astiti Partama . LUH MEGA SAFITRI . Luh Putu Artini Luh Sri Damayanti ., Luh Sri Damayanti M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . M.Pd. ., Made Hery Santoso, S.Pd, M.Pd. Made Dewi Suparwati . Made Erwinda Febriyanti Made Hery Santosa Made Ika Sukmadewi Made Satya Hitasthana Mayori, Winda Muhamad Nur Huda Myartawan, Putu Ngurah Wage N M.G. Purnamasari Ni Kadek Ariasih . Ni Kadek Dinda Saraswati Ni Komang Arie Suwastini Ni Luh Dewi Antari ., Ni Luh Dewi Antari Ni Luh Sutrisna Diyani Ni Made Dwi Dharmayanti Ni Made Gina Purnamasari ., Ni Made Gina Purnamasari Ni Made Lia Kesumayanti . Ni Made Putri Saraswathy . Ni Made Ratminingsih NI MADE TRIANI . Ni Nyoman Trisna Utami . Ni Putu Astiti Pratiwi Ni Putu Era Marsakawati Ni Putu Oktaviana Dewi ., Ni Putu Oktaviana Dewi Ni Wayan Surya Mahayanti Ni Wayan Yuni Lisnayanti ., Ni Wayan Yuni Lisnayanti Nora Idiawati Nur Alfillail Nyoman Karina Wedhanti Nyudak, Dwi Tahamata Paramarta, I Made Suta Peu Ubu, Anasthasia Carmanita Pramilaga, Ni Made PRATAMA, I PUTU SURYA Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Purnamasari, N M.G. Putra, Pande Agus Putu Dharma Putri Rahmayanti Putri, Kadek Dhea Paramitha Amara Putri, Ni Kadek Rai Sintia Putu Adi Krisna Juniarta Putu Dika Pratiwi Putu Kerti Nitiasih Putu Ngurah Wage Myartawan Putu Suarcaya PUTU WIWIN SUPANDENI . Ratih Apriliani Rinawati, Ni Kadek Ayu S.Pd. I G A Lokita P Utami . S.Pd. I Putu Ngurah Wage M . S.Pd. M.Pd. Ni LP. Eka Sulistia Dewi . S.Pd. Putu Eka Dambayana S. . Sahrullah Sahrullah Sang Ayu Putu Sriasih Saputra, I Nyoman Pasek Hadi Sastaparamitha, Ni Nyoman Ayu J. Sri Pithamahayoni . Sukmadewi, Made Ika Swandewi, Komang Sri Virginiya, Putu Tika