Diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi yang menyerang seluruh tubuh seperti komplikasi makrovaskuler yakni penyakit jantung koroner, pembuluh darah otak dan mikrovaskular serti retinopati, nefropati, dan neuropati. Penyakit diabetes dapat dikontrol dengan menggunakan pengobatan non farmakologi yaitu pengobataan tradisional yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Kabupaten Muna seperti jamu Lansau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Jamu Lansau berdasarkan persepsi Budaya Muna dalam menurunkan kadar gula darah pada Penderita Diabetes Mellitus Masyarakat Pesisir di Desa Lasalepa. Metode penelitian menggunakan jenis kuantitatif dengan desain eksperimen semu (pre eksperiment) dengan pendekatan one group pre post test design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi dengan isian kadar gula darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi jamu lansau. Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darah responden sebelum konsumsi jamu lansau yaitu 200 mmHg sedangkan setelah konsumsi jamu lansau selama 4 minggu yaitu 2x dalam seminggu pada pagi hari, rata-rata 140 mmHg. Diperoleh pValue = 0,000 artinya ada pengaruh formulasi jamu lansau berdasarkan persepsi budaya muna dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus Masyarakat Pesisir di Desa Lasalepa.