Articles
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TRIKAYA PARISUDHA BERBASIS MASALAH TERHADAP SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPS
Pasek, I Gede Sadhu satwika;
Sudarma, I Komang;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (452.645 KB)
|
DOI: 10.23887/jpmu.v1i1.20763
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS 2) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial, dan 3) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain nonequivalent posttest only control group. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD di Gugus IV Kecamatan Susut yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 115 siswa. Selanjutnya ditentukan sampel dengan menggunakan teknik Random Sampling dan didapatkan 2 sekolah dengan jumlah 45 siswa yang terdiri dari SD Negeri 3 Abuan sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 26 siswa dan SD Negeri 2 Susut sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 19 siswa. Data sikap sosial siswa dikumpulkan menggunakan kuesioner dan data hasil belajar IPS dikumpulkan menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) secara simultan, terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS. 2) terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial, dan 3) terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa moel pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah berpengaruh positif terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM BERMUATAN KEARIFAN LOKAL DENGAN SETTING LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA
Astawan, I Gede;
Rati, Ni Wayan;
Kusmariyatni, Nyoman
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (302.539 KB)
|
DOI: 10.23887/jpmu.v1i1.20760
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester III kelas D berjumlah 34 orang, yang terdiri dari 22 perempuan dan 12 laki-laki. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan. Objek penelitian adalah 1) model pembelajaran kuantum bermuatan kearifan lokal dengan setting lesson study dan 2) kualitas pembelajaran IPA. Data yang dikumpulkan adalah kualitas pembelajaran IPA yang terdiri atas kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa. Kualitas proses dikumpulkan dengan observasi dan hasil belajar dikumpulkan dengan tes. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) kualitas proses pembelajaran meningkat dari siklus ke siklus berikutnya. (2) Hasil belajar IPA mahasiswa meningkat dari siklus ke siklus berikutnya. Peningkatan hasil belajar sebesar 14,32%. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada dosen agar mencoba menerapkan model pembelajaran kuantum bermuatan kearifan lokal dengan setting lesson study.  Â
MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KEARIFAN LOKAL TRIKAYA PARISUDHA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER GOTONG ROYONG DAN HASIL BELAJAR IPA
Mahardi, I Putu Yogik Suwara;
Murda, I Nyoman;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol 2, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (342.476 KB)
|
DOI: 10.23887/jpmu.v2i2.20821
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran dengan siswa belajar secara berkelompok. TGT sangat mudah diterapkan dikalangan peserta didik dimana model ini menekankan pada keaktifan dan kerjasama seluruh siswa. Model ini mampu melibatkan aktivitas seluruh siswa dengan mengandung unsur permainan. TGT ini merupakan model pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPA. Dalam pembelajaran yang menggunakan model ini, siswa diharapkan mampu mengkontruksi dan menyusun pengetahuan sendiri.  Dengan topik materi IPA yang cukup luas dan desain tugas-tugas atau sub-sub topik yang mengarah kepada kegiatan metode ilmiah, diharapkan siswa dalam kelompoknya dapat saling memberi kontribusi berdasarkan pengalaman sehari-hari. Pembelajaran TGT juga dapat meningkatkan pendidikan karakter gotong royong siswa melalui pembelajaran yang beregu. Model TGT berbasis kearifan lokal trikaya parisudha memiliki banyak keunggulan yang diharapkan nantinya siswa dapat menjawab pertanyaan yang mereka dapatkan dengan kelompok masing-masing dengan cara berpikir yang benar, juga cara berbicara yang benar, dan juga dengan cara bertindak yang benar. Sehingga proses pembelajaran dengan model TGT berbasis kearifan lokal trikaya parisudha dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar IPA siswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP SIKAP DISIPLIN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS V KECAMATAN SUKASADA
Aditya, I Kadek Dwi;
Sumantri, Made;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (302.001 KB)
|
DOI: 10.23887/jpmu.v2i1.20792
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) perbedaan sikap disiplin belajar dan hasil belajar IPA secara simultan antara siswa secara simultan yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2) perbedaan sikap disiplin belajar antara siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, dan 3) perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent post-test only control group. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 209 orang dan sampel penelitian berjumlah 55 orang yang diambil dengan teknik group desain random sampling. Data sikap disiplin belajar siswa dikumpulkan menggunakan metode non tes berupa lembar kuesioner dan data hasil belajar IPA dikumpulkan menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan teknik Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) secara simultan, terdapat perbedaan sikap disiplin belajar dan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional yang dibutikan dengan nilai signifikasi sebesar 0,004 < 0,05. 2)terdapat perbedaan sikap disiplin belajar antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional yang dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,017 < 0,05. 3) terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,036 < 0,05. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal berpengaruh positif terhadap sikap disiplin belajar dan hasil belajar IPA siswa.
BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL BALI TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN
Widiantari, Ni Nyoman;
Gading, I Ketut;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol 4, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpmu.v4i1.34796
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar belum dapat dilaksanakan secara maksimal, apalagi pada masa pandemi covid-19 yang mengakibatkan sistem pembelajaran yang diterapkan yaitu sistem pembelajaran dalam jaringan. Penyampaian materi pembelajaran belum dapat dilaksanakan dengan baik karena bahan ajar interaktif sebagai sumber belajar pendukung masih kurang di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan bahan ajar interaktif yang telah diuji dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian pengembangan yang dilaksanakan dengan menggunakan model ADDIE. Namun, karena adanya pandemi covid-19 maka dalam penelitian ini tahap implementasi dan evaluasi tidak dapat dilaksanakan. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang ahli materi, satu orang ahli media, dua orang ahli praktisi, tiga orang siswa dalam uji respon perorangan dan enam orang siswa dalam uji respon kelompok kecil. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus gregory yang telah dimodifikasi untuk mengetahui keterterimaan bahan ajar yang dikembangkan. Skor yang diperoleh dari keempat ahli adalah 1,00 dengan kualifikasi keterterimaan produk sangat tinggi. Hasil uji respon perorangan memperoleh skor rata-rata sebesar 4, 00 dan uji respon kelompok kecil memperoleh skor rata-rata sebesar 4, 00 dengan kualifikasi sangat baik. Jadi bahan ajar interaktif berbasis kearifan lokal Bali pada muatan IPS Tema 1 Indahnya Kebersamaan kelas IV Sekolah Dasar dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM BERMUATAN KEARIFAN LOKAL DENGAN SETTING LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA
Astawan, I Gede;
Rati, Ni Wayan;
Kusmariyatni, Nyoman
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol. 1 No. 1 (2018): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpmu.v1i1.20760
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester III kelas D berjumlah 34 orang, yang terdiri dari 22 perempuan dan 12 laki-laki. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan. Objek penelitian adalah 1) model pembelajaran kuantum bermuatan kearifan lokal dengan setting lesson study dan 2) kualitas pembelajaran IPA. Data yang dikumpulkan adalah kualitas pembelajaran IPA yang terdiri atas kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa. Kualitas proses dikumpulkan dengan observasi dan hasil belajar dikumpulkan dengan tes. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) kualitas proses pembelajaran meningkat dari siklus ke siklus berikutnya. (2) Hasil belajar IPA mahasiswa meningkat dari siklus ke siklus berikutnya. Peningkatan hasil belajar sebesar 14,32%. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada dosen agar mencoba menerapkan model pembelajaran kuantum bermuatan kearifan lokal dengan setting lesson study.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TRIKAYA PARISUDHA BERBASIS MASALAH TERHADAP SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPS
Pasek, I Gede Sadhu satwika;
Sudarma, I Komang;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol. 1 No. 1 (2018): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpmu.v1i1.20763
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS 2) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial, dan 3) pengaruh model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain nonequivalent posttest only control group. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD di Gugus IV Kecamatan Susut yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 115 siswa. Selanjutnya ditentukan sampel dengan menggunakan teknik Random Sampling dan didapatkan 2 sekolah dengan jumlah 45 siswa yang terdiri dari SD Negeri 3 Abuan sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 26 siswa dan SD Negeri 2 Susut sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 19 siswa. Data sikap sosial siswa dikumpulkan menggunakan kuesioner dan data hasil belajar IPS dikumpulkan menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) secara simultan, terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS. 2) terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap sikap sosial, dan 3) terdapat perbedaan model pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa moel pembelajaran Trikaya Parisudha berbasis masalah berpengaruh positif terhadap sikap sosial dan hasil belajar IPS.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP SIKAP DISIPLIN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD GUGUS V KECAMATAN SUKASADA
Aditya, I Kadek Dwi;
Sumantri, Made;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpmu.v2i1.20792
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) perbedaan sikap disiplin belajar dan hasil belajar IPA secara simultan antara siswa secara simultan yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2) perbedaan sikap disiplin belajar antara siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, dan 3) perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent post-test only control group. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 209 orang dan sampel penelitian berjumlah 55 orang yang diambil dengan teknik group desain random sampling. Data sikap disiplin belajar siswa dikumpulkan menggunakan metode non tes berupa lembar kuesioner dan data hasil belajar IPA dikumpulkan menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan teknik Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) secara simultan, terdapat perbedaan sikap disiplin belajar dan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional yang dibutikan dengan nilai signifikasi sebesar 0,004 < 0,05. 2)terdapat perbedaan sikap disiplin belajar antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional yang dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,017 < 0,05. 3) terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal dan antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,036 < 0,05. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle (5E) berbasis kearifan lokal berpengaruh positif terhadap sikap disiplin belajar dan hasil belajar IPA siswa.
MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KEARIFAN LOKAL TRIKAYA PARISUDHA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER GOTONG ROYONG DAN HASIL BELAJAR IPA
Mahardi, I Putu Yogik Suwara;
Murda, I Nyoman;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): September
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpmu.v2i2.20821
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran dengan siswa belajar secara berkelompok. TGT sangat mudah diterapkan dikalangan peserta didik dimana model ini menekankan pada keaktifan dan kerjasama seluruh siswa. Model ini mampu melibatkan aktivitas seluruh siswa dengan mengandung unsur permainan. TGT ini merupakan model pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPA. Dalam pembelajaran yang menggunakan model ini, siswa diharapkan mampu mengkontruksi dan menyusun pengetahuan sendiri. Dengan topik materi IPA yang cukup luas dan desain tugas-tugas atau sub-sub topik yang mengarah kepada kegiatan metode ilmiah, diharapkan siswa dalam kelompoknya dapat saling memberi kontribusi berdasarkan pengalaman sehari-hari. Pembelajaran TGT juga dapat meningkatkan pendidikan karakter gotong royong siswa melalui pembelajaran yang beregu. Model TGT berbasis kearifan lokal trikaya parisudha memiliki banyak keunggulan yang diharapkan nantinya siswa dapat menjawab pertanyaan yang mereka dapatkan dengan kelompok masing-masing dengan cara berpikir yang benar, juga cara berbicara yang benar, dan juga dengan cara bertindak yang benar. Sehingga proses pembelajaran dengan model TGT berbasis kearifan lokal trikaya parisudha dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar IPA siswa.
Bahan Ajar Interaktif Berbasis Kearifan Lokal Bali Tema Indahnya Kebersamaan
Widiantari, Ni Nyoman;
Gading, I Ketut;
Astawan, I Gede
Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpmu.v4i1.34796
Pembelajaran IPS di sekolah dasar belum dapat dilaksanakan secara maksimal, apalagi pada masa pandemi covid-19 yang mengakibatkan sistem pembelajaran yang diterapkan yaitu sistem pembelajaran dalam jaringan. Penyampaian materi pembelajaran belum dapat dilaksanakan dengan baik karena bahan ajar interaktif sebagai sumber belajar pendukung masih kurang di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan bahan ajar interaktif yang telah diuji dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilaksanakan dengan menggunakan model ADDIE. Namun, karena adanya pandemi covid-19, maka dalam penelitian ini tahap implementasi dan evaluasi tidak dapat dilaksanakan. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang ahli materi, satu orang ahli media, dua orang ahli praktisi, tiga orang siswa dalam uji respon perorangan, dan enam orang siswa dalam uji respon kelompok kecil. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus gregory yang telah dimodifikasi untuk mengetahui keterterimaan bahan ajar yang dikembangkan. Skor yang diperoleh dari keempat ahli adalah 1,00 dengan kualifikasi keterterimaan produk sangat tinggi. Hasil uji respon perorangan memperoleh skor rata-rata sebesar 4, 00 dan uji respon kelompok kecil memperoleh skor rata-rata sebesar 4, 00 dengan kualifikasi sangat baik. Jadi, bahan ajar interaktif berbasis kearifan lokal Bali pada muatan IPS Tema 1 Indahnya Kebersamaan kelas IV SD dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.