Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA SIKAP KERJA DOKTER GIGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG DI RUMAH SAKIT SURABAYA Edwindi Refresitaningrum; Indriati Paskarini
Journal of Public Health Research and Community Health Development Vol. 1 No. 2 (2018): Maret
Publisher : Sekolah Ilmu Kesehatan Dan Ilmu Alam (SIKIA), Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jphrecode.v1i2.16243

Abstract

Dokter gigi merupakan tenaga medis di Rumah Sakit yang cukup berpotensi terkena keluhan nyeri pinggang, karena sikap kerja yang tidak ergonomis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sikap kerja dokter gigi yang berhubungan dengan keluhan nyeri pinggang di Rumah Sakit X Surabaya. Penelitian ini merupakan observasional dengan rancang bangun cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh dokter gigi di RS X Surabaya sebanyak 7 dokter gigi. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, sikap kerja dan keluhan nyeri pinggang. Pengambilan data dengan cara kuesioner dan observasi. Data dianalisis secara deskriptifdengan hasil tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 dari 7 responden berusia <30 tahun (71%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Masa kerja responden sebagian besar kurang dari 5 tahun dengan lama kerja sebagian besar responden lebih dari 8 jam per hari. Sebagian besar responden tidak rutin berolahraga. Sikap kerja dokter gigi sebagian besar termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan skoring 7+ yang artinya diperlukan adanya investigasi dan perbaikan secepat mungkin sedangkan keluhan nyeri pinggang termasuk kategori sedang.Hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara sikap kerja dokter gigi dengan keluhan nyeri pinggang tersebut memiliki hubungan yang cukup kuat. Rumah Sakit disarankan untuk mengatur waktu dan lama istirahat dokter gigi dan memberikan pelatihan kepada dokter gigi tentang bagaimana sikap kerja yang baik sehingga dapat mengurangi resiko keluhan nyeri pinggang. Dokter gigi disarankan untuk rajin berolahraga serta istirahat yang cukup.
EVALUASI SISTEM PENCEGAHAN KEBAKARAN DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA PLANT KRIAN, SIDOARJO, JAWA TIMUR Rr. Vigna Maya Kosha; Indriati Paskarini
Journal of Public Health Research and Community Health Development Vol. 1 No. 1 (2017): Oktober
Publisher : Sekolah Ilmu Kesehatan Dan Ilmu Alam (SIKIA), Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jphrecode.v1i1.20454

Abstract

PT. Charoen Pokphand Indonesia, Krian yaitu merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakan ternak yang memiliki tingkat risiko kebakaran yang tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari pelaksanaan sistem pencegahan kebakaran di PT. Charoen Pokphand Indonesia, Krian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Informan dari penelitian ini yaitu antara lain terdiri dari dua puluh lima orang informan yang terdiri dari lima manager, lima supervisior, lima Safety, Health and Environment (SHE) dan sepuluh tim tanggap darurat. Variabel dalam penelitian ini atara lain adalah kebijakan manajemen, organisasi dan prosedur, identifikasi bahaya kebakaran, pembinaan dan pelatihan, sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif, inspeksi kebakaran, pengendalian bahaya/ pencegahan, Terdapat Kebijakan manajemen dan sudah disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Organisasi dan prosedur sudah terlaksana sesuai dengan tugas masing-masing. Identifikasi bahaya kebakaran menggunakan matriks risiko yang menunjukkan termasuk risiko kebakaran tinggi. Pembinaan dan pelatihan sudah diberikan kepada karyawan secara rutin. Sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif sudah ada dan dalam keadaan dapat dipakai. Proses inspeksi kebakaran sudah dilakukan secara rutin. Upaya pengendalian/ pencegahan sudah terbentuk dan sudah dilakukan secara rutin. Penerapan sistem pencegahan kebakaran atau pra kebakaran bernilai sangat baik karena telah memuat semua elemen yang harus dijalankan dalam mengelola bahaya kebakaran.
The Effect of Changes in Work Patterns and Sleep Quality on Regular Workers of Pertamina Up Stream Energy West Madura Offshore (PHE 5 WMO) on Complaints of Physical and Mental Work Examination Van Satrio Wibowo; Indriati Paskarini
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August: In Progress
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.5923

Abstract

8 out of 10 employees of Pertamina Hulu Energi 5 West Madura Offshore (PHE 5 WMO) have complaints of difficulty in concentration. These complaints were felt by the workers since there was a change in work patterns from 2 weeks of work and 2 weeks off to 4 working weeks and 4 weeks off. The purpose of this study was to analyze the factors that influence complaints of physical and mental work fatigue due to changes in work patterns in regular PHE 5 WMO workers. This study is a sectional technique of Stratified Random Sampling sampling 67 workers. The variables in this study were age, sleep quality, and complaints of physical and mental work fatigue. Individual characteristic data was obtained using a questionnaire. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. Complaints of physical and mental work fatigue were measured using the Industrial Fatigue Research Committee of the Japanese Association of Industrial Health (IFRC Japan) questionnaire. Data were analyzed by a logistic regression test. obtained a regression coefficient of 1.896 with a Wald value of 7.278 and a significance value of 0.007. These results show a significance value of less than 0.05 (sig < 0.05) so that it is stated that there is a significant influence between sleep quality on complaints of physical and mental fatigue, meaning that the worse sleep quality will have a significant effect on the higher complaints of physical and mental fatigue.
The Relationship of Knowledge and Attitudes with Behavior of Implementing Health Protocols in Garment Workers Intan Mega Pratiwi; Indriati Paskarini; Endang Dwiyanti; Shintia Yunita Arini; Heru Suswojo
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 11 No. 2 (2022): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.781 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v11i2.2022.168-177

Abstract

Introduction: Informal workers in Garment Asia Raya of Banyuwangi continue their work activities during the COVID-19 pandemic. These informal workers in Garment Asia Raya Banyuwangi are, therefore, vulnerable to the transmission of COVID-19. The implementation of health protocols must be carried out to prevent and minimize the risk of COVID-19 transmission. However, the workers have not fully implemented health protocols. The purpose of this study is to determine the relationship of knowledge and attitudes with workers’ behavior in the implementation of health protocols. Methods: This study was a quantitative study with a cross-sectional research design. The research population was 50 informal workers in Garment Asia Raya Banyuwangi, using the total sampling technique. The variables studied were knowledge, attitudes and behavior in the implementation of health protocols. The data collection used a questionnaire sheet that had been tested for validity and reliability. The data analysis technique used was descriptive analysis and Spearman correlation analysis. Results: Most of the workers had a low category of knowledge. Most of the workers had a moderate attitude towards the implementation of health protocols. Moreover, most of the workers had poor behavior in implementing health protocols. The results showed a positive relationship with a weak correlation level between knowledge and attitudes with the behavior of implementing health protocols. Conclusion: It can be concluded that the higher the knowledge and attitudes of workers, the better the workers’ behavior in implementing health protocols.
Hubungan Faktor Gaya Hidup dengan Burnout pada Perawat Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa: The Relationship Between Lifestyle with Burnout in In-patient Nurse of Mental Health Hospital Aisya Aqsa; Indriati Paskarini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i9.2562

Abstract

Latar belakang: Karaktersitik pekerjaan perawat kesehatan jiwa meyebabkan lebih rentan terhadap munculnya gejala burnout. Kejadian burnout dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok, pola makan, serta aktivitas fisik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara faktor gaya hidup dengan burnout pada perawat di instalasi rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Menur. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian adalah perawat rawat inap intermediate di Rumah Sakit Jiwa Menur sebanyak 48 perawat. Variabel independen pada penelitian adalah faktor gaya hidup yang terdiri dari perilaku merokok, pola makan, dan aktivitas fisik. Sedangkan faktor dependen adalah burnout. Data diperoleh dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Faktor gaya hidup yang memiliki hubungan dengan burnout adalah pola makan (0,037) dan aktivitas fisik (0,003). Sedangkan status merokok tidak memiliki hubungan dengan burnout (0,442), jumlah konsumsi rokok per hari juga tidak memiliki hubungan dengan burnout (0,116), dan lama merokok juga tidak memiliki hubungan dengan burnout (0,541). Kesimpulan: Pola makan dan aktivitas fisik memiliki hubungan dengan burnout pada perawat. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan burnout pada perawat. Semakin baik aktivitas fisik dan pola makan maka semakin rendah burnout pada perawat.
Hubungan Dukungan Sosial dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan Aviation Security: The Relationship of Social Support with Job Satisfaction on Aviation Security Employees Fanisa Oktavia Susanti; Indriati Paskarini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i9.2563

Abstract

Latar belakang: Kepuasan kerja merupakan perasaan positif seseorang terhadap pekerjaan, yang didapatkan melalui kesesuaian antara apa yang dinginkan karyawan dengan apa yang diterima oleh perusahaan. Dukungan sosial dari atasan, rekan kerja, keluarga, dan organisasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepuasan kerja pada aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta sebanyak 251 orang. Sampel penelitian sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Variabel yang diteliti adalah dukungan sosial dan kepuasan kerja. Analisis data menggunakan teknik analisis korelasi spearman. Hasil: Mayoritas responden (38,9%) memiliki dukungan sosial dengan kategori tinggi. Mayoritas responden (56,9%) memiliki kepuasan kerja dengan kategori puas. Ada hubungan antara dukungan sosial dengan kepuasan kerja dengan p value = 0.000 < α 0.05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kepuasan kerja pada karyawan aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta. Semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi pula kepuasan kerja responden. Kata Kunci: Dukungan Sosial; Kepuasan Kerja; Aviation Security
Hubungan Antara Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit X Gresik: The Relationship Between Quality of Work Life wih Job Satisfaction of Inpatient Nurses at X Hospital X Gresik Devira Iftinanis Sani; Indriati Paskarini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 10: OCTOBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i10.2642

Abstract

Latar belakang: Perawat sebagai tenaga kerja yang dituntut untuk menjaga kualitas dan profesionalitasnya kepada pasien. Kualitas kehidupan kerja berhubungan dengan kepuasan kerja. Perawat yang memiliki kualitas kehidupan kerja rendah cenderung mengalami penurunan kepuasan kerja. Kualitas kehidupan kerja pada dasarnya merupakan proses untuk memperoleh kepuasan kerja yang berdasar pada kinerja. Tujuan: Menganalisis hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan kepuasan kerja perawat rawat inap rumah sakit X di Kabupaten Gresik Metode: Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi peneltian ini seluruh perawat rawat inap rumah sakit X di Gresik sebanyak 75 orang. Untuk sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling sebesar 43 orang. Variabel yang diteliti yaitu kualitas kehidupan kerja dan kepuasan kerja. Data dianalisis menggunakan uji korelasi spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,5% perawat memiliki kualitas kehidupan kerja perawat dengan kategori sedang. Sebagian besar (90,7%) perawat memiliki kepuasan kerja dengan kategori cukup puas. Dari hasil uji statistic didapatkan hasil p value = 0.000 < α (0.05) berarti terdapat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan kepuasan kerja pada perawat. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan kepuasan kerja perawat rawat inap rumah sakit X di Gresik.
Work-life balance and job satisfaction of shipyard industry employees in Surabaya Shani Agung Nugroho; Indriati Paskarini; Xindy Imey Pratiwi
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 1: March 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i1.22368

Abstract

Job satisfaction is a contented feeling of employees when they are able to fulfill expectations for needs with good work-life balance conditions so that they can work effectively and efficiently. The goal of this study was to find out how workers in the shipyard industry feel about their work-life balance and how happy they are with their jobs. The variables were the characteristics of employees (age, education level, marital status, and years of service). The data were shown in frequency distribution tables and cross tabulations. Chi-square test was employed to analyze the data. The work-life balance of employees was related to their age (sig. 0.039), but not to their level of education (sig. 0.723), marital status (sig. 0.535), or number of years of service (sig. 0.724). The results of statistical tests on the two main factors showed that work-life balance and job satisfaction were linked (sig. 0.019). Overall, employees in the shipyard industry were much happier with their jobs when they had a good balance between work and life. The company is expected to maintain the work-life balance of its employees to increase the job satisfaction of the workers and indirectly increase the achievement of work productivity in the company.
Kebisingan dan Stres Kerja Karyawan PT PLN (Persero) Kairatu Eka Safitri Sillehu; Indriati Paskarini; Fatima Tatroman; Sahrir Sillehu
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13433

Abstract

Noise is a physical hazard factor that is often found in the work environment. The detrimental impact that is often felt by workers is work stress. So research is needed which aims to determine the effect of noise on work stress in employees of PT PLN (Persero) Kairatu Diesel Electricity Center Service Unit. The research design was cross-sectional. The research subjects were 28 employees who worked at the Kairatu Diesel Electric Central Service Unit who were selected by total sampling technique. Primary data were obtained from questionnaires and sound level meters and secondary data were obtained from the archives of PT PLN (Persero) Kairatu. The data obtained were analyzed using the Chi-Square test. The results of the analysis show that the value of p = 0.02 means that there is a relationship between noise and work stress.Keywords: noise; work stress; diesel power center ABSTRAK Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. Dampak merugikan yang sering dirasakan oleh para pekerja yaitu stres kerja. Maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebisingan terhadap stres kerja pada karyawan PT PLN (Persero) Unit Layanan Pusat Listrik Diesel Kairatu. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian adalah 28 karyawan yang bekerja di Unit Layanan Pusat Listrik Diesel Kairatu yang dipilih dengan teknik total sampling. Data primer diperoleh dari kuesioner dan alat sound level meter dan sekunder diperoleh dari arsip PT PLN (Persero) Kairatu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,02 yang berarti ada hubungan antara kebisingan dengan stress kerja.Kata kunci: kebisingan; stress kerja; pusat listrik tenaga diesel
Kecerdasan Emosional dan Hubungannya dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Maintenance di Industri Asam Fosfat Dandi Widhi Ramadhan; Dayinta A Syaiful; Yustinus Denny Wahyudiono; Indriati Paskarini; Putri Ayuni Alayyanur; Deanida Ankhofiya
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 2 (2023): April 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every workplace has potential hazards, one of which is psychological hazards, namely work stress. The stress felt by workers can interfere with their work activities if not controlled immediately. Job stress can be caused by various factors. The purpose of this study is to analyze the relationship emotional intelligence with work stress on maintenance workers at PT X. This research is expected to be able to contribute to the achievement of SDGs (sustainable development goals) number 3, namely health and well-being for all ages including workers. The purpose of this study was to analyse the relationship between emotional intelligence with work stress on maintenance workers at PT X. This research is included in quantitative research with the type of observational research with a cross-sectional approach. The population in this study were all maintenance workers at PT X, amounting to 35 people. The sampling technique used is the total population. The independent variables in this study include emotional intelligence. While the dependent variable is work stress. The method of data collection is using a questionnaire. The results of the data that have been collected are statistically analyzed using the Spearman correlation test and the Cramer contingency coefficient correlation test. The results showed that emotional intelligence has a low relationship (r= -0,291) with work stress and has the opposite direction of relationship. The conclusion of this study is that the higher the emotional intelligence, the lower the perceived work stress. Therefore, the company can reduce work stress by knowing the causes of the mental workload of workers and increasing emotional intelligence by providing case studies, puzzles, etc. during the safety morning talk.Keywords: mental workload, emotional intelligence, work stress
Co-Authors Abdul Rohim Tualeka Achmad Helmi, Achmad Achmad Sakhowi Al Awwarij Aina Mumtaazah Khairunnisa Aisy Rahmania Aisya Aqsa Al Fanani, Tamam Alayyannur, Putri Ayuni Alif Kurnia Masita Aprilia Dwi Purwanti Arista Fitri Amalia Asti Puspita Nurahma Astriani Dwi Aryaningtyas Ayu Pertimasari Sekar Handayani Ayu Wanda Saraswati Ayuni, Mitha Qurrota Basuki, Widowati Bian Shabri Putri Irwanto Cynthia Widyawati Dandi Widhi Ramadhan Dandi Widhi Ramadhan Dayinta A Syaiful Dayinta Annisa Syaiful Deanida Ankhofiya Deti Rachmawati Devina Farry Armadani Devira Iftinanis Sani Dhea Rizky Novandhini Edwindi Refresitaningrum Eka Safitri Silehu Eka Safitri Sillehu Endang Dwiyanti Ernawati, Meirina Ero Diah Wahjuningdiah Faisal Lestaluhu Fani Amalia Kusumadewi Fanisa Oktavia Susanti Farida Hanum Faris Mohamad Minarna Fatima Tatroman Firman Suryadi Rahman Fransisca Anggiyostiana Sirait Hamidya, Syifa Ula Hayyu Fathil Hasanah Hendra Purbaya Heru Suswojo Imaduddin, Ahmad Intan Mega Pratiwi Khaulah Nabilah M. Affan Mahfudz M. Misbakhul Munir Mu'afiah Mu'afiah Muhammad Nukhan Nabila Permata Siwi Nabylla Sharfina Sekar Nurriwanti Nareshwari Nareshwari Ni'matul Mawaddah Noeroel Widajati Nur Faizah Ojelabi, Azeez Olawale Pradana, Sulthan Akhsanul Khuluq Puspitasari, Nilam Putri Ayuni Alayyanur Rebeca Abislong, Belatrix Richa Rifana Aida Rizky Ananda Putri Rizky Bagas Ardiansyah Roshida, Devy Syanindita Rovanaya Nurhayuning Jalajuwita Rovanaya Nurhayuning Jalajuwita, Rovanaya Nurhayuning Rr. Vigna Maya Kosha Sahabat Sutanto Sahrir Sillehu Sahrir Sillehu Shani Agung Nugroho Sheena Ramadhia Asmara Dhani Shintia Yunita Arini, Shintia Yunita SRI RAHAYU Tri Martiana Tri Martiana Tri Martiana Tri Martiana Van Satrio Wibowo Wahyudiono, Y. Denny Ardyanto Wijaya, Rossa Shita Yasmin Xindy Imey Pratiwi Y. Denny A. Wahyudiono Yustinus Denny Ardyanto Wahyudiono Yustinus Denny Wahyudiono