Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PELATIHAN PEMANFAATAN APLIKASI MENDELEY DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Hijril Ismail; Muhammad Nizaar; Sri Maryani; Nurmiwati Nurmiwati; Hidayati Hidayati; Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Erwin Erwin
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i4.6510

Abstract

Abstrak: Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan antara citation dan reference manager dalam penulisan karya ilmiah atau artikel. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk membuat kutipan dan daftar pustaka dengan memanfaatkan mendeley dan meningkatkan kualitas karya ilmiah sehingga hasilnya dapat dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional. Metode yang digunakan dalam pelatihan pemanfaatan mendeley ini adalah ceramah dan praktek (pelatihan). Survei dilakukan dengan mendistribusikan pre-test sebelum kegiatan dan post-test setelah kegiatan kepada seluruh peserta pelatihan. Hasil pelatihan menunjukan bahwa pelatihan yang dilaksanakan dapat memberi dampak positif terutama dalam meningkatkan kecakapan untuk melakukan citation dan reference maneger dalam rangka menghasilkan karya ilmiah yang terhindar dari plagiat dan sesuai dengan perkembangan teknologi digital.Abstract:  Mendeley is a software that can be used to integrate citation and reference manager in writing scientific papers. This training aims to train students to make citations and bibliography using Mendeley and improve the quality of scientific papers so that the results can be published in national and international journals. The method used in this Mendeley utilization training is lecture and practice (training). The survey was conducted by distributing pre-test before the activity and post-test after the activity to all training participants. The results of the training show that the training carried out can have a positive impact, especially in improving skills to carry out citations and reference managers in order to produce scientific works that are free from plagiarism and in accordance with the development of digital technology.
PERILAKU MENCONTEK SEBAGAI INDIKASI GAGALNYA EFIKASI DIRI (Self Efficacy) ANAK DALAM PEMBELAJARAN Muhammad Nizaar
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 1, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.768 KB) | DOI: 10.31764/elementary.v1i1.140

Abstract

Kebiasaan mencontek dijumpai sebagai sesuatu yang lumrah dan dibiarkan begitu saja oleh guru sehingga jarang menjadi pembahasan dalam agenda evaluasi pembelajaran. Mencontek merupakan manifestation of using illegitimate means to achive a legitimate end. Permasalahan mencontek merupakan masalah yang serius karena akan terus terbawa sampai masuk dunia kerja sehingga dibutuhkan self efficacy yaitu kepercayaan diri dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini sangat penting karena self efficacy berfungsi sebagai; (1) membangun komitmen yang kuat, (2) mendorong untuk melakukan tindakan-tindakan terencana untuk meraih cita-cita, (3) memicu keberanian menghadapi tantangan tugas dan ujian, dan (4) menghindarkan anak dari sikap yang akan menggagalkan cita-cita. Perlu dilakukan pendekatan psikologis sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Albert Bandura serta penanaman nilai karakter religiusitas self efficacy mengacu pada Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 139. Kesempatan mencontek lahir dari ketidakwaspadaan pengawas serta adanya motivasi kondisi tertekan yang mengharuskan anak mendapat nilai bagus. Kebiasaan ini didukung pula oleh adanya dukungan media sosial dan website yang memberikan trik mencontek yang aman dan selamat, misalnya melalui facebook, limakaki.wordpress.com, munsypedia.com, caranyontek.blogspot.com, tololpedia.com, dll. Hasil kajian penulis, ada dua bentuk aktifitas belajar yang mengancam efikasi diri anak, yaitu; (1) guru sering memberikan hukuman yang membuat anak malu. Hukuman justru akan melahirkan legitimasi negatif sosial sebaya. Sebaiknya menggunakan hukuman sinaas apple yang diistilahkan oleh Jan Ligthart. (2) guru kurang menciptakan peluang siswa untuk aktif. Hal ini disebabkan adanya dominansi guru sebagai pemegang kontrol yang tidak ingin diganggu dengan pertanyaan dan respon siswa. Dengan demikian perlu adanya perubahan mind set guru, orangtua, dan lingkungan sosial sesuai dengan hasil kajian ini.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN CARA MENGELOLA SAMPAH DI RUMAH Muhammad Nizaar, M.Pd.Si; Retno Utaminingsih
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 3, No 2: Juni 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.743 KB) | DOI: 10.31764/elementary.v3i2.2426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pandangan siswa mengenai penanggung jawab masalah sampah terhadap cara siswa mengelola sampah di rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut siswa penanggung jawab utama masalah sampah yaitu pemerintah. Sedangkan cara mengelola sampah di rumah dominan responden membuang ke saluran air dan di bakar di sekitar rumah. Hasil analisis statistik hubungan antara variabel persepsi siswa mengenai penanggung jawab masalah sampah terhadap variabel cara siswa mengelola sampah di rumah menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Kontribusi prediktor pandangan siswa mengenai penanggung jawab masalah sampah hanya sebesar 1.1% mempengaruhi cara siswa mengelola sampah di rumah.
Pengembangan Modul Tematik Berbasis Model Direct Intruction dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar Muhammad Nizaar; Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Abdillah Abdillah; Nursina Sari; Sirajuddin Sirajuddin
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1792

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui: (1)Kevalidan, (2)Kepraktisan (3)Keefektifan dari modul berbasis model direct intruction dalam meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah dasar. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah R&D (Research & Development) dengan mengadaptasi model 4D yaitu (1) Define (pendefinisian), (2) Design (perancangan), (3) Development (pengembangan), (4) Dessminate (penyebaran), dan menggunakan desain kelas one group pretes- posttest design. Adapun hasil pengembangan dari modul pembelajaran tematik berbasis model direct intruction menunjukkan hasil bahwa (1)Kevalidan dari produk modul pembelajaran tematik berbasis model direct intruction berhasil dikembangkan  persentase kevalidan produk sebesar sebesar 88,68%,  yang termasuk dalam kategori “Sangat Valid” (2)Kepraktisan dari produk modul tematik berbasis model direct intruction dengan hasil rata-rata 87% di kategori “sangat praktis”(3)Keefektifan dari modul pembelajaran tematik berbasis model direct intruction dengan besarnya n-gain skor memperoleh 0,754 yang termasuk dalam kategori tinggi
PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DALAM SOSIALISASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN TAHUN 2018 (STUDI KASUS DESA KEPRABON DAN DESA SIDOWAYAH) Muhammad Nizaar
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 11 No. 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jsh.v11i2.2615

Abstract

Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kehidupan bermasyarakat adalah tantangan bagi pemerintah dan masyarakat itu sendiri. PHBS rendah pelaksaannya dan terabaikan, dibuktikan dengan rendahnya pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas. Menurut WHO, pelaksanaan PHBS skala nasional hanya mencapai 44%.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Peneliti menjadi instrumen kunci dan melakukan teknik pengumpulan data secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan pemaknaan generalisasi. Program PHBS di Kabupaten Klaten didasari oleh Pergub Jawa Tengah Nomor 99 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.  Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas Kecamatan Polanharjo, hingga Pemerintah Desa Keprabon dan Desa Sidowayah terlihat sudah berjalan dengan sebagaimana mestinya. Namun Dinas Kesehatan dan Puskesmas masih menemui beberapa kendala untuk Dinas Kesehatan sendiri memiliki beberapa kendala seperti sulitnya masyarakat untuk diedukasi dikarenakan pola pikir yang belum sadar akan pentingnya kesehatan.Kata Kunci: Sosialisasi, Komunikasi, PHBS
PENDAMPINGAN OLAHAN HASIL RUMPUT LAUT BAGI PETANI RUMPUT LAUT Agus Herianto; Sukuryadi Sukuryadi; Ibrahim Ibrahim; Mas’ad Mas’ad; Khosiah Khosiah; Sintayana Muhardini; Muhammad Nizaar; Khaerul Anam
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.10245

Abstract

Abstrak: Desa Ekas merupakan daerah penghasil rumput laut terbesar di Pulau Lombok. Permasalahan krusial yang dihadapi petani adalah kendala modal yang terbatas, musim yang sewaktu-waktu beruah, pemasaran, dan keterampilan mengolah rumput laut menjadi aneka makanan siap saji atau diversifikasi produk rumput laut menjadi produk baru yang bernilai ekonomi tinggi masih belum mampu dilakukan. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan keterampilan kepada petani rumput laut tentang mengolah rumput laut menjadi aneka makanan siap saji atau diversifikasi produk rumput laut menjadi produk baru yang bernilai ekomomi tinggi; dan melakukan pemasaran agribisnis rumput laut. Adapun metode yang digunakan dalam kagiatan pengabdian ini dengan menggunakan pendekatan andragogis yang mengedepankan metode ceramah, diskusi, praktek, dan demonstrasi serta presentasi hasil. Pola ini digunakan dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi kelompok Agribisnis Rumput Laut Pasir Putih dalam mengolah rumput laut menjadi aneka makanan siap saji atau diversifikasi produk rumput laut menjadi produk baru yang bernilai ekomomi tinggi, dan melakukan pemasaran agribisnis rumput laut. Evaluasi kegiatan pengabdian dilaksanakan pada akhir kegiatan berupa pendalaman materi. para petani rumput laut melakukan praktek secara langsung mengenai pembuatan dodol, jelly dan puding dengan bimbingan dari tim pengabdian. Pada pelaksanaan praktik tim memberikan hadiah atau reward kepada peserta yang dapat menghasilkan produk pengolahan rumput laut terbaik.Abstract: Ekas Village is the largest seaweed producing area on the island of Lombok. The crucial problems faced by farmers are limited capital constraints, seasonality that at any time, marketing, and skills to process seaweed into various ready-to-eat foods or diversification of seaweed products into new products with high economic value are still not possible. The purpose of this service is to provide seaweed farmers with skills about processing seaweed into a variety of ready-to-eat foods or diversifying seaweed products into new products of high economic value; and conducting marketing of seaweed agribusiness. The method used in this service activity uses an andragogic approach that prioritizes the method of lectures, discussions, practices, and demonstrations and presentations of results. This pattern is used in the hope of increasing the competence of the White Sand Seaweed Agribusiness group in processing seaweed into various ready-to-eat foods or diversifying seaweed products into new products with high economic value, and marketing seaweed agribusiness. Evaluation of service activities is carried out at the end of the activity in the form of deepening the material. seaweed farmers practice directly on the manufacture of dodol, jelly and pudding with the guidance of the service team. In the implementation of the practice, the team gives prizes or rewards to participants who can produce the best seaweed processing products.
Utilizing Flat Coil-Based Vibration Sensor on A Bamboo Drum as Disaster Preparedness Media For Students Islahudin Islahudin; Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Muhammad Nizaar; Soeharto Soeharto
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 7, No 3 (2022): September 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v7i3.2998

Abstract

People's awareness of earthquakes is very deficient, and their earthquake mitigation is also relatively scant. The research objectives are: 1) Designing a flat coil-based vibration sensor on a Security Pos Drums as a Disaster preparedness media for Muhammadiyah Elementary School students; 2) Analyzing how high the level of disaster preparedness for Muhammadiyah Elementary School students through a flat coil-based vibration sensor on the Security Post Drums. This study uses two methods, i.e., 1) The experimental method was used to design the flat coil-based vibration sensor installed on the Security Post Drums. The vibration frequency measured by the flat coil sensor is the low frequency. The Security Post Drums work by striking it once or more, and then the vibration propagates to the sensor so the siren will blare; and 2) Qualitative and quantitative method used to measure students' preparedness in Muhammadiyah Elementary School. The samples applied are 26 students taken by random sampling method. The data on students' preparedness was collected using a questionnaire instrument. The research variable of the preparedness consisted of 5 aspects, i.e., 1) knowledge on types of disasters; 2) steps taken at the beginning of a disaster; 3) steps undertaken right after the disaster occurred; 4) materials need to prepared when disaster struck, and 5) preparedness in dealing disaster. The assessment was carried out using the Likert scale. The results of this research are 1) the disaster preparedness media for Aisyiyah Elementary School students has been designed in a flat coil-based sensor integrated with security post drums); 2) the level of disaster preparedness for Aisyiyah Elementary School students increased. This improvement was indicated that the posttest score (ranges from 60 until 68.18) was more significant than the pretest score (ranges from 49 until 58) on the overall five aspects.
Students' Science Process Skills in using Worksheets Integrated with Entrepreneurship Muhammad Nizaar
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 4 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v14i4.2504

Abstract

The waste processes skill is an essential skill to overcome environmental pollution problems. Unfortunately, teachers cannot yet train student skills due to the lack of a specific worksheet for specific activities. Waste processing activity would be more meaningful if it were integrated with entrepreneurship. This research aims to develop a natural science worksheet integrated to entrepreneurship that can train students' science processes skills through waste management activity. This research uses the developmental research method of ADDIE type. This research sample was junior high school students in Mataram. The data analysis of validity results uses the Aiken V index. The result of the Aiken V index from the material experts was V =0.84, categorized as very good, and the result from the worksheet design experts was V=0.83, categorized as very good. The observation reliability of science processes skills was analyzed using a Percentage of Agreement (PA). It was derived with a PA = 0.85, meaning that it meets the standard result of good observation. Students' science processes skill was observed in three activities, they are: making compost fertilizer, making handicraft products, and SWOT identification activity. Natural science worksheet integrated to entrepreneurship can train students to be skillful in making compost fertilizer and handicraft products. Meanwhile, the students consider that SWOT identification activity is still strange for them. Hence, as much as 10% of students have not been skilled yet in performing SWOT identification. The teachers need to be more active in arranging waste management, be it in school or assigning tasks to manage waste at home.
Predict Observe Explain Learning Model : Implementation and Its Influence on Students’ Critical Thinking Ability and Learning Outcomes (A Meta-Analysis Study) Rina Gustina; Intan Dwi Hastuti; Muhammad Nizaar; Syaharuddin Syaharuddin
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 9, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v9i2.7388

Abstract

This study aims to examine the application of the POE (Prediction, Observation, and Explanation) learning model in Mathematics and Natural Sciences learning in the last 10 years in terms of advantages and constraints in Mathematics and Natural Sciences learning at elementary school, junior high school, and senior high school levels. The research used meta-analysis with a quantitative approach and data collection of Scopus/WoS and SINTA journals literature studies on POE in MIPA learning combined with MIPA materials for elementary school, junior high school, and senior high school. The data collection techniques of this research were (1) searching journal and repository databases, (2) data encoding & tabulation, (3) JASP software inputs, (4) interpretation & conclusion: JASP output, moderator variables. The research results showed that applying the POE learning model had a greater effect on student Learning Outcome than on student Critical Thinking with an effect of 60%. Then based on the education level, the POE model's influence on Critical Thinking and Student Learning Outcome was greater at the senior high school level, and based on the material field, the POE model had a greater influence on the mathematics material field. Then the moderator variable showed a very drastic decrease in the effect of the POE model on the Critical Thinking and Learning Outcome of students in 2018-2022, with a RE value of 47% smaller than the previous year. In addition, we recommend that the POE model is better applied at the high school level than at the elementary and junior high school levels.
GREEN EDUCATION UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER ENTREPRENEURSHIP SISWA ABAD 21 Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si.
SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 4 No 1 (2022): Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian 4 UM Metro tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi Sekolah sangat strategis untuk mengembangkan karakter peduli lingkungan hidup bagi siswa. Sekolah merupakan lembaga control, pemurnian, dan penyeimbang perilaku masyarakat sehingga dibutuhkan peran sekolah dalam menyiapkan generasi muda yang mendukung kelestarian lingkungan hidup. Perubahan karakter siswa akan berhasil jika proses pendidikan diarahkan untuk lingkungan (for environment), mendidik langsung di lingkungan (in environment ), mendidik tentang lingkungan (about environment).Konsep ini dirumuskan dalam istilah green school. Selain itu dibutuhkan pula pencapaian orientasi pendidikan abad 21 yang mengarah pada pengembangan skill entreprneurship melalui green economy. Perlu dilakukan formulasi integrasi antara kedua bidang tersebut sehingga membentuk satu kesatuan fungsi untuk generasi abad 21. Green education berpatokan pada prinsip perubahan perilaku dalam melestarikan lingkungan hidup, green economy berpatokan pada prinsip kesejahteraan dan keadilan. Integrasi di sekolah dilakukan dalam enam bentuk yaitu melalui seluruh mata pelajaran, melalui kegiatan ekstrakurikuler, melalui kegiatan pengembangan diri, melalui bahan ajar, melalui kultur sekolah, dan melalui muatan lokal. Bentuk praktik di sekolah berupa kebiasaan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung. Keberhasilan pelaksanaan integrasi green education dan green economy dapat berhasil dengan maksimal jika komponen pemerintah sebagai pemangku kebijakan, institusi pendidikan berupa sekolah, dan pelaku bisnis sebagai mitra dapat bekerja sama secara berkesinambungan.