Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DALAM MELAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KONSELING MANAJEMEN LAKTASI MELALUI PELATIHAN KADER PENDUKUNG ASI Windha Widyastuti; Nuniek Nizmah Fajriyah; Herni Rejeki
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya penanganan rendahnya Cakupan ASI Esklusif di Kabupaten Pekalongan adalah dengan meningkatkan dukungan ibu menyusui, yang dapat dilakukan melalui peningkatkan peran aktif kader dalam pemberian edukasi dan konseling ibu tentang manajemen laktasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menghasilkan kader pendukung ASI yang terlatih melakukan pendidikan kesehatan dan konseling tentang manajemen laktasi di Puskesmas Kedungwuni II. Metode yang dilakukan dimulai dengan pembentukan kader pendukung ASI pada bulan Desember 2016, diikuti dengan pendampingan praktik dan berakhir dengan evaluasi ketrampilan kader secara mandiri di bulan Mei 2017. Hasil yang diperoleh yaitu terbentuknya 22 kader pendukung ASI yang memiliki pengetahuan tentang manajemen laktasi (x?= 87.36) dan kemampuan memberikan pendidikan kesehatan (?x=82.24) dan konseling (x? = 85.66). Evaluasi akhir diketahui ada 43.5% kader mampu melakukan 5 kali pendidikan kesehatan secara mandiri, namun hanya 26.1% yang melakukan konseling lebih dari 2kali konseling. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah melalui pelatihan terstruktur dengan penyediaan keterampilan promosi kesehatan manajemen laktasi akan mampu membentuk kader pendukung ASI yang terlatih.
UJI PARAMETER STANDAR MUTU SIMPLISIA HERBA SELEDRI (Apium Graveolens L.) DARI KABUPATEN PEKALONGAN Nuniek Nizmah Fajriyah; M Syifaul Qulub
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempat tumbuh tanaman dapat mempengaruhi kandungan senyawa kimia. Herba seledri (Apium Graveolens L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah menguji parameter mutu simplisia dari herba sledri. Uji mutu menggunakan prosedur standardisasi ekstrak yang dikeluarkan oleh Badan POM Indonesia. Uji mutu simplisia meliputi organoleptis, susut pengeringan, kadar sari larut air, serta kadar sari larut etanol. Hasil uji mutu diperoleh nilai rentang dari tiap jenis parameter simplisia maupun ekstrak etanol daun dadap serep yang diperoleh dari daerah Pekalongan.
Peningkatan Adopsi Teknologi Dome Pengering melalui Pelatihan Partisipatif pada Kelompok Tani "Tani Maju" Desa Bantarkulon Dewi, Alfa Yuliana; Prasetyo, Imam; Musyahar, Ghoni; Septiady, R. Kurniawan Dwi; Faradisi, Firman; Nur, Achmad Vandian; Waznah, Urmatul; Fajriyah, Nuniek Nizmah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan adopsi teknologi dome pengering oleh Kelompok Tani "Tani Maju" di Desa Bantarkulon. Permasalahan yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah rendahnya pemanfaatan teknologi pengeringan modern yang dapat meningkatkan kualitas dan nilai tambah hasil panen petani. Metode yang digunakan adalah pelatihan partisipatif aktif, yang melibatkan 25 anggota petani secara langsung melalui tanya jawab dan penjelasan mendalam mengenai manfaat dan prinsip kerja dome pengering. Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga sesi yang meliputi pemaparan materi, demonstrasi penggunaan alat, dan diskusi kelompok. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan minat petani terhadap teknologi dome pengering. Berdasarkan evaluasi pasca pelatihan, 80% peserta menunjukkan peningkatan pemahaman yang baik mengenai prinsip kerja dome pengering, dan 75% menyatakan minat yang tinggi untuk mengimplementasikannya. Sebanyak 60% peserta menjadi lebih terampil dalam mengoperasikan alat setelah sesi praktik. Tingkat partisipasi aktif petani selama pelatihan mencapai rata-rata 90% kehadiran, yang menunjukkan adanya penerimaan positif terhadap teknologi baru ini. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan partisipatif aktif efektif dalam meningkatkan adopsi teknologi dome pengering pada Kelompok Tani "Tani Maju". Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun kesadaran akan manfaat ekonomi dan kualitas yang dapat dicapai melalui penggunaan teknologi modern dalam pengelolaan hasil panen. Inovasi teknologi dome pengering yang diadaptasi dengan kondisi lokal memberikan solusi alternatif yang efektif untuk mengatasi masalah pengeringan hasil panen.
TAPS Ban and Media Literacy to Protect Youth from Tobacco Industry Inducement Nurjanah, Nurjanah; Sugihantono, Anung; Widjanarko, Bagoes; Handayani, Novia; Musthofa, Syamsulhuda Budi; Puspitaningtyas, Sheila Indah; Wulandari, Anastasia; Fadhilah, Nur; Fajriyah, Nuniek Nizmah; Permadi, Yulian Wahyu; Subekti, Ratih; Faozan, Amir
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 13 No. SI2 (2025): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V13.ISI2.2025.135-142

Abstract

Background: The Indonesia Health Survey 2023 indicates that around 70 million people in the country smoke, with 7.2% aged 10 to 18, and Central Java province reports one of the highest child prevalence rates in Indonesia at 9.6%. Tobacco Advertising, Promotion, and Sponsorship (TAPS) influence intention to smoke, and on the other hand, Smoking Media Literacy (SML) can be a shield for youth to protect them from tobacco industry inducement. Methods: This study aims to evaluate the impact of TAPS exposure and SML on smoking intention. This cross-sectional study includes 1,014 students from ten junior high schools, eleven high schools, and five universities located in the three primary municipalities of Central Java Province. A stratified sampling method was used to choose the participants, and data was collected through a self-administered questionnaire. Results: The students were most frequently exposed to TAPS through outdoor media such as billboards and banners, followed by displays at points of sale and online platforms like social media and websites. The logistic regression found that Higher media literacy is associated with a decreased likelihood of intending to smoke, with (OR 0.60). Conversely, exposure to tobacco advertising, promotion, and sponsorship (TAPS) increases intending to smoke by approximately 55% (OR 1.55). The intention to smoke is the most potent predictor of whether an individual has ever smoked (OR 9.91). Conclusion: The low media literacy increases vulnerability to tobacco marketing, while exposure to tobacco advertising and promotion significantly heightens the likelihood of intending to smoke. The strong association between smoking intention and highlights the critical importance of early preventative measures. Targeted strategies such as media literacy education and a total TAPS ban are essential to curb the rising trend of tobacco use among Indonesian youth.
Pelatihan Pembuatan Wedang Herbal Kapulaga (Amomum compactum) Bagi Kelompok Tani Dan Ibu-Ibu PKK Desa Bantarkulon Dewi, Alfa Yuliana; Faradisi, Firman; Waznah, Urmatul; Nur, Achmad Vandian; Fajriyah, Nuniek Nizmah; Harismah, Kun; Praswati, Aflit Nuryulia; Sofyan, Aan
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v10i2.6455

Abstract

Kapulaga merupakan rempah yang bernilai jual tinggi, umum dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan obat tradisional. Meskipun panen kapulaga melimpah di Desa Bantarkulon, sebagian besar petani dan ibu-ibu PKK belum memiliki pengalaman dalam mengolahnya, sehingga buah kapulaga selama ini hanya dijual mentah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang khasiat kapulaga untuk kesehatan, sekaligus melatih keterampilan membuat produk olahan bernilai ekonomi berupa wedang herbal kapulaga dalam bentuk teh celup. Kegiatan ini dilakukan melalui metode penyuluhan dan pelatihan yang meliputi ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung. Peserta berpartisipasi aktif dalam seluruh proses, mulai dari pengolahan buah kapulaga, pengemasan, hingga strategi pemasaran produk. Hasil yang dicapai dari program ini adalah peningkatan pengetahuan peserta tentang manfaat kapulaga sebagai bahan alami berkhasiat, seperti sifat antibakteri dan kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, peserta juga memperoleh keterampilan praktis dalam mengolah kapulaga menjadi produk wedang herbal teh celup yang memiliki nilai guna dan nilai jual yang lebih tinggi.
EDUKASI, PRAKTIK PENANGANAN KEBAS DAN SENAM KAKI DIABETES DI PUSKESMAS KEDUNGWUNI 2 KECAMATAN KEDUNGWUNI PEKALONGAN Fajriyah, Nuniek Nizmah; Suryani, Farida; Maarifuddin, Muhamad Rendi; Syuhada, Yudi
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September (in Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i2.34321

Abstract

ABSTRAK                                                                                     Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang menimbulkan komplikasi sarap, salah satunya adalah kebas atau neuropati perifer yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Di Kabupaten Pekalongan, terutama di Puskesmas Kedungwuni 2 Kecamatan Kedungwuni Pekalongan, terdapat pasien diabetes yang belum memahami penanganan kebas sehingga berisiko mengalami komplikasi akibat neuropati tersebut. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien DM peserta Prolanis dalam melakukan senam kaki dan penanganan kebas secara mandiri.Pengabdian Masyarakat ini diikuti 30 pasien Diabetes anggota prolanis puskesmas Kedungwuni 2 kecamatan Kedungwuni Pekalongan. Metode pengabdian masyarakat adalah ceramah interaktif, praktik perawatan mandiri penanganan kebas, diskusi tanya jawab dan praktik senam kaki Diabetes. Hasil pengabdian masyarakat dievaluasi menggunakan kuesioner sebelum  dan setelah edukasi untuk mengukur peningkatan pengetahuan, terdapat peningkatan pemahaman tentang penyebab, gejala, cara penanganan kebas pasien DM, serta observasi kemampuan praktik senam kaki. Hasil test sebelum edukasi, skor pengetahua rata-rata   50%, hasil test setelah  kegiatan meningkat 85%. Peserta menunjukkan semangat tinggi dalam praktik perawatan mandiri penanganan kebas dan senm kaki Diabetes yang diajarkan. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini  efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dalam mengelola kebas atau neuropati. Diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menurunkan risiko komplikasi neuropati atau kebas sehingga dapat  meningkatkan kualitas hidup pasien. Kata kunci: Diabetes melitus; edukasi kebas; penanganan kebas; senam kaki diabetes ABSTRACTDiabetes Mellitus (DM) is a chronic disease that causes nerve complications, one of which is numbness or peripheral neuropathy, significantly reducing patients' quality of life. In Pekalongan Regency, especially at Kedungwuni 2 Health Center in Kedungwuni District, there are diabetic patients who lack understanding of how to manage numbness, putting them at risk for serious complications due to neuropathy. This community service aims to improve knowledge and skills among diabetic patients participating in the Prolanis program in performing foot exercises and managing numbness independently. The community service involved 30 diabetic patients registered in the Prolanis program at Kedungwuni 2 Health Center. The methods used included interactive lectures, practice of self-care for numbness management, question-and-answer sessions, and diabetic foot exercise practice. The outcomes were evaluated by questionnaires conducted before and after the educational sessions to assess participants’ knowledge improvement. Results showed increased understanding of the causes, symptoms, and management of numbness in diabetic patients, along with improved ability to practice foot exercises. The average pre-education knowledge score was 50%, which increased to 85% post-activity. Participants demonstrated high enthusiasm in practicing self-care techniques and foot exercises provided. In conclusion, this community service effectively enhanced patients’ knowledge and skills in managing numbness or neuropathy. It is expected that such efforts will reduce the risk of neuropathy complications, thereby improving patients’ quality of  life. Keywords: Diabetes mellitus; diabetic foot exercise; numbness education; numbness management.
PEMBUATAN BIOPORI SEBAGAI MEDIA PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN RESAPAN AIR DI KELURAHAN PASIRKRATONKRAMAT Briliansyah, Arditya; Rahmadani, Trias Ayu; Maulana, Maisal Ardi; Dwiyani, Atikah; Aryudha, Fikky; Andini, Susi Amalia; Rizkika, Afiana Khusnul; Fazarima, Fitroh; Atmanegara, Fenda Ramadhani; Fajriyah, Nuniek Nizmah; Prasetyo, Imam
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September (in Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPermasalahan sampah masih menjadi isu serius di Indonesia, termsuk di kelurahan Pasirkratonkramat, Kota Pekalongan, yang juga menghadapi risiko banjir akhibat curah hujan yang tinggi, banjir rob, dan berkurangnya lahan resapan air. Kondisi ini menuntut adanya solusi yang tepat guna dalam pengelolaan sampah organik sekaligus peningkatan kapsitas masyarakat. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan praktik langsung mengenai pengelolaan sampah organik mengenai penerapan teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB), sehingga masyarakat dapat mengurangi timbunan sampah sekaligus meningkatkan daya resap tanah. Metode pelaksanaan meliputi survei lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan lingkungan, serta pelatihan praktik pembuatan biopori. Mitra sasaran kegiatan adalah warga Kelurahan Pasirkratonkramat, khususnya ibu-ibu rumah tangga dan pengurus lingkungan. Jumlah peserta yang terlibat aktif dalam sosialisasi dan pelatihan mendapai sekitar 30 orang. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah organik menjadi kompos serta kemampuan membuat lubang biopori secara mandiri. Selain itu, masyarakat juga lebih peduli terhadapa kelestarian lingkungan dengan adanya kesadaran menjaga dan memelihara biopori. Dengan demikian, program ini memberikan manfaat ekologis dan soisal yang berkelanjutan bagi masyarakat.Kata kunci:Biopori; Resapan Air; Sampah OrganikABSTRACTWaste remains a serious issue in Indonesia, including in Pasirkratonkramat Village, Pekalongan City, which also faces flood risks due to high rainfall, tidal floods, and reduced water catchment areas. These conditions demand effective solutions for organic waste management and community capcity building. This Community Service Program (KKN) aimed to provide education and hands-on training on rganic waste management through the application of Biopore Infiltration Holes (LRB), enabling residents tp reduce organic waste while improving soll infiltration capacity. The method included field surveys to identify environmental issues, socialization on eco-friendly waste management, and practical training in biopore construction. The target partners were residents of Pasirkratonkramat Village, particulary housewives and community leaders, with approximately 30 participants actively involved in the socialization and training sessions. The results indicated increased community knowledge and participation in processing organic waste into compost, as well as the ability to independently construct and maintain biopores. In addition, there was a growing awareness among residents to preserve the environment. Therefore, the program provided both ecological and social benefits, ensuring long-term sustainability.Keywords: Biopore; Infiltration.; Organic Waste