Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search
Journal : Bulletin of Scientific Contribution : Geology

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK GEOLOGI PADA FENOMENA TUMBUKAN METEOR DI DAERAH CILETUH, JAWA BARAT DAN FENOMENA LAINNYA DI BERBAGAI BELAHAN DUNIA (LITERATURE REVIEW) Sambodo, Tri Hananto; Sukiyah, Emi; Hutabarat, Johanes; Endyana, Cipta
Bulletin of Scientific Contribution Vol 22, No 2 (2024): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v22i2.51283

Abstract

Artikel ini memberikan pemahaman terhadap fenomena tumbukan meteor pada permukaan bumi, dari aspek geologi yang ditemukan, khususnya di daerah Geopark Ciletuh, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review (SLR), yang melibatkan analisis terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan pada berbagai fenomena lain yang serupa di dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap fenomena benturan meteorit di bumi memiliki karakter geologi yang unik dan cenderung sama. Fenomena yang terjadi di daerah Ciletuh, Indonesia, salah satunya yaitu terdapat bukti unik berupa morfologi berbentuk cincin sebagai petunjuk terbentuknya kawah sederhana oleh karena dampak benturan, serta bukti lainnya ditemukannya struktur batuan yang menyerupai shatter-cone ditemukan di area kawah. Fenomena lainnya yang serupa dengan Ciletuh yaitu pada situs Yilan Crater di Cina, yaitu ditemukan bukti bentukan kawah yang menyerupai kawah sederhana dan bentukan punggungan perbukitan yang nampak unik. Penelitian lainnya juga mengungkapkan adanya anomali magnetik daerah Zagami Meteorite Impact Site di Nigeria, yang mengindikasikan kemungkinan adanya kawah tersembunyi yang menyerupai bentukan kawah sederhana hasil tumbukan yang melibatkan energi yang besar. Situs Lonar impact crater di India juga merupakan kawah dampak meteorit yang ditemukan pada permukaan basalt, beserta dengan danau kawah sentral yang menjadi daya tarik penelitian. Begitu pula pada situs lainnya seperti Barringer impact crater dan Bolaven volcanic field yang memiliki ciri dan persamaan akibat tumbukan meteor. Penelitian lebih lanjut tentunya diperlukan untuk memahami potensi adanya bukti keterjadian tumbukan meteor di Ciletuh tersebut, diantaranya melalui analisa photomicrograph maupun analisa lainnya yang mendukung. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keterjadian tumbukan meteor beserta bukti lapangan berupa bentukan lahan yang unik pada situs-situs benturan meteorit. Hasil tulisan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam memahami proses pembentukan kawah, perubahan geologi dan lingkungan akibat tumbukan meteor. Kata kunci: benturan meteorit, ciletuh, geopark, geologi
HUBUNGAN ANTARA INDEKS GRADIEN PANJANG SUNGAI DAN HIPSOMETRI PADA RESPON MORFOTEKTONIK DI CEKUNGAN BANDUNG BAGIAN TIMUR Rendra, Pradnya Paramarta Raditya; Sukiyah, Emi; Hadian, Mohamad Sapari Dwi; Daliman, Shaparas Binti; Sulaksana, Nana
Bulletin of Scientific Contribution Vol 22, No 3 (2024): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v22i3.56414

Abstract

Penelitian dilakukan di Cekungan Bandung bagian timur yang secara geologi tersusun oleh dominasi batuan vulkanik berumur Kuarter. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antar aspek morfotektonik yang terdiri dari indeks gradien panjang sungai (SL) dan hipsometri (HI) dalam merespon aktivitas tektonik di daerah penelitian. Penelitian dilakukan menggunakan media citra DEM (Digital Elevation Model) melalui dukungan SIG (Sistem Informasi Geografis) di studio. Perangkat lunak ArcGIS 10.0 digunakan dalam proses pengolahan citra serta Microsoft Excel digunakan dalam proses perhitungan dan analisis data. Berdasarkan hasil penelitian, daerah penelitian terdiri dari enam DAS, yaitu DAS Citarik Hulu, Cijalupang, Ciwirama, Ciburial, Cikeruh, dan Cimande yang sebagian besar berada pada morfologi perbukitan dan gunung hingga pedataran dengan kemiringan lereng mulai dari sangat curam hingga datar. Daerah penelitian memiliki enam pola pengaliran sungai, yaitu pola radial, subradial, subdendritik, parallel, subparallel, dan anastomotik. Secara umum, keenam pola pengaliran tersebut menunjukkan bahwa daerah penelitian didominasi area berlereng curam hingga sangat curam dan tersusun oleh batuan vulkanik di bagian utara, timur, dan selatan, berlereng landai hingga datar dan tersusun oleh material lepasan di bagian tengah hingga barat, serta dipengaruhi struktur geologi minor. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan nilai SL (113,24 – 409,75) dan HI (0,22 – 0,50) yang menunjukkan respon aktivitas tektonik rendah hingga cukup tinggi. Selain itu, korelasi nilai SL dan HI menunjukkan tingkat hubungan sangat kuat yang tercermin dari koefisien korelasi (r) = 0,932, yaitu semakin besar nilai SL maka semakin besar pula nilai HI.
KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAN MORFOTEKTONIK DAS CIBEET SEGMEN SELAAWI GIRIJAYA DAN DAS CIKUNDUL SEGMEN CIBADAK MAJALAYA, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT Anfasha, Arifin; Pranantya, Pulung Arya; Sukiyah, Emi
Bulletin of Scientific Contribution Vol 14, No 2 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.077 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v14i2.9807

Abstract

West Java is an area that has a high vulnerability to disasters, the condition is influenced by a complex geological structure so prone to geological disasters, and faults can be studied by morphotectonic study approach. With morphometric analysis were used to identify the character of the shape of a region and its relation to the level of tectonic activity. Comparison of morphotectonic aspects of the Quaternary and Tertiary age rocks will involve active tectonic processes in it. Research carried out by three methods, namely studio methods with data measuring of straightness of the ridge and valleys, Rb, Dd, and Smf, field methods by means of geological mapping data retrieval strike / dip, fractures, megascopic descriptions of rock, image capture of the field, laboratory methods by analyzing fracture data and verification of field data with the data link between the studio and the activeness of faults in the study area. The activeness of fault and other geomorphological parameters can be determined by a variety of morphotectonic approaches, morphotectonic parameters such as Rb, Dd, Smf and straightness of ridge and valleys has become a reference in determining the activeness. The geological structure in the area of research are in form of faults and  fractures, which relatively trending northwest - southeast. Fault is evidenced by their straightness of DEM image as well as fracture data  found in the field.   Keyword : Morphometry, Morphotectonic, Watershed, Active tectonic, DEM Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang memiliki kerawanan bencana tinggi, kondisi ini dipengaruhi oleh tatanan geologi yang kompleks sehingga rawan dengan bencana geologi, sesar dapat diketahui dengan pendekatan studi morfotektonik. Dengan cara analisis morfometri digunakan untuk mengidentifikasi karakter bentuk suatu wilayah dan kaitannya dengan tingkat aktivitas tektonik. Perbandingan aspek-aspek morfotektonik pada batuan berumur Kuarter dan Tersier akan melibatkan proses tektonik aktif di dalamnya. Penelitian dilakukan dengan  tiga metode yaitu metode studio dengan pengukuran data kelurusan punggungan, lembahan, Rb, Dd dan Smf, metode lapangan dengan cara pemetaan geologi pengambilan data strike/dip,kekar,deskripsi batuan secara megaskopis, pengambilan foto lapangan, metode laboratorium dengan menganalisi data kekar dan mengintervetasi pembuktian data lapangan dengan data studio dan adanya keterkaitan antara keaktifan sesar di wilayah penelitian. Keaktifan sesar dan parameter geomorfologi dapat diketahui dengan berbagai pendekatan morfotektonik, Parameter morfotektonik seperti Rb, Dd, Smf dan Kelurusan tersebut menjadi acuan dalam menentukan keaktifan. Struktur geologi di daerah penelitian berupa kekar dan sesar yang berarah relatif barat laut – tenggara. Sesar tersebut dibuktikan oleh adanya kelurusan dari citra DEM serta data kekar yang ditemukan dilapangan.Kata kunci : Morfometri, Morfotektonik, DAS, Tektonik aktif, DEM
APLIKASI SIG DALAM PENELITIAN GEOLOGI -, Emi Sukiyah
Bulletin of Scientific Contribution Vol 11, No 3 (2013): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.726 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v11i3.8294

Abstract

Explorative and descriptive are typical research of geology. Quantitative analysis is limited whereas cost research is expensive. Actually, there are some aspects of geology require quantitative analysis, mainly in vertical and lateral distribution. They need tool for do it.Several quantitative themes of geological research are slope analysis, erosion-sedimentation calculation, calculation of minerals proportion, calculation of chemical elements proportion, calculation of drainage density, calculation of fracture, etc. They need powerful tool for support data analysis with high accuracy.Many soft ware of data processor are available. They include graphical and non-graphical data. We can use that soft ware as tool for data analysis. Nevertheless, a part of them have limited in integrated data analysis. Commonly, Geographic Information System (GIS) soft ware can become choice. The available specification comprehension of soft ware can upgrade quality of data analysis.
KARAKTERISTIK SISTEM HIDROGEOLOGI KARST BERDASARKAN ANALISIS HIDROKIMIA DI TELUK MAYALIBIT, RAJA AMPAT Endah, Raras; Yoseph, Boy; Sukiyah, Emi; Setiawan, Taat
Bulletin of Scientific Contribution Vol 15, No 3 (2017): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v15i3.15100

Abstract

ABSTRAKKarst Teluk Mayalibit memiliki sistem hidrogeologi yang unik karena sebagian pola aliran bukan berasal dari kawasan karst itu sendiri. Penelitian sistem hidrogeologi karst ini dilakukan dengan menggunakan analisis hidrokimia yang dikompilasi dengan observasi hidrogeologi di lapangan. Berdasarkan analisis data hidrokimia seperti temperatur, derajat keasaman (pH), tekanan parsial terhadap CO2 (PCO2),  dan indeks kejenuhan terhadap kalsit (SIkalsit) menunjukan bahwa pada elevasi 40-80 mdpl termasuk dalam zona transisi dengan sifat sistem aliran terbuka atau rongga,  sedangkan pada elevasi 20-40 mdpl analisis hidrokimia menunjukan bahwa elevasi ini termasuk zona aliran menerus dengan sifat sistem aliran tertutup atau difusi. Kata Kunci : Karst, Sistem Hidrogeologi, Hidrokimia, Sistem Aliran, Teluk Mayalibit.ABSTRACT Karst of Mayalibit Bay has a unique hydrogeological system because some flow patterns are not from karst area itself. Karst of hydrogeological system research is done by using hydro chemical analysis which is compiled by hydrogeological observation in the field. Based on analysis of hydro chemical data such as temperature, degree of acidity (pH), partial pressure on CO2 (PCO2), and saturation index of calcite (SIcalcite) showed that at elevation 40-80 mdpl included in transition zone with open flow system or cavity, 20-40 mdpl hydro chemical analysis indicates that this elevation includes a continuous flow zone with the nature of the closed flow system or diffusion. Keywords: Karst, Hydrogeology System, Hydro chemical, Flow System, Mayalibit Bay.
PERAN ASPEK GEOMORFOLOGI DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK ENDAPAN DEBRIS AVALENCHES GUNUNG PAPANDAYAN, GARUT, JAWA BARAT Nursalim, Asep; Sulaksana, Nana; Sukiyah, Emi
Bulletin of Scientific Contribution Vol 14, No 1 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1451.012 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v14i1.9790

Abstract

Studies in this research are the characteristics of one of material deposits from the volcanoes eruption. Volcanic activity in Indonesia is a natural phenomenon that can occur at any time. Both material losses and loss of life will always happen at any moment in particular that deal directly with the volcano. The volcanic activity was resulted is deposition of debris avalanches. The study was conducted deposition of debris avalanches in complex of Papandayan volcanoes, Garut, West Java.In this study conducted by the interpretation of high resolution image data , and morphometry sub watershed for the morphologic aspects. The study was conducted to compare the deposited of debris avalanches from the eruption in 1772 and the eruption of 2002. Descriptive analysis of physical properties indicate a difference in both the materials. Deposition of debris avalanches in 1772 showed that sediment material is dominated by the matrix with widespread distribution . While the deposition of debris avalanches in 2002 are dominant fragment sizes and larger components and distribution concentrated in the upper reaches of the river that flows into the Cimanuk river. Both of debris avalanches are absent a scoria, pumice and large juveniles, which is one parameter of explosive. Analysis of  watershed morphometry showed different drainage densities in both materials, which is conducted to determine the resistance response of rocks whereas deposited debris avalanches. Keywords : Eruption, Debris avalanches, G. Papandayan. Studi dalam penelitian ini mengenai karakteristik salah satu endapan material hasil erupsi gunung api. Aktifitas gunung api di Indonesia merupakan salah satu fenomena alam yang dapat terjadi setiap saat. Kerugian baik materi maupun korban jiwa akan selalu terjadi setiap saat di khususnya yang berhadapan langsung dengan gunung api tersebut. Salah satu hasil dari aktifitas gunung api tersebut menghasilkan endapan debris avalanches. Penelitian endapan debris avalanches  ini dilakukan di komplek Gunung api Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara interpretasi data citra resolusi tinggi, dan morfometri sub DAS untuk aspek morfologinya. Penelitian dilakukan untuk membandingkan endapan debris avalanches hasil erupsi tahun 1772 dan erupsi tahun 2002. Hasil analisis deskriptif sifat fisik menunjukkan adanya perbedaan kedua endapan tersebut. Endapan debris avalanches  tahun 1772 menunjukkan material endapan yang didominasi oleh matrik dengan penyebaran yang luas. Sedangkan endapan debris avalanches tahun 2002 dominan ukuran fragmen dan komponen yang besar dan penyebarannya terkonsentrasi di hulu sungai yang mengalir ke sungai Cimanuk. Kedua endapan tidak ditemukan  pumis dan skoria serta juvenil yang besar yang merupakan salah satu parameter eruspsi eksplosif. Dari analisis morfometri daerah aliran sungai memperlihatkan kerapatan pengaliran yang berbeda di kedua endapan, yang dilakukan untuk mengetahui respon resistensi batuan dimana endapan debris avalanches diendapkan. Kata kunci : Erupsi,  Debris avalanches, G. Papandayan.
KARAKTERISTIK LAVA DAN KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN GALIAN KONSTRUKSI DAERAH MALIMPING KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Sukiyah, Emi
Bulletin of Scientific Contribution Vol 3, No 2 (2005): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.29 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v3i2.7452

Abstract

This research background are potency and limitation aspects in construction material resourcesapplication in southern part of Bandung Regency. The problem of research is role of lava characteristicin application designe as construction material resources. This research use deduction method withprobabilityapproach. Result of research show lava at Malimping area and surrounding have characteristicare grey-black, fine to intermediate texture, basaltic. A part of lava has sheeting joint and anothermassive. Based on petrographic analysis, a part of lava has a little alteration. That condition showed bya part of pyroxene had altered to chlorite. Result of chemical and physical analysis of rock show lava atMalimping area and surrounding is basalt. Potency of lava at Malimping is significane as contructionmaterial. Based on morphometry calculation and lava outcrop spreading, lava potency estimated44.573.500 m3. Nevertheless, that all potency can’t used because it spread in upper area of Citarumriver. Based on lava characteristics, outcrop position, regulation of landuse and trend of communityneed so that basalt lava potency used as dimention stone. That using can up value of contructionmaterial so that income of community in that surrounding area can up too.
PENINGKATAN AKURASI PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA DI WILAYAH SEPARI - KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN DETEKSI KEMIRINGAN LUBANG BOR DENGAN SENSOR GYROSCOPE-ACCELEROMETER-HEADING DIJITAL Firmansyah, Gilang; Sukiyah, Emi; Yuniardi, Yuyun; Mardiana, Undang
Bulletin of Scientific Contribution Vol 14, No 1 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.941 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v14i1.9786

Abstract

Penaksiran sumber daya dalam suatu proses penambangan batubara didapatkan melalui perhitungan dan analisis data eksplorasi detil. Data ini diperoleh dengan metode pemboran dan pemetaan geologi. Penaksiran sumber daya dilakukan untuk mengetahui taksiran jumlah tonase sumber daya batubara. Hasil taksiran selanjutnya digunakan untuk perhitungan stripping ratio pada lahan tersebut untuk mengetahui keekonomian bahan tambang. Hasil yang diperoleh dapat  menentukan kelayakan suatu tambang untuk di eksploitasi. Pada proses pengeboran terdapat istilah borehole deviation, yaitu deviasi atau simpangan miring dari suatu target lubang bor. Selama ini, pengeboran tegak lurus selalu dinyatakan memiliki kemiringan 90°. Asumsi tersebut sebenarnya tidak tepat. Kemiringan lubang bor yang dinyatakan tegak lurus ternyata memiliki nilai bervariasi. Oleh karena itu, survei kemiringan lubang bor perlu dilakukan untuk mengetahui kemiringian lubang bor secara akurat. Nilai dip dan azimut lubang bor turut berperan sebagai parameter penting dalam meningkatkan akurasi perhitungan cadangan. Berdasarkan hasil uji coba terhadap penggunaan sensor gyroscope-accelerometer-heading dijital pada pengeboran eksplorasi di wilayah Separi diperoleh adanya peningkatan hasil perhitungan cadangan batubara.
PENGARUH KEMIRINGAN LERENG TERHADAP LAJU SEDIMENTASI PADA RENCANA BENDUNGAN PARIGI Yusuf, Muhammad Farhan; Siahaan, Yakub; Sukiyah, Emi; Mulyo, Agung; Patonah, Aton; Zakaria, Zufialdi
Bulletin of Scientific Contribution Vol 16, No 2 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.386 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v16i2.17922

Abstract

Pembangunan Bendungan Parigi akan sangat bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. Bendungan ini akan digunakan untuk keperluan pertanian (irigasi) dan persediaan air baku. Lokasi Rencana Bendungan Parigi terletak pada sub-DAS Parigi yang memiliki luas 57,98 km2. Dalam perencanaan bendungan aspek sedimentasi sangat penting. Aspek ini akan berkaitan dengan desain Bendungan. Pada DAS yang tidak terlalu luas, laju sedimentasi setara dengan laju erosi. Perhitungan laju sedimentasi dilakukan berdasarkan fungsi erosi dengan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dan SDR. Metode ini berhubungan dengan faktor – faktor yaitu erodibilitas tanah, curah hujan, tataguna lahan, dan topografi. Faktor kemiringan lereng erat kaitannya terhadap laju sedimentasi, penelitian ini akan membahas tentang peranan kemiringan lereng  terhadap laju sedimentasi. Nilai laju sedimentasi hasil perhitungan menggunakan metode USLE yaitu  sebesar 149,53 ton/ha/th.  Hasil perhitungan statistik dengan  metode regresi linier di dapat bahwa faktor kemiringan lereng berpengaruh signifikan terhadap laju sedimentasi dengan persamaan regresi Y’ = 15,32 + 7,313X. Nilai koefisien regresi (r) sebesar 0,697 menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kemiringan lereng (X) dan laju sedimentasi (Y). Pengaruh yang diberikan oleh aspek kemiringan lereng terhadap laju sedimentasi adalah sebesar 48,6 %.
PERAN KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI BUOL TERHADAP BANJIR DI WILAYAH BUKAL, TILOAN, MOMUNU DAN BIAU, PROVINSI SULAWESI TENGAH Tawil, Sukardan; Sukiyah, Emi; Rosana, Mega Fatimah; Muslim, Dicky
Bulletin of Scientific Contribution Vol 17, No 2 (2019): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.043 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v17i2.23172

Abstract

ABSTRAKDaerah Aliran Sungai (DAS) Buol terletak di lengan utara Pulau Sulawesi. Bentuk DAS yang menyerupai angka 7 cenderung berbentuk paralel, menandakan ada dua sungai besar yang menyatu di wilayah hilir. Bagian hilir tampak lebar, seolah membentuk bejana besar yang dapat menyebabkan aliran S. Buol tergenang dalam jangka waktu lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peran morfometri DAS terhadap fenomena banjir di wilayah tersebut. Beragam metode digunakan untuk ekstraksi data dari Citra Landsat, SRTM, peta topografi dan peta tematik yang dilakukan di studio. Deskripsi dan pengukuran obyek dilakukan di lapangan. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif menghasilkan visualisasi dalam bentuk grafik, peta dan tabel. Analisis dilakukan terhadap 17 sub-DAS Buol. Luas sub DAS berkisar dari 2,82 sampai 335,4 km2.. Secara umum DAS Buol menunjukkan bentuk lahan pedataran dan perbukitan. Pola pengaliran di DAS Buol yakni subtrellis, subdendritik, subrektangular dan anastomotik. Morfometri berperan terhadap zona bencana geologi di dataran banjir di Timur dan Timur laut DAS Buol mencakup sebagian wilayah Kecamatan Bukal, Kecamatan Momunu dan Kecamatan Biau. Pada SDB6 bentuk DAS adalah bulu burung serta SDB7 dan SDB8 memiliki bentuk DAS radial. Nilai kerapatan pengaliran (Dd) yaitu SDB6 (1,98), SDB7 (2,44), SDBS8 (1,30), SDB6 (1,98), SDB7 (2,44) dan SDBS8 (1,30). Bila nilai Dd berkisar antara 0,25 – 10, maka alur sungai melewati batuan dengan resistensi keras sehingga sedimen yang terangkut aliran sungai relatif lebih kecil. Berdasarkan hasil rekapitulasi, debit banjir dapat diperkirakan hingga 100 tahun.Kata Kunci : DAS Buol, Morfometri, Pola Pengaliran, BanjirABSTRACTThe Buol watershed is located in the northern arm of Sulawesi Island. A watershed shape that resembles the number 7 tends to be parallel, indicating there are two major rivers that converge in the downstream region. The downstream section is wide, forming a large vessel that can cause the flow of S. Buol to be inundated for a long time. This research was conducted to find out how far the role of watershed morphometric on flood phenomena in the region. Various methods are used for data extraction from Landsat Imagery, SRTM, topographic maps and thematic maps conducted in the studio. Description and measurement of the object is done in the field. Data analysis using quantitative-descriptive approach produces visualization in the form of graph, map and table. The analysis was conducted on 17 Buol sub-watersheds. The area of the sub-watershed ranges from 2.82 to 335.4 sq.km. In general, the Buol watershed shows the shape of the plains and hills. The drainage pattern are subtrellis, subdendritic, subrectangular and the anastomotic. The morphometric relationship to the geological disaster zone in the flood plains of East and Northeast Buol watershed in some areas covers Bukal Subdistrict, Momunu Subdistrict and Biau Subdistrict. SDB6 sub-watershed forms like bird feathers, while SDB7 and SDB8 are radial. The drainage density (Dd) are SDB6 (1.98), SDB7 (2.44), SDBS8 (1.30), SDB6 (1.98), SDB7 (2.44) and SDBS8 (1.30). If the Dd value ranges from 0.25 - 10, the river channel passes through rocks with hard resistance so that the sediment transported by the river flow is relatively smaller. Based on the recapitulation results, flood discharge can be estimated up to 100 years.Key word : Buol watershed, Morphometric, Drainage pattern, Flood
Co-Authors abdurrohman, Muhammad jihad Achmad Sjafrudin, Achmad Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Agung Mulyo Agus Didit Haryanto -, Agus Didit Haryanto Alam, Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Algi Fajar Ghaniansah, Algi Fajar Andi Agus Nur Andi Makawaru Yasin, Andi Makawaru Andriana Sendjaja, Yoga Apong Sandrawati Arif R. Darana Arifin Anfasha, Arifin Arya, Pulung P Asep Nursalim, Asep Athanasius Cipta Aton Patonah, Aton Bani Nugroho, Bani Benny Joy Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam Budi Muljana Cipta Endyana Daliman, Shaparas Binti Denny Lumban Raja Dewi Gentana Dewi Gentana Dicky Muslim Dina Tania Donny R. Wahyudi Dwi Purnomo Dyah Ayu Setyorini Edi Prasetyo Utomo Edi Tri Haryanto Edi Tri Haryanto, Edi Tri Edy Sunardi Endah, Raras Euis Tintin Yuningsih Euis Tintin Yuningsih Fachrudin, Kurnia Arfiansyah Fahira, Ghina Fery Erawan Fery Erawan Fikri Abdulah, Fikri GANI, REZA MOHAMMAD GANJAR Gentana, Dewi Gentana, Dewi Gentana, Dewi Gilang Firmansyah, Gilang Hendarmawan H Hendarmawan Hendarmawan Hendarmawan Hendarmawan, Hendarmawan Herry Riswandi HS, Karyono Ildrem Syafri Iyan Haryanto Iyan Haryanto, Iyan Jamal Jamal Jamal Jamal Jassin, A.M.I. Johanes Hutabarat Johanes Hutabarat Karyono HS Khoirullah, Nur kurnianto, brany M. Nursiyam Barkah Makkawaru, Andi Martha Magdalena Nanlohy Mawardi, Sonny Mega Fatimah Rosana Moch Ridfan Trisnadiansyah Mohamad Sapari Hadian Muhamadsyah, Faisal Muhammad Lutfi Mulyono - Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nendi rohaendi Nisa Nurul Ilmi Novi Triany Nurfadli, Eza Patonah Aton Pradnya P. Raditya Rendra Pradnya P. Raditya, Pradnya P. Pradnya Paramarta Raditya Rendra Puguh Setiyanto, Puguh Pulung Arya Pranantya Pulung Arya Pranantya, Pulung Arya putera, alvindo andreansyah Raden Irvan Sophian, Raden Irvan Ramadian, Aldrin Retnoningtyas, Widya Ika Ridwan, Panji Rina Devnita Rina Devnita Rita Yulianti, Rita Sabila, Zahra Syahida sabily, zulfa Sambodo, Tri Hananto Sambodo, Tri Hananto Priyo Saragih, Rahmat Yantono Setyorini, Dyah Ayu Siahaan, Yakub Sipahutar, Sumahang R. SIRAJU, ASRUL Sonny Mawardi Sri Wahyuni Subagja, Agam Suherman Dwi Nuryana Suherman Dwi Nuryana Sukardan Tawil Sulaksana, Nana Sulastri, Murni Sumaryono Sumaryono Suratman Suratman Syalsabilla, Lola Lintang Taat Setiawan, Taat Tresnasari, Endah Undang Mardiana Vijaya Isnaniawardhani Wahyuzi, Radhi Winantris Winantris Winarti Winarti Witjahjati, Retno Yoga Andriana Sendjaja Yuda, Himmes Fitra Yudhi Listiawan Yusuf, Muhammad Farhan Yuyun Yuniardi Zakaria Zufialdi Zakaria, Zulfiadi Zufialdi Zakaria, Zufialdi