Claim Missing Document
Check
Articles

INTERVENSI MENGULUM ES BATU PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE YANG MENJALANI HEMODIALISIS Salsabila, Khairunnisa Vania; Komariah, Maria; Fitria, Nita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 20, No 2 (2024): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v20i2.1356

Abstract

Penyakit gagal ginjal kronik adalah keadaan ginjal yang gagal dalam menjalankan fungsinya secara progresif dan irreversible. Gejala rasa haus yang sering dialami pasien gagal ginjal kronik menyebabkan pasien kesulitan dalam melakukan pembatasan cairan sehingga terjadi hipervolemia yang menimbulkan konsekuensi yang parah terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memberikan gambaran mengenai manajemen hipervolemia dengan mengulum es batu pada pasien chronic kidney disease. Metode penelitian yang digunakan adalah case report dengan pendekatan asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan yang dilakukan pada kasus ini adalah mengulum es batu yang dilakukan selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan rasa haus setelah mengulum es batu dari haus sedang menjadi haus ringan hingga tidak haus, serta pasien mampu mengurangi asupan cairan. Selain itu, terdapat perbaikan pada status cairan pasien yang dibuktikan dengan tidak ditemukan adanya edema pada ekstremitas bawah dan tidak ada sesak nafas yang dirasakan pasien. Mengulum es batu dapat membantu menurunkan rasa haus sehingga pasien mampu mengurangi asupan cairan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk membantu membatasi asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Multi-Intervention of Balance Exercise to Prevence of Fall Risk among Vertigo Patient Musthofa, Faizal; Kosim, Kosim; Fitria, Nita; Maulana, Sidik
International Journal of Global Operations Research Vol. 3 No. 1 (2022): International Journal of Global Operations Research (IJGOR), February 2022
Publisher : iora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47194/ijgor.v3i1.123

Abstract

The condition of vertigo if left unchecked will endanger the patient. Vertigo has an impact on quality of life which includes limitations in carrying out daily activities, the risk of falling and can result in injury. This study was conducted to determine the multi-intervention of balance exercise in preventing the risk of falling in vertigo patients. A rapid literature review was conducted on this study related to multi-intervention balance exercises in preventing the risk of falls in vertigo patients from the PubMed, CINAHL, and Science Direct databases. Inclusion criteria for vulnerable full text research articles in 2017-2021 using English. Balance exercise with vestibular rehabilitation, balance retraining, wobble board exercise can be one way to prevent the risk of falling by maintaining balance in vertigo patients and being able to reduce dizziness symptoms, improve quality of life, compliance in exercise and improve dizziness symptoms. Most studies say that balance exercise interventions with vestibular rehabilitation, balance retraining, and wobble board exercises are effective in improving balance, reducing dizziness symptoms in vertigo patients as a prevention of the risk of falling
Sosialisasi Rambu-Rambu Lalu Lintas Bagi Pengguna Jalan Dan Menanamkan Disiplin Dan Tertib Lalu Lintas Fitria, Nita; Saikhoni, Saikhoni; Saukani, Saukani
Bagimu Negeri Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v9i1.2912

Abstract

Keselamatan berlalu lintas merupakan isu penting yang berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat, terutama bagi kelompok usia anak dan remaja yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya peserta didik sekolah dasar dan menengah, terhadap pentingnya rambu-rambu lalu lintas dan perilaku disiplin saat berada di jalan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan interaktif, simulasi lapangan, permainan edukatif, dan pembagian media cetak edukatif. Kegiatan dilaksanakan di SDN 1 dan SMPN 2 Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Pringsewu pada tanggal 20–22 Juni 2025 dengan total peserta sebanyak 120 siswa. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek kognitif (pengetahuan rambu), afektif (sikap bertanggung jawab), dan psikomotorik (kemampuan menerapkan aturan lalu lintas dalam simulasi). Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari peserta dan sekolah mitra. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan edukatif-partisipatif efektif dalam menumbuhkan literasi lalu lintas serta budaya disiplin sejak usia dini. Program ini direkomendasikan untuk diadopsi secara berkelanjutan oleh sekolah dan pemangku kebijakan lokal guna menciptakan lingkungan berlalu lintas yang aman dan tertib.
Footwear preferences among emergency and outpatient nurses: Implications for preventing work-related musculoskeletal disorders Fitria, Nita; Karisa, Putri; Oktaviana, Mariska; Salimah, Yasmin; Lailannufa, Zannuba; Azzahra, Shifa Leviyanti; Apriandini, Septiani Nur; Sulaeman, Nadila Afifah
The Journal of Palembang Nursing Studies Vol. 4 No. 2 (2025): May 2025
Publisher : Palembang MediRose Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55048/jpns158

Abstract

Background: Nurses engage in physically demanding activities that increase the risk of work-related musculoskeletal disorders (WRMSDs). Appropriate footwear selection is an important preventive strategy. Objective: This study aimed to identify and compare footwear preferences between nurses working in the emergency installation (EI) and outpatient installation (OI). Methods: A descriptive quantitative study was conducted with a population of 158 nurses from a public hospital in Indonesia, comprising 93 EI nurses and 65 OI nurses. Using purposive sampling, 125 nurses participated. Data were collected through a structured questionnaire and analyzed descriptively. Results:The most frequently selected footwear characteristics were comfort and cushioning (108 nurses, 44.4%), appropriate size (106 nurses, 41.6%), and durability for daily activities (104 nurses, 35.3%). Notable differences emerged between groups. Outpatient installation (OI) nurses placed greater emphasis on design (43.3%), cushioning (87.9%), weather resistance (65.2%), and foot protection (65.2%) compared with emergency installation (EI) nurses (33.3%, 84.7%, 59.3%, and 62.7%, respectively). Conversely, EI nurses demonstrated a stronger preference for high-quality, higher-priced footwear (72.4%) than OI nurses (47.2%). Conclusion: Nurses prioritize footwear that fits well, is comfortable, cushioned, safe, durable, and reasonably priced. While cushioning and comfort emerged as the most important factors overall, differences in preferences between EI and OI nurses highlight the need for occupational health policies that consider unit-specific requirements. Promoting appropriate footwear may help reduce WRMSD risk and improve nurse well-being.
Implementing Kolcaba’s comfort theory for pain management in a patient with tongue cancer: A case report Karisa, Putri; Fitria, Nita
The Journal of Palembang Nursing Studies Vol. 4 No. 2 (2025): May 2025
Publisher : Palembang MediRose Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55048/jpns159

Abstract

Background: Tongue cancer is often associated with severe pain, further complicated when accompanied by comorbidities such as pulmonary tuberculosis. Persistent pain, worsened by continuous coughing, contributes to swallowing and speech difficulties, ultimately diminishing quality of life and resulting in poor prognosis. Objective: This case report aimed to explore the effectiveness of nursing care guided by Kolcaba’s Comfort Theory in alleviating pain in a patient with tongue cancer. Case Presentation: A 58-year-old man with tongue cancer, suspected lung metastasis, and pulmonary tuberculosis experienced severe chronic pain (VAS 9/10). Nursing care was structured according to Kolcaba’s framework, addressing physical, psychospiritual, environmental, and sociocultural comfort needs across the stages of relief, ease, and transcendence. Interventions included pharmacological therapy with morphine and non-pharmacological strategies such as foot massage and local honey application to the wound site. Pain was regularly assessed using the visual analog scale. Following interventions, the patient reported reduced pain intensity (VAS 7/10). Comfort levels improved, with physical comfort progressing from relief to ease, psychospiritual comfort from ease to transcendence, and environmental and sociocultural aspects maintained at the transcendence stage Conclusion: Nursing care based on Kolcaba’s Comfort Theory effectively contributed to pain reduction and enhanced comfort in this patient with tongue cancer. Integrating pharmacological and non-pharmacological interventions within a holistic nursing framework may offer practical strategies for managing complex cancer-related pain and improving quality of life.
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai Intervensi Penurunan Angka Stunting dengan Pendampingan Keluarga di Desa Jelegong Mardhiyah, Ai; Mediani, Henny Suzana; Rakhmawati, Windy; Hendrawati, Sri; Maryam, Nenden Nur Asriyani; Fitria, Nita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i10.22653

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan permasalahan gizi yang masih menjadi perhatian utama di Indonesia, termasuk di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Angka stunting di Desa Jelegong terbilang cukup tinggi, yaitu sebanyak 39 balita. Salah satu pendekatan yang mungkin untuk mengurangi stunting adalah dengan membeli lebih banyak makanan (PMT), yang didampingi dengan penyuluhan mengenai gizi seimbang melalui media leaflet kepada keluarga. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan pendampingan keluarga dalam pemberian makanan tambahan sebagai intervensi untuk menurunkan angka stunting di Desa Jelegong. Kegiatan ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan sosialisasi. Terdapat kenaikan berat badan dan tinggi badan dari sebelum dan sesudah dilakukan pemberian makanan tambahan, dengan rata-rata kenaikan berat badan sebesar 0,37 kg dan kenaikan tinggi badan sebesar 0,94 cm. Kegiatan ini telah membantu meningkatkan kesadaran keluarga balita tentang pentingnya pemberian makanan tambahan, pemberian ASI eksklusif, pemenuhan gizi seimbang, serta pentingnya lingkungan dan sanitasi yang sehat dan layak bagi tumbuh kembang balita. Kata Kunci: Intervensi, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pendampingan Keluarga, Stunting  ABSTRACT Stunting is a nutritional problem that remains a major concern in Indonesia, including in Jelegong Village, Rancaekek District, Bandung Regency. The stunting rate in Jelegong Village is quite high, with 39 toddlers affected. A possible approach for reducing stunting is to buy more food (PMT), accompanied by counseling on balanced nutrition through leaflet media for families. This report aims to identify the implementation of family assistance in the provision of supplementary feeding as an intervention to reduce stunting in Jelegong Village. The methods used in this activity include observation, interviews, and socialization. There was an increase in body weight and height between before and after giving additional food, with an average increase in body weight of 0.37 kg and an increase in height of 0.94 cm. The results of this activity have helped raise the awareness of families with toddlers about the importance of supplementary feeding, exclusive breastfeeding, balanced nutrition, and the importance of a healthy and suitable environment and sanitation for the growth and development of toddlers. Keywords: Intervention, Provision of Additional Food Giving, Family Assistance, Stunting
Efektivitas Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Atau Kecerdasan Buatan Dalam Mendukung Profesionalisme Keperawatan: Tinjauan Literatur Sistematis Zahran, Riqza Alfaiz; Fitria, Nita
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3364

Abstract

Profesionalisme keperawatan menghadapi tantangan akibat meningkatnya beban kerja dan kekurangan tenaga kesehatan global. Kecerdasan Buatan (AI) hadir sebagai inovasi potensial untuk mendukung praktik keperawatan, namun efektivitas dan hambatannya perlu ditinjau secara sistematis. Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas penggunaan AI dalam mendukung profesionalisme keperawatan, khususnya terkait keselamatan pasien, efisiensi alur kerja, dan kualitas dokumentasi. Tinjauan literatur sistematis dilakukan pada lima database (Scopus, ScienceDirect, PubMed, Oxford Academic, Statista) untuk publikasi Januari 2019–Desember 2024 menggunakan pedoman PRISMA. Dari 3.621 artikel yang teridentifikasi, 12 studi memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis secara kualitatif. Hasil sintesis menunjukkan AI berperan signifikan dalam tiga aspek: (1) meningkatkan keselamatan pasien melalui deteksi dini perburukan kondisi, identifikasi sindrom klinis otomatis, serta pengurangan alarm fatigue; (2) mengoptimalkan efisiensi alur kerja dengan mengotomatisasi tinjauan rekam medis dan imputasi data; serta (3) memperbaiki kualitas dokumentasi dengan mengubah data naratif tidak terstruktur menjadi data terstruktur yang akurat dan dapat dianalisis. Namun, implementasi AI masih menghadapi hambatan sosio-teknis, seperti rendahnya kepercayaan staf, meningkatnya kecemasan, serta kesenjangan antara validasi teknis algoritma dengan bukti peningkatan luaran pasien di dunia nyata. Secara keseluruhan, AI memiliki potensi transformatif untuk memperkuat profesionalisme keperawatan melalui praktik berbasis bukti, efisiensi, dan peningkatan keselamatan pasien, dengan catatan keberhasilan implementasinya membutuhkan strategi manajemen perubahan yang efektif serta integrasi yang tepat ke dalam alur kerja klinis.
Fear of Missing Out Among High School Students in Bandung Yosep, Iyus; Mardhiyah, Ai; Fitria, Nita; Lukman, Mamat; Hikmat, Rohman
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S5 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS5.4651

Abstract

Fear of Missing Out (FoMO) has become an increasingly common phenomenon among adolescents, especially with the increasing use of social media. FoMO can have a negative impact on students' mental well-being, which can result in anxiety, stress, and life dissatisfaction. This study is important to understand the level of FoMO among high school students, as well as the factors that influence it. With the increasing exposure of adolescents to social media, understanding FoMO becomes very relevant to developing effective interventions. This study aims to provide an overview of the level of FoMO among high school students in Bandung. Thus, the results of the study are expected to be the basis for efforts to improve mental health in educational environments. This study aims to describe the level of FoMO in high school students in Bandung and identify the factors that influence it. The design of this study was descriptive with a total sampling technique, involving 100 high schools students in Bandung. Data were collected through a questionnaire using the Online Fear of Missing Out (ON-FoMO) Scale, which consists of 20 questions adapted into Indonesian. Data analysis was carried out using frequency distribution to describe the characteristics of respondents and the level of FoMO. The results showed that the majority of respondents had moderate levels of FoMO, with 30% of respondents experiencing high FoMO. Factors that influence the level of Fear of Missing Out (FoMO) include age, gender, and class, where female students and adolescents tend to experience higher FoMO due to social pressure and intense social media interactions. The impacts of high FoMO can include increased anxiety, stress, and life dissatisfaction, which can affect students' overall psychological well-being. This study provides insight into the level of FoMO among high school students in Bandung, emphasizing the need for interventions to manage the negative impact of social media on students' mental well-being.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI MASALAH GANGGUAN PERTUKARAN GAS MELALUI POSISI ORTHOPNEA PADA PASIEN DENGAN CAD: CASE REPORT Novitasari, Nenden; Fitria, Nita; Komariah, Maria
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 2 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, February 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i2.2307

Abstract

Coronary Artery Disease (CAD) merupakan suatu kondisi ketika miokardium kekurangan pasokan oksigen. Pada Coronary Artery Disease (CAD) terjadi penurunan fungsi pada otot-otot jantung yang menyebabkan tidak terpompanya darah secara optimal ke seluruh tubuh. Hal tersebut membuat tekanan di atrium kiri semakin besar dan terjadi aliran balik ke paru-paru melalui vena pulmonalis yang menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru. Penumpukan cairan ini dapat menyebabkan klien mengalami sesak. Gejala sesak yang timbul perlu diredakan yaitu salah satunya dengan menggunakan teknik memposisikan tubuh dengan posisi orthopnea. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami masalah gangguan pertukaran gas melalui posisi orthopnea pada pasien dengan CAD. Metode: Studi kasus deskriptif dengan metode asuhan keperawatan pemberian intervensi posisi orthopnea sebanyak tiga kali sehari selama 20 menit. Hasil: Setelah dilakukan intervensi posisi orthopnea selama tiga hari, terdapat penurunan frekuensi pernapasan dari hari pertama 30 kali permenit menjadi 22-24 kali permenit di hari ketiga perawatan. Klien mengatakan merasa lebih nyaman dan ringan ketika bernapas walaupun sesak terkadang masih terasa. Simpulan: Pemberian posisi orthopnea pada klien yang mengalami sesak memberikan hasil yang efektif untuk menurunkan frekuensi pernapasan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI NYERI AKUT MELALUI RELAKSASI GENGGAM JARI PADA PASIEN POST OPERASI ABSES SELULITIS DEXTRA PEDIS: STUDI KASUS Febryani, Indah Widya; Fitria, Nita; Komariah, Maria
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 3 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Maret 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i3.2403

Abstract

Abses selulitis termasuk infeksi kulit serta jaringan lunak yang ditandai masuknya mikroba pada lapisan kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Pada kasus infeksi yang parah dan tidak diobati antibiotik, terdapat penambahan tindakan debridemen bedah. Pasien pasca bedah sering mengalami nyeri akibat luka operasi serta posisi yang dipertahankan selama prosedur pasca pembedahan. Intervensi non farmakologi yang dapat dilaksanakan untuk penurunan nyeri yaitu terapi relaksasi genggam jemari. Terapi ini bersifat konvensional dan mudah untuk dilangsungkan oleh diri sendiri. Menggenggam jari sambil menarik napas dalam dapat menyembuhkan ketegangan fisiologis maupun psikologis. Tujuan: Tujuan studi kasus ini diketahuinya pengaruh teknik relaksasi mengenggam jemari dalam menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi abses selulitis dextra pedis. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan studi kasus deskriptif menggunakan pre-post test desain. Hasil: Sesudah dilaksanakannya terapi relaksasi genggam jari 1x50 menit pada 10 jari dalam 1 hari, terdapat penurunan skala nyeri dari 8 (nyeri berat) menjadi 6 (nyeri sedang) dengan kondisi sebelumnya agak gelisah menjadi tampak lebih tenang. Simpulan: Penatalaksanaan relaksasi menggenggam jari dapat menurunkan intensitas nyeri.
Co-Authors A, Aysyah. Aat Sriati Agustian, Rendika AI MARDHIYAH, AI Ainur Rosidah Ambrosius Purba Amran, Elsa Fitri Apriandini, Septiani Nur Ariska Juniar Arlan Asril, Yona Astoni Nurdin, Astoni Ayu Siti Marlina Azzahra, Shifa Leviyanti Dani Ramdani, Dani Dewi Indriyani Utari Dimas Erlangga Luftimas Dyah Setyorini Edy Irawan, Edy Efri Widianti Ema Arum Rukmasari Fahlefi, Rizal Faiza, Tiara Faizal, Nur Farina, Desi Fathonah, Dewi Yulia Febryani, Indah Widya Hafidz, Ikhsan Handayani, Sri Dina Helwiyah Rofi, Helwiyah Hendayani, Santi Henny Suzana Mediani Hermawan, Syipa Izzati Hesti Platini Hikmat, Rohman HUSNI SHABRI Iceu Amira DA Imas Rafiyah Iyus Yosep Karisa, Putri Kosim Kosim Lailannufa, Zannuba Leonardo Lubis Lydyana, Lynna Lynna Lidyana Mamat Lukman, Mamat Maria komariah Marlin, Khairul Maulana, Sidik Mediawati, Ati Surya Mega Rahmi Meilan, Try Silvia Afaf Musthofa, Faizal Mutiara Syagitta, Mutiara Nabila, Aisyah Nenden Nur Asriyani Maryam Nirmala, Dina Novitasari, Nenden Nur Oktavia Hidayati Nurfaizal ., Nurfaizal Nurhakim, Furkon Nurlaila, Evi Oktavia, Abel Oktaviana, Mariska Prawitasari, Nita Putri Utami, Elfina Putri, Aliza Zulpa R, Ramadanis. Rahmah, Ayyida Aini Rauf, Abdul Rauf Saikhoni, Saikhoni Salimah, Yasmin Salsabila, Khairunnisa Vania Salsabila, Nabela Normaulida Septania, Salma Mega Shalha Ubaid Salim, Shalha Ubaid Shelly Iskandar Siti Nur Fatimah Sri Hendrawati Sulaeman, Nadila Afifah Syifa Khoirunnisa, Syifa Taty Hernawaty Theresia Eriyani Widia Lestari Winanda, Heru Prasetyo Windy Rakhmawati Yenni, Fitri Yenti, Elfina Yudianto, Kurniawan Yuliani, Dila Zahran, Riqza Alfaiz Zubaidah, Dea