Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian Vaksin Rabies dalam Upaya Pengendalian Penyakit Rabies di Kabupaten Limapuluh Kota Mardi Fadillah; Meutia Paradhiba; Onetusfifsi Putra; Eva Flourentina Kusumawardani; Firman Firdauz Saputra; Perry Boy Chandra Siahaan; Rubi Rimonda
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2796

Abstract

Rabies merupakan salah satu permasalahan kesehatan secara global yang bersifat zoonosis dengan Case Fatality Rate (CFR) 100%. Pada umumnya rabies ditemukan di negara-negara berkembang terutama di Asia dan Afrika. Upaya pengendalian rabies dapat dilaksanakan jika cakupan vaksinasi tercukupi khususnya di daerah endemik rabies. Pemberian vaksin rabies terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) merupakan salah satu upaya yang sangat penting dilakukan masyarakat khususnya pemilik HPR. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian vaksin rabies terhadap HPR. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur serta wawancara langsung dengan total responden sebanyak 90 orang. Variabel dependent pada penelitian ini yaitu praktik pemberian vaksin pada HPR. Variabel independent yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lokasi tempat tinggal, kegunaan HPR, jumlah dan jenis HPR, pengetahuan, status pemeriksaan kesehatan HPR, himbauan dinas kesehatan/kepala desa, dan mengikuti penyuluhan. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik sederhana dan regresi logistik berganda. Faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian vaksin rabies yaitu lokasi tempat tinggal (α=0.013; OR=4.05; 95%CI=1.34-12.30) dan status pemeriksaan kesehatan HPR (α=0.000; OR=10.29; 95%CI=3.09-34.65). Dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang bermakna terhadap variabel usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, jenis HPR, dan himbauan petugas kesehatan/kepala desa dan mengikuti penyuluhan.Kata Kunci: Rabies, Vaksinasi, Praktik, Kab. Limapuluh KotaRabies is a global health problem and zoonotic with case fatality rate (CFR) of 100%. Rabies is commonly found in developing countries, especially in Asia and Africa. Rabies control efforts can be implemented if vaccination coverage is sufficient, especially in rabies endemic areas. Rabies vaccination for rabies-transmitting animals is one of the most important measures taken by the public, especially rabies-transmitting animals owners. The aim of this study was to determine the factors associated with the practice of rabies vaccination for rabies-transmitting animals. This study used a cross sectional approach. Data were collected using structured questionnaires and direct interviews with a total of 90 respondents. The dependent variable in this study was the practice of vaccination for rabies-transmitting animals. The independent variables were age, gender, education, occupation, location of residence, use of rabies-transmitting animals, number and type of rabies-transmitting animals, knowledge, rabies-transmitting animals health checks status, appeals from the health office/village head, and attending counseling. Data were analyzed using simple logistic regression and multiple logistic regression tests. Factors associated with rabies vaccination were location of residence (α=0.013; OR=4.05; 95%CI=1.34-12.30) and rabies-transmitting animals health check status (α=0.000; OR=10.29; 95%CI=3.09-34.65). In this study, there was no significant association between the variables of age, gender, education, occupation, knowledge, type of rabies-transmitting animals, appeal of health workers/village head, and attending counseling.Keywords: Rabies, Vaccination, Practice, Limapuluh Kota District
EVALUASI PROGRAM BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM Eva Flourentina Kusumawardani; Mardi Fadillah; Laila Apriani Hasanah Harahap; Firman Firdauz Saputra; Meutia Paradhiba; Onetusfifsi Putra; Nasrianti Syam; Perry Boy Chandra Siahaan; Rubi Rimonda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14480

Abstract

The government is holding a School Child Immunization Month (BIAS) with the aim of protecting against diseases that can be prevented by immunization (PD3I) until school age. The background was when children enter elementary school age there was a decrease in the level of immunity obtained during immunization when infants. The research objective was a description of the BIAS program based on a systems approach (input, process and output) using a descriptive design. Data collection was carried out by means of in-depth interviews with a number of 3 (three) informants consisting of 1 (one) immunization program coordinator, 1 (one) head of surveillance and immunization section, and 1 (one) health information system employee. BIAS activity reports were reported in stages according to the data source (from the Puskesmas) to the District/City Health Office, then the District/City Health Office conducts analysis and interpretation of the data for the needs of the immunization program. The Surabaya City Health Office through the Health Information System (SIK) unit is the first door in the flow of data processing and analysis. The priority problem that needs to be resolved immediately was the availability of the School Children's Health Report Card, as a media for recording the results of health screening in school children in which there was an immunization variable. The health report card for school children was one of the media that can provide education about the health status of school children, in the development of changes to the schedule and types of immunization in the BIAS program, it was necessary to record and report the immunization status of school children in an orderly manner. Strong commitment across programs and across sectors in all lines of society so that the death rate from PD31 will decrease.
EVALUASI PROGRAM BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM Eva Flourentina Kusumawardani; Mardi Fadillah; Laila Apriani Hasanah Harahap; Firman Firdauz Saputra; Meutia Paradhiba; Onetusfifsi Putra; Nasrianti Syam; Perry Boy Chandra Siahaan; Rubi Rimonda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14480

Abstract

The government is holding a School Child Immunization Month (BIAS) with the aim of protecting against diseases that can be prevented by immunization (PD3I) until school age. The background was when children enter elementary school age there was a decrease in the level of immunity obtained during immunization when infants. The research objective was a description of the BIAS program based on a systems approach (input, process and output) using a descriptive design. Data collection was carried out by means of in-depth interviews with a number of 3 (three) informants consisting of 1 (one) immunization program coordinator, 1 (one) head of surveillance and immunization section, and 1 (one) health information system employee. BIAS activity reports were reported in stages according to the data source (from the Puskesmas) to the District/City Health Office, then the District/City Health Office conducts analysis and interpretation of the data for the needs of the immunization program. The Surabaya City Health Office through the Health Information System (SIK) unit is the first door in the flow of data processing and analysis. The priority problem that needs to be resolved immediately was the availability of the School Children's Health Report Card, as a media for recording the results of health screening in school children in which there was an immunization variable. The health report card for school children was one of the media that can provide education about the health status of school children, in the development of changes to the schedule and types of immunization in the BIAS program, it was necessary to record and report the immunization status of school children in an orderly manner. Strong commitment across programs and across sectors in all lines of society so that the death rate from PD31 will decrease.
Evaluasi Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Dinas Kesehatan Kota Surabaya Berdasarkan Pendekatan Sistem Eva Flourentina Kusumawardani; Mardi Fadillah; Laila Apriani Hasanah Harahap; Firman Firdauz Saputra; Meutia Paradhiba; Onetusfifsi Putra; Nasrianti Syam; Perry Boy Chandra Siahaan; Rubi Rimonda
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2978

Abstract

Pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan tujuan untuk melindungi terhadap penyakit Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) sampai usia anak sekolah. Latar belakangnya adalah ketika anak memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan BIAS di Sekolah Dasar (SD/MI sederajat) di Kota Surabaya, menunjukkan masih ada sekolah yang belum mengikuti pelaksanaan BIAS. Tujuan penelitian yaitu deskripsi program BIAS di Dinas Kesehatan Kota Surbaya. Rancang bangun penelitian ini adalah penelitian evaluasi berdasarkan pendekatan sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara kepada responden menggunakan kuisioner dan observasi. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh melalui studi dokumen atau arsip data surveilans imunisasi yang ada di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Laporan kegiatan BIAS dilaporkan secara berjenjang sesuai sumber data (dari Puskesmas) ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan analisis dan interpretasi data untuk kebutuhan program imunisasi. Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui unit Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan pintu pertama dalam alur pengolahan dan analisa data. Adapun prioritas masalah yang dianggap harus segera selesaikan adalah ketersediaan Buku Rapor Kesehatan Anak Sekolah, sebagai media pencatatan hasil skrining kesehatan pada anak sekolah yang didalamnya terdapat variabel imunisasi. serta edukasi tentang status kesehatan anak sekolah. Adanya perubahan jadwal serta penambahan jenis imunisasi dalam program BIAS, maka diperlukan pencatatan dan pelaporan status imunisasi anak sekolah yang tertata.  Komitmen kuat lintas program dan lintas sektor dalam semua lini masyarakat agar angka kematian akibat penyakit PD31 menurun.Kata kunci: bulan imunisasi anak sekolah, buku rapor kesehatan anak sekolah, pencatatan, pelaporan, imunisasiThe government organizes School  Immunization Month (BIAS) to protect against immunization-preventable diseases  (PD3I) up to school age. The background is that when children reach primary school age,  the level of immunity acquired in childhood decreases. Based on the results of the evaluation of the implementation of BIAS in primary schools (SD/MI equivalent) in the city of Surabaya, it showed that there are still schools that have not observed the implementation of BIAS. The purpose of the study was to describe the BIAS program in Surabaya City Health Office. The design of this study was an evaluation study based on a systems approach, consisting of input, process and output. Primary data  was collected by interviewing the respondents through questionnaires and observation. At the same time, secondary data collection was obtained from Surabaya City Health Office document surveys or blood surveillance data archive. BIAS activity reports were submitted according to the data source (from  Puskesmas) to the district/municipal health committee, after which the district/municipal health committee analyzes and interprets the data for the needs of the expenditure program. Surabaya City Health Office  Health Information System and#40;SIKand#41; the unit was the first door to the flow of data processing and analysis. The main problem, which was considered  immediately solvable, was the availability of the health report book of schoolchildren as a means of recording the results of the health examinations of schoolchildren, which contained certain variables. and education about the health status of school children. There were changes in the schedule and the addition of sports to the BIAS program,  the status of  caregivers in the school had to be fixed and reflected appropriately. Strong commitment to programs and  sectors in all sectors of society to reduce PD31 mortality.Key Word: school child immunization month, school children health report card book, recording, reporting, immunizations
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI ALO’OA Buenita Buenita; Perry Boy Chandra; Lisa Kristin Karolina Zendrato Zendrato
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18500

Abstract

Secara global pada tahun 2022, sekitar 149,2 juta anak akan terkena dampak Stunting. Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Masalah gizi yang dimaksud antara lain kegagalan pertumbuhan pada awal kehidupan seperti berat badan lahir rendah, pendek, kurus dan gemuk yang akan mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak di bawah umur di UPTD Puskemas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa adalah 608 orang dengan sampel 241 orang dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada lima faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa tahun 2022 yaitu Pengetahuan Ibu (p = 0,007 ), Ekonomi Keluarga (p = 0,006), Karakteristik Ibu yaitu umur ibu (p = 0,004), dan pekerjaan (p = 0,002), Pola Asuh (p = 0,008), dan Asupan Gizi yaitu asupan energi (p = 0,000), asupan protein (p = 0,001). Bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa perlu adanya peningkatan edukasi, penyeluhan maupun memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil dan terus memantau tumbuh kembang anak.
FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNGSITOLI ALO’OA Buenita Buenita; Perry Boy Chandra; Lisa Kristin Karolina Zendrato Zendrato
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18500

Abstract

Secara global pada tahun 2022, sekitar 149,2 juta anak akan terkena dampak Stunting. Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Masalah gizi yang dimaksud antara lain kegagalan pertumbuhan pada awal kehidupan seperti berat badan lahir rendah, pendek, kurus dan gemuk yang akan mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak di bawah umur di UPTD Puskemas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa adalah 608 orang dengan sampel 241 orang dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada lima faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Alo'oa Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa tahun 2022 yaitu Pengetahuan Ibu (p = 0,007 ), Ekonomi Keluarga (p = 0,006), Karakteristik Ibu yaitu umur ibu (p = 0,004), dan pekerjaan (p = 0,002), Pola Asuh (p = 0,008), dan Asupan Gizi yaitu asupan energi (p = 0,000), asupan protein (p = 0,001). Bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa perlu adanya peningkatan edukasi, penyeluhan maupun memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil dan terus memantau tumbuh kembang anak.
FAKTOR MEMPENGARUHI VAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT MASA PANDEMI DI PUSKESMAS TAPIAN DOLOK Mafe Robbi Simanjuntak; Tarianna Ginting; Mariana Natalie Bangun; Grace Silvany Purba; Perry Boy Chandra Siahaan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14600

Abstract

Terjadinya pandemi COVID-19, membuat vaksinasi  COVID-19  menjadi  hal  yang penuh polemik. Beberapa negara di dunia melakukan aksi penolakan karena  dianggap  tidak  efektif dalam mencegah Covid-19. Dampak lain yang timbul jika  masyarakat  terus  menimbun  keragu-raguan dan tidak membiarkan diri untuk di vaksin ialah akan terjadi kelumpuhan di bidang Kesehatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat di masa pandemi C0VID-19 dengan jumlah 12118 orang yang berada di wilayah cakupan Puskesmas Tapian Dolok Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi masyarakat di masa pandemi COVID-19 yang dijadikan sampel dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yang menggunakan rumus Slovin berjumlah 40 Masyarakat. Pengetahuan (p=0.006), Kecemasan (p=0.005), Sikap (p=0.004), Dukungan Kerabat (p=0.001), dan Dukungan Tenaga Kesehatan (p=0.001) Variabel Pengetahuan, Kecemasan, Sikap, Dukungan Kerabat, dan Dukungan Tenaga Kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap Vaksinasi pada Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 di Puskesmas Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Tahun 2022 dan Faktor yang paling dominan pada penelitian ini adalah Kecemasan (P=0.007).
KESADARAN TENTANG COVID-19 DAN MASALAH YANG DIHADAPI OLEH PASIEN DIABETES MELITUS SELAMA PANDEMIK DI UPTD PUSKESMAS BINJAI ESTATE TAHUN 2022 : SEBUAH STUDI KUALITATIF Margaretha Febrina Br Ginting; Eka Lolita Eliyanti Pakpahan; Margaretha Febrina Ginting; Perry Boy Chandra Siahaan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14607

Abstract

Penderita Diabetes Melitus rentan mengalami gejala parah akibat COVID-19 karena sistem kekebalan tubuh mereka telah terganggu. Akibatnya, tubuh kesulitan melawan virus dan memiliki masa pemulihan yang lebih lama. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengalaman pasien DM dalam menjalani pengobatan selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui masalah yang dihadapi pasien DM dalam menjalani pengobatan selama masa pandemik COVID-19. Adapun  Jenis penelitian yang dingunakan adalah penelitian kualitatif, dengan metode pendekatan fenomenologi. Peneliian ini dilakukan selama 3 bulan dari bulan Desember 2022. Informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri atas pasien penderita DM di UPTD Puskesmas Binjai Estate dengan pengambilan sampel secara kecukupan (adequacy). Adupun pengambilan data diperoleh melalui hasil wawancara langsung kepada 5 Informan yang sudah di tentukan. Dari data yang diperoleh dketahui bahwa pasien DM di UPTD Puskesmas Binjai estate tau betul sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh virus COVID-19 khusunya kepada penderita DM. Namun Pasien DM di UPTD Puskesmas Binjai Estete termasuk pasien yang apatis dan ceroboh. Terlihat mereka semua informan pernah terjangkit virus COVID-19. Selain itu Masalah yang harus dihadapi pasien DM di UPTD Puskesmas Binjai Estete selama pandemi pada umumnya sama. Diantaranya : Susah bernafas karena harus menggunkan masker setiap keluar rumah dan berkontak fisik dengan orang lain, berobat harus menggunakan sistem homecare sehingga pengobatan semakin kurang teratur dikarenakan yang biasa control seminggu sekali, jadi sebulan hanya 2 kali.
PENGALAMAN HIDUP PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM DELIA TAHUN 2021: SEBUAH STUDI KUALITATIF Imanuel Sibero; Victor Trismanjaya Hulu; Eka Lolita Eliyanti Pakpahan; Perry Boy Chandra Siahaan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15841

Abstract

COVID-19 virus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome COVID-19 virus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di Cina dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu  bulan September sampai bulan Oktober 2022, Pada penelitian ini menggunakan metode wawancara langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah para pasien pengidap COVID-19 yang menjalani isolasi di Rumah Sakit Delia. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang dipilih tidak secara acak, melainkan dipilih sesuai dengan prinsip penelitian kualitatif yaitu kecukupan (adequacy).informan sebanyak 7 orang yang merupakan pasien yang pernah mengidap COVID-19 dan menjalani karantina di RSU. Delia Kecamatan selesai kabupaten Langkat. Cara pengambilan sampel seperti ini disebut purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup pasien COVID-19 selama menjalani karantina dan mengetahui pelayanan yang diberikan pihak RSU. Delia kepada pasien COVID-19. Dari hasil wawancara dapat terlihat bahwa dasar utama para pasien dapat terinfeksi karena kurangnya pengetahuan tentang COVID-19 dan kurang disiplin dalam menggunakan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat berbagai pendapat dan pengalaman yang dialami pasien selama karantina. diperoleh kesimpulan bahwa para pasien mendapatkan pengalaman yang hampir sama. Mulai dari gejala yang dialami sampai pada pengalaman yang dirasakan selama menjalani karantina juga memiliki kesamaan diantara para pasien.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO TERHADAP AKTIVITAS PEKERJA DI SEKSI PRODUKSI RKC INDARUNG IV PT. SEMEN PADANG Syafa'atiz Zikri Syam; Zakiyuddin Zakiyuddin; Yulizar Yulizar; Perry Boy Chandra Siahaan; Lili Eky Nursia N
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28214

Abstract

Tahapan manajemen risiko adalah proses identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. Perkembangan baru pada pola kerja dan pengaturan pekerjaan, risiko  yang lebih tinggi pada jenis pekerjaan baru, dan mobilitas manusia yang lebih cepat dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Melalui observasi,dan evaluasi risiko bisa menentukan besarnya risiko yang berdampak pada kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi sumber bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko pada aktivitas pekerja di Seksi Operasional RKC Indarung IV PT Semen Padang. Penelitian dilakukan di Seksi RKC Indarung IV Unit Terak II PT Semen Padang dengan jenis penelitian kualitatif dengan metode HIRARC. Hasil penelitian menunjukkan pada proses produksi area rawmill ditemukan 5 bahaya, terdapat 3 kegiatan memiliki tingkatan risiko high, dan 1 kegiatan memiliki tingkatan risiko moderate. Pada proses produksi kiln ditemukan 5 bahaya, terdapat 4 kegiatan memiliki tingkatan risiko high, dan 1 kegiatan memiliki tingkatan risiko moderate. Pada proses produksi coalmill ditemukan 6 bahaya, terdapat 5 kegiatan memiliki tingkatan risiko high, dan 1 kegiatan memiliki tingkatan risiko low. Pengendalian risiko berupa subsitusi, rekayasa teknik, administrasi,dan APD. Kesimpulan peneliti tentang bahaya dan risiko memiliki tingkat risiko yang tinggi meliputi luka bakar, terjatuh dari ketinggian dan tertimpa. Sedangkan tingkat risiko sedang meliputi terkilir dan dehidrasi. Pihak perusahaan sudah berupaya dalam penanggulangan risiko.
Co-Authors Abdul Wahab Agung Nugroho Andry Simanullang Andry Simanullang Ayu Sibagariang Bara Mega Nawawi Buenita Buenita Buenita Sinurat Darimi, Darimi Darmawan Darmawan Devita Butar Butar Dewi Novina Sukapiring, Dewi Novina Dheanissa Syalwa Khabija Irawan Diah Ayu Souchi Dian Fera Duana, Maiza Eka Lolita Eliyanti Pakpahan Eka Lolita Eliyanti Pakpahan Elisa Christy Simanjuntak Elvia Grace Damanik Eva Ellya Sibagariang Eva Flourentina Kusumawardan Eva Flourentina Kusumawardani Eva Flourentina Kusumawardani Fadilah, Mardi Fadillah, Mardi Febriyanti Febriyanti Fikri Faidul Jihad Firman Firdauz Saputra Ginting, Rafael Grace Silvany Purba Gunarto Sinaga Hamidah Rizki Harefa, Linda Mawati Hartono Hartono Herlina Natalina Hutasoit Hiswani Hiswani Imanuel Sibero Is, Jun Musnadi Johannes Bastira Ginting Jun Musnadi Is Jun Musnaidi Is Khamsyah, Khamsyah Laila Apriani Hasanah Harahap Laila Apriani Hasanah Harahap Leni Rahayu Lili Eky Nursia N Lisa Kristin Karolina Zendrato Zendrato Lukman Nurhakim Mafe Robbi Simanjuntak Mafe Robbi Simanjuntak Manalu, Yosephin Putri C Mardi Fadilah Mardi Fadillah Mardi Fadillah Margaretha Febrina Br Ginting Margaretha Febrina Ginting Mariana Natalie Bangun Masryna Siagian Meutia Paradhiba Meutia Paradhiba Milka Rositi Sianipar N, Lili Eky Nursia Nasrianti Syam NASRIANTI SYAM Nuraimah, Nuraimah Nurbaity Situmorang Nursia N, Lili Eky Nurul Wahyuni Onetusfifsi Putra Onetusfifsi Putra P, Ridho Afriansyah Pahala J Simangunsong Panjaitan, Nia Adinda Marselina Putra, Onetusfifi Putranto Manalu Putri Yunita Pane Rahayu Lubis Rapael Ginting Rihan Wirda Asdani Rimonda, Rubi Risya Yoela Sinaga Rizkia, Maylani Ummy RR. Ella Evrita Hestiandari Rubi Rimonda Rubi Rimonda S, Buenita Safitri, Nina Safrizal Safrizal Safrizal Santy Deasy Siregar Siagian, Masryna Siregar, Mawaddah Putri Arisma Siti Maisaroh Fitri Siregar Siti Maisyaroh Fitri Siregar Sitorus, Junita Suharsih Susy Sriwahyuni Syafa'atiz Zikri Syam Sylvira Rianda Tariana Ginting Tarianna Ginting Ungsi Maranatha Padang Victor Trismanjaya Hulu Wau, Herbert Wintah Yulizar Yulizar Yuna Asima Ria Lumban Gaol Yuni Sartika Pratiwi Zakiyuddin Zakiyuddin