p-Index From 2020 - 2025
12.012
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Biologi Udayana Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia Journals Mining Engineering : Bina Tambang Bioscience Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir Bio Ilmi: Jurnal Pendidikan Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) BIOEDUKASI Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia Jurnal Biologi Tropis Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Jurnal Serambi Engineering Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Ensiklopedia of Journal Edumaspul: Jurnal Pendidikan Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Jurnal Mangifera Edu Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan JOURNAL OF INDONESIAN TROPICAL FISHERIES (JOINT-FISH) : Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu Kelautan Science Midwifery Journal On Teacher Education (Jote) Konservasi Hayati Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Science and Environmental Journals for Postgraduate Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi BINOMIAL : Jurnal Pendidikan Biologi Journal of Digital Learning and Education TROPICAL GENETICS Research and Development in Education (RaDEn) Eduvest - Journal of Universal Studies Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan (JKPL) Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Journal of Climate Change Society Ta'dib AMPLITUDO: Journal of Science & Technology Innovation Symbiotic: Journal of Biological Education and Science Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Proceeding of International Conference on Biology Education, Natural Science, and Technology
Claim Missing Document
Check
Articles

Review of Aquatic Ecology Problems Athosra Athosra; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.140

Abstract

Ecology which studies individual organisms is called autecology, the environment is mainly studied in environmental science which is applied ecology with the aim that humans can apply the basic principles and concepts of ecology in the living environment. In ecology, the relationship between living things and their environment is objective, humans are seen as equal to other living things. In environmental science, humans are distinguished from other living things, and the view of the relationship between humans and the environment is subjective (ecology and environmental science). In ecology, interactions are not only between organisms and abiotic components but also between living organisms themselves. Interactions can occur between organisms of the same type or population.
Environmental Ecology of the Palembayan Watershed – Agam Regency Petrizal Petrizal; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.145

Abstract

The Palembayan Watershed as an object of study, in the 2011 RTRW of the Agam Regency, is one of the watersheds in the Agam Regency, an area that must maintain the authenticity of its environmental ecology, from studies and research the raw water quantity can be calculated and potential, very high quality raw water needs to be maintained , starting from upstream to downstream in the Landian watershed, it is necessary to carry out guidance, integrated conservation of all sectors so that it is maintained according to its function.
Training on Making NPK Liquid Organic Fertilizer With The Application of Econobiotechnology Abdul Razak; Eri Barlian; Herdi Herdi; Threo Wanda Marten; Muhamad Sholichin
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.153

Abstract

Policy reforms and research on agricultural ecology need to be intensified to reduce land degradation and the massive ecological and chemical impacts of soil chemical pollution. This is related to the increase in population that requires clothing, food, and welfare. Furthermore, although there has been a shift toward a form of agriculture with high-added value. This problem must be solved by diversifying efforts, applying ecology to agricultural cultivation land, and making breakthroughs in making organic fertilizers with various sources and environmentally friendly ways. This is rational and can be done by involving the industry, universities, and farmer groups who are smart and productive. Regarding farming diversification, The results obtained are by the solutions offered, farmers can make liquid organic fertilizers by utilizing water measuring 200 nm to 10 m of Micro-Nano-Bubbles (MNBs). This is following the concept and is the application of Econobiotechnology. Knowledge before participating in the training in making fertilizers Organic Liquid is 74%, while knowledge after attending training on making Liquid Organic Fertilizer is 91%. The interest in learning and making Liquid Organic Fertilizer is 40%.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas Nelayan di Pantai Sasak Kabupaten Pasaman Barat Dinda Tri Pangesti; Hasmi Raharini; Abdul Razak; Eni Kamal
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Sasak Ranah Pasisia adalah daerah di Kabupaten Pasaman Barat yang masyarakatnya didominasi oleh nelayan. Selama tahun 2022 terdapat hasil penurunan produktifitas tangkapan ikan oleh nelayan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang ingin diungkapkan dalam artikel ini Peneilitian ini digunakan secara studi kasus dengan metode wawancara. Penyebab menurunnya produktifitas tangkapan nelayan di wilayah Kecamatan Sasak Ranah Pasisia adalah disebabkan oleh beberapa factor antara lain ketersediaan BBM untuk aktiftas nelayan, ketersediaan es balok untuk penyimpanan ikan agar tetap segar dan factor lingkungan yang dipengaruhi adanya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah-limbah industry dan penambangan emas secara illegal.
Review Pegelolaan Mangrove dan Trumbu Karang di Daerah Pesisir Pantai Sumatera Barat Rismiati; Abdul Razak
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan mangrove atau mangal adalah sejumlah komunitas tumbuhan pantai tropis dan sub-tropis yang didominasi oleh pohon dan semak tumbuhan bunga (Angiospermae) terestrial yang dapat menginvasi dan tumbuh di lingkungan air laut. Selain magrove juga terdapat Terumbu karang yang merupakan salah satu ekosistem perairan tropik yang sangat produktif. Peran ekologis yang dimainkan terumbu karang adalah sebagai daerah penyedia makanan, daerah asuhan, daerah pertumbuhan dan daerah perlindungan bagi biota-biota yang berasosiasi dengan terumbu karang serta sebagai penyimpan karbon. Terumbu karang sangat berpotensi menyimpan karbon dalam kerangkanya. Ekosistem terumbu karang ini sangat rentan mengalami kerusakan, ada dua penyebab kerusakan terumbu karang, yaitu akibat dari kegiatan manusia dan pengaruh dari alam. Kerusakan terumbu karang telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk juga di Sumatera Barat. Rusaknya terumbu karang yang berfungsi sebagai pemecah ombak dan pelindung pantai, mengakibatkan daerah di Pesisir Pantai Sumatera Barat terancam bencana gelombang besar dan abrasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penetapan kawasan konservasi melalui pembentukan daerah konservasi laut.
Identifikasi Jumlah Kromosom Ikan Mas Rina Juniandini Sari; Abdul Razak; Rijal Satria
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 1 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i1.88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah kromosom ikan mas tetraploid (Carassius auratus) melalui berbagai sumber artikel juranl baik nasional maupun internasional. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai jumlah kromosom ikan tawar khususnya ikan mas. Metode penelitian pada penelitian ini adalah literatur review yang untuk membuat analisa dan sintesis terhadap pengetahuan yang sudah ada terkait dengan topik yang akan diteliti pada penelitian ini. Populasi penelitian adalah artikel jurnal nasional dan internasional. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian artikel pada jurnal nasional dan internasional terkait kromosom pada ikan di perairan air tawar khususnya pada ikan mas.
Species diversity of herpetofauna in bat cave area, indarung village, lubuk kilangan district, padang city Reza Sapitri; Fitra Arya Dwi Nugraha; Abdul Razak; Yusni Atifah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4733

Abstract

Bat Cave is a new tourist attraction located in Indarung Village, Lubuk Kilangan District, Padang City. Changes in habitat will affect the fauna in it, especially the herpetofauna, because herpetofauna is very sensitive to environmental changes. Herpetofauna research in this area has never been done. The research was conducted in December 2022, the observation method used was the transect method combined with the VES (Visual Encounter Survey). The purpose of this study was to determine the diversity of herpetofauna species in the Bat Cave area. Based on the research, nine types of herpetofauna were found, consisting of six types of amphibians and three types of reptiles. Total number of individuals obtained was 57 individuals. The most common type found was Limnonectes blythii, namely 23 individuals. In this study, one individual was found endemic to West Sumatra, namely Ichthyophis elongatus. Based on the research conducted, the diversity of herpetofauna species in the Bat Cave area is low.
PERBEDAAN JUMLAH DAN KARYOTIPE KROMOSOM IKAN AIR TAWAR : Berdasarkan studi yang ada di Indonesia Khairunisa Khairunisa; Abdul Razak; Rijal Satria
Binomial Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Binomial
Publisher : Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/bn.v6i1.1625

Abstract

Pengamatan kromosom merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan agar mendapatkan infromasi dasar mengenai genetik. Informasi mengenai kromosom sangat membantu untuk melihat hubungan kekerabatan, pengungkapan variasi, dan upaya untuk melestarikan suatu spesies. Penelitian pada kromosom ikan air tawar telah banyak dilakukan di Indonesia. Namun penelitian terdahulu yang dilakukan hanya terfokus pada jenis ikan tertentu saja tanpa memperlihatkan perbandingan jumlah dan karyotipe dari masing-masing kromosom ikan air tawar tersebut. Metode yang digunakan adalah studi literatur dari berbagai penelitian terkait kromosom ikan air tawar yang ada di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan jumlah dan karyotipe masing-masing kromosom pada ikan air tawar. Dari hasil analisa diperoleh jumlah kromosom ikan yang bervariasi mulai dari 36 – 98 kromosom. Selain memiliki jumlah kromosom yang berbeda, juga terdapat perbedaan bentuk ataupun karyotipe kromosom dari masing-masing ikan air tawar. Data hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melihat perbandingan dari jumlah dan karyotipe dari masing-masing kromosom ikan.
SPESIES DAN KARAKTERISTIK TUMBUHAN EKOSISTEM MANGROVE BERDASARKAN HASIL SURVEI DI KAWASAN TELUK BUNGUS - PADANG Aprizon Putra; Arman A; Rahmadani Yusran; Mira Hasti Hasmira; Eni Kamal; Abdul Razak
Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan (JKPL)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.499 KB)

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki tipe dan jenis tumbuhan yang berbeda sesuai dengan kondisi zonasi yang berhubungan dengan faktor fisika-kimia lingkungan, di antara faktor yang menyebabkan perbedaan vegetasi tersebut adalah jenis tanah dan pasang surut air laut. Survei yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies, dan keanekaragaman tumbuhan ekosistem mangrove. Penelitian ini dilakukan pada zona lindung kawasan pesisir Teluk Bungus yaitu lokasi 1 (Labuhan Tarok), 2 (Cindakir), 3 (Teluk Kabung Labuhan Cino), 4 (Teluk Kaluang), dan 5 (Teluk Pandan) yang merupakan ekosistem tumbuhan mangrove sebagai sub-sistem dari ekosistem pesisir. Penelitian ini dilakukan dengan metode transek dengan garis berpetak. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengetahui spesies, dan keanekaragaman spesies tumbuhan ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukkan pada bagian Selatan kawasan Teluk Bungus dengan tipe pantai berteluk (perairan tenang) ditemukan 3 tipe famili tumbuhan ekosistem mangrove yaitu 1) Rhizophoraceae dengan spesies Rhizophora mucronata sp., Ceriops tagal sp., Ceriops decandra sp., dan Bruguiera hainessi sp.; 2) Rubiaceae dengan spesies Scyphiphora hydrophillacea sp.; dan 3) Sonneratiaceae dengan spesies Sonneratia alba sp. Sedangkan untuk di bagian Tengah kawaan Teluk Bungus dengan tipe pantai estuari seperti di Cindakir (muara batang Cindakir), dan Labuhan Tarok (muara batang Timbalun) ditemukan 9 tipe famili tumbuhan tumbuhan ekosistem mangrove yaitu 1) Rhizophoraceae dengan spesies Rhizophora mucronata sp.; 2) Primulaceae dengan spesies Aegiceras cornicullatum sp.sp., dan Aegiceras floridum sp.; 3) Sonneratiaceae dengan spesies Sonneratia alba sp.; 4) Meliaceae dengan spesies Xylocarpus granatum sp.; 5) Arecaceae dengan spesies Nypa fruticans sp.; 6) Acanthaceae dengan spesies Acanthus ilicifolius sp.; 7) Malvaceae (mangrove ikutan) dengan spesies Thespesia populnea sp., Hibiscus tiliaceus sp.; 8) Pandanaceae (mangrove ikutan) dengan spesies Pandanus odoratissima sp.; dan 9) Combretaceae (mangrove ikutan) dengan spesies Terminalia catappa sp.
KARAKTERISTIK SPESIES FAUNA EKOSISTEM MANGROVE DENGAN METODE SURVEI DI KAWASAN TELUK BUNGUS – PADANG Dwi Marsiska Driptufany; Fajrin Fajrin; Henny Yulius; Muhammad Hidayat; Eni Kamal; Aprizon Putra; Abdul Razak
Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan (JKPL)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.588 KB)

Abstract

Mangrove ecosystems provide a variety of ecosystem services, including coastal protection, carbon sequestration, and opportunities for biodiversity. The mangrove ecosystem, which is an intermediate area between sea and land, has a sharp environmental characteristic gradient. The tides of seawater can cause large fluctuations in several environmental factors, especially temperature and salinity so that the animals that survive and thrive in the mangrove ecosystem are animals that have a great tolerance to extreme changes in environmental factors. This study aims to determine and identify the diversity of fauna species in the mangrove ecosystem. The survey location in this study is in the mangrove area of ​​Bungus Bay which is spread over 4 observation points, namely location 1 (Cindakir), location 2 (Kaluang Cove), location 3 (Kabung Labuhan Cino Cove), and location 4 (Pandan Cove) which is mangrove ecosystem as a sub-system of the coastal ecosystem. Based on the results of the field survey, there were no endemic species found in the protected zone on the coast of Bungus Bay. The fauna found in the mangrove ecosystem in the Bungus Bay area is divided into 2 (two) fauna characteristics, namely vertebrates consisting of 5 (five) species, namely aves (birds), reptiles, amphibians, mammals and primates and fish vertebrates. While invertebrates consist of Crustaceans or crabs, carideas or shrimp, molluscs, echinoderms, and polychaeta or worms. The results of the field survey showed that the types of species based on the family characteristics of the fauna found in the mangrove ecosystem at observation location 1 (Cindakir) were less than the number of species found at observation locations 2, 3 and 4 (Kaluang Cove, Kabung Labuhan Cino Cove, and Pandan Cove).
Co-Authors A. Asrizal Adnal Yeka Adnan Yelka Ahmad Ikhsan Ahmad Subari Aisyah Amini Alya Fariani Apriani Sijabat Aprizon Putra Arif Setiawan Arman A Armando Yosephin Butar Butar Athosra Athosra Athosra Athosra Atifah, Yusni Aulia Sofianora Auliani Arafah Auliani Arafah Azwir Anhar Bismihayati Bismihayati Dedi Agustanto Deni Sarianto Des M Des M Dewi Fortuna Khairil Dian Intan Rahmadhani Dinda Tri Pangesti Dinda Tri Pangesti Dona Setiawan Dwi Elvia Ningsih Dwi Hilda Putri Dwi Marsiska Driptufany Edwin Edwin Elfandra Fan Fadhli Rabbi Elmayana Fradila Elsa Yuniarti Eni Kamal Eni Kamal Eni Kamal Eni Kamal Eri Barlian Eria Marina Sepriyani Eria Marina Septiyani F. Festiyed Fadel Ikrar Jamika Fajrin Fajrin Fatmawati Fatmawati Febrian Febrian Febryanti Festiyed Festiyed Festiyed Fevria, Resti Fira Verina Fitra Arya Dwi Nugraha Fitri Arsih Fitri Nurhidayati Fitrya Monica Frinsis Warmansyah Handayuni, Linda Haqan Hari Asri Hasmi Raharini Hazqan Hari Asri Heffi Alberida Henny Yulius Herdi Herdi Indang Dewata Indang Dewata Irdawati Irdawati Irdawati Irdawati Isril Berd Isril Berd Iswandi U Jelibseda Jelibseda Jelibseda Khairunisa Khairunisa Kiki Mulyani Kurnia Wulansari Linda Handayuni Linda Handayuni Linda Winiasri Lindawati Lindawati Lismomon Nata Lufri Lufri Lufri Marten, Threo Wanda Mery Delvina Mhd. Fauzi Mia Ramayani Mira Hasti Hasmira Mona Gusfira Monhartini Monhartini Moralita Chatri Muhamad Sholichin Muhamad Sholichin Muhammad Hidayat Muhyiatul Fadilah Mulya Gusman Mutia Pramadani Mutia Sari Mutiaraziom Susanti N Nurhasnah Nofrion Novi Indah Lestari Nur Aisyah Putri Nur Efendi Nurhasan Syah Nurul Aulia Rahmi Okriyeni Sudiar Onasis, Aidil Oria Lasmana Palma Juanta Pariyasi Pariyasi Petrizal Petrizal Prima Aswirna Purnama Wirawan Rahmi Hidayanti Rahmi Putri Wirman Ramadan Sumarmin Ramadhan Sumarmin Ramadhan Sumarmin Ramadhan Sumarmin Ramadhan Sumarmin Ramadhan Sumarmin Ramadhan Sumarmin Ramadhan Sumarmin Rani Dwi Suci Hd Putri Rani Dwi Suci Hd Putri Relsas Yogica, Relsas Reza Sapitri Rhavy Ferdyan Rijal Satria Rika Andima Rina Juniandini Sari Rismiati Rudy Anarta Rusli HAR S. Syamsurizal Saiful Jamal Selaras, Ganda Hijrah Septian Budiman Serly Mutia Sari Siska Wardeni Skunda Dilarosta Skunda Diliaarosa Skunda Diliafrosa Skunda Diliarosa Skunda Diliarosta Skunda Diliarosta Sri Wahyuni Suci Fajrina Sugriarta, Evino Suhendrinal Suhendrinal Syamsul Arifin Syamsuriza Syamsuriza Syamsurizal S Threo Wanda Marten Tomi Apra Santosa Tomi Apra Santosa Santosa Triyanchy Afaz Ujang Sudiartono Vauzia, Vauzia Violita Violita Violita Violita Wardah Hayati Wetri Yesmoneca Widian Nigrum Widya Prarikeslan Winda Ayu Fietri Windy Kasmita Wirda Taufik Wirdaningsih Wirdaningsih Yasmi Antara Yayat Mutia Ardi Yerimadesi Yerimadesi Yogi Valfa Yohandri Yohandri Yohandri Yosi Laila Rahmi Yulkar Pramilus Yuni Ahda Zalik Muhammad Latif Zuhratul Mardhiyah Amir Zulhendra Syafardi Zulyusri Zulyusri Zulyusri Zulyusri Zulyusri, Zulyusri