Claim Missing Document
Check
Articles

STRUCTURAL DEVELOPMENT OF MOSQUE BUILDING BASED ON ADDITIONAL CAPACITY OF PRAYER ROOM Lutfi, Muhamad; Chayati, Nurul; Adriansyah, Asrul
ASTONJADRO Vol. 11 No. 1 (2022): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v11i1.5279

Abstract

Mosques serve as a place of worship and foster Muslims who live around the mosque, so the function of this can give a positive impact for Muslims' life. Mosques also function as a place for developing people's activities from the time of Prophet Muhammad to the present. It certainly plays important roles so the condition of the mosque, especially the interior, needs to have comfort element in order to get more solemnity when carrying out those activities. Mosque Al-Hidayah is located in Kampung Belentuk RT 001 RW 001, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. This Belentuk village area has a land area of 23 hectares with a Muslim population of 1571 and 807 of them are men. This village has three mosques which Masjid Al-Hidayah is one of them. At this time, mosque Al-Hidayah has land area of 339 m2 with a building area of 128,9 m2 so that the room capacity can only accommodate 106 people. The number of men of Kampun Belantuk are divided into those three mosques of the village, even so, Mosque Al-Hidayah is not able to accommodate the number of people especially on Friday prayer because the number of worshipers is more than the current capacity of the mosque. The result of the analysis shows the need for prayer space is 330 m2 to accommodate 270 worshipers in prayer activities, especially Friday prayers, then the result of the analysis of the existing concrete structure were carried out by means of a concrete bounce test using the Hammer test, it is known that the average value of the concrete quality in the column is fc'=13.34 MPa, the block is equal to fc'=14.41 MPa. It indicates that the quality of the existing concrete of the Al-Hidayah Mosque does not meet the requirements of SNI 2847-2019 Article 19.2 concerning the minimum allowable normal concrete quality, then the design is carried out according to space requirements and a structural analysis is carried out on the planned design. The planned design is based on the existing space and land requirements which are 15 m x 14 m with a height of 3.5 m per floor and structural analysis is declared safe.
ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN KAOLIN Chayati, Nurul; Syaiful, Syaiful; Abdurahman, Erik Erlangga
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v1i2.1543

Abstract

Penambahan campuran kaolin sebesar 5% sampai 15% mengakibatkan penurunan kinerja beton antara 0,15 % sampai dengan 30 % dari kuat tekan beton normal. Pemanasan 100oC, pemberian campuran kaolin sebesar 5% sampai 15% mengakibatkan penurunan kinerja beton sebesar 10% sampai 36 % dari kuat tekan beton normal. Pemanasan 150oC, pemberian campuran kaolin sebesar 5% sampai 15% mengakibatkan penurunan kinerja beton sebesar 7% sampai 38 % dari kuat tekan beton normal. Pemanasan 100oC dan 150oC, mengakibatkan penurunan kinerja sebesar 0.62% sampai 5.5% dari kuat tekan rata-rata beton tanpa pemanasan. Campuran beton kaolin 5 %, pemanasan 100oC dan 150oC, mengakibatkan penurunan kinerja sebesar 10% sampai 12% dari kuat tekan rata-rata beton tanpa pemanasan. Campuran beton kaolin 10 %, pemanasan 100oC dan 150oC, mengakibatkan penurunan kinerja sebesar 2% sampai 10% dari kuat tekan rata-rata beton tanpa pemanasan. Campuran beton kaolin 15 %, pemanasan 100oC dan 150oC, mengakibatkan penurunan kinerja sebesar 9% sampai 16% dari kuat tekan rata-rata beton tanpa pemanasan
Pemeriksaan Hasil Pelaksanaaan Pemadatan Timbunan Tanah di Lokasi Pembangunan Jalan Akses Gardu Induk PLN Kasus Pembangunan Gardu Induk PLN Pd. Indah II Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut; Chayati, Nurul; Alimuddin, Alimuddin; Salman, Nurcholis
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i2.3280

Abstract

Abstrak: Pemeriksaan hasil pemadatan timbunan tanah dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan manajemen kualitas di lokasi proyek. Pengujian timbunan tanah dilakukan dengan metode konus pasir dimaksudkan untuk mengetahui kepadatan relatif tanah apabila dibandingkan dengan hasil pengujian kepadatan tanah di laboratorium dengan metode Proctor. Dari 3 (tiga) titik pengujian, hasil uji berat isi kering di lapangan (gdry(lap)) memberikan nilai sebesar 1,16 – 1,36 g/cm3, jauh lebih kecil daripada hasil pengujian kepadatan tanah laboratorium (gdry(max)) dengan nilai sebesar 1,44 – 1,52 g/cm3. Dengan kepadatan relatif (DR) sebesar 78,7% - 94,2%, hasil pemadatan di lapangan dinyatakan tidak diterima. Setelah dilakukan proses pemadatan ulang di lokasi pekerjaan, nilai berat isi kering di lapangan (gdry(lap)) berubah menjadi 1,16 – 1,17 g/cm3, dan hasil pengujian kepadatan tanah laboratorium (gdry(max)) menghasilkan nilai sebesar 1,22 – 1,23 g/cm3, sehingga besar kepadatan relatif tanah (DR) adalah sebesar 94,3% - 95,9%. Berdasarkan hasil tersebut, pelaksanaan pemadatan tanah di lapangan dapat diterima.Abstract: Inspection of the results of compaction of soil embankment is carried out as part of the implementation of quality management at the project site. Soil density test on site is carried out using the sand cone method to determine the relative density of the soil when compared with the soil density test results in the laboratory using the standard Proctor method. From the 3 (three) test points, field dry density results (gdry(lap)) give a value of 1.16 - 1.36 g / cm3, much smaller than the laboratory soil density test results ((gdry(max))) with a value of 1.44 - 1.52 g / cm3. With a relative density (DR) of 78.7% - 94.2%, the results of compaction in the field were not accepted. After the compaction process is carried out, the soil dry density (gdry(lap)) changes to 1.16 - 1.17 g / cm3, and with the laboratory soil density test results (gdry(max)) value of 1 .22 - 1.23 g/cm3, so that the relative soil density (DR) was 94.3% - 95.9%. Based on these results, the implementation of soil compaction in the field is acceptable.Keywords: project quality management, dry density of soil, relative dry density, sand cone test, standard Proctor compaction test
KORELASI HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG ULTIMIT TIANG BOR DENGAN HASIL PENGUJIAN PDA (Studi Kasus: Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi III A Ruas Simpang Yasmin-Simpang Salabenda) Rahman, Ari Awalul; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i2.3468

Abstract

ABSTRAKPondasi tiang bored pile, salah satu jenis pondasi yang biasanya digunakan untuk bangunan tinggi, atau bangunan dengan beban yang besar. Penentuan suatu pondasi ditentukan dengan mencari daya dukung beban maksimum atau daya dukung izin pada pondasi serta keamanan tiang, dengan kombinasi tahanan selimut dan tahanan ujung tiang diperlukan pengujian dinamis dan statik. Tujuan dari studi ini untuk membandingkan daya dukung tiang bor hasil analisis dengan nilai daya dukung PDA test. Menggunakan metode Meyerhof, Decourt, dan Resee O'neill. Berdasarkan data hasil PDA serta dilakukannya metode analisis menggunakan data N-SPT pada pembangunan di lokasi proyek jalan Tol Bogor Ring Road Seksi III A. Hasil Root Means Square Error daya dukung statis  menggunakan metode Meyerhof  R2= 0,1946, Decourt R2= 0,0077, dan Resee O'neill R2= 0,3795  dan hasil yang mendekati pada analisis daya dukung ultimit tiang statis menggunakan teori Meyerhof dan Decourt.ABSTRACTBored pile foundation, a type of foundation that is usually used for tall buildings, or buildings with large loads. Determination of a foundation is determined by finding the maximum load bearing capacity or permit bearing capacity on the foundation and pile safety, with a combination of blanket resistance and pile end resistance required dynamic and static testing. This study aims to compare the bearing capacity of the drill pile as a result of the analysis with the PDA test carrying capacity using the Meyerhof, Decourt, and Resee O'neill methods. Based on PDA results data and analysis methods using N-SPT data on construction at the Bogor Ring Road Section III toll road project site A.Results of Root Means Square Error, static carrying capacity uses the Meyerhof R2 = 0.1946 method, Decourt R2 = 0.0077 , and Resee O'neill R2 = 0.3795 and the results are close to the ultimate bearing capacity analysis of static piles using Meyerhof and Decourtanalysis. Keywords: bored pile, pile bearing capacity, PDA test, N-SPT data, metode Meyerhof, Decourt, and Resee O'neill.
PERENCANAAN BIORETENSI DI KAWASAN GELORA BUNG KARNO, JAKARTA Sadewa, Galih; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Salman, Nurcholis
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i1.3740

Abstract

AbstrakSalah satu upaya untuk mencegah intrusi air laut di kota Jakarta adalah pengisian ulang kembali air tanah dengan memanfaatkan limpasan air hujan. Upaya yang dapat dilakukan adalah membuat model bioretensi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang merupakan pusat kegiatan publik, dan memiliki ruang terbuka hijau mencapai 70% dari luas kawasan. Air tanah di kawasan ini dapat ditemukan pada kisaran 20 m sampai 30 m. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model bioretensi yang optimal untuk konservasi air tanah di Kawasan GBK. Analisis debit limpasan dengan metode rasional (Q1) Adilakukan pada 12 zona GBK, menghasilkan debit limpasan sebesar 32,63 m3/detik. Selanjutnya dilakukan analisis kapasitas drainase eksisting (Q2) pada zona tersebut dengan persamaan Manning. Berdasarkan analisis perbandingan antara Q1 dengan Q2 diperoleh zona yang memerlukan bioretensi, yaitu zona A, zona F, zona I, zona J, zona K, dan zona L. Kapasitas bioretensi diperoleh berdasarkan data air yang melimpas dari drainase. Terdapat dua model bioretensi yaitu dengan ukuran lebar 4 m dan 2 m.Kata Kunci: bioretensi, debit limpasan, drainase, konservasi air tanah.Abstrak: One of the efforts to prevent seawater intrusion in Jakarta city is replenishing groundwater by utilizing rainwater runoff. Efforts to create a bioretention basin model in the Gelora Bung Karno (GBK) area which is the center of public activities, and has green open space reaching 70% of the area. Groundwater in this area can be found in the range of 20 m to 30 m. This study aims to obtain an optimal bioretention model for groundwater conservation in the GBK area. Analysis of runoff discharge (Q1) using the rational method was carried out on 12 GBK zones, resulting in a runoff discharge of 32.63 m3/second. Furthermore, analysis of the existing drainage capacity (Q2) in the zone is carried out using the Manning equation. Based on the comparative analysis between Q1 and Q2, the zones requiring bioretention are zone-A, zone-F, zone-I, zone-J, zone-K, and zone-L. Capacity of bioretention is obtained based on existing drainage water overflow. The bioretention models proposed in this research has 2 meters and 4 meters width.Key words: bioretensi, run-off discharge, drainage, groundwater conservation.
STUDI PENGARUH TEMPERATUR BETON MASSA PADA RAFT FOUNDATION KETEBALAN 3 METER (Studi Kasus: Proyek MCC Tower - Jakarta) Handayani, Juny; Lutfi, Muhamad; Chayati, Nurul; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i1.3743

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan pekerjaan raft foundation pada proyek MCC Tower, Jakarta dengan ketebalan 3 meter, dengan volume 11.115 m³ yang sangatlah masif. Proses hidrasi semen yang terjadi pada beton massa mengakibatkan beton mengalami peningkatan temperatur yang bervariatif. Pemantauan suhu beton massa perlu dilakukan karena bila tidak dilakukan secara benar, maka dapat terjadi kerusakan berupa retak thermal pada beton massa tersebut, oleh karena itu perawatan beton massa ini sangat diperlukan. Perawatan beton massa yang digunakan dengan cara metode insulasi yaitu dengan curring concrete dan pemasangan styrofoam dengan lembaran plastik. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh analisis temperatur pada beton massa (raft foundation) dengan ketebalan 3 meter sesuai Standard ACI 207.1R-96 tentang Mass Concrete. Penelitian ini dilaksanakan dengan pengumpulan data menggunakan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh ketebalan beton massa dengan volume beton massa raft foundation. Dari pengamatan suhu yang telah dilakukan, terjadi kenaikan suhu rata - rata pada hari ke-1 sampai hari ke-3 sebesar 52,92 °C. untuk menanggulangi terjadinya perbedaan temperatur yang terus naik maka dilakukan sistem buka tutup lapisan insulasi. Penurunan suhu beton terjadi pada hari ke-6 sampai hari ke-7 yaitu sebesar 11,38 °C. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis dengan metode ACI dan USBR, beton massa tidak mengalami retak termal, serta telah memenuhi syarat yang sesuai standard ACI 207.1R-96 dimana perbedaan nilai antar lapisan atas, tengah, bawah tidak lebih dari 20 °C.Kata Kunci: beton massa, perbedaan temperatur, retak thermal, metode insulasi.Abstract: Construction of raft foundation work on the MCC Tower project, Jakarta with a thickness of 3 meters, with a very large and massive volume (± 11.115 m³). The cement hydration process that occurs in mass concrete causes the concrete to experience a varied temperature increase. Monitoring the temperature of the mass concrete needs to be done because if it is not done correctly, damage can occur in the form of thermal cracks in the mass concrete, therefore this mass concrete treatment is very necessary. The mass concrete treatment used is the insulation method, namely curring concrete and styrofoam installation with plastic sheets. The purpose of this research is to obtain a temperature analysis of mass concrete (raft foundation) with a thickness of 3 meters according to the ACI 207.1R-96 Standard on Mass Concrete. This research was conducted by collecting data using interview, observation, and documentation methods. Based on the results of the study, there was an effect of mass concrete thickness with the mass concrete volume of raft foundation. From the temperature observations, there is an increase in the average temperature on day 1 to day 3 of 52.92 °C. In order to cope with the increasing temperature difference, an insulation layer is opened and closed repeatedly. The decrease in concrete temperature occurred on the 6th to 7th day, which was 11.38 °C. Based on the results of calculations and analysis using the ACI and USBR methods, the mass concrete of raft foundation does not experience thermal cracks, and has met the requirements according to the ACI 207.1R-96 standard where the difference in values between the top, middle, and bottom layers is not more than 20 °C.Key words: Mass concrete, temperature difference, thermal cracks, insulation methods.
KAJIAN STRUKTUR ALIH FUNGSI BANGUNAN BAJA GUDANG BAHAN BAKU MENJADI SEKOLAH (Studi kasus: Darmawan Park, Babakan Madang, Bogor) Rifai, Ahmad; Chayati, Nurul
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i2.3750

Abstract

Abstrak: Kajian struktur diperlukan untuk mengetahui ketahanan dan kekuatan struktur agar bangunan yang akan dibangun atau dialih fungsikan dari satu bangunan ke bangunan lainnya dapat berfungsi dengan laik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan struktur terhadap perubahan beban kerja akibat alih fungsi bangunan dari gudang menjadi sekolah. Analisis kekuatan struktur menggunakan metode LRFD dan berdasarkan SNI 03-1729-2002 serta menggunakan program komputer SAP2000, dilakukan pada elemen struktur rangka kuda – kuda, kolom dan balok. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur pada momen kritis untuk tekuk lateral dengan nilai -114,510 kNm<24,550 kNm terjadi pada kuda-kuda rangka 1 dan 14, dengan status aman. Perhitungan yang dilakukan gaya aksial tekan, gaya aksial lentur, dan kuat geser pada rangka kuda – kuda menyatakan bahwa struktur kuda – kuda aman. Pemeriksaan interaksi gaya aksial pada kolom, menyatakan status kekuatan terpenuhi. Juga untuk perhitungan struktur terhadap gaya aksial tekan, gaya aksial lentur, dan kuat geser pada balok menyatakan bahwa sturuktur balok aman.Kata Kunci: LRFD, SNI 03-1729-2002, SAP2000, momen, kuat geser.Abstract: Structural analysis is needed to determine the resistance and strength of the structure so that the building to be built or to be converted from one building to another can function properly. This study aims to determine the resistance of the structure to changes in workload due to the change in the function of the building from a raw material warehouse to a school. Analysis of the structural strength using the LRFD method and based on SNI 03-1729-2002 and using the SAP2000 computer program was carried out on truss, columns, and beams. The analysis results show that the structure at the critical moment for lateral buckling with a value of -114.510 kNm <24.550 kNm occurs in frame 1 and 14, with a safe status. The calculation of the axial compressive force, flexural axial force, and shear strength on the truss state that the truss structure is safe. Checks the interaction of axial forces on the column, states the force status is met. Also, the calculation of the structure against the compressive axial force, the axial bending force, and the shear strength in the beam states that the beam structure is safe.Keywords: LRFD, SNI 03-1729-2002, SAP2000, moment, shear strength.
Kajian Penggunaan Sumur Resapan di Kampus UIKA Bogor Putri, Andini Rizkarti; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut; Alimuddin, Alimuddin
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i2.3756

Abstract

ABSTRAKKonsep sistem drainase yang berkelanjutan saat ini telah menjadi isu utama dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim terhadap keberlangsungan sumber daya air. Konsep utama sistem drainase berkelanjutan adalah mengelola limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan, seperti sumur resapan, dan kolam retensi. Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menempati lahan seluas 4.35 Ha di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Lahan di sekitar universitas merupakan lahan permukiman padat, pusat perbelanjaan, dan sekolah. Selain itu, pengembangan universitas yang menuntut dibangunnya gedung-gedung baru sebagai fasilitas pendidikan, mengakibatkan ketersediaan lahan terbuka untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, menjadi semakin berkurang. Kota Bogor dikenal sebagai kota dengan curah hujan tinggi, antara 3,500 sampai 4,000 mm pertahun. Dengan perhitungan kasar, terdapat potensi air sebesar 152,250 m3 air yang dapat diresapkan ke dalam tanah dan menjadi cadangan air bersih di kampus UIKA Bogor. Oleh karena itu, perlu direncanakan fasilitas penahan air hujan. Analisis kala ulang hujan dilakukan dengan menggunakan Metode Gumbel, intensitas hujan menggunakan Metode Mononobe, dan debit limpasan menggunakan metode rasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa diperlukan   4 sumur resapan berbentuk lingkaran dengan diameter 1 m dan kedalaman 2 m di setiap bangunan. Penggunaan sumur resapan ini mampu menampung air sebesar 5.65 m3, dan mengurangi debit limpasan sebesar 0.02 m3/dtk.Kata kunci: Drainase berkelanjutan, sumur resapan, Kampus UIKA BogorABSTRACTThe concept of a sustainable drainage system has now become a major issue to reduce the impact of climate change on the sustainability of water resources. The main concept of a sustainable drainage system is to manage surface runoff by developing facilities to retain rainwater, such as infiltration wells and retention ponds. Ibn Khaldun University (UIKA) Bogor occupies an area of 4.35 hectares in Tanah Sareal District, Bogor City. The land around the university is a dense residential area, shopping centers, and schools. Also, the development of universities, which requires the construction of new buildings as educational facilities, has resulted in less availability of open land to absorb rainwater into the ground. Bogor City is known as a city with high rainfall, between 3,500 to 4,000 mm per year. With a rough calculation, there is a water potential of 152,250 m3 of water that can be infiltrated into the ground and become a clean water reserve on the UIKA Bogor campus. Therefore, it is necessary to plan rainwater retaining facilities. Rainfall analysis was performed using the Gumbel Method, rainfall intensity using the Mononobe method, and runoff discharge using the rational method. The results of the analysis show that 4 circular infiltration wells are required with a diameter of 1 m and a depth of 2 m in each building. The use of these infiltration wells is able to accommodate 5.65 m3 of water and reduce runoff by 0.02 m3 / s.Keywords: Sustainable drainage, infiltration wells, UIKA Bogor Campus
Perlindungan Tebing Sungai Ciliwung dengan Dinding Kantilever Ruas Kampung Legok Nyenang, Kabupaten Bogor Fadli, Muhamad; Hariati, Feril; Chayati, Nurul; Taqwa, Fadhila Muhammad Libasut
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v5i1.4582

Abstract

ABSTRAKTebing sungai merupakan daerah yang rawan terhadap erosi yang diakibatkan oleh aliran air. Erosi yang berlangsung terus menerus mengakibatkan longsor. Secara umum, jenis tanah di Kabupaten Bogor didominasi oleh latosol yang mudah erosi, selain itu dikarenakan curah hujan yang tinggi dan juga meningkatkan risiko longsor. Salah satunya adalah kejadian longsor pada tebing Sungai Ciliwung pada ruas Kampung Legok Nyenang RT.01//03, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua. Panjang longsoran mencapai 27 meter dengan ketinggian 10,20 meter. Struktur dinding penahan tanah diperlukan untuk mencegah terjadinya longsor yang lebih luas lagi. Mempertimbangkan kondisi lereng dan parameter fisis tanah, maka direncanakan dinding penahan tanah jenis kantilever untuk wilayah ini. Hasil analisis metode Mononobe-Okabe menunjukkan nilai keamanan dinding penahan tanah terhadap geser sebesar 0,36, dan terhadap guling sebesar 0,21, angka keamanan tersebut lebih rendah dibandingkan angka keamanan yang disyaratkan, yaitu 1,5 dengan demikian dinding penahan tanah rencana tidak kuat menahan tekanan tanah yang ada di belakangnya. Oleh karena itu, kekuatan dinding sepenuhnya dialihkan ke tanah dasar, dengan menggunakan fondasi bored pile. Hasil analisis daya dukung tanah, diperoleh nilai kapasitas ultimit aman (qs)sebesar 223,93 kN/m2 yang lebih besar dibandingkan nilai total beban vertikal, yaitu 204,52 kN/m2, sedangkan kapasitas ijin satu fondasi mencapai 569.89 kN.Kata Kunci: Sungai Ciliwung, tebing, longsor, dinding penahan tanah, kantileverABSTRACTRiverbanks as areas prone to erosion caused by water flow. Continuous erosion causes landslides. In general, soil types in Bogor Regency are dominated by latosols which are easily eroded, apart from that it is due to high rainfall and also increases the risk of landslides. One of them is a landslide incident on the cliffs of the Ciliwung River on the section of Legok Nyenang RT.01 / 03, Leuwimalang Village, Cisarua District. The length of the landslide reached 27 meters with a height of 10.20 meters. The structure of the retaining wall is needed to prevent more extensive landslides. Considering the slope conditions and physical parameters of the soil, a cantilever-type retaining wall is chosen for this area. The results of the analysis Mononobe-Okabe method show that the safety value of the retaining wall against shear is 0.36, and against rolling is 0.21, This safety figure is lower than the required safety figure, which is 1.5, thus the retaining wall of the planned soil is not strong enough to withstand the ground pressure behind it. Therefore, the strength of the walls is completely transferred to the subgrade, using a bored pile foundation. The results of the soil bearing capacity analysis showed that the ultimate safe capacity (qs) value was 223.93 kN /m2 which was greater than the total vertical load value, which was 204.52 kN /m2, while the permitted capacity of one foundation reached 569.89 kN.Keywords: Ciliwung River, cliffs, landslides, retaining walls, cantilever.
Penentuan Lokasi Park and Ride di Kota Depok Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) Subroto, Prayogo Halim; Murtejo, Tedy; Alimuddin, Alimuddin; Chayati, Nurul
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil  Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v6i2.7053

Abstract

ABSTRAK Kegiatan ekonomi di daerah Jabodetabek terpusat di daerah Jakarta. Setiap hari ada sekitar 9,96 juta perjalanan per hari menuju Jakarta. Hal ini mengakibatkan padatnya jalan arah luar Kota Depok yang mengakibatkan kemacetan panjang yang berdampak pada roda perkonomian warga. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah solusi untuk mengurangi kemacetan dengan cara memaksimalkan manfaat dari transportasi umum seperti Commuter Line Jabodetabek, dan angkutan kota atau bus yang nantinya dapat menghubungkan setiap tempat di daerah Jabodetabek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan lokasi terbaik Park and Ride di Kota Depok menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Survei demand parkir dan wawancara dilakukan di Stasiun Citayam, Stasiun Pondok Cina, Stasiun Depok Baru dan Terminal Jatijajar kemudian diolah menggunakan Microsotf Excel untuk mengetahui akumulasi parkir sampai skala prioritas dari hasil analis Analitycal Hierarchy Process (AHP). Selanjutnya data wawawncara diolah untuk mengetahui karakteristik calon pengguna Park and Ride yang ditinjau dari moda yang dipakai ke stasiun, minat menggunakan Park and Ride, dan tarif yang diinginkan menggunakan Park and Ride waktu survei dilakukan pada pukul 06.00-18.00 WIB. Hasil penelitian ini didapatkan karakteristik calon pengguna dan skala prioritas lokasi park and ride di Kota Depok yaitu lokasi Stasiun Depok Baru dengan kebutuhan ruang parkir sebesar 350 SRP mobil dan 3354 SRP motor, Stasiun Pondok Cina dengan kebutuhan ruang parkir sebesar 183 SRP motor, Stasiun Citayam dengan kebutuhan ruang parkir sebesar 207 SRP sepeda motor, sedangkan kebutuhan ruang parkir di Terminal Jatijajar sudah terpenuhui dengan fasilitas yang sudah tersedia yang artinya pada lokasi ini belum membutuhkan fasilitas park and ride. Kata kunci: Park and Ride, Kota Depok, Analitycal Hierarchy Process (AHP)ABSTRACT Economic activities in the Greater Jakarta area correspond to the Jakarta area. Every day there are around 9.96 million trips per day to Jakarta. This resulted in congested roads outside the city of Depok which resulted in long traffic jams that impacted the people's economy. Therefore, a solution is needed to reduce congestion by maximizing the benefits of public transportation such as the Jabodetabek Commuter Line, and city transportation or buses that can later connect every place in the Greater Jakarta area. This study aims to find the best location for a park and ride system in Depok City by using Analytical Hierarchy Process (AHP). Parking demand survey and interview were conducted at Citayam Station, Pondok Cina Station, Depok Baru Station, and Jatijajar Terminal. Then the data were processed in Microsoft Excel to discover the parking accumulation up to the priority scale based on the Analytical Hierarchy Process (AHP) analysis results. The interview data are also used to identify the characteristics of the potential park and ride users in terms of mode of transportation to the station, interest in using Park and Ride, and desired park and ride rate. The survey activity was started from 06.00 a.m. until 06.00 p.m. From the data results, the characteristics of potential users and the priority scale of park and ride in Depok City is the location of Depok Baru with a parking space requirement of 36 SRP for Cars and 468 SRP for Motorcycles, Pondok Cina Station with a parking space requirement of 71 SRP for Motorcycles, Citayam Station with a parking space requirement of 60 SRP for Motorcycles while the need for parking space at Jatijajar Terminal has been fulfilled with the available facilities.Key word: Park and Ride, Depok City, Analitycal Hierarchy Process (AHP)
Co-Authors Abdul Rahman Abdurahman, Erik Erlangga Adani, Ahmad Kafa Ade Mulyana, Ade Adriansyah, Asrul Afrilia, Sintiya Ahmad Muhajir, Ahmad Ahmad Rifai Ahmad Suhaedi Ahmad, Zaprulloh Ahyani, Zaenudin Al Bahry, Syah Razad Lutfhy Al Munawar, Muhammad Agil Aldy Maulana, Aldy Alimuddin Alimuddin Alimuddin, Alimuddin Ardila, Fitri Aning Ayu Dwi Ari Setiawan Ariani, Rini Arief Goeritno Arien Heryansyah Aryanti, Reska Asep Maulana, Asep Asep Saepul Hidayat AYU LESTARI Azhari, Denny Denia Maulani Dian Wulandari Eko Hadi Purwanto Fadhila Muhammad Libasut Taqwa Farodhiyah, Siti Nurfatimatul Fauzi Ahmad Muda Feril Hariati Gilang Aditya Pratama Handayani, Juny Handrianto, Yayan Herman Herman Hidayah, Khoiron Ida Hayati, Noor Idi Namara Ilham Bintang Ilmi Dian Rachmawati Insan, Muhamad Khaerul Insan, Muhammad Khaerul Jafar Sidik Jannah, Lifa Raudhatul Jodi Sumarno, Ajie Kelvin Eliansyah Khaerul Insan, Muhammad La Ode M. Gunawan Giu Luluk Dianarini Maulana, Miftah Moh. Didi Haidir1 Muhamad Fadli Muhamad Lutfi Muhammad Dawud Muhammad Hasan Wicaksono Muhammad Ilham Muhammad Nanang Prayudyanto Muktadir, Redho Mustika Mustika Natasasmita, Ginanjar Naufal, Achmad Nopiyansah, Muhammad Ilham Novianto, Dicky Pratama, Septian Anggi Putri, Andini Rizkarti Rahadian, Muhamad Luthfi Rahman, Ari Awalul Ramadan, Fahreza Rahmatsyah Ramadhanni, Muhammad Iqbal Fauzan Ria Fitri Ria Fitri Riavi, Rama Rifaldi, Reza Ritzkal, Ritzkal Roy Waluyo Rudi Irawan Rulhendri Rulhendri Sadewa, Galih Salam, Edi Nur Salman, Nurcholis Sandi Suandi Saprudin, Achmad Shulyana, Halyatunisa Dewi Sri Widodo Suali, Muhamad Subroto, Prayogo Halim Sudrajat, Adriyanto Sudrajat, Endang Suhendar Suhendar, Suhendar Sunandar, Nandar Syaiful . Syaiful Syaiful Tedy Murtedjo Tedy Murtejo Wicaksono, Muhamad Hasan Wilter Sariyanto Simanjuntak Witarsa, Aceng Zakiyah, Qonita