Claim Missing Document
Check
Articles

Phytochemical and Cytotoxic Test of Durio kutejensis Root Bark on MCF-7 Cells Muhammad Priyadi; Haryoto Haryoto; Amaliyah Dina Anggraeni; Heng Yen Khong
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 4 No. 1 (2021): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v4i1.1443

Abstract

Durio kutejensis has known potential as herbal medicine in Kalimantan. Many things can be explored from D. kutejensis related pharmacological activity in every part of the plant included root bark. This study investigated the phytochemical content with a qualitative test and tested cytotoxic activities of D. kutejensis root bark on MCF-7 cell lines. Cytotoxic activity tested on MCF-7 cells with MTT assay method. The result showed that D. kutejensis root bark contains flavonoid, tannin, terpenoid, phenol, and saponin. IC50 value for ethanol extracts of root bark, n-hexane fractions, ethyl acetate fractions, and doxorubicin on MCF-7 cells were 761.29; 280.5; 207.08; and 0.25 μg/mL, respectively. In conclusion, D. kutejensis root bark has some secondary metabolites but no cytotoxic activity on MCF-7 cells. Further research is needed to explore the anticancer activity of secondary metabolites on some other cancer cells and other pharmacological activities.
UJI EFEKTIFITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SIRSAK TERHADAP SEL T47D Firstca Aulia Rachma; Haryoto; Peni Indrayudha
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Tanaman sirsak (Annona muricata L.) merupakan bahan alam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dari simplisia kulit batang sirsak (Annona muricata L.) terhadap sel T47D. Uji sitotoksik dilakukan dengan metode MTT dengan menggunakan 4 seri konsentrasi, yaitu 250; 125; 62,50; 31,25 dan 15,63 µg/mL dengan kepadatan sel 10.000 sel/sumuran. Identifikasi golongan senyawa kimia menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan fase diam silika GF254 dan fase gerak etil asetat : n-heksan 8:2 menggunakan beberapa pereaksi semprot yaitu FeCl3, Lieberman Burchard, Vanilin, Sitroborat, dan Dragendorff. Hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang sirsak (Annona muricata L.) kurang poten dalam menghambat sel kanker payudara dengan nilai IC50 sebesar 221,81 µg/mL.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI EKSTRAK ETANOL DAUN MAREME (Glochidion arborescens Blume.): ISOLATION AND IDENTIFY OF ETHANOL EXTRACT OF MAREME LEAVES (Glochidion arborescens Blume.) Niati Ambarsari; Haryoto
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i3.407

Abstract

Mareme (Glochidion arborescens Blume.) merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh di pekarangan. Daun Mareme dapat digunakan sebagai obat tradisional dan diduga mengandung senyawa aktif antioksidan golongan flavonoid dan fenol. FT-IR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) merupakan metode yang digunakan untuk identifikasi gugus fungsi pada suatu sampel dan salah satu metode yang sering digunakan untuk identifikasi senyawa metabolit sekunder tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam isolat daun Mareme. Serbuk daun Mareme diekstraksi menggunakan metode maserasi, ekstrak kental diuji skrining fitokimia dan difraksinasi menggunakan Kromatografi Cair Vakum serta diisolasi menggunakan kromatotron. Isolat daun Mareme diidentifikasi menggunakan FT-IR. Ekstrak kental daun Mareme diperoleh sebanyak 95,52 gram dan mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, saponin, steroid, terpenoid, tannin dan polifenolat. Fraksi non polar diperoleh sebanyak 3,75 gram, fraksi semi polar sebanyak 3,90 gram dan fraksi polar sebanyak 3,25 gram, serta diperoleh isolat sebanyak 850 mg. Isolat daun maeme memiliki gugus fungsi -OH, - CH alifatik, -C=O ester, dan -C-O, dari hasil analisis FT-IR isolat daun Mareme mengandung senyawa flavonoid.
UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN ANTIPROLIFERASI ISOLAT HERBA TESPONG (Oenanthe javaniva Blume DC) TERHADAP SEL MCF 7: CYTOXIC ACTIVITY TEST AND ANTIPROLIFERATION OF TESPONG HERBAL ISOLATE (Oenanthe javaniva Blume DC) AGAINST MCF 7 CELLS Putri Agustina; Peni Indrayudha; Haryoto
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.504

Abstract

Herba Tespong (Oenanthe javanica (Blume) DC), merupakan salah satu tanaman tradisonal yang telah lama digunakan sebagai obat untuk meringankan berbagai penyakit. Berbagai aktivitas biologis telah diujikan salah satunya adalah antikanker. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa Oenanthe javanica mengandung alkaloid, flavonoid dan saponin, dan fenol. Pada penelitian lain, ekstrak etanol herba tespong dilaporkan memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai LC50 sebesar 91,20 ppm. Dalam penelusuran literatur, belum ditemukan penelitian mengenai uji sitotoksik dan antiproliferasi isolat herba tespong serta identifikasi dari isolate aktifnya. Oleh karena itu, peneltian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dan antiproliferasi dari isolat herba tespong terhadap sel kanker payudara MCF7 dan mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam isolat herba tespong. Metode isolasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kromatografi radial atau kromatotron. Metode MTT digunakan untuk uji aktivitas sitotoksik dengan menggunakan konsentrasi 50; 40; 30; 20 dan 10 µg /mL dan kontrol positif doksorubicin dengan konsentrasi 25; 12,5; 6,25; 3,125 dan 1,625 µg /mL. Metode doubling time dilakukan untuk mengetahui aktivitas antiproliferasi dari isolat herba tespong dengan konsentarsi yaitu nilai IC50 dari uji sitotoksik. FTIR digunakan untuk identifikasi isolat aktif herba tespong. Dari hasil penelitian didapat nilai IC50 isolat aktif herba tespong sebesar 38,079 µg/mL dan dikategorikan sebagai moderat aktif. Hasil doubling time menunjukkan isolat aktif herba tespong mampu memperlambat waktu proliferasi sel MCF7 selama 135,885 jam.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG KAWISTA (Limonia acidissima L.): ISOLATION AND IDENTIFICATION OF ETHANOL EXTRACT OF KAWISTA STEM BARK (Limonia acidissima L.) Listyana Dewi Prastiwi; Haryoto
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.733

Abstract

Kawista (Limonia acidissima L.) merupakan tumbuhan berhabitus pohon, dapat tumbuh setinggi 9 meter. Batangnya relatif kecil dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon kawista berkulit batang  kasar dan berduri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan senyawa pada isolat kulit batang kawista. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi, fraksinasi menggunakan metode partisi cair-cair, isolasi menggunakan kromatotron, identifikasi senyawa menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Berdasarkan hasil maserasi diperoleh rendemen sebesar 16,53%, fraksinasi diperoleh rendemen etil asetat 28% dan n-heksan 22%. Hasil isolasi diperoleh 2 spot yang berbeda yaitu isolat 1 dan isolat 2. Hasil identifikasi spektrofotometer UV-Vis kedua isolat menandakan bahwa isolat yang dibaca positif mengandung flavonoid golongan flavonol. Hasil FTIR senyawa isolat 1 dan 2 memiliki spektrum senyawa flavonol yaitu dengan adanya gugus karboksil pada bilangan gelombang 1651,83 cm-1 dan 1706,08 cm-1.  Kata kunci : Limonia acidissima L., Isolasi, Spektrofotometer UV-Vis, FTIR
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI PRODUSEN HERBAL HEALTHY DRINK BERBASIS ONLINE E- COMMERCE DI DESA BINAAN POTRONAYAN, BOYOLALI H Haryoto; Hidayah Karuniawati; Andi Suhendi; Broto Santoso; Tista Ayu Fortuna; Aflit Nuryulia Praswati; Triana Ariska Dewi; Aulita Keisya; Dhiyahul Auliya; Farhand Ahmad
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Boyolali memiliki 19 kecamatan. Masing-masing kecamatan menghasilkan komoditas tanaman pangan yang berbeda beda. Salah satu komoditas yang dihasilkan di Kabupaten Boyolali adalah komoditas padi-padian, sayuran, dan empon-empon. Salah satu daerah penghasil empon-empon adalah desa Potronayan. Desa Potronayan merupakan desa binaan UMS yang terletak di pinggir Boyolali sebelah utara bandara Adisumarmo dengan jumlah penduduk sekitar 4.984 jiwa yang mayoritas penduduknya berpenghasilan dari bercocok tanam, salah satunya adalah tanaman yang merupakan jenis obat herbal seperti jahe, temulawak, kunyit, dan kencur. Rimpang (empon-empon) ini banyak digunakan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan. Selain itu empon-empon juga banyak digunakan untuk pengobatan maupun pencegahan gangguan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk (1). Meningkatkan harga jual empon-empon, (2). Membuat diversifikasi produk berupa herbal healthy drink, (3). Mempromosikan produk menggunakan platform online E-Commerce yang dapat diakses melalui internet. Kegiatan ini juga merancang dan mengaplikasikan green economy. Green economy meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Hasil Kelompok Wanita tani berupa rimpang yang berkhasiat tersebut sebelum dijual bisa diolah menjadi suatu produk herbal healthy drink yang mempunyai daya jual lebih tinggi daripada bahan mentahnya.
ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN MAREME (GLOCHIDION ARBORESCENS (MÜLL. ARG.) BOERL.) DENGAN METODE DPPH, FRAP, DAN ABTS H Haryoto; Edtano Trinanda
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal yang menjadi masalah krisis dunia sekarang adalah dengan meningkatnya polusi dan salah satunya adalah meningkatnya radikal bebas, senyawa yang dapat menghambat radikal bebas adalah antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga penggunaan senyawa antioksidan berkembang dengan pesat. Sehingga dimulai lah pengembangan tentang sumber antioksidan dapat dijadikan obat-obatan, terdapat beberapa penelitian membuktiakn bahwa beberapa tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan salah satunya tumbuhan mareme (Glochidion arborescens Blume) yang dimana tumbuhan mareme ini sering dikonsumsi oleh masyarakat sekitar terutama suku sunda. Di dalam penilitian ini daun mareme yang digunakan untuk menguji sifat antioksidan merupakan ekstrak kental dan metode uji antioksidanya digunakan beberapa metode yaitu DPPH, FRAP, dan ABTS. Hasil rata-rata nilai IC50 dari metode DPPH, FRAP, dan ABTS berturut-turut adalah 42,6; 45,05; dan 38,4 mg/L. Selanjutnya untuk mengetahui kandungan senyawa daun tumbuhan mareme dilakukan uji fitokimia, didapatkan senyawa flavonoid, tanin, dan saponin. Senyawa falvonoid pada umumnya memiliki sifat sebagai antioksidan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol Daun tumbuhan Mareme mengandung senyawa antioksidan dengan metode ABTS yang sangat kuat. Berdasarkan uji ANOVA, nilai IC50 dari ketiga metode uji antioksidan “berbeda”.
Isolasi dan identifikasi ekstrak etanol biji pare Rosnah, Rosnah; Haryoto, Haryoto
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.23594

Abstract

WHO telah menyarankan pengobatan herbal untuk menjaga kesehatan, mencegah, dan mengobati penyakit, terutama penyakit degeneratif seperti hiperlipidemia. Biji pare (Momordica charantia) memiliki kandungan yang diduga memiliki efek pada hiperlipidemia adalah flavonoid, saponin, dan tanin. Selain itu, biji pare mengandung senyawa kimia seperti momordisin, momordin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A dan C, serta minyak lemak seperti asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam oleostearat. Salah satu senyawa yang dapat dijadikan sebagai antioksidan adalah flavonoid, yang mana dapat menghentikan metabolisme asam lemak dengan menghentikan enzim lipase pancreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan kandungan senyawa pada isolat biji pare. Maserasi digunakan sebagai metode ekstraksi, fraksinasi dilakukan dengan metode partisi cair-cair, isolasi dilakukan menggunakan kromatotron, dan senyawa diidentifikasi dengan menggunakan FTIR. Berdasarkan hasil maserasi diperoleh rendemen sebesar 24,08 dan hasil fraksinasi pada masing-masing pelarut diperoleh berat fraksi etil asetat sebesar 2,92 gram dengan rendemen sebesar 2,42% dan n-heksan 3,27 gram dengan rendemen 2,71%. Hasil isolasi yang diperoleh dari satu spot FTIR menunjukkan spektrum flavonol dengan gugus karboksil pada bilangan gelombang 1737,73 cm-1.Kata Kunci: Momordica charantia, Isolasi, FTIR.AbstractWHO has recommended herbal medicine to maintain health, prevent and treat disease, especially degenerative diseases such as hyperlipidemia. Bitter melon seeds (Momordica charantia) contain ingredients that are thought to have an effect on hyperlipidemia, namely flavonoids, saponins and tannins. Apart from that, bitter melon seeds contain chemical compounds such as momordisin, momordin, quarantine, tricosanic acid, resin, resinic acid, saponin, vitamins A and C, as well as fatty oils such as oleic acid, linoleic acid, stearic acid and oleostearic acid. One compound that can be used as an antioxidant is flavonoids, which can stop fatty acid metabolism by stopping the pancreatic lipase enzyme. The aim of this research was to find the compound content in bitter melon seed isolates. Maceration was used as an extraction method, fractionation was carried out using the liquid-liquid partition method, isolation was carried out using a chromatotron, and compounds were identified using FTIR. Based on the maceration results, the yield was 24.08 and the fractionation results in each solvent showed that the weight of the ethyl acetate fraction was 2.92 grams with a yield of 2.42% and n-hexane was 3.27 grams with a yield of 2.71%. The isolation results obtained from one FTIR spot showed a flavonol spectrum with a carboxyl group at a wave number of 1737.73 cm-1.
Penghambatan Enzim Alpha-Glukosidase oleh Daun Mimba (Azadirachta indica) dan Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga) Kusumawati, Nursalinda; Haryoto, Haryoto; Indrayudha, Peni
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 11, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v11i1.3950

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease of the digestive system characterized by high blood glucose levels. The main enzyme in carbohydrate metabolism is α-glucosidase. One of the therapeutic approaches to treat T2DM is to make glucose uptake into the blood delayed through inhibition of the α-glucosidase enzyme activity. Neem leaves and mango ginger are reported to reduce blood glucose levels. This study aims to determine the potential inhibitor of neem leaves extract and mango ginger extract and their respective fractions on α-glucosidase activity. Simplicia of neem leaves and mango ginger were macerated using 96% ethanol for 24 hours. The ethanol extract of neem leaves and mango rhizome were fractionated using silica gel 60 GF254 as adsorbent and a combination of ethyl acetate and n-hexane as eluent. The extracts of neem leaves and mango rhizome and fractions of both plants were tested for α-glucosidase inhibition with acarbose as a comparison. The results showed that both plants provided inhibitory activity on α-glucosidase with the lowest IC50 value from the semi-polar fraction of neem leaves about 24.16±4.58 μg/mL. Neem leaves and mango ginger have potential as α-glucosidase inhibitors to treat type 2 diabetes mellitus.
Aktivitas Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol, Fraksi Non Polar, Semipolar Serta Polar Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus epidermidis Haryoto Haryoto; Yuliana Dwi Jayanti; Henggar Prasetyo Wikan Saputro; Kosworo Kosworo
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 9 (2018): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i9.60

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan penyakit utama dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tumbuhan sirsak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol, fraksi nonpolar, semipolar dan polar daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus epidermidis serta golongan senyawa kimianya yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus epidermidis. Daun sirsak diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode dilusi padat. Untuk mengetahui kandungan senyawa dari ekstrak etanol daun sirsak dilakukan uji Kromatografi Lapis Tipis. Bioautografi dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak etanol daun sirsak yang berkhasiat sebagai antibakteri yang ditunjukkan dengan adanya zona jernih pada media yang telah diinokulasi bakteri dan ditempeli plat KLT hasil elusi ekstrak etanol daun sirsak. Uji Kromatografi Lapis Tipis menggunakan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak heksan:etil asetat (7:3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak, fraksi nonpolar, semipolar dan polar mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus epidermidis dengan KHM berturut-turut sebesar 2,5% 3%; 3,5%; 4% dan 4,5% b/v. Hasil KLT menunjukkan bahwa golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol daun sirsak adalah polifenol, antron, antranol, triterpenoid saponin, dan steroid saponin. Golongan senyawa dari ekstrak tersebut yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumonia adalah senyawa golongan saponin, polifenol, dan antakinon. Sedangkan Golongan senyawa dari ekstrak tersebut yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis adalah senyawa golongan polifenol dan antrakinon.
Co-Authors A Anifatussaa'dah abdul, ahwan Abdul, Rasyid Aflit Nuryulia Praswati Ahwanti Rukdiatma Nur’aini Alfa Frista Amalia Suci Medisusyanti Amaliyah Dina Anggraeni Andi Suhendi Annisa Meyndra Komala Ardalia Rinanda Oktaviani Asfy Nurany Atikah Hapsari Aulita Keisya Azzahra, Hanifa Putri Bama, Samsun Ari Broto Santoso Burhanudin Ichsan Cast Torizellia Chairunnisa, Alya Cita Hanif Muflihah Dhiyahul Auliya Diah Siwi Ardiyani Dina Ayu Amalia Dwi Bagus Pambudi Dwi Sarbini Dyah Rahmawatie Ratna Budi Utami Dyera Forestryana Edtano Trinanda Erika Nuur Anisa Putri Erna Herawati Euis Holisotan Hakim Fahriza Mei Trihatmoko Farhand Ahmad Faridita khoirun Nisa' Fida’ Husain Fidhia Nur Rifaini Firstca Aulia Rachma Frida Rosenova Gita Firdaus Hafid Nugroho Hafiz Ramadhan Haliza Arzeti Nurseptiria Haya Nabilah Utama Heng Yen Khong Henggar Prasetyo Wikan Saputro Hidayah Karuniawati Ida Maesaroh Ikhsan, Maulida Nur Jalifah Latip Janies Arly Syahputri Joko Kristianto Khusnul Khotimah Kosworo Kosworo Laila Dzafira Lia Dewi Juliawaty Lina Ayu Kusumastuti Listiana Masyita Dewi Listyana Dewi Prastiwi Lusia, Eka Maemunah Mariska Sri Harlianti Marlupi Dwi Lestari Marsilia Rosa Sinensis HI maryatun maryatun Muhammad Irfan Muhammad Priyadi Muhtadi Muhtadi Munti Sarida Niati Ambarsari Nugroho Adi Suseno Nursalinda Kusumawati Nur’aini, Ahwanti Rukdiatma Peni Indrayudha Pratiwi Widowati Putri Agustina Raafika Studiviani Rahardian Surya Basusena Rizki Ainun Fitriani Rosnah, Rosnah RR. Ella Evrita Hestiandari Rusdin Rauf Sayyidah Nurul Muslihah Sekarsari, Devina Sendy Pradila Putri Siyama, Anis Sjamsul Arifin Achmad Suranto Suranto Suranto, Choirun Nisa Tanti Azizah Sujono Tia Mella Citra Tista Ayu Fortuna Tri Aprilianingtyas Triana Ariska Dewi Utomo, Chandra Wahyu Vitania Marsya Widowati, Pratiwi Wildan Firdaus, Muhammad Yana Maolana Syah Yulia Dwi Nuryanti Yuliana Dwi Jayanti Yurnanda Ambar Mustika