Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Sintesis biodiesel rute non-alkohol menggunakan Candida rugosa lipase dalam bentuk tersuspensi Heri Hermansyah; Septian Marno; Rita Arbianti; Tania Surya Utami; Anandho Wijanarko
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 8, No 2 (2009)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2009.8.2.1

Abstract

Non-alcoholic route biodiesel synthesis using suspended Candida rugosa lipaseBiodiesel synthesis using biocatalyst can improve the disadvantage of alkali catalyst. Biocatalysts are not homogeneously mixed, so its separation is easy and it is also able to direct the reaction specifically without any unwanted side reactions. However, the application of biocatalysts in alcoholic environment degrades the biocatalyst quickly, and its stability suffers. To solve this problem, this research proposes to perform biodiesel synthesis through a non-alcohol route so that the activity and stability of the biocatalyst can be preserved. The biocatalyst used was Candida rugosa lipase in suspended form. Methyl acetate which served as alkyl group source was reacted with triglycerides from palm oil. The reaction was performed in a batch reactor, and HPLC was used to analyze reactants and product concentrations. Research results indicated that more than 86% of fatty acid chains from the palm oil triglycerides were converted to biodiesel at a biocatalyst concentration of 4 %-wt of the substrate, oil:alkyl molar ratio of 1:12, and reaction period of 50 hours. Furthermore, the kinetic data obtained using suspended enzyme, were also shown by concentration profile of tri-, di-, monoglycerides and biodiesel versus time in 50 hours reaction time.Keywords: biodiesel synthesis, interesterification, Candida rugosa lipase, non-alcohol route, triglycerideAbstrakSintesis biodiesel menggunakan biokatalis mampu memperbaiki kelemahan katalis alkali, yaitu tidak bercampur homogen, sehingga pemisahannya mudah dan mampu mengarahkan reaksi secara spesifik tanpa adanya reaksi samping yang tidak diinginkan. Namun penggunaan biokatalis di lingkungan beralkohol menyebabkan biokatalis terdeaktivasi secara cepat dan stabilitasnya menjadi buruk. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dalam riset ini diusulkan melakukan sintesis biodiesel melalui rute non-alkohol agar aktivitas dan stabilitas biokatalis tetap tinggi. Biokatalis yang digunakan adalah Candida rugosa lipase dalam bentuk tersuspensi. Metil asetat sebagai pensuplai gugus alkil direaksikan dengan trigliserida dari minyak kelapa sawit.  Reaksi dilakukan dalam reaktor batch dan HPLC digunakan untuk menganalisa reaktan dan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 86% rantai asam lemak dari trigliserida minyak kelapa sawit berhasil di konversikan menjadi biodiesel pada kondisi konsentrasi biokatalis sebesar 4 %-wt substrat, rasio mol minyak:alkil sebesar 1:12 selama 50 jam reaksi. Selanjutnya, data kinetika menggunakan enzim tersuspensi juga ditunjukkan melalui profil konsentrasi tri-, di-, mono, dan biodiesel  terhadap waktu  selama 50 jam.Kata Kunci: sintesis biodiesel, interesterifikasi, Candida rugosa lipase, rute non-alkohol, trigliserida
Fotodegradasi Fenol Dengan Katalis TiO2 P25 Berpenyangga Batu Apung Agung Sri Hendarsa; Jessica Tanuwijaya; Catur Nitya V.N.; Heri Hermansyah; Slamet Slamet
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v35i1.1872

Abstract

Modifikasi fotokatalis TiO2 dengan batu apung sebagai penyangga untuk mendegradasi senyawa fenol telah dilakukan. Batu apung yang sudah mengalami perlakuan awal dilapisi oleh sol TiO2, yang berasal dari prekursor TiO2 P25, dengan menggunakan metode dip coating. Komposit TiO2-batu apung tersebut dikarakterisasi dengan SEM-EDS dan BET, kemudian diaplikasikan untuk mendegradasi fenol dengan menggunakan reaktor batch yang dilengkapi oleh lampu merkuri 250 W. Konsentrasi fenol dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan udara pada sistem reaksi dapat meningkatkan kinerja katalis komposit. Pengaruh tersebut lebih nyata pada komposit dengan loading TiO2 rendah (2,5%) yang mencapai sekitar 5 kali lipat. Pada katalis 2,5%TiO2-batu apung, laju alir udara optimal dicapai pada 100 ml/menit, dengan tingkat degradasi terhadap 10 ppm fenol mencapai 100% selama 2,5 jam. Sementara itu pada katalis 25%TiO2-batu apung, waktu yang dibutuhkan untuk degradasi fenol sampai batas baku mutu (0,5 ppm) pada konsentrasi awal fenol 10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 1000 ppm masing- masing adalah 3 jam; 5,7 jam; 6,9 jam; dan 16,9 jam. 
Fotodegradasi Fenol Dengan Katalis TiO2 P25 Berpenyangga Batu Apung Agung Sri Hendarsa; Jessica Tanuwijaya; Catur Nitya V.N.; Heri Hermansyah; Slamet Slamet
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.131 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v35i1.1872

Abstract

Modifikasi fotokatalis TiO2 dengan batu apung sebagai penyangga untuk mendegradasi senyawa fenol telah dilakukan. Batu apung yang sudah mengalami perlakuan awal dilapisi oleh sol TiO2, yang berasal dari prekursor TiO2 P25, dengan menggunakan metode dip coating. Komposit TiO2-batu apung tersebut dikarakterisasi dengan SEM-EDS dan BET, kemudian diaplikasikan untuk mendegradasi fenol dengan menggunakan reaktor batch yang dilengkapi oleh lampu merkuri 250 W. Konsentrasi fenol dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan udara pada sistem reaksi dapat meningkatkan kinerja katalis komposit. Pengaruh tersebut lebih nyata pada komposit dengan loading TiO2 rendah (2,5%) yang mencapai sekitar 5 kali lipat. Pada katalis 2,5%TiO2-batu apung, laju alir udara optimal dicapai pada 100 ml/menit, dengan tingkat degradasi terhadap 10 ppm fenol mencapai 100% selama 2,5 jam. Sementara itu pada katalis 25%TiO2-batu apung, waktu yang dibutuhkan untuk degradasi fenol sampai batas baku mutu (0,5 ppm) pada konsentrasi awal fenol 10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 1000 ppm masing- masing adalah 3 jam; 5,7 jam; 6,9 jam; dan 16,9 jam. 
MODEL ADSORPSI LANGMUIR GAS DINITROGEN MONOKSIDA DALAM SISTEM BIOFILTER DENGAN MEDIUM PUPUK KOMPOS Tania Surya Utami; Josia Simanjuntak; Heri Hermansyah; Mohamad Nasikin
Reaktor Volume 13, Nomor 3, Juni 2011
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.146 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.13.3.172-177

Abstract

 LANGMUIR ADSORPTION MODEL FOR DINITROGEN MONOXIDE IN BIOFILTER SYSTEM USING COMPOST FERTILIZER MEDIUM. Nitrous oxide (N2O) is mostly emitted from various industrial processes and agricultural activities. This gas causes serious environmental problems and is considered as a dangerous pollutant. In the past, traditional control technologies, such as Selective Catalytic Reduction (SCR) and Selective Non-Catalytic Reduction (SNCR), were applied to control N2O emissions in some industries. However, these two processes required high temperatures and the use of catalysts. Economic and technical constraints in SCR and SNCR methods motivated researchers to develop new, cost-effective processes to remove N2O. Biofiltration is an emerging technology that offers a number of advantages over traditional methods of air pollution control. The purpose of this research is to modelise the biofiltration experimental results into the Langmuir adsorption model. This research is conducted in laboratory scale biofilter column, with parameters studied are effect of biofilter length and N2O gas flowrate. The result of the model is simulated into sensitivity analysis. The average Langmuir constant obtained in the model of the research is 16.006 liter/mol. Dinitrogen Monoksida (N2O) merupakan emisi dari proses industri dan kegiatan pertanian. Gas tersebut merupakan gas polutan berbahaya dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Sebelumnya, teknologi kontrol tradisional seperti Selective Catalytic Reduction (SCR) dan Selective Non-Catalytic Reduction (SNCR) digunakan untuk mengontrol emisi N2O pada kegiatan-kegiatan industri. Akan tetapi, kedua proses ini membutuhkan suhu yang tinggi dan penggunaan katalis. Adanya masalah dari segi ekonomi dan teknis memotivasi peneliti untuk mengembangkan teknologi baru yang lebih murah dan efisien untuk menghilangkan N2O dari gas buangan. Pengolahan N2O secara biologis dalam proses biofiltrasi adalah salah satu alternatif ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam pengelolaan emisi industri. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil biofiltrasi gas N2O dengan medium pupuk kompos dalam bentuk model adsorpsi Langmuir. Penelitian dilakukan dalam kolom biofilter skala laboratorium, dan parameter-parameter yang diteliti adalah pengaruh dari ketinggian biofilter dan laju alir gas N2O. Hasil dari pemodelan kemudian disimulasikan dalam analisis sensitivitas. Nilai konstanta Langmuir rata-rata yang didapatkan dari pemodelan penelitian ini adalah 16,006 liter/mol.
SIMULASI REAKSI ESTERIFIKASI ASAM LEMAK BEBAS DAN GLISEROL UNTUK MENGHASILKAN MINYAK DIASILGLISEROL Heri Hermansyah; Tani Surya Utami; Rita Arbiyanti; Fajar Achmadi
Reaktor Volume 13, Nomor 2, Desember 2010
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.917 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.13.2.95-102

Abstract

Minyak yang memiliki kandungan diasilgliserol yang tinggi merupakan minyak yang berguna dalam mencegah penyakit yang disebabkan oleh kadar lemak dalam darah serta dapat mengurangi resiko obesitas. Sintesis DAG pada skala industri telah dilakukan melalui esterifikasi asam lemak bebas dengan gliserol menggunakan biokatalis. Untuk lebih memahami perilaku reaksi sintesis DAG, dilakukan simulasi berdasarkan model yang mengacu pada mekanisme reaksi yang diusulkan. Model kemudian divalidasi menggunakan data eksperimen sebelum dilakukan simulasi. Pengaruh rasio konsentrasi awal reaktan terhadap yield maksimum DAG, konversi masing-masing reaktan, serta profil konsentrasi substrat sebagai fungsi waktu diamati, hasilnya menunjukkan rasio konsentrasi awal asam lemak dan gliserol sebesar 2:1 sebagai rasio konsentrasi awal reaktan untuk memperoleh hasil optimum.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI DEDAK PADI DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT ALAM BAYAH Rudi Hartono; Meliana R; Nurlaila Nurlaila; Rusdi Rusdi; Anondho Wijanarko; Heri Hermansyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biodiesel, bahan bakar alternatif yang dapat diperoleh dari minyak tumbuhan dan lemak hewan.Biodiesel dapat diperbaharui, biodegradable, ramah lingkungan dan tidak beracun. Objek percobaan menggunakan dedak padi sebagai bahan baku, diperoleh dari proses ekstraksi menggunakan N-hexane. Metode yang digunakan untuk memproduksi biodiesel adalah transesterifikasi asam dan transesterifikasi basa menggunakan metanol dan katalis. Katalis yang digunakan dalam percobaan adalah katalis homogen  H2SO4 dan katalis heterogen zeolit alam yang diperoleh dari Bayah Banten. Preparasi biodiesel dilakukan dengan memvariasikan temperatur pada transesterifikasi basa 50°C, 60°C dan 70°C. Zeolit di preparasi dengan poses impregnasi padi variasi konsentrasi KOH/zeolit (25 gr KOH dalam 100 ml air destilasi, 37.5 gr KOH dalam 100 ml air destilasi dan 50 gr KOH dalam 100 ml air destilasi).  Waktu  reaksi 60 menit dengan konsentrasi katalis 2%. Spesifikasi biodiesel yang dihasilkan sesuai dengan Standar nasional Indonesia (SNI) dengan hasil terbaik pada variasi temperature 60°C
POTENSI ZEOLIT ALAM BAYAH BANTEN SEBAGAI KATALIS HETEROGEN PADA PEMBUATAN BIODIESEL SECARA TRANSESTERIFIKASI Rudi Hartono; Anondho Wijanarko; Heri Hermansyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zeolit alam bayah banten (ZABBrht) mengandung modernit dan klipnotilonit yang berpontensi untuk dibuat katalis heterogen. untuk penghasil bioiesel. Pertama Zeolit di hancurkan dengan menggunakan palu untuk mendapatkan ukuran (50 – 60) mesh, keringkan pada suhu 1100C selama 24 jam di dalam Oven. Impregnasi menggunakan KOH dalam 100 ml aquadest selama 2 jam pada suhu 600C, keringkan dalam oven kembali selama 24 jam pada suhu 1100C, pisahkan dengan menggunkan pompa vakum, kalsinasi pada suhu 4500c selama 3 jam. Katalis heterogen ini ramah lingkungan dan mudah dipisahkan dan dapat digunakan kembali. biodiesel yang dihasilkan pada suhu 600C selama 2 jam dengan perbandingan rasio methanol dan minyak jelantah 1:7. Hasil biodieselnya adalah : 87,8% (75 gram KOH/100mL). Hasil Biodiesel di analisa dengan GC Ester content dan katalis termodifikasi dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR, SEM-EDX, XRD
PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK DEDAK PADI DENGAN PROSES KATALIS HOMOGEN SECARA ASAM DAN KATALIS HETEROGEN SECARA BASA Rudi Hartono; Rusdi Rusdi; Anondho Wijanarko; Heri Hermansyah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan biodiesel dari minyak dedak padi yang berasal tumbuhan yang dapat direnewable.  Biodiesel yang dihasilkan dari      dedak padi     diawali dengan memisahkan dedak halus dan dedak kasar  dengan   proses   screening.   Hasil   screening   berupa   dedak   kasar   dan   halus   yang   di   ekstraksi   dengan  menggunakan pelarut       diperoleh minyak dan pelarut , dan dengan proses distilasi didapatkan minyak  dedak padi. Minyak dedak padi yang dihasilkan dari proses ektraksi dengan pelarut di buat biodiesel  dengan   menggunakan   katalis   homogen   secara   asam   dengan   persen   katalis   2%  v      dari   bahan   baku,  Tahap     katalis  heterogen     secara   basa   dengan    persen    katalis  3   %  b   dari   bahan    baku.Tahap  transesterifikasi asam dan tranesterifikasi basa menggunakan variasi rasio minyak dedak padi terhadap  methanol (1:7)  Hasil  analisa   yang   didapat   adalah   %   yield,   nilai   viskositas   dan   densitas.  Perolehan   biodiesel   yang                                                                                                        0  optimum pada pembuatan biodiesel secara katalis homogen dan heterogen pada suhu 60  C dan waktu  operasi   2   jam   adalah   61,6%  yield,   27,4024   mm2/s   viskositas   dan   0,936   gram/mL   densitas  dengan perbandingan KOH/ZABBrht           100 gr/100mL.  Kata Kunci: Minyak Dedak Padi,           biodiesel, Transesterifikas, Katalis Homogen, Katalis Heterogen
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Kuningan Heri Hermansyah; Nanang Saprudin; Muhammad Yahya Muhaimin
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Sebanyak 37 Puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan hanya ada 6 Puskesmas yang sudah menjalankan program secara optimal dan memiliki Nursing Center, dan 31 Puskesmas lainnya belum menjalankan program secara optimal sertabelum memiliki Nursing Center.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di Kabupaten Kuningan. Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Responden penelitian berjumlah 100 responden yang diambil secara Proportionate Stratified Random Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer kemudian di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan rank spearman dengan standar signifikan 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Pengetahuan Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) denganp value0,005, terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Sikap Perawat Puskesmas Dengan Terlaksananya Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) dengan p value 0,001. Kesimpulan: Sebagian kecil perawat puskesmas di Kabupaten Kuningan belum melaksanakan program Perkesmas secara optimal dikarenakan masih ada perawat Puskesmas yang belum memahami pentingnya program Perkesmas. Dengan penelitian ini diharapkan perawat Puskesmas dapat terus meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan program Perkesmas sehingga pelaksanaan program Perkesmas bisa lebih optimal sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pengaruh Aktivitas Shalat Terhadap Kontrol Glikemik Penderita DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Yana Hendriana; Heri Hermansyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 6 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Type 2 Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease of carbohydrate, fat, and protein metabolism disorders, which is characterized by elevated chronic blood glucose (hyperglycemia) levels. The sustainable hyperglycemia is able to cause disruption of the entire system of body. This research aimed at finding out the influence of the five-time prayer implementation on the decrease of fasting blood glucose level of type 2 diabetes mellitus. The study employed a quasi experimental research by one group pre and post test design without control group. The number of samples of 15 respondents was determined by purposive sampling technique. The result of statistical analysis showed that there was the significant influence between the five-time prayer implementation and the decrease of fasting blood glucose, the average decrease was 93,113 and p value=0,000. The decrease in fasting blood glucose after the intervention of prayer activity in the form of the implementation of five-day prayers for 3 days caused by the body's physiological effects enhanced GLUT 4 translocation and increase the psychological effects of mind relaxation that occurred during the five-time prayer practice
Co-Authors ., Nuryetti Abdurrohman Adinda Putri Wisman, Adinda Agung Sri Hendarsa Agung Sri Hendarsa, Agung Sri Anandho Wijanarko Annisa Kurnia, Annisa Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Anondho Wijanarko Arif Rakhman Suharso Azis Setiawan Bambang Prasetya Bambang Prasetya Catur Nitya V.N. Catur Nitya V.N., Catur Nitya Chulasiri, Malyn Cindy Rianti Priadi deden rosid waltam Deni Novitasari Deni Novitasari, Deni Desti Andani Dianursanti Dienayati, Dara Diki Firdaus, Diki Eki Listya Rini Ester Kristin Ester Kristin, Ester Fajar Achmadi Fajar Achmadi Prianto Firda Firda Hamdi, Darul Hanif Yuliani Hanung Adi Nugroho I Nyoman Adi Putra Ira Setiawati Ira Trisnawati Ira Trisnawati, Ira Jessica Tanuwijaya Jessica Tanuwijaya, Jessica Josia Simanjuntak Josia Simanjuntak Josia Simanjuntak Julianty, Liska Kitakawa, Naomi Shibasaki Kusuma Devi, Pitria M Baiquni M Baiquni M Baiquni M Samsuri M Samsuri, M M. Baiquni Maemonah, Maemonah Malisi, Sibro Mardias, R. Margaretha, Grace Meliana R Misri Gozan Mohamad Nasikin Mohammad Nasikin Mohammad Nasikin Momoji Kubo Momoji Kubo, Momoji Muhammad Yahya Muhaimin Muhammad Yahya Muhaimin Mulyati, Lia Muryanto Muryanto Muryanto Muryanto, Muryanto Nanang Saprudin Naomi Shibasaki-Kitakawa Naomi Shibasaki-Kitakawa, Naomi Nasikin, M. Nasikin, Muhammad Nurlaila Nurlaila Nurmalasari Nurmalasari Perdani, Meka Saima Praswasti P. D.K Wulan Praswasti P. D.K Wulan, Praswasti P. D.K Praswasti Pembangun Dyah Kencana Wulan Praswasti Wulan Praswasti Wulan, Praswasti Prianto, Fajar Achmadi Putri, Dwini Normayulisa R Mardias R Mardias, R Rahayuningrat, Nurunnisa Ramadhani, Cecep Rauntu, Astryanike Rita Arbianti Rita Arbiyanti Roekmijati Soemantojo Roekmijati Soemantojo, Roekmijati Roekmijati W. Soemantojo Roekmijati W. Soemantojo, Roekmijati W. Rudi Hartono Rudi Hartono Rusdi Rusdi Rusdi Rusdi SAHLAN, MUHAMAD Samsuri, M. Septian Marno Setiawan, Azis Siswa Setyahadi Slamet . Slamet Slamet Soemantojo, Roekmijati Widaningroem Sukmanawati, Dera Tani Surya Utami Tania S Utami Tania Surya Utami Tania Utami Tania Utami, Tania Toshiy Yonemoto Toshiy Yonemoto, Toshiy Wijanarko, A. Wiwik Handayani Wulandari, Afni Yana Hendriana Yana Hendriana Yuliusman Yuliusman Yunisa Fahmi, Nadya Zahra, Soraya Zakaria, Ricky Muhamad