Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Bentuk Keluarga dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Depresi Remaja di Era Pandemi Covid-19 Jatri Amellcia Andriani; Yusuf Alam Romadhon; Erna Herawati; Anika Candrasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.073 KB)

Abstract

Pendahuluan:. Selama pandemi di Amerika Serikat jumlah orang yang ingin bercerai naik 34% dari maret hingga juni tahun ini. Tinggal di rumah dengan pasangan mereka mungkin ideal bagi sebagian orang, bagi yang lain hal itu dapat menambah stres dan konfrontasi pada pernikahan yang sudah tegang, dan dipaksa untuk tinggal di rumah dapat memberi pasangan yang tidak bahagia lebih banyak kesempatan untuk memikirkan perceraian. Pada saat pandemi para remaja yang kehilangan orang tua mungkin tidak dapat bersama orang yang dicintai ketika mereka meninggal, atau tidak dapat berduka atas kematian seseorang secara langsung dengan teman dan keluarga. Pada tingkat pendidikan orangtua yang rendah terhadap covid-19 pada siswa yang mana mempengaruhi tingkat pendapatan orang tua yang biasanya. Yang mana saat pandemi ini juga banyak orang-orang diberhentikan pekerjaannya. Hal tersebut mempengaruhi remaja saat school from home serta susahnya anak tersebut mendapat Wifi karena pendapatan orang tua. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi mental anak tersebut. Tujuan: Untuk Menganalisis pengaruh bentuk keluarga dan tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat depresi remaja di era pandemi covid-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja yang tinggal dibeberapa wilayah di Indonesia, yang terjangkau dalam jejaring sosial secara online dengan memenuhi kriteria restriksi dan dilaksanakan pada Desember 2020. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah data identitas responden, kuesioner skala L-MMPI, angket penelitian, dan kuesioner DASS-21. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil uji chi square menunjukkan hasil yang signifikan dengan OR = 2,709 dan nilai p = 0,019 untuk bentuk keluarga dan didapatkan hasil yang tidak signifikan untuk tingkat pendidikanorang tua yaitu OR = 2,040 dan p nilai = 0,137. Kesimpulan: Terdapat pengaruh bentuk keluarga terhadap tingkat depresi dan tidak ada pengaruh yang bermakna antara tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat depresi.
Analisis Faktor Risiko Fenotipe Molekuler ER, PR dan HER2 pada Kanker Payudara di Surakarta Yuni Prastyo Kurniati; Yusuf Alam Romadhon
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.828 KB)

Abstract

Sekitar 18 juta penduduk dunia mengidap kanker di tahun 2018. Kanker payudara adalah kanker ganas penyebab utama kematian pada wanita. Fenotipe molekuler kanker ini merupakan pengkategorian berdasarkan ekspresi reseptor hormonal dan human epidermal growth factor receptor 2 .Di seluruh dunia, masih minim penelitian yang menguji faktor risiko dari 3 fenotipe molekuler tersebut. Pemahaman yang baik mengenai faktor risiko dapat membantu pengendalian penyakit secara lebih efektif. Menganalisis faktor risiko dari aspek biologis dan pekerjaan terhadap terjadinya tipe fenotipe molekuler ER,PR dan HER2 kanker payudara Invasif jenis No Special Type . Penelitian ini berdesain potong lintang, melibatkan 128 responden. Responden adalah penderita kanker payudara yang telah dianalisis fenotipe molekulernya dengan pemeriksaan imuno-histopatologi. Faktor-faktor risiko yang dianalisis meliputi: indeks masa tubuh, status klimakterium, lama pendidikan formal, pekerjaan dan status pernikahan. Analisis risiko dihitung dengan menggunakan penghitungan odd ratio. Pekerjaan non ibu rumah tangga berisiko untuk menderita kanker payudara berfenotipe molekuler HER2 positif (OR=2.417; 95%CI=1.173 – 4.981; p=0.017), pekerjaan non rumah tangga protektif untuk menderita kanker payudara berfenotipe triple negative (OR=0.077; 95%CI=0.010 – 0.602;p=0.015). Pekerjaan non ibu rumah tangga merupakan faktor risiko kanker payudara bertipe molekuler HER2+, dan faktor protektif untuk tipe triple negatif.
INTERAKSI PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFIS, BIOLOGIS, KELUARGA DAN LINGKUNGAN KRONOBIOLOGIS PADA TINGKAT DEPRESI DAN ANSIETAS (SEBUAH STUDI OBSERVASIONAL DI INDONESIA) Yusuf Alam Romadhon; Retno Sintowati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.869 KB)

Abstract

Latar Belakang: Gangguan depresi dan kecemasan merupakan permasalahan kesehatan mental di berbagai tingkat pelayanan kesehatan. Depresi dan kecemasan apabila tidak dikelola dengan baik, lebih lanjut berdampak pada berbagai penyakit degeneratif katastrofik menjadi beban utama masalah kesehatan di dunia dan di Indonesia. Analisis lebih komprehensif factor risiko kedua gangguan mental tersebut masih terbatas di Indonesia. Peran factor lingkungan maupun individual berkaitan aspek kronobiologis juga merupakan aspek yang masih terbatas kajiannya dalam konteks Indonesia sebagai factor risiko gangguan depresi dan kecemasan. Tujuan Penelitian: menganalisis factor risiko demografis, biologis, keluarga, dan lingkungan kronobiologis terhadap tingkat depresi dan ansietas pada populasi orang Indonesia. Metode: Studi observasional analitik berdesain potong lintang pada orang Indonesia dari berbagai wilayah, dengan menganalisis aspek demografis, biologis, keluarga, dan lingkungan terkait wilayah waktu. Responden direkrut dengan menggunakan broadcasting link google formulir ke berbagai jejaring media sosial seperti Whatsapp, Twitter, Facebook, Line dan Blogger. Kuesioner yang dibagikan berisi angket demografis (usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan formal, pendapatan keluarga), factor biologis (berat badan [kg], tinggi badan [cm]), factor perilaku (merokok, jam tidur – bangun di hari kerja dan libur), factor psikiatari (depresi dan cemas dengan menggunakan kuesioner DASS 21), factor keluarga (APGAR Family, pencari nafkah, perawat, pembuat keputusan utama dalam keluarga), dan factor kronobiologi lingkungan (jarak waktu fajar dan matahari terbit lokal [dihitung dari jadwal sholat lokal] dengan jam kerja). Hasil: didapatkan 795 responden secara sukarela mengikuti penelitian ini. Hasil analisis multivariat didapatkan factor yang berasosiasi secara signifikan pada depresi secara berurutan [odds ratio (p)] meliputi: pendapatan <= Rp. 2.500.000 [2.426(0.013)], pembuat keputusan selain ayah saja [2.449[0.015]), dan APGAR family disfungsional [5.576(0.000)]. Pada kecemasan didapatkan usia < 30 tahun [2.715[0.050]), perempuan [2.020[0.013]), pembuat keputusan selain ayah saja [1.901(0.014)], APGAR Family disfungsional [3.447(0.000), jarak waktu terbit lokal – jam kerja <= 2 jam [3.104(0.005)] merupakan faktor risiko yang secara statistik signifikan. Kesimpulan: tingkat depresi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, pembuat keputusan utama dalam keluarga, dan fungsionalitas keluarga; tingkat kecemasan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pembuat keputusan utama dalam keluarga, fungsionalitas keluarga, dan jarak waktu matahari terbit lokal – jam kerja.
Pengaruh Fungsi Keluarga Dan Pendapatan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Remaja Di Era Pandemi Covid-19 Aulia Mega Safira; Yusuf Alam Romadhon; Erna Herawati; Anika Candrasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.458 KB)

Abstract

Pandemi Covid-19 dapat menimbulkan kecemasan yang sering dirasakan oleh para remaja, karena usia remaja dapat dikatakan usia yang masih labil dalam menghadapi peristiwa yang tidak terduga. Penerapan fungsi keluarga yang optimal akan membentuk ketahanan keluarga yang mampu beradaptasi dengan ancaman dari luar khususnya pandemi Covid-19. Pendapatan berkaitan dengan status ekonomi yang dapat mempengaruhi mental anggota keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fungsi keluarga dan pendapatan keluarga terhadap tingkat kecemasan remaja di era pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 17-24 tahun yang tinggal di beberapa kota di Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan sampel berjumlah 87 responden. Data diperoleh menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis dengan uji Chi square, uji Fisher dan uji regresi logistik. Hasil analisis uji regresi logistik pengaruh fungsi keluarga terhadap tingkat kecemasan didapatkan nilai OR (Odd Ratio) adalah 3,575 dengan nilai p sebesar 0,023 (p < 0,05). Uji regresi logistik pada variabel pendapatan keluarga didapatkan nilai OR (Odd Ratio) adalah 2,188 dengan nilai p sebesar 0,274 (p > 0,05). Terdapat pengaruh fungsi keluarga terhadap tingkat kecemasan. Tidak terdapat pengaruh pendapatan keluarga dengan tingkat kecemasan remaja di era pandemi Covid-19.
Analisis Faktor Individu, Keluarga dan Lingkungan sebagai Faktor Risiko Berat Badan Lebih/Obesitas pada Penduduk Indonesia (Sebuah Studi Observasional) Retno Sintowati; Yusuf Alam Romadhon
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.504 KB)

Abstract

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini prevalensi angka obesitas cenderung meningkat. Guna berkontribusi dalam penanganan obesitas yang lebih efektif dan efisien, diperlukan pemahaman mengenai faktorfaktor yang menyebabkan obesitas. Penelitian ini menganalisis faktor risiko potensial berat lebih dan obesitas secara multilevel, yakni meliputi lingkungan kronobiologis, keluarga dan perilaku individu dalam konteks masyarakat Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional potong lintang yang melibatkan 795 sampel dari populasi penduduk dewasa Indonesia dari berbagai zona waktu, yang kemudian dianalisis lebih lanjut faktor-faktor pada level keluarga (status pernikahan, pendapatan keluarga, fungsi keluarga dengan APGAR Family, pencari nafkah utama keluarga, perawat utama keluarga, dan pembuat keputusan utama di keluarga); dan pada level individu (usia, gender, pendidikan formal, status kesehatan mental meliputi tingkat depresi, ansietas dan stress, perilaku ritme sirkadian, serta jetlag sosial). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian berat lebih dan obesitas pada meliputi pendapatan keluarga >Rp2.500.000 pada level keluarga; serta usia >=30 tahun, pendidikan formal >=12 tahun, dan jetlag sosial >=2.5 jam pada level individu, dengan adjusted odds ratio/aOR[p] secara berurutan sebesar 1.646(0.026), 5.553(0.000), 2.367(0.003), dan 2.962(0.027). Sebagai kesimpulan, faktor risiko berat lebih dan obesitas di level keluarga meliputi pendapatan keluarga; dan di level individu meliputi usia, pendidikan formal dan jetlag sosial. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara faktor lingkungan kronobiologi dengan kejadian berat lebih dan obesitas.
Pengaruh Tempat Tinggal dan Indeks Massa Tubuh Terhadap Tingkat Kecemasan Remaja di Era Pandemi COVID-19 Bachuroh Fasda; Yusuf Alam Romadhon; Anika Candrasari; Erna Herawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.882 KB)

Abstract

Pendahuluan: Dalam menghadapi kondisi menegangkan seperti pandemi COVID-19, timbul rasa cemas. Kecemasan atau kecemasan adalah kondisi emosi seseorang yang tidak stabil. Timbulnya meleset merupakan respon psikofisiologis yang terjadi akibat pertahanan diri dari bahaya khayalan atau tidak nyata dan tidak disadari secara langsung. Kecemasan yang dirasakan individu dapat diandalkan oleh beberapa faktor di antaranya tempat tinggal dan pola makan. Tempat tinggal di kota memiliki tekanan sosial yang lebih tinggi dibanding bertempat tinggal di desa. Pola makan yang buruk dapat meningkatkan indeks massa tubuh. Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan timbulnya kecemasan pada individu. Tujuan: Untuk Menganalisis pengaruh tempat tinggal dan tingkat indeks massa tubuh terhadap kecemasan remaja di era pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja yang tinggal dibeberapa wilayah di Indonesia, yang terjangkau dalam jejaring sosial secara online dengan memenuhi kriteria restriksi dan dilaksanakan pada Desember 2020. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah data identitas responden, kuesioner skala L-MMPI, angket penelitian, dan kuesioner DASS-21. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square Hasil: Hasil uji chi square menunjukkan hasil yang signifikan dengan OR = 2,625 dan nilai p = 0,039 untuk tempat tinggal serta didapatkan hasil OR = 0,168 nilai p = 0,003 untuk indeks massa tubuh. Kesimpulan: Terdapat pengaruh tempat tinggal dan indeks massa tubuh terhadap kecemasan remaja.
Correlation Between Age and Body Mass Index Before and After Covid-19 Pandemic Retno Sintowati; Yusuf Alam Romadhon
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.123 KB)

Abstract

Obesitas merupakan faktor risiko yang memperburuk kondisi klinis ketika seseorang terinfeksi Covid-19. Bertambahnya usia, terutama pra-lansia dan lansia juga merupakan faktor risiko dari obesitas. Pembatasan mobilitas sosial, secara teori mempunyai pengaruh pada pertambahan indeks masa tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi antara usia dengan indeks massa tubuh sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Studi potong dilakukan dengan merekrut responden melalui media sosial dengan platform Whatsapp untuk mendapatkan data mengenai usia dan berat badan sebelum masa pandemi Covid-19 dan saat pandemi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2020. Sebanyak 148 responden terlibat dalam penelitian ini, dari hasil uji korelasi spearman didapatkan bahwa usia mempunyai korelasi dengan indeks masa tubuh sebelum dan sesudah pandemi, secara berurutan r=0.299; p=0.000 dan r=0.337; p=0.000. Penelitian ini menunjukkan bahwa bertambahnya usia meningkatkan risiko terjadinya obesitas, dan risiko ini bertambah selama pandemi Covid-19.
Korelasi Selisih Waktu Matahari Terbit Lokal - Jam Kerja Dengan Perubahan Indeks Masa Tubuh Selama Pandemi Covid-19 Yusuf Alam Romadhon; Retno Sintowati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.844 KB)

Abstract

Pendahuluan: Indonesia dengan wilayah geografis yang luas, menyebabkan bervariasinya jam terbit matahari lokal secara relative dengan mulainya jam kerja yang umumnya disepakati jam 08.00 pagi. Perubahan berat badan selama pandemi Covid-19, menjadi perhatian banyak peneliti, terkait dengan peningkatan insidensi obesitas dalam populasi. Tujuan: menganalisis korelasi variasi jam terbit matahari lokal secara relative dengan mulainya jam kerja dengan perubahan berat badan selama pandemic Covid-19. Metode: pada semester kedua berlangsungnya pandemi Covid-19 di Indonesia [Desember 2020] dilakukan penelitian dengan desain potong lintang melibatkan responden yang direkrut melalui platform media sosial Whatapps. Data yang dikumpulkan meliputi data demografi dan data perubahan berat badan dari sebelum dan saat pandemi berlangsung. Penentuan jam matahari terbit lokal dilakukan dengan menggunakan aplikasi google jadwal sholat lima waktu dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Hasil: didapatkan korelasi yang signifikan antara selisih jam matahari terbit lokal – jam mulai kerja dengan perubahan indeks masa tubuh sebelum dan saat pandemic dengan nilai r=-0.169 dan nilai p=0.040. Simpulan: semakin lama jarak waktu matahari terbit lokal – jam mulai kerja, semakin kecil perubahan indeks masa tubuh yang terjadi.
Korelasi Selisih Terbit Matahari Lokal - Jam Kerja Dengan Status Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19 Yusuf Alam Romadhon; Arrizqi Hafidh Abdussalaam
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.529 KB)

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan mental selama pandemi Covid-19 telah menjadi bagian penting dalam pengelolaan pasien Covid-19 dalam perspektif continuum of care. Kesehatan mental yang buruk memperparah keadaan klinis seseorang ketika terinfeksi Covid-19. Di negara Indonesia, berkaitan dengan luasnya wilayah, membuat bervariasinya selisih jarak waktu antara jam matahari terbit lokal dengan jam mulai kerja [08.00]. Tujuan: menganalisis korelasi selisih waktu jam matahari terbit lokal – jam mulai kerja dengan status kesehatan mental selama pandemi Covid-19. Metode: dengan merekrut peserta melalui platform whatsapp, penelitian ini dilakukan dengan desain potong lintang. Penelitian ini menganalisis korelasi antara selisih waktu jam matahari terbit lokal dengan status kesehatan mental. Data jam matahari terbit lokal didapatkan dengan searching di mesin pencari Google dengan menggunakan tanggal time stamp dari google formulir. Sedangkan status mental diukur dengan menggunakan kuesioner depression anxiety stress scale [DASS] 21. Hasil: selisih jarak waktu matahari terbit lokal – jam mulai kerja berkorelasi negative dengan tingkat depresi [r=-0.169; p=0.040] dan tingkat anxietas [r=-0.191; p=0.020]. Kesimpulan: semakin pendek jarak waktu matahari terbit lokal – jam mulai kerja, semakin tinggi tingkat depresi dan tingkat anxietas dalam korelasi lemah.
Hubungan Antara Risiko Kardiovaskuler dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Kartasura Sulistyani Sulistyani; Yusuf Alam Romadhon
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.527 KB)

Abstract

Cardiovascular disease is still a major public health problem. The Indonesian population is an aging population, and the number of dementia cases is increasing. A good understanding of the correlation between the risk of cardiovascular disease and dementia will increase the accuracy in the long-term prevention of dementia in the community. This study was intended to examine the correlation between cardiovascular risk and early signs of dementia. 89 elderly integrated health center participants were voluntarily involved in this study. This research is a cross-sectional design. Respondents were measured for cardiovascular risk, using the Jakarta Cardiovascular Score (SKJ) and measuring cognitive function using the Mini-Mental State Examination (MMSE). Statistical analysis using correlation and mean difference. There is a negative correlation between the Jakarta Cardiovascular Score and the MMSE score (r=-0.311; p=0.003). In the analysis of mean differences, it was found that there was a significant difference between mild, moderate, and high cardiovascular risk in cognitive decline (MMSE score) respectively, the MMSE mean [27.29; SD=3.51], [25.55; SD=5.42], and [24.82; SD=4.51]; with p-value = 0.010. There is an inverse correlation between cardiovascular risk and cognitive function, statistically significant
Co-Authors Abdussalam, Arrizqi Hafidh Aflit Nuryulia Praswati Almansyah, Wanda Emdia andi hermawan Anggitaratri, Zakia Novi Anika Candrasari Anton Agus Setyawan Arfa Bima Firizqina Arfa Bima Firizqina, Arfa Bima Arismar, Fiqi Rahardian Arrantissi, Syauqi Hanif Arrizqi Hafidh Abdussalaam Aryati, Mandarini Dwi Putri Asti Nurhayati Asyari, Aulya Rahmanisa Paramitha Aufa Faza Fauzan Farma Aulia Mega Safira Ayuningrum, Nyovita Azenta, Moch. Tabriz Aziz, Yusuf Abdullah Azzahra, Hanifah Insyiroh Bachuroh Fasda Binuko, Raafika Studiviani Dwi Burhannudin Ichsan Chellin Meilianda Darmawan, Alvien Davina, Aifa Putri Desi Ekawati Devi Usdiana Rosyidah Dwi Budi Santoso Eka Pramudian Rismayanti Em Sutrisna Erna Herawati Faricha Kurnia Illahi Farida, Dany Farma, Aufa Faza Fauzan Fiftin Desy Auliafadina Fiftin Desy Auliafadina, Fiftin Desy Firda, Fathiyyatu Assadiy Firdausi, Nida Faradisa Fithriyah, Sa'idatul Flora Ramona Sigit Prakoeswa Futana, Ninda Pradani Hadi, Cahyono Handayani, Alya Nurkinasih Putri Happy Kurnia Permatasari Hasabi, Faris Hasmeinda Marindratama Hasmeinda Marindratama, Hasmeinda Hasna, Bilqis Herdian Alfiya Ihsan, Rizki Muhammad Imronudin Imronudin, Imronudin Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Iwan Setiawan Jatri Amellcia Andriani Khairunnisa, Edgina Kumala, Aswa Arsa Kurniawati, Yuni Prastyo Latifah, Lisanul Lestari, Nining Lili Puspadewi Listiana Masyita Dewi Mahabhagawati, Iga Kustin Marti Eka Ning Tias Maulana, Taqwa Ziyan Mayangsari, Ayu Muhajiriansyah, Muhajiriansyah Muhamad Nur Sidiq Muhammad Irvan Muhammad Rizqy Noer Tuanaya Muyassar, Ziyad Agung Muzakar Isa Nadya Dwi Puspitasari Nendika Dyah Ayu Murika Sari Nida Faradisa Fauziyah Nurnawati Soga Parawansa, Karmila Indar Parawansa Praswati, Aflit Restu Noor Azizah Retno Sintowati - Retno Wulandari Retno Wulandari Rio Yunandar Rosyita, Fadhilla Jihan S Sulistyani Saiful Hidayat Salsabila, Naura Sari, Dhony Nurlita Sari, Nur Amalia Sari, Winda Atika Setyawan, Ari Bambang Sidiq, Muhamad Nur Sri Wahyuni Sulastijah, Siti Sulistyani Sulistyani Sulistyani Sulistyani Sulthon, Pradestya Achmad Sumbaga, Utari Anggit Susanto, Syarafina Ayu Putri Syawaliyah, Ainun Nimah Tri Agustina Wasifah, Wasifah Widodo, Dhito Widodo, Dhito Putranto Dwi Widyananda, Honesty Trisna Wiyadi Wiyadi Yuni Prastyo Kurniati Yunus Yunus Zahrani, Ayu Zahro, Ikhya' Izatus Zakaria, Revalina Adinda