p-Index From 2020 - 2025
3.561
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin PSP Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Forum Pasca Sarjana Buletin Ekonomi Perikanan AGRISAINS Jurnal Perikanan dan Kelautan Biologi Edukasi : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR) KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Jurnal Bisnis Perikanan Jurnal Tataloka Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Omni-Akuatika Inovasi : Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Manajemen Jurnal Akuatiklestari Jurnal Mina Sains Warta Penelitian Perhubungan Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) STI Policy and Management Journal Jurnal Manajemen Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Agrimansion: Agribusiness Management & Extension COJ (Coastal and Ocean Journal) Jurnal TROFISH Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital Warta Penelitian Perhubungan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERIKANAN BERKELANJUTAN DAN BERPERSPEKTIF MITIGASI BENCANA DI PADANG SUMATERA BARAT Tomi Ramadona; Tridoyo Kusumastanto; Achmad Fahrudin
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 2 (2012): DESEMBER 2012
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v2i2.9281

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk merumuskan arahan kebijakan pengembangan sumber daya perikanan yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana telah dilakukan di Kota Padang Tahun 2012. Metode penelitian menggunakan pendekatan sensus. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan skunder. Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Responden terdiri dari nelayan yang mendaratkan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus dengan komoditas tuna. Metode analisis data menggunakan analisis bioekonomi, kelayakan investasi, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub-sektor perikanan memberikan pengaruh cukup besar bagi perekonomian Kota Padang. Pemanfaatan sumber daya tuna masih berada dibawah optimalnya. Pengelolaan optimal tuna dengan menggunakan rezim pengelolaan Maximum Equilibrium Yied (MEY) dengan discount rate sebesar 16% yaitu dengan meningkatkan upaya sebesar 133 trip dan produksi sebesar 418,53 ton. Potensi bencana terbesar di Padang yang berdampak pada perikanan yaitu gempa bumi. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa arahan kebijakan yang tepat untuk diterapkan di Kota Padang yaitu mengembangkan sarana dan prasarana perikanan yang berperspektif mitigasi bencana dengan mempertimbangkan karakteristik masyarakat lokal dan kondisi daerah serta meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam rangka optimasi produktivitas perikanan yang berkelanjutan. Title: Development Policies for Sustainable Fishery Resources with Disaster Mitigation Prespective in Padang, West Sumatra Research purposed to formulate the orientation of policy of sustainable fishery resources development with disaster mitigation perspective has been conducted in 2012. Method of the study was census approach. Data consists of primary and secondary data. Data were collected by purposive sampling. Respondents were fishers who landed their fishes at the Ocean Fishing Port (PPS) Bungus with tuna commodity. Analysis data method employs bio-economy analysis of investment feasibility, Analytical Hierarchy Process (AHP), and institutional analysis. Results showed that fishery sub-sector gave significant impact for the economy of Padang City. Utilization of tuna resource was still under its optimum value. Optimum tuna management using Maximum Equilibrium Yield (MEY) management regime with rate discount 16% was done by increasing effort to 133 trips and production to 418,53 tons. Most potential disaster in Padang influencing fishery sector was earthquake. Research showed that proper policy implemented in Padang was to develop fishery infrastructure with disaster mitigation perspective by considering local society characteristics and regional condition as well as by increasing stakeholder participation in order to optimize sustainable fishery productivity
DINAMIKA DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN INDONESIA Kastana Sapanli; Tridoyo Kusumastanto; Sugeng Budiharsono; Agus Sadelie
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v10i2.9248

Abstract

Amanat UU 32 tahun 2014 tentang Kelautan salah satunya percepatan dan penguatan ekonomi nasional dari potensi kelautan yang ada. Penelitian ini mengkaji kontribusi PDB ekonomi kelautan; dampak pengembangan ekonomi kelautan; dan implikasi kebijakan pengembangan ekonomi kelautan. Metode penelitian menggunakan analisis data sekunder. Data yang digunakan adalah data sekunder tahun 2010-2015 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan model I-O (Input-Output) yang diupdate ke tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase produk kelautan terhadap PDB terus meningkat mencapai 28.01 % pada tahun 2015. Berdasarkan kajian terhadap dampak ekonomi yang dihasilkan, perlu diprioritaskan pengembangan ekonomi kelautan pada tiga sektor yaitu: industri kelautan, perikanan dan pariwisata bahari. Prinsip kebijakan pengembangan ekonomi kelautan harus inovatif dan berkelanjutan yang bertumpu pada peningkatan daya saing, modernisasi sistem produksi, penguatan kapasitas pelaku industri dan berbasis komoditas.Title: Dynamics and Policies of Indonesia’s Ocean Economic DevelopmentLaw number 32 of 2014 about The Sea mandates the national economic acceleration and empowerment from the potential of marine. This research examined the contribution of the ocean economy to GDP, impact of ocean economic development, and policy implication of ocean economic development. The research used secondary data analysis method. It used secondary data of 2010-2015 that were collected from Statistics Indonesia. Data were analyzed with quantitative descriptive method with I-O model (input-output), that were updated to 2015. The results showed that the percentage of marine products contribution to GDP increased to 28.01% in 2015. Based on the analysis of economic impact, it is necessary to prioritize the ocean economic development on three sectors: marine industry, fisheries, and marine tourism. The ocean economic development policies must be innovative, sustainable, increasing competitiveness, modernizing production systems, and strengthening the capacity of industrial and commodity-based players.
KONTRIBUSI PAYMENT FOR ENVIRONMENT SERVICES (PES) TERHADAP KEBERLANJUTAN WISATA SELAM DI KAWASAN KONSERVASI LAUT GILI MATRA Lalu Solihin; Tridoyo Kusumastanto; Akhmad Fauzi; Fredinan Yulianda
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.356 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v9i2.7621

Abstract

Kawasan konservasi yang digunakan sebagai lokasi wisata selam, berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem sumberdaya terumbu karang yang ada disekitarnya. Wisatawan yang memperoleh kepuasan ketika menikmati keindahan alam laut, maka mereka harus memberikan kontribusi balik terhadap lingkungan. Dana kontribusi tersebut akan dipergunakan untuk biaya perbaikan kualitas lingkungan yang rusak akibat aktivitas wisatawan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar kontribusi PES terhadap keberlanjutan ekosistem terumbu karang sebagai penunjang kegiatan wisata selam, dan bagaimana mekanisme pungutan PES yang efisien dan optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, iuran PES dari pengguna jasa wisata selam berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekosistem terumbu karang apabila iuran tersebut dikelola secara baik dan benar. Dalam skema pungutan PES yang diusulkan pada artikel ini adalah dengan melibatkan seluruh stakeholder yang berkepentingan terhadap kawasan konservasi ke dalam lembaga pengelola dana PES. Title: PES (Payment For Environment Services) Contribution for Sustainability of Scuba Diving Tourism in Gili Matra Conservation AreaConservation areas which are utilized as diving tourism location, have potencials to cause damages of the surrounding thicks of coral reef ecosystem resources. Tourists who have gained satisfaction when enjoying the beauty of the nature “under the sea”, hence they must provide reciprocal contributions for the environment. The contribution funds will be used for costs of damaged environmental quality restoration due to tourist activities. Therefore, the purpose of this research is to analyze the magnitude of PES’ contribution to the sustainability of coral reef ecosystems as  a mean to support diving tourism activities, and how the collection mechanism of PES is being efficient and optimal. Research results indicated that, PES fees from users of diving tourism services have significant effects on growth of coral reef ecosystem if the fees are managed properly and correctly. In the collection scheme of PES which is proposed in this article is by involving the entire stakeholders who have importance to the conservation areas into funding management institution for PES.
ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING DI LARANTUKA, KABUPATEN FLORES TIMUR, INDONESIA Pratita Budi Utami; Tridoyo Kusumastanto; Nimmi Zulbainarni; Nisa Ayunda
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v10i1.7766

Abstract

Tingginya permintaan tuna sirip kuning baik dalam memenuhi kebutuhan pasar mancanegara dan pasar lokal, berdampak pada keberlanjutan perikanan tuna tersebut. Wilayah perairan Flores Timur adalah salah satu lokasi migrasi bagi tuna sirip kuning; Kecamatan Larantuka merupakan tempat pendaratan terpenting bagi nelayan lokal handline tuna sirip kuning. Kegiatan perikanan tuna sirip kuning ini merupakan salah satu pendapatan utama bagi nelayan lokal dan pemerintah daerah setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat eksploitasi dan menganalisa rezim pemanfaatan dari perikanan handline tuna sirip kuning di Larantuka, Flores Timur. Model bioekonomi Fox dan Copes digunakan dalam penelitian untuk menganalisa tingkat lestari sumber daya tuna ekor kuning dari pendekatan input dan output. Hasil estimasi dari kedua model menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan sumber daya ikan tuna sirip kuning oleh nelayan lokal handline masih dalam zona lestari secara ekonomi dan ekologi. Maximum economic yield (MEY) merupakan strategi terbaik untuk mengelola keberlanjutan perikanan tuna sirip kuning di perairan Flores Timur. Melalui pengelolaan rezim MEY diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 30 orang, peningkatan armada alat penangkapan sebanyak 25 unit dan pemasukan keuntungan secara ekonomi sebesar Rp68.123.060.000,00 per tahun.Title: Bioeconomic Analysis of Yellowfin Tuna Fishery in Larantuka of East Flores Regency, Indonesia The high demand for yellowfin tuna both in national and international markets has a consequence to the fish resources sustainability. Eastern Flores water is a major area of this tuna mobility; the district of Larantuka is the central port for local yellowfin tuna handline fisheries. These activities are substantial incomes for the local community and regional government. This study, therefore, aims to calculate fish exploitation level and to analyze appropriate management for yellowfin tuna fisheries in Larantuka, East Flores. The bioeconomics Fox and Copes models are used to evaluating the optimal fisheries from input and output approaches. The models’ applications demonstrated that yellowfin tuna handline fisheries are currently estimated sustainable both in ecology and economics. During the study period, the maximum economic yield (MEY) is a recommended strategy to manage yellowfin tuna fisheries in Larantuka, Eastern Flores. The strategy contributes to increasing the number of workers about 30 people, the number of fishing fleets about 25 units and reaching the economic rent  IDR 68.123.060.000,00 in a year
Co-Authors . Amarullah . Diniah . Osmaleli A. Faroby Falatehan Aceng Hidayat Achmad Fachrudin Achmad Fahrudi Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Adil Mahfudz Firdaus Adil Mahfudz Firdaus Adil Mahfudz Firdaus Agus Sadeli Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Soleh Ahadar Tuhuteru Ahmadi, Nurdin Akbar, Harun Idham Akbar Akhiranti, Irma Akhmad Fauzi Akhmad Fauzi Alghisna Rahmatika Amarullah, . Amin Nasrun Renur Andra Sulindrina Andreas D. Patria Andreas D. Patria Annis Susanti Apendi Arsyad Arief Daryanto Arif Satria Ario Damar Armelita, Ayang Asep Saefudin Auliansyah Auliansyah Auliansyah, Auliansyah Auzi Asfarian Benny Osta Nababan Chairullah Amin D. Djokosetyanto D. Djokosetyanto Dadang Solihin Dietriech Geoffrey Bengen Diniah Diniah Edwarsyah Edwarsyah Edy Ihut Siahaan Eka Yudhistira Ekawati S.Wahyuni Ekawati S.Wahyuni Endriamo Soetarto Erliza Noor Ernan Rustiadi Erwan Sulistianto Ety Parwati Ety Parwati Ety Parwati Ety Parwati Eva Anggraini Fauzan, Fatih Ahmad Fery Kurniawan Firdaus, Adil M. Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Gatot Yulianto Gena Bijaksana Hapzi Ali Hartoyo Hartoyo Hartrisari Hardjomidjojo Hasrudin Usman Hendro Sasongko Hermanto, Djamarel Heru Arafat Heti Mulyati I Wayan Nurjaya Ikhsan Kamil Indah, Mega Natasha Irma Akhrianti Irzal Effendi Janer Sangaji Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kamal, M.Mukhlis Khairunnisa Khairunnisa Lalu Solihin Luky Adrianto M Mussadun M. Firdaus , Bambang Budiansyah, Kastana Sapanli, Aprianty , Gustav M. Irsyad , M. Firdaus M. Mukhlis Kamal M. Mukhlis Kamal Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mandasari, Mandasari Mardyani, Yeyen Marlianingrum, Peggy Ratna Mennofatria Boer Meti Ekayani Mirajiani - Mirajiani, Mirajiani Muh Ivan Andriyanto Muhammad Yusuf Muhammad Yusuf Naufal, Agus Nimmi Zulbainarni Nisa Ayunda Novindra Nur Aini Nurdin Ahmadi Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Patria, Andreas D Piliana, Wa Ode Pratita Budi Utami Putra, Aditya Handoyo Rahmatika, Alghisna Riana Faiza Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Roni Alfiansyah Ritonga Roy Sembel Ruddy Suwandi sadelie, agus Sadelie, Agus Saharuddin Sahat M.H. Simanjuntak sapanli, kastana Setia Hadi Setia Hadi Siahaan, Edy Ihut Sinta Hasriningtyas Sri Rahardjo Suwito Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Suhana Suhana Sulindrina, Andra Supartono Supartono Supartono, Mr. Suparyana Suparyana Suparyana, Suparyana Syahrowi R. Nusir, Daniel R. Moninta, Rokhmin Dahuri, Tomi Ramadona Venticia Hukom Venticia Hukom Wini - Trilaksani Wini Rismawati Wiwin Ambarwulan Yesi Aprianti Yesi Dewita Sari Yudi Wahyudin Yusli Wardiatno Yusman Syaukat