Persoalan gizi menjadi satu di antara persoalan yang dialami oleh sejumlah negara di penjuru bumi, tak terkecuali Indonesia. Gizi buruk biasanya diakibatkan tidak seimbangnya nutrisi yang mencukupi yang menjadi bayi tak mampu bertumbuh maupun berkembang seoptimal mungkin. Kebaruan penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Metode penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional menjadi metode penelitian yang dipilih. Instrumen yang diterapkan ialah angket. Adapun sampel penelitian ini ialah balita yang berumur 24 sampai 60 bulan di Puskesmas Panombeian Panei yaitu sebanyak 50 pemberi jawaban. Dalam mengambil sampel diterapkan metode total sampling yang mana data yang didapat lalu dijalankan analisis univariat maupun analisis bivariat melalui uji Chi-square dengan aplikasi SPSS. Pada penilitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat asupan protein (p=0,049), riwayat ASI ekslusif (p=0,035), dan faktor status ekonomi (p=0,000) terhadap kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat asupan kalori, riwayat status penyakit infeksi, riwayat status imunisasi, faktor sanitasi lingkungan (sumber air), riwayat berat badan lahir, jenis kelamin, dan faktor tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting dengan nilai p 0,005. Kesimpulan penelitian ini membuktikan faktor yang berhubungan signifikan dengan stunting adalah riwayat asupan protein, riwayat ASI eksklusif, dan status ekonomi, sedangkan faktor lainnya tidak menunjukkan keterkaitan yang berarti.