Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Sosialisasi Peningkatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumatik Untuk Pengendalian Demam Berdarah Dengue Mufidah, Hartalina; Agustin, Ayu Tri; Wijaya, Anas Fadli; Muflihah, Ahdiah Imroatul
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i3.511

Abstract

Introduction: Dengue Hemorrhagic Fever remains a significant health problem in Jember Regency. Jember Regency is among the top three districts with the highest dengue cases in East Java, reporting 781 cases, alongside Malang Regency was 1,224 cases and Ngawi Regency was 673 cases. It situation may be attributed to the lack of public awareness about maintaining a mosquito-free environment and the suboptimal implementation of the "1 House 1 Mosquito Monitor" (G1R1J). Kamal Village is one of the areas with environmental conditions conducive to mosquito breeding and the spread of Dengue Hemorrhagic Fever. Socializing the "1 House 1 Mosquito Monitor" is crucial to increasing public knowledge about the causes of Dengue Hemorrhagic Fever and the importance of Jumantik's role. Objective: The purpose of this service was promote the "1 House 1 Mosquito Monitor" and conduct screening IgM/IgG in Duplang Hamlet, Kamal Village, Arjasa District, Jember Regency Method: This public service was conducted by by socializing the definition of dengue disease, symptoms, prevention and the 1 House 1 Mosquito Monitor using leaflet. Then it was followed by IgG and IgM assay using Rapid test. The number of residents who participated was 16 people. Result: Socialization of One House One Mosquito Monitor were 3M Plus Dengue Prevention (Drain, Cover, Bury), control the mosquito breeding, and Larvacide applications. The IgG and IgM test results showed negative Conclusion: This community service was the successful socialization of the "1 House 1 Mosquito Monitor". None of them had been exposed to the dengue virus.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Golongan Darah Melalui Sosialisasi dan Pemeriksaan di Dusun Duplang Jember: Enhancing Community Knowledge on Blood Types Through Socialization and Screening In Dusun Duplang Jember Wijaya, Anas Fadli; Agustin, Ayu Tri; Mufidah, Hartalina; Purwanto, Sigit; Humairoh, Riska Tsamarah; Elnaja, Dinar Anisa; Hayati, Farhatul; Purwanti, Ananda Kamila Nurcahya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2025): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Golongan darah A,B,O, dan AB dan rhesus merupakan salah satu pewarisan genetik. Pengetahuan tentang jenis golongan darah yang dimiliki sangat krusial untuk mengetahui kompatibilitas golongan darah. Hal ini berperan penting ketika suatu individu mengalami kecelakaan dan terkena penyakit tertentu sehingga membutuhkan transfusi darah dalam waktu singkat. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya mengetahui golongan darah melalui sosialisasi dan pemeriksaan golongan darah A,B,O, dan AB. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Duplang, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan menggunakan leaflet dan poster dan pre-test dan post-test. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan golongan darah A,B,O, dan AB menggunakan slide test dari warga masyarakat yang hadir Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki golongan darah B dan O. Sosialisasi terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat sebesar 75,9% tentang pentingnya pengetahuan tentang golongan darah untuk kesiapan dalam keadaan darurat.   Abstract: Blood types A, B, O, and AB and rhesus are one of the genetic inheritances. Knowledge of the type of blood type was crucial to determine blood type compatibility. It plays an important role when an individual has an accident and is affected by certain diseases that require blood transfusions in a short time. The purpose of this service was increase knowledge about the importance of knowing blood types through socialization and examination of blood types A, B, O, and AB. This public service was conducted at Duplang Hamlet, Kamal Village, Arjasa District, Jember Regency with the participation of 16 respondents. This public service was conducted by socializing using leaflets and posters and pre-test and post-test. Then it was followed by blood type assay A, B, O, and AB using slide tests from public respondence who attended. The results showed that the majority of respondents had blood types B and O. Socialization proved effective in increasing public awareness in 75,9% of the importance of knowledge about blood types for emergency preparedness.
Hubungan Pengetahuan dan Kepatuhan Cuci Tangan terhadap Kejadian Demam Tifoid di Kabupaten Tulungagung Nurjanah, Mutia Hariani; Wijaya, Anas Fadli; Fuzianingsih, Eka Novia; Rahmawati, Ayu Sintya Citra; Martha, Rahma Diyan
JURNAL BIOSHELL Vol 14 No 2 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/bio.v14i2.4572

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri Salmonella typhi dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja atau urine yang mengandung bakteri tersebut. Penyakit ini termasuk ke dalam kategori penyakit menular (transmissible disease). Gejala utama yang biasa muncul antara lain mual, nyeri pada perut, gangguan buang air besar seperti diare atau sembelit, serta demam tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cuci tangan dengan kejadian demam tifoid. Penelitian dilakukan dengan desain pendekatan cross-sectional dan melibatkan 30 responden. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji chi-square, diperoleh nilai p = 0,004, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kebersihan diri dan kejadian demam tifoid, serta faktor lingkungan. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kebersihan diri dengan kejadian demam tifoid. Sebagian besar partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan, dengan rentang usia terbanyak berada antara 5 hingga 13 tahun.