Claim Missing Document
Check
Articles

ADSORBSI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DALAM RUANGAN DENGAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA DAN KULIT DURIAN Ulfa Nurullita; Mifbakhuddin -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.754 KB)

Abstract

Cigarettes contain more than 4000 elements and at least 200 of them are harmful to health. The main toxins in cigarettes are tar, nicotine, and carbon monoxide. The purpose of this study was to know the ability of coconut shell and durian skin activated carbon as adsorbent of carbon monoxide. The study was pre-experimental with Randomized control group only design. Independent variable is the type of activated carbon (coconut shell, durian skin, and contol), the dependent variable is the concentration of carbon monoxide. This is laboratory-scale research. The results showed the lowest concentration of carbon monoxide in the treatment with activated carbon durian skin that 29 ppm. The average of carbon monoxide concentration decrease (than the control group) on coconut shell group 68,7 ppm, while the average of durian skin is 77,478 ppm. One way anova test results to see the difference in the concentration of carbon monoxide in various types of activated carbon p value 0,000 while independent t test to see the difference carbon monoxide reduction between coconut shell and durian skin activated carbon with p value is 0,000. Conclusion: there is a differences adsorbtion of carbon monoxide between coconut shell and durian skin activated carbon.Keywords: carbon monoxide, activated carbon, coconut shell, durian skin
HUBUNGAN KONSUMSI KALSIUM DALAM MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN KEPARAHAN KARIES GIGI PADA MURID KELAS IV DAN V SDN MLATI KIDUL 1 DAN 2 KUDUS Wulandari Meikawati; Sayono -; Ulfa Nurullita
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2004: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6129.676 KB)

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan  masyarakat yang memerlukan penanganan secara komprehensif  dikarenakan latar belakangnya yang berdimensi luas. Kekurangan kalsium  akan menghanbat proses kalsifikasi gigi dan memperlambat kematangan  gigi. Kualitas gigi mempengaruhi keluatan gigi sehingga dapat memudahkan terjadinya karies gigi bila kualitas jelek. Kalsium merupakan mineral terbanyak dalam tubuh. Unsur kalsium hanya dapat diperoleh dari makanan  dan kekurangan unsur kalsium dalam cadangan  tubuh dapat menimbulkan  karies gigi/kerusakan  gigi.Jenis panelitian adalah explanatory research dengan metode survei dan  pendekatan cross sectional. Jumlah responden seluruhnya adalah  100  siswa yang terdiri dari kelas IV dan V. Variabel yang diteliti meliputi Konsumsi kalsium selama 3 x 24 jam, frekuensi makan makanan kalsium  tinggi, frekuensi makan maknanan kariogenik frekuensi menggosok gigi dan keparahan karies  gigi.Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecukupan kalsium sangat kurang  dimana seluruh siswa tergolong  defisil (97 % tingkat  berat, 1% sedang  dan 2% ringan), sebagian  besar  (40%) tingkat  keparahan karies gigi  siswa tergolong rendah, Hasil uji  Rank Spearman menunjukkan tidak  ada hubungan antara konsumsi kalsium dalam makanan dan minuman  dengan tingkat keparahan karies gigi (p=0,185>0,05), tidak ada  hubungon antara frekuensi makan makanan berkalsium tinggi dengan tingkat keparahan karies gigi (p=0,527>0,05), tidak ada hubunganantara frekuensi  makan makanan kariogenik dengan tingkat keparahan karies  gigi (p:0,932>0,05)  dan tidak ada hubungan antara frekuensi menggosok gigi dengan tingkat keparahan karies gigi (p:49  5> 0,05)
PENGARUH PENGGUNAAN CAHAYA BUATAN TERUS MENERUS TERHADAP PERILAKU Aedes aegypti MENGHISAP DARAH Bejo Waluyo; - Sayono; Ulfa Nurullita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 7. No. 1. Tahun 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.066 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.7.1.2011.%p

Abstract

ABSTRACT Background . Aedes aegypti mosquito sipping the blood in the morning at 08.00 – 10.00 AM and in the evening at 15.00 – 17.00 PM ; not at night. However, with lighting continuously at noon and night have not known the influencing of Aedes aegypti mosquito behavior sipping the blood. Objective . The aim of the research is to know the influencing of lighting continuously to Aedes aegypti mosquito sipping the blood behavior. Methods . This quasy experiment use post test only with control group design. Subject of this research is 3 days old female Aedes aegypti mosquito with 25 mosquitos sample each treatment. Treatments that apply to this experiment was by giving artificial lighting continuously as independent variable whereas the dependent variable was Aedes aegypti mosquito behavior sipping the blood. This experiment was done in 3 x 3 metre room with marmot as the mosquito baiting and the first monitoring start at 19.00 PM, furthermore monitoring was done every 3 hours with observing the numer of mosquito that sipping the blood. The acquiring data was editing, tabulating, processing dan cleaning, then it was statistical analized with Kolmogorov Smirnov test and Kruskal-Wallis test. Results . The highest quantity of Aedes aegypti mosquito that sipping the blood was at space with artificial lighting by 40 Watt intensity, with the average quantity was 11,22 and on the other side the lowest quantity was at space without artificial lighting (as control), with the average quantity was 9,42. The result of Kruskal-Wallis test show p value = 0,554 (>0,05). That means, there is no influence of artificial lighting continuously. Conclusion . There is no significant difference of Aedes aegypti mosquito sipping the blood behavior due to using artificial lighting continuously. Keywords . Aedes aegypti mosquito, Lighting continuously, Sipping the blood behavior. ABSTRAK Latar Belakang : Nyamuk Aedes aegypti menghisap darah pada pagi hari pukul 08.00 – 10.00 dan sore hari pukul 15.00 – 17.00; tidak pada malam hari. Namun dengan pencahayaan terus menerus siang dan malam belum diketahui pengaruhnya terhadap perilaku nyamuk Aedes aegypti mengisap darah. Tujuan : Mengetahui pengaruh pencahayaan buatan terus menerus terhadap perilaku nyamuk Aedes aegypti menghisap darah. Metode : Penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan post test only with control group design. Subyek penelitian adalah nyamuk Aedes aegypti betina hasil tetasan berumur 3 hari dengan besaran sampel adalah 25 ekor pada setiap perlakuan. Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini dengan memberikan cahaya buatan secara terus menerus sebagai variable bebas, sedangkan variable terikatnya adalah perilaku Aedes aegypti menghisap darah. Penelitian dilakukan di dalam ruangan 3 x 3 meter dengan binatang marmot sebagai umpan nyamuk dan pengamatan pertama di mulai pada jam 19.00, selanjutnya pengamatan dilakukan setiap 3 jam dengan mengamati jumlah nyamuk yang menghisap darah. Data yang diperoleh dilakukan editing, tabulating, processing dan cleaning kemudian data dianalilis secara deskriptif dan analitik dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov dan uji Kruskal-Wallis. Hasil : Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang menghisap darah terbanyak pada ruang yang menggunakan cahaya buatan dengan intensitas 40 watt dengan rata-rata 11,22 dan yang terendah pada ruangan tanpa diberikan cahaya buatan (kontrol) dengan rata-rata 9,42. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai p=0,554 (> 0,05), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan perilaku Aedes aegypti menghisap darah karena pengaruh pencahayaan buatan terus-menerus. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang signifikan perilaku Aedes aegypti menghisap darah karena pengaruh pencahayaan buatan terus-menerus (p=0,554). Kata kunci : Nyamuk Aedes aegypti, Pencahayaan terus menerus, Perilaku menghisap darah
DAYA BUNUH EKSTRAK KULIT DUKU (Lansium Domesticum Corr) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti Deni Febe Fidiana; Mifbakhuddin M; Ulfa Nurullita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 8. No. 2. Tahun 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.317 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.8.2.2013.22-29

Abstract

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan. Penyakit DBD cenderung meningkat setiap tahunnya. Upaya pemberantasan yang telah dilakukan yaitu dengan pengendalian vektor secara kimia maupun hayati. Salah satu pengendalian vektor adalah dengan menggunakan insektisida nabati ekstrak kulit duku (Lansium Domesticum Corr). Tujuan : untuk mengetahui Daya Bunuh Ekstrak Kulit Duku sebagai larvasida Aedes aegypti. Metode : Jenis penelitian ini adalah quasy-eksperimen dengan after only control group design. Hasil : Kematian larva Aedes aegypti terdapat pada semua kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat kematian larva Aedes aegypti. Konsentrasi yang efektif adalah konsentrasi 7% karena dapat membunuh > 90% larva Aedes aegypti selama 24 jam waktu perlakuan. Simpulan : Ada perbedaan yang bermakna rata-rata kematian larva Aedes aegypti pada berbagai konsentrasi ekstrak kulit duku p value = 0,000 (? < 0,05).Kata Kunci : Larva Aedes aegypti, ekstrak kulit duku
STATUS RESISTENSI Aedes aegypti TERHADAP MALATHION DI KOTA SEMARANG Ayu Yulistyawati; Sayono S; Ulfa Nurullita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 8. No. 1. Tahun 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.104 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.8.1.2013.1-10

Abstract

Latar Belakang: Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD di Indonesia mengalami peningkatan. Upaya pencegahan difokuskan pada pemberantasan vektor, termasuk menggunakan insektisida malathion karena masih efektif di beberapa wilayah. Namun belum diketahui status resistensi populasi Ae. aegypti berdasarkan tingkat endemisitas DBD. Tujuan: Mengetahui status resitensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida malathion berdasarkan tingkat endemisitas di Kota Semarang. Metode: Penelitian explanatory research dengan pendekatan Cross-Sectional dilakukan di tiga kelurahan dengen endemisitas berbeda. Variabel penelitian yaitu status endemisitas DBD dan status resistensi Ae aegypti terhadap malathion. Sebanyak 25 ekor nyamuk dijadikan subjek penelitian per tabung dalam uji suseptibilitas, dan dikontakkan dengan impregnated paper malathion 0.8% selama satu jam. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil: Rerata jumlah nyamuk pingsan berdasarkan tingkat endemisitas DBD dari tinggi, sedang dan non endemis adalah 80.8, 84.0,dan 95.2, sedangkan jJumlah nyamuk mati pasca holding 24 jam adalah 96.0, 99.2 dan 100. Tidak ada perbedaan yang signifikan status resistensi berdasarkan tingkat status endemisitas DBD (p=0,343), namun ada perbedaan signifikan jumlah kematian nyamuk Ae. aegypti berdasarkan status endemisitas DBD. Kesimpulan: Malathion dapat digunakan di daerah non endemis.Kata kunci: Nyamuk Aedes aegypti, status endemisitas, status resistensi
PENGARUH LATIHAN ACTIVE LOWER RANGE OF MOTION TERHADAP SENSITIVITAS SENTUH KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU SEMARANG Sisilia Niken Pristiani; Mugi Hartoyo; Ulfa Nurullita
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 3 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.314 KB)

Abstract

Diabetes mellitus (DM) di dunia menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Tahun 2013 terdapat 382 juta orang hidup dengan diabetes mellitus, diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta orang di antaranya belum terdiagnosis. DM yang belum terdiagnosis dapat berkembang progresif menjadi komplikasi. Masalah yang sering terjadi pada penderita DM adalah gangguan saraf pada kaki dan tungkai yang menyebabkan kaki tidak merasakan panas, nyeri, parestesia atau kesemutan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan saraf pada kaki dengan melakukan latihan active lower range of motion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan active lower range of motion terhadap sensitivitas sentuh kaki pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Kedungmundu Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian pre-test post-test with control design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 44 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil karakteristik responden didapatkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan (81,8%), rentang usia 45-60 tahun (81,8%) dan rata-rata lama menderita DM adalah 34,66 bulan. Hasil penelitian dengan uji Mann Whitney didapatkan pvalue 0,014 maka dapat disimpulkan bahwa latihan active lower range of motion berpengaruh terhadap sensitivitas sentuh kaki pada penderita DM tipe 2. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat dapat mengaplikasikan dalam praktek keperawatan untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2.
PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN AIR LIMBAH CUCIAN BERAS TERHADAP LAMA WAKTU PENGOMPOSAN DENGAN METODE BIOPORI mifbakhuddin mifbakhuddin; Linda Ayu P; Ulfa Nurullita
Jurnal Kesehatan Vol 15, No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i1.16517

Abstract

Latar Belakang: Setiap hari masyarakat menghasilkan sampah, terutama sampah organik. Jika tidak ada pengolahan sampah dengan baik, dapat menimbulkan masalah lingkungan. Pengolahan sampah yang mudah dan sederhana, yaitu pengomposan. Penelitian ini dilakukan dengan frekuensi penyiraman air limbah beras sebagai aktivator pada proses pengomposan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman air limbah beras terhadap lama waktu pengomposan dengan metode Lubang Resapan Biopori (LRB). Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu ( quasi eksperimen ). Ada 3 perlakuan, yaitu frekuensi penyiraman 3 hari sekali, frekuensi penyiraman 6 hari sekali dan kontrol. Pada masing-masing pengobatan digunakan sampah sebanyak kg serta volume air limbah cucian beras yang digunakan pada tiap perlakuan 100 mL. Lama waktu pengomposan dihitung berdasarkan karakteristik fisik kompos, yaitu warna, bau dan tekstur. Hasil: Penelitian menunjukkan pH netral, yaitu 7. Suhu sesuai dengan proses pengomposan berkisar 35,4 0 C - 35,6 0 C. Kelembaban sesuai dengan proses pengomposan berkisar 59,28 % - 59,67%. Warna kompos, yaitu hitam. Bau kompos, yaitu tidak berbau. Tekstur kompos, yaitu remah. Lama waktu pengomposan rata-rata minimal 17 hari, sedangkan rata-rata maksimal 33 hari. Kesimpulan: Ada pengaruh frekuensi penyiraman air limbah cucian beras terhadap lama waktu pengomposan dengan metode lubang resapan biopori ( p- = 0,00). Kata kunci : Sampah, kompos, frekuensi penyiraman, lama waktu pengomposan 
Sosialisasi Kebiasaan Cuci Tangan Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Di Kelurahan Bulusan Kota Semarang Ulfa Nurullita; Mugram Rashid Samual; Fiki Imania; Wulandari Meikawati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.683 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.2

Abstract

Latar belakang: COVID -19 menular melalui  droplets yang keluar saat seseorang yang terinfeksi berbicara, bersin atau batuk. Di RT 5 RW 3 Timoho Timur Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Kota Semarang, pada  awal September 2020 telah tercatat 1 kasus Covid-19. Upaya pencegahan yang  dapat  dilakukan dengan mudah adalah mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, tidak menyentuh area wajah dan menggunakan masker dengan baik. Tujuan: mencegah penularan COVID-19 di wilayah tersebut dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar. Metode: sosialisasi praktek cuci tangan yang baik dan benar dengan pemberian leaflet, pemasangan poster dan pemberian fasilitas cuci tangan di tempat yang strategis. Hasil: Hasil pengabdian masyarakat ini adalah disampaikannya sosialisasi cuci tangan yang benar kepada ketua RT, penyerahan leaflet kepada ketua RT, distribusi media sosialisasi berupa leaflet oleh ketua RT, pemasangan poster di tempat yang strategis, dan penyediaan fasilitas cuci tangan untuk warga. Leaflet telah diterima oleh tiap kepala keluarga, dan warga telah memanfaatkan fasilitas cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas. Kesimpulan: Pemberian sosialisasi dan fasilitas sarana prasarana dapat meningkatkan pengetahuan dan mendorong perubahan perilaku masyarakat. Kata kunci: sosialisasi, kebiasaan cuci tangan, pencegahan, penularan covid-19 ___________________________________________________________________________________________ Abstract Background: COVID -19 is transmitted through droplets that come out when an infected person talks, sneezes, or coughs. In RT 5 RW 3 East Timoho, Bulusan Village, Tembalang District, Semarang City, at the beginning of September 2020, 1 Covid-19 case was recorded. Prevention efforts that can be done easily are washing hands using soap or hand sanitizer, not touching the face area, and using masks properly. Objective: prevent the transmission of COVID-19 in the area by implementing clean and healthy living behaviors, especially proper and correct habits of washing hands. Methods: socialization/education on proper and correct handwashing practices by giving leaflets, placing posters, and providing hand-washing facilities in strategic places. Results: The results of this community service are the delivery of proper handwashing socialization to the local neighborhood chair, the handover of leaflets to the local neighborhood chair, the distribution of leaflets by the local neighborhood chair, poster installation in strategic places, and the provision of hand washing facilities for residents. Leaflets have been received by each family head, and residents have used the hand-washing facilities before and after activities. Conclusion: The provision of socialization and infrastructure facilities can increase knowledge and encourage changes in community behavior. Keywords: Socialization, hand washing habits,  preventive, covid-19 transmission
Pemanfaatan Media Cetak dan Digital Dalam Edukasi Pencegahan Hipertensi di Masa Pandemi Jevina Noraisa Hida; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Ulfa Nurullita
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.985 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.15

Abstract

Latar belakang: Transisi pola penyakit yang awalnya didominasi oleh penyakit menular,  saat ini telah berubah ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Salah satu penyakit tidak menular yang saat ini menjadi prioritas kesehatan secara global adalah hipertensi. Berdasarkan daftar 10 Penyakit Terbesar Di Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2020, hipertensi menduduki urutan pertama dengan jumlah 8284 penderita (23,26%). Tingginya kasus hipertensi dapat memberi risiko berlanjut bagi penduduk di wilayah tersebut.  Tujuan: meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi, penyebab, faktor risiko, dan berbagai upaya untuk menagani dan mencegah. Metode: penyuluhan, KIE Hipertensi dengan Media Video Senam Hipertensi, media brosur, dan media  leaflet. Hasil: Rata-rata pengetahuan tentang hipertensi sebelum penyuluhan sebesar 87,78, sesudah penyuluhan sebesar 97,78, Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,038. Materi berupa video, brosur, dan leaflet dapat diterima masyarakat dengan baik. Kesimpulan: Penyuluhan dapat meningkatkan skor pengetahuan masyarakat tentang hipertensi. Kata kunci: media cetak, media digital, edukasi, hipertensi, pandemi _____________________________________________________________________________________ Abstract Introduction: The transition of disease patterns, which were initially dominated by infectious diseases, has now changed to Non-Communicable Diseases (NCD). One of the non-communicable diseases that is currently a global health priority is hypertension. Based on the list of the 10 Biggest Diseases at the Kedungmundu Health Center in 2020, hypertension ranks first with 8284 patients (23.26%). The high incidence of hypertension can pose a continuing risk to residents in the region. Objective: to increase public knowledge about hypertension, its causes, risk factors, and various efforts to treat and prevent it. Methods: counseling, KIE Hypertension with Hypertension Gymnastics Video Media, brochure media, and leaflet media. Results: The average knowledge about hypertension before counseling was 87.78, after counseling was 97.78, and the Wilcoxon test results obtained a p-value of 0.038. The materials in the form of videos, brochures, and leaflets were well received by the public. Conclusion: Counseling can increase people's knowledge scores about hypertension. Keywords: print media, digital media, education, hypertension, pandemic
Edukasi Manfaat Konsumsi Tablet Tambah Darah untuk Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Pondok Pesantren KH Sahlan Rosjidi UNIMUS Wulandari Meikawati; Siti Aminah; Trixie Salawati; Ulfa Nurullita
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.053 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.31

Abstract

Latar belakang: Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Remaja putri lebih mudah terkena anemia karena mereka memasuki masa pubertas dimana mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat. Upaya mengatasi anemia pada remaja putri agar tidak berlanjut ketika hamil, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen Tablet Tambah Darah (TTD). Tujuan: meningkatkan pengetahuan dan praktik remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah untuk pencegahan anemia. Metode: Edukasi manfaat konsumsi Tablet Tambah Darah untuk pencegahan anemia dengan menggunakan media video. Sasaran program adalah remaja putri yang tinggal di pondok pesantren Sahlan Rosjidi Unimus. Evaluasi hasil berupa pertanyaan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Video edukasi dan evaluasi hasil disampaikan melalui google form. Hasil: Sebelum edukasi sebagian besar remaja putri (60,5%) mempunyai pengetahuan dengan kategori cukup, sedangkan sesudah edukasi mayoritas (86,9%) mempunyai pengetahuan dengan kategori baik. Kesimpulan: Pengetahuan remaja putri tentang manfaat konsumsi tablet tambah darah untuk pencegahan anemia meningkat sesudah pemberian edukasi. Kata kunci: anemia, remaja putri, tablet tambah darah ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Anemia is a condition where the hemoglobin level in the blood is lower than normal. Adolescent girls are more prone to anemia because they enter puberty where they experience rapid growth so that the need for iron also increases. Efforts to overcome anemia in adolescent girls so that it does not continue when pregnant, one of them is by taking blood-supplementing tablets (TTD). Objective: to increase the knowledge and practice of adolescent girls in consuming blood-added tablets for the prevention of anemia. Methods: Educate the benefits of consuming Blood Add Tablets for the prevention of anemia by using video media. The target of the program is young women who live in the Islamic boarding school Sahlan Rosjidi Unimus. Evaluation of the results in the form of questions before and after giving education. Educational videos and evaluation of results are submitted via google form. Results: Before education, most of the adolescent gilrs (60.5%) had sufficient knowledge, while after education the majority (86.9%) had good knowledge. Conclusion: Knowledge of adolescent girls about the benefits of consuming blood-supplementing tablets for the prevention of anemia increased after providing education. Keywords: anemia, adolescent girls, blood supplement tablets
Co-Authors - Budiyono - Machmudah A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd. Rasyid Syamsuri Adilla Putri Aprizkia Agus Suherman Agus Wirawan Aksi Muhammad Qodir Alvinna Mawaddah Dian Wahyuni Anak Agung Gede Sugianthara Anjas Surtiningrum Aprillia Gretha Dewi Pramono Ari Suwondo Arief Nugroho ARIF RAHMAN, MUHAMMAD Arti, Dwi Windu Kinanti Astuti Pavilianingtyas Atira Salsabila Avista Ayu Sulistyawati Ayu Fitriya Rusanto Ayu Yulistyawati Bejo Waluyo Budi Supriyanto Danny Irvanto Dayu Yunita Putri Deni Febe Fidiana Dera Alfiyanti Didik Sumanto Dina Dwi Nuryani Dwi Windu Kinanti Arti Estri Irawati Eva Ahza Niswatu Fikri Farah Fathia Fauzia Fariz Bin Seh Abubakar, Sayid Fiki Imania Ghaitsa Zahira Gina Malika Ritonga Harahap, Zoky Abadi Idayanti . . Ika Istirokah Indah Nurhayati Inge Laura Noreza Irfanul chakim Irma Dita Kurniawati Irmawati, Isti Jevina Noraisa Hida Kharisma Akbar Yudantara Kusumaningrum, Manik Lifia Ayu Wulandari Linda Ayu P Lusi Wulandari M Mifbakhuddin Mahda, Mahda Maulina, Tia Ayu Maya Sari Mifbakhuddin - Mifbakhuddin M Mifbakhuddin Mifbakhuddin, Mifbakhuddin Mifbakhuddin Mifbakhudin Mifbakhuddin, Mifabkhuddin Mohammad Zaenal Arifin Mugi Hartoyo Mugi Hartoyo Mugram Rashid Samual Muhammad Iqbal Rasyid Laziale Neha Azizatun Nisa Neni Susilaningsih Ninik Pujiati Noer Elok Faikoh, Noer Elok Nor Okta Maulina Nur Zaini Rohman Nurina Dyah Larasaty, Nurina Dyah Pingping Salsabila Pristiani, Sisilia Niken Rahayu Astuti Rahayu Astuti Ratih Sari Wardani Retno Krestanti Raras Nastiti Retno Krestanti RN Riausah Anjani Rizky Wahyudi Salsabela Ratna Duhita Alri Sayono Sayono Sayono Septiani Pujiyasari, Septiani Silviana Dekayati, Silviana Sisilia Niken Pristiani Siti Aminah Siti Aminah Sri Darmawati Sri Hartini Sri Hartini Mardi Asih, Sri Hartini Sri Rejeki Sulistiyani, Sulistiyani Talitha Olivia Sandra, Divi Triamanda, Rona Zulfa Trixie Salawati Virliana Chika Amalia Wa Asria Wahyu Handoyo, Wahyu Wulandari Meikawati Yundari, Yundari