Claim Missing Document
Check
Articles

Perbandingan Aktivitas Antioksidan Bahan Alami Dan Bahan Sintetis (Study Pada Kayu Secang dan Vitamin C) Ulfa Nurullita; Estri Irawati
Jurnal MIPA Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v11i2.40089

Abstract

Berbagai faktor di lingkungan berkontribusi besar dalam pembentukan radikal bebas di mana paparan yang terus menerus akan mengakibatkan stress oksidatif. Radikal bebas dan stress oksidatif dapat dicegah dan dihambat dengan antioksidan. Salah satu bahan yang berpotensi, mudah ditemukan dan mempunyai harga terjangkau  adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L). Senyawa antioksidan berhubungan sangat erat dengan lingkungan tempat tumbuh. Perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid ­dan aktivitas antioksidan Kayu Secang yang berasal dari tempat tumbuh lain yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan analisis laboratorium. Tahapan penelitian meliputi persiapan bahan tanaman, ekstraksi dengan metode maserasi, identifikasi flavonoid dengan uji mikrokimiawi (uji warna), uji kadar flavonoid dengan metode spektrofotometri ultraviolet-cahaya tampak/UV-Vis, dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol kayu secang mengandung flavonoid yang ditandai dengan adanya warna jingga, kadar flavonoid total 0.1136 mg EQ/ ml,  dan memiliki aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 56.32  µg/mL. IC50 vitamin C sebesar 10.69 µg/mL. Dari hasil penelitian ini disimpulkan ekstrak etanol kayu secang dari Kabupaten Situbondo berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang mengandung flavonoid dengan  kadar 0.1136 mg EQ/ ml, lebih rendah dibanding vitamin C. Namun aktivitas antioksidan ekstrak etanol kayu secang tergolong dalam katagori kuat
Kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja dengan Gerakan Menekan dan Berulang Ulfa Nurullita; Rizky Wahyudi; Wulandari Meikawati
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 8, No 1 (2023): February
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.69159

Abstract

Latar Belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) terjadi karena gerakan berulang yang menekan saraf median terowongan karpal, dengan gejala berupa nyeri yang berlanjut menjadi mati rasa. Pekerjaan membuka buah kapuk membutuhkan gerakan menekan dan berulang. Terdapat keluhan nyeri dan kesemutan pada sebagian pekerja dan sebagian lain mengeluhkan tremor pada tangannya. Keluhan ini sangat dirasakan saat malam hari.Tujuan: Menganalisis faktor risiko kejadian CTS pada pekerja pembuka buah kapuk.Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 34 pekerja pembuka buah kapuk. Variabel usia, jenis kelamin, masa kerja, dan riwayat arthritis reumathoid dikumpulkan melalui wawancara, status gizi dihitung berdasarkan berat badan dan tinggi badan, frekuensi gerakan berulang diobservasi. Kejadian CTS diidentifikasi melalui tes Phalen.Hasil: Umur pekerja berkisar 35‒80 tahun, mayoritas perempuan (88,2%), masa kerja 1‒8 tahun, 23,5% pekerja terdapat riwayat arthritis reumathoid, status gizi tidak normal 64,7%, 61,8% melakukan gerakan berulang, dan kejadian CTS sebesar 32,3%. Kejadian CTS berhubungan dengan masa kerja (p= 0,000), riwayat arthritis reumathoid (p=0,000), dan frekuensi gerakan berulang (p=0,001).Kesimpulan: Kejadian CTS yang cukup tinggi perlu ditindaklanjuti dengan pengendalian faktor masa kerja, riwayat arthritis reumathoid, dan frekuensi gerakan berulang. 
Description of Musculoskeletal Disorders in Dental Professional Program Students at Dental and Oral Hospital of Universitas Muhammadiyah Semarang Farah Fathia Fauzia; Ulfa Nurullita; Dwi Windu Kinanti Arti
MASHIJO : Medical Science and Hospital Journal Vol. 2 No. 1 (2023): January - June 2023
Publisher : Dental and Oral Hospital of Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.199 KB) | DOI: 10.26714/mashijo.v2i1.3

Abstract

Background: Dentists when performing treatment to patients require accuracy which results in the dentist having to look down at the patient (awkward position) which can cause Musculoskeletal Disorders (MSDs). This complaint can also occur in dental students because if they perform treatment in the wrong position, repeatedly, for a long time it can cause Musculoskeletal Disorders (MSDs). The aim of this study was to know the description of Musculoskeletal Disorders complaints in Dentist Professional Program Students at RSGM Unimus. Method: This research is a descriptive study with a cross-sectional approach. The subjects were dental students with more than one year of practice at RSGM Unimus as many as 38 people with sampling technique using accidental sampling. The data collection technique was done by interview using Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire (CMDQ) instrument. Result: Most respondents were female (84.2%), 25 years old (39.5%), and the length of daily practice was about 2 hours (39.5%). Most respondents had mild Musculoskeletal Disorders (MSDs) complaints in all parts of the body, but there were also severe complaints in the lower back (23.7%), neck (7.9%), upper back (7.9%), and waist or buttocks (7.9%). Conclusion: Musculoskeletal Disorders (MSDs) complaints among dental students at RSGM Unimus are still in the low category but there are also body parts that have severe categories, namely the lower back, neck, upper back, and waist or buttocks.
Status Dehidrasi Pada Pekerja Yang Terpapar Panas Di Industri Baja Ringan PT. X Lifia Ayu Wulandari; Rahayu Astuti; Ulfa Nurullita
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Industri baja ringan mempunyai tekanan panas pada proses produksi. Hal tersebutmeningkatkan suhu dan kelembaban udara di area kerja dan tekanan panas mencapai ≥28℃. Paparan panas yang dirasakan pekerja secara terus menerus mengakibatkan peningkatanpengeluaran keringat dan apabila tidak diimbangi cairan yang cukup mengalami dehidrasi. Tujuan:mendeskripsikan status dehidrasi dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan statusdehidrasi. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.Populasi pekerja industri baja ringan PT. X yang terpapar panas, sampel sebanyak 43 pekerja.Variabel terikat yaitu status dehidrasi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan ujichi-square. Hasil: sebagian besar responden berusia <40 tahun (53,5%), IMT normal (67,4%), masakerja <6 tahun (69,8%), lama istirahat ≤60 menit (74,4%), jumlah konsumsi air minum <1800 ml(94,6%), tekanan panas di seluruh area kerja ≥33,4℃ dan status dehidrasi dengan kategori berat(86%). Uji hipotesis p-value usia (p=0,669), status gizi (p=1,000), masa kerja (p=0,649), lamaistirahat (p=0,312) dan jumlah konsumsi air minum (p=0,000). Kesimpulan: NAB di area kerjamelebihi NAB dan faktor yang berhubungan dengan status dehidrasi yaitu jumlah konsumsi airminum. Kata kunci : status dehidrasi, tekanan panas, pekerja
Penyuluhan Pring Sehati (Gunungpring Sejahtera Hidup Tanpa Hipertensi) Sebagai Upaya Penanggulangan Hipertensi Di Dusun Gunungpring Desa Sanggrahan Eva Ahza Niswatu Fikri; Kharisma Akbar Yudantara; Pingping Salsabila; Ghaitsa Zahira; Inge Laura Noreza; Virliana Chika Amalia; Adilla Putri Aprizkia; Muhammad Iqbal Rasyid Laziale; Atira Salsabila; Alvinna Mawaddah Dian Wahyuni; Neha Azizatun Nisa; Ulfa Nurullita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8968

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling umum terjadi di dunia baik di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi menempati urutan pertama dengan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Kecamatan Kranggan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait hipertensi dengan harapan dapat mencegah peningkatan kasus hipertensi di Dusun Gunungpring, Desa sanggrahan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan penyuluhan melalui metode ceramah menggunakan alat bantu berupa power point slides dan leaflet yang berisi tentang definisi, faktor penyebab, faktor resiko, cara pencegahan hipertensi. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu dalam kegiatan yasinan RT di Dusun Gunungpring, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung dengan jumlah 42 orang. Hasil yang didapatkan dari kegiatan intervensi adalah masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan mengenai definisi, penyebab, faktor risiko, akibat dan pencegahan hipertensi, di mana nilai post test (rata-rata 9,26) meningkat dibanding dengan nilai pre test (rata-rata 6,36). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian yang dilakukan di Dusun Gunungpring mengalami peningkatan pengetahuan bagi peserta penyuluhan, diharapkan bagi peserta dapat melakukan pencegahan hipertensi dapat memberikan informasi kepada keluarga.
Produksi Poster Edukasi Pandemi, Aksi Mahasiswa Berbagi Untuk Negeri Salawati, Trixie; Triamanda, Rona Zulfa; Maulina, Tia Ayu; Nurhayati, Indah; Kusumaningrum, Manik; Larasaty, Nurina Dyah; Nurullita, Ulfa; Meikawati, Wulandari; Sumanto, Didik
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No Suplemen HKN (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1iHKN.102

Abstract

Latar belakang:   Edukasi kesehatan bagi masyarakat di saat pandemi Covid-19 sangat diperlukan. Pemerintah saja tidak akan mungkin mengatasi pandemi tanpa melibatkan masyarakat. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk ikut andil didasarkan panggilan hati untuk berbakti bagi negeri. Masyarakat dari kalangan terdidik seperti mahasiswa juga perlu mengambil bagian dalam pengabdian pada Negara ini. Salah satu bentuk pengabdian yang dapat dilakukan dengan biaya minimal adalah dengan merancang media edukasi online seputar pandemi Covid-19 bagi masyarakt luas.   Tujuan:  Menghasilkan berbagai produk desain poster kesehatan untuk kegiatan edukasi masyarakat secara online. Metode: Metode yang dilaksanakan diawali dengan diskusi kelompok, brainstorming gagasan, perancangan desain, review narasi, review desain dan finalisasi desain. Edukasi masyarakat melalui aplikasi perpesanan WhatsApp. Hasil:  Dihasilkan desain poster edukasi kesehatan dengan topik seputar pandemi Covid-19 dalam berbagai bentuk dan kajian sudut pandang. Poster disusun sesuai target sasaran edukasi, baik dalam kata-kata, ilustrasi termasuk gambar dan bahasa yang digunakan. Desain poster telah disebarkan ke masyarakat sebagai upaya edukasi online melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.  Kesimpulan:  Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat terdidik dapat berbuat banyak membantu pengendalian pandemi Covid-19 dengan melakukan edukasi masyarakat melalu perancangan, pembuatan poster kesehatan dan menyebarluaskan ke masyarakat luas. Kata Kunci: aksi mahasiswa, covid-19,  edukasi pandemi, poster __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Health education for the community during the Covid-19 pandemic is very much needed. The government alone will not be able to overcome the pandemic without involving the community. Every citizen has an obligation to contribute based on a calling to serve the country. Educated people such as students also need to take part in serving this country. One form of service that can be carried out at minimal cost is to design online educational media about the Covid-19 pandemic for the wider community. Objective: To produce various health poster design products for online public education activities. Method: The method implemented begins with group discussions, brainstorming ideas, designing designs, reviewing narratives, reviewing designs, and finalizing designs. Community education through the WhatsApp messaging application. Results: Health education poster designs were produced with topics around the Covid-19 pandemic in various forms and study points of view. Posters are arranged according to educational targets, both in words, illustrations including pictures, and the language used. The poster design has been disseminated to the public as an online educational effort through the WhatsApp messaging application. Conclusion: Students as an educated community group can do a lot to help control the Covid-19 pandemic by educating the public by designing, making health posters, and disseminating them to the wider community.   Keywords: student action, covid-19, pandemic education, posters
PRAKTIK KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BAHAYA KESELAMATAN DAN PENYAKIT SAAT BANJIR Mahda, Mahda; Nurullita, Ulfa; Mifbakhuddin, Mifabkhuddin
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v8i1.17784

Abstract

Flood disasters pose risks to safety and disease. Bandarharjo sub-district is an area prone to tidal flooding because it is located close to the coastline of Semarang City. In 2019, 3 residents suffered from Leptospirosis, of which 1 person died. The purpose of writing is to find out community preparedness practices for facing safety hazards and the dangers of disease due to floods. The method used is quantitative descriptive research using a cross sectional approach. The research subjects were 92 residents of RW 1, Bandarharjo Village, Semarang, who were interviewed using a questionnaire about their actions in dealing with safety and health hazards caused by flooding. All data was analyzed descriptively. The results of the research are that the education level of respondents who graduated from high school is 47.8%, the average length of stay in the location is 34 years, 34.78% of residents have preparedness practices for safety hazards during floods in the ready category, while 61.96% are classified as very ready in terms of preparedness practices. face the danger of disease during floods. 28.3% of respondents received sources of information via the internet, 31.5% of respondents had attended first aid outreach/training, 64.1% had attended scouting training, and 16.3% flood simulation training. Based on the analysis, the study's conclusion is that the preparedness practices of RW 1 residents of Bandarharjo Subdistrict to face safety hazards due to floods are included in the ready category, while the practices for facing the dangers of disease during floods are included in the very ready category. Keywords: Flood; Preparedness; Safety; Disease Abstrak Bencana banjir memberikan risiko pada keselamatan dan penyakit. Kelurahan Bandarharjo merupakan daerah rawan banjir rob karena berada pada posisi yang berdekatan dengan garis pantai Kota Semarang. Pada tahun 2019, 3 warga menderita Leptospirosis, di mana 1 orang di antaranya meninggal. Tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui praktik kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bahaya keselamatan dan bahaya penyakit akibat banjir. Metode yang digunakan adalah Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian yaitu warga RW 1 Kelurahan Bandarharjo Semarang berjumlah 92 orang yang diwawancarai menggunakan kuesioner tentang tindakannya dalam menghadapi bahaya keselamatan dan kesehatan akibat banjir. Semua data dianalisis secara deskriptif.  Hasil penelitian yaitu Tingkat pendidikan responden tamat SMA 47,8%, rata-rata lama tinggal di lokasi tersebut 34 tahun,  34.78% warga mempunyai praktik kesiapsiagaan terhadap bahaya keselamatan saat banjir dalam kategori  siap, sedangkan 61,96% tergolong sangat siap dalam praktik kesiapsiagaan menghadapi bahaya penyakit saat banjir. 28.3% responden mendapatkan sumber informasi melalui internet, 31,5 % responden pernah mengikuti sosialisasi/pelatihan P3K, 64,1% pernah mengikuti pelatihan kepramukaan, dan pelatihan simulasi banjir 16,3%. Berdasarkan analisis, kesimpulan studi yaitu bahwa praktik kesiapsiagaan warga RW 1 Kelurahan Bandarharjo menghadapi bahaya keselamatan akibat banjir termasuk dalam kategori siap, sedangkan praktik menghadapi bahaya penyakit saat banjir termasuk dalam kategori sangat siap.
Practices Regarding Iron Supplements and Iron Rich Foods among Adolescent Girls at Islamic Senior High School Meikawati, Wulandari; Handoyo, Wahyu; Astuti, Rahayu; Nurullita, Ulfa; Aminah, Siti
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 4, Issue 1, August 2023
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diversity.v4i1.40895

Abstract

The primary nutritional concern among adolescent girls is iron-deficiency anemia, which requires prompt attention to prevent complications during pregnancy. One of the strategies for prevention involves the consumption of iron supplements (IS) and high-iron foods. This study aims to delineate the menstrual history, eating patterns, and practice associated with consuming IS and high-iron foods. Employing a descriptive approach, the research was conducted at Islamic Senior High School (MAN 2) Kudus. The sample, comprising 184 individuals, was selected through purposive sampling. The research employed a questionnaire and a Food Frequency Questionnaire (FFQ) as instruments. The findings indicate that only 19.6% of the respondents reported having IS always available at home. The majority (62.0%) had consumed IS at some point. However, only 8.1% consumed IS regularly during menstruation, and 4.3% consumed it regularly when not menstruating. The majority of respondents frequently consumed high-iron foods (1-5 times per week), including chicken/duck (84.8%), eggs (80.4%), fish (76.7%), and meat (60.9%). It is hoped that schools and local healthcare services can enhance educational efforts regarding the benefits of IS consumption for adolescent girls. The practice of consuming IS and high-iron foods from halal sources are a part of maintaining bodily health and constitutes an obligation for every Muslim.
Pengaruh Ekstrak Kayu Secang terhadap Kadar Superoxide Dismutase dan Malondialdehid Tikus yang Terpapar Gas Formaldehid Nurullita, Ulfa; Susilaningsih, Neni; Suwondo, Ari
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.1-11

Abstract

Latar Belakang: Formaldehid merupakan radikal bebas yang bila masuk pada mahluk hidup akan diikat oleh antioksidan. Paparan radikal yang melebihi kapasitas antioksidan akan mendorong terjadinya peroksidasi lipid yang berakhir dengan kerusakan sel, ini dapat diatasi dengan antioksidan eksogen, salah satunya dari kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Antioksidan alami lebih aman terhadap sel dibanding yang sintetik. Tujuan penelian adalah untuk mengetahui efektifitas kayu secang dalam meningkatkan antioksidan endogen dan menekan peroksidasi lipid.Metode: Penelitian true experimental secara in vivo ini dengan desain Randomized Post Test Only Control Group. Subyek penelitian adalah tikus Sprague dawley jantan, umur 2-3 bulan, berat 200-300 gram, sebanyak 20 ekor. Tikus dibagi menjadi empat kelompok, kelompok 1 sebagai kontrol tidak mendapat perlakuan apapun, kelompok 2 mendapat paparan formaldehid, kelompok 3 mendapat paparan formaldehid dan ekstrak kayu secang (EKS) secara bersamaan, dan kelompok 4 mendapat EKS 14 hari sebelum dipapari formaldehid, terus berlanjut selama paparan paparan formaldehid. Gas formaldehid diberikan secara inhalasi dari formaldehid cair 10%, 8 jam/hari selama 2 minggu. Ekstrak kayu secang 0,2 ml/kg berat badan/hari diberikan secara oral dengan variasi waktu. Variabel yang diukur adalah kadar antioksidan endogen (Superoxide dismutase/SOD) dengan metode Elisa dan tingkat peroksidasi lipid (kadar Malondialdehid/MDA) dengan metode TBARS. Data dianalisis dengan one way anova dan Kruskal wallis dengan kemaknaan 95%.Hasil: Rata-rata kadar SOD terendah pada kelompok 2 (3,5 u/ml), rata-rata tertinggi pada kelompok 1 (9.5 u/ml), rata-rata kadar MDA terendah pada kelompok 1 (1,9 u/ml), tertinggi pada kelompok 2 (7,23 u/ml). Uji perbedaan kadar SOD dengan nilai p=0,000, perbedaan kadar MDA p=0,023, uji hubungan kadar SOD dan MDA p=0,000.Kesimpulan:Pada tikus yang terpapar gas formaldehid, pemberian ekstrak kayu secang sebanyak 0,2 ml/ kg/berat badan/ hari  mampu meningkatkan kadar SOD, namun belum mampu menekan kadar MDA, dan peningkatan SOD berhubungan dengan penurunan kadar MDA.
GAMBARAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN (STUDI DI BPM T TLOGOSARI KOTA SEMARANG TAHUN 2012) Putri, Dayu Yunita; Nurullita, Ulfa; Pujiati, Ninik
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): February 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.999 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.1.2013.%p

Abstract

Sebagai alat kontrasepsi, suntik mempunyai efek samping, salah satunya yaitu perubahan pola menstruasi. Berdasarkan studi pendahuluan di BPM T melalui wawancara pada 10 orang akseptor kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik 1 bulan sebanyak 4 orang dan 3 bulan sebanyak 6 orang. Pada akseptor suntik 1 bulan ditemukan 3 orang tidak mengalami perubahan pola menstruasi dan 1 orang mengalami perubahan pola menstruasi. Pada akseptor suntik 3 bulan, 6 orang mengalami perubahan pola menstruasi. Mendeskripsikan karakteristik responden, mendeskripsikan gangguan pola menstruasi akseptor kontasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulanJenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan survei. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 80 orang, dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Karakteristik akseptor kontrasepsi 1 bulan dan 3 bulan berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 bulan berumur 20 – 35 tahun yaitu 68,8%, sebagian besar berpendidikan menengah dengan 73,8% serta sebagian besar akseptor tidak bekerja yaitu 62,5%. Sebagian besar akseptor kontrasepsi suntik 1 bulan yaitu 62,2% dapat mengalami mentruasi yang teratur tiap bulannya dengan lama siklus, lama hari, gambaran darah dan banyaknya darah yang keluar dikatakan normal. 21,6% mengalami perdarahan bukan haid/perdarahan sela, olighomenorrhea dan hipomenorrhea dengan bentuk perdarahan flek (spotting). 16,2% akseptor mengalami amenorrhea. Mayoritas akseptor kontrasepsi 3 bulan mengalami amenorrhea yaitu 81,4%. Sisanya sebesar 18,6% akseptor mengalami perdarahan bukan haid/perdarahan sela, olighomenorrhea dan hipomenorrhea dengan bentuk perdarahan flek (spotting). Sebagian besar akseptor Kontrasepsi suntik 1 bulan tidak mengalami gangguan pola menstruasi, sedangkan mayoritas akseptor kontasepsi suntik 3 bulan mengalami gangguan pola menstruasi Kata kunci: Pola menstruasi, akseptor, Kontrasepsi suntik Kata kunci: Pola menstruasi, akseptor, Kontrasepsi suntik
Co-Authors - Budiyono - Machmudah A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd. Rasyid Syamsuri Adilla Putri Aprizkia Agus Suherman Agus Wirawan Aksi Muhammad Qodir Alvinna Mawaddah Dian Wahyuni Anak Agung Gede Sugianthara Anjas Surtiningrum Aprillia Gretha Dewi Pramono Ari Suwondo Arief Nugroho ARIF RAHMAN, MUHAMMAD Arti, Dwi Windu Kinanti Astuti Pavilianingtyas Atira Salsabila Avista Ayu Sulistyawati Ayu Fitriya Rusanto Ayu Yulistyawati Bejo Waluyo Budi Supriyanto Danny Irvanto Dayu Yunita Putri Deni Febe Fidiana Dera Alfiyanti Didik Sumanto Dina Dwi Nuryani Dwi Windu Kinanti Arti Estri Irawati Eva Ahza Niswatu Fikri Farah Fathia Fauzia Fariz Bin Seh Abubakar, Sayid Fiki Imania Ghaitsa Zahira Gina Malika Ritonga Harahap, Zoky Abadi Idayanti . . Ika Istirokah Indah Nurhayati Inge Laura Noreza Irfanul chakim Irma Dita Kurniawati Irmawati, Isti Jevina Noraisa Hida Kharisma Akbar Yudantara Kusumaningrum, Manik Lifia Ayu Wulandari Linda Ayu P Lusi Wulandari M Mifbakhuddin Mahda, Mahda Maulina, Tia Ayu Maya Sari Mifbakhuddin - Mifbakhuddin M Mifbakhuddin Mifbakhuddin, Mifbakhuddin Mifbakhuddin Mifbakhudin Mifbakhuddin, Mifabkhuddin Mohammad Zaenal Arifin Mugi Hartoyo Mugi Hartoyo Mugram Rashid Samual Muhammad Iqbal Rasyid Laziale Neha Azizatun Nisa Neni Susilaningsih Ninik Pujiati Noer Elok Faikoh, Noer Elok Nor Okta Maulina Nur Zaini Rohman Nurina Dyah Larasaty, Nurina Dyah Pingping Salsabila Pristiani, Sisilia Niken Rahayu Astuti Rahayu Astuti Ratih Sari Wardani Retno Krestanti Raras Nastiti Retno Krestanti RN Riausah Anjani Rizky Wahyudi Salsabela Ratna Duhita Alri Sayono Sayono Sayono Septiani Pujiyasari, Septiani Silviana Dekayati, Silviana Sisilia Niken Pristiani Siti Aminah Siti Aminah Sri Darmawati Sri Hartini Sri Hartini Mardi Asih, Sri Hartini Sri Rejeki Sulistiyani, Sulistiyani Talitha Olivia Sandra, Divi Triamanda, Rona Zulfa Trixie Salawati Virliana Chika Amalia Wa Asria Wahyu Handoyo, Wahyu Wulandari Meikawati Yundari, Yundari