Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Jajan Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda Kota Gorontalo: Factors Related to Snacking Behavior of Students at Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda, Gorontalo City Ismail, Nurhavia; Kadir, Sunarto; Kadir, Laksmyn
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7445

Abstract

Makanan jajanan dikenal dengan istilah “streed food” atau dalam bahasa Indonesia bermakna jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, di sekolah, tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya. Rumusan masalah apakah terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku jajan siswa di MI Al-Huda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku jajan siswa di MI Al-Huda.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 259 siswa di MI Al-Huda Kota Gorontalo. Sampel yang diambil sejumlah 157 siswa yang diperoleh dengan rumus Slovin. Data di analisis univariat dan bivariat menggunakan statistik uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan perilaku jajan siswa paling banyak dalam kategori sering sebanyak 100 siswa dengan presentase (63,7%) dan kategori tidak sering sebanyak 57 siswa dengan presentase (36,3%). Hasil pengetahuan gizi (p value = 0,003), kebiasaan sarapan pagi (p value = 0,000), peran orangtua (p value = 0,000), peran teman sebaya (p value = 0,000), kebiasaan membawa bekal (p value = 0,000) dan besaran uang saku (p value = 0,000). Simpulan ada hubungan antara pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan pagi, peran orang tua, peran teman sebaya, kebiasaan membawa bekal dan besaran uang saku dengan perilaku jajan. Saran bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai perilaku jajan siswa terutama pada siswa sekolah dasar.
Gambaran Program Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal Dalam Mengatasi Masalah Gizi Kurang Pada Balita Di Desa Tuloa: Overview of Local Food-Based Supplementary Feeding Program in Addressing Malnutrition Problems in Toddlers in Tuloa Village Khairunnisa Lamalani; Sunarto Kadir; Ramly Abudi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7837

Abstract

Pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal merupakan strategi penanganan masalah gizi pada Balita. Rumusan masalah bagaimana gambaran program PMT berbasis pangan lokal dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita di Desa Tuloa. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran program PMT berbasis pangan lokal dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita di Desa Tuloa. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi seluruh ibu dari balita yang terlibat dalam program PMT di Desa Tuloa. Sampel penelitian berjumlah 52 orang menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian diketahui bahwa edukasi gizi terbanyak berjumlah 46 (88.5%), tidak diberikan edukasi gizi (11.5%), keberagaman pangan beragam terbanyak berjumlah 39 (75.0%), tidak beragam berjumlah 13 (25.0%), siklus menu <7 hari terbanyak berjumlah 30 (57.7%), yang menerima ?7 hari berjumlah 22 (42.3%), kesesuaian tekstur sesuai terbanyak berjumlah 46 (88.5%) dan tidak sesuai berjumlah 6 (11.5%), lama waktu pemberian memenuhi terbanyak berjumlah 31 (59.6%), tidak memenuhi berjumlah 21 balita (40.4%), status gizi baik terbanyak berjumlah 38 (73.1%) dan gizi kurang berjumlah 14 (26.9%). Saran peneliti selanjutnya, meneliti faktor-faktor aspek sosial-ekonomi, keterlibatan keluarga, inovasi penyusunan menu agar lebih bervariasi dan menarik untuk dampak jangka panjang program PMT terhadap status gizi balita
Hubungan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan stunting pada balita Yasin, Sri Rahmawaty; Kadir, Sunarto; Hadju, Vidya Avianti
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 6 (2025): August Edition
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i6.1134

Abstract

Background: Stunting is a chronic nutritional problem in children under five years of age due to long-term inadequate nutrient intake characterized by shorter height than other children of the same age. Purpose: To analyze the relationship between the application of clean and healthy living behavior indicators in household settings with stunting in toddlers. Method: Analytic observational research with a cross sectional approach. The population was 124 mothers of toddlers and the sample obtained as many as 95 samples selected by simple random sampling technique through proportional allocation. Independent variables consist of childbirth assisted by health workers, exclusive breastfeeding, use of clean water, use of healthy latrines and not smoking in the house. The dependent variable was stunting in toddlers. The research instrument was a questionnaire that was tested for validity and reliability. Data analysis used chi square test. Results: The study showed that childbirth assisted by health workers (ρ = 0.000), exclusive breastfeeding (ρ = 0.000), use of clean water (ρ = 0.000), use of healthy latrines (ρ = 0.008) and not smoking in the house (ρ = 0001) there is a significant relationship with stunting in toddlers. Conclusion: There is a relationship between the level of implementation of indicators of childbirth assisted by health workers, exclusive breastfeeding, use of clean water, use of healthy latrines and not smoking in the house with stunting in toddlers. Suggestion: For the community to further improve the practice of clean and healthy living behavior in order to improve the degree of public health and support child growth and development.
Hubungan pola makan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rawat jalan Arikalang, Mutya Rahmawaty; Kadir, Sunarto; Hadju, Vidya Avianti
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 3 (2025): July Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i4.1090

Abstract

Background: Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang posisinya dalam kehidupan, dalam hubungannya dengan sistem budaya dan nilai setempat dan berhubungan dengan cita-cita, pengharapan, dan pandangan-pandangannya yang merupakan pengukuran multimedis, tidak terbatas hanya pada aspek fisik maupun psikologis. Purpose: To analyze the relationship between dietary patterns and the quality of life of chronic kidney failure patients undergoing outpatient hemodialysis. Method: This analytical survey study used a cross-sectional approach with a population of 58 chronic kidney disease patients undergoing outpatient hemodialysis. The sample was determined using a purposive sampling method based on inclusion and exclusion criteria. The independent variable was dietary patterns and the dependent variable was the quality of life of chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. The research instrument used a questionnaire. Data analysis used the Chi-Square statistical test. Results: The results of the chi-square test obtained p-value = 0.000 (<0.05). Conclusion: There is a significant relationship between dietary patterns and the quality of life of chronic kidney failure patients undergoing outpatient hemodialysis. Suggest: It is important to provide nutritional education and regular dietary monitoring for patients to improve the quality of life of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis.   Keywords: Chronic Kidney Disease; Dietary Pattern; Haemodialysis.   Pendahuluan: Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang posisinya dalam kehidupan, dalam hubungannya dengan sistem budaya dan nilai setempat dan berhubungan dengan cita-cita, pengharapan, dan pandangan-pandangannya yang merupakan pengukuran multimedis, tidak terbatas hanya pada aspek fisik maupun psikologis. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pola makan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rawat jalan. Metode: Penelitian survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan populasi 58 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rawat jalan. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Variabel independen adalah pola makan dan variabel dependen adalah kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil: Perolehan hasil uji chi-square diperoleh p-value=0.000 (<0.05). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rawat jalan. Saran: Penting untuk memberikan edukasi gizi dan pemantauan pola makan secara rutin bagi pasien untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.   Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik; Hemodialisis; Pola Makan.
Pengaruh Pemberian Minuman Ekstrak Jahe Terhadap Laju Pernapasan Pada Perokok Di Wilayah Desa Langagon Bolaang Mongondow : The Effect of Giving Ginger Extract Drink on Respiratory Rate in Smokers in Langagon Village Area Bolaang Mongondow Ginoga, Febriyanti; Kadir, Sunarto; Kadir, Laksmyn
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7438

Abstract

Merokok menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat terutama laki-laki. Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mekanisme paru-paru menjadi rusak. Pengobatan secara tradisional mengunakan minuman ekstrak jahe merah menjadi cara untuk mengurangi dampak berbahaya dari merokok. Rumusan Masalah yaitu apakah terdapat pengaruh pemberian minuman ekstrak jahe terhadap laju pernapasan pada perokok di wilayah Desa Langagon Bolaang Mongondow. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian esktrak jahe sebelum dan sesudah pada perokok di wilayah Desa Langagon Bolaang Mongondow. Metode penelitian menggunakan jenis metode pre-experimental dengan melihat laju pernapasan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki perokok aktif berjumlah 224 orang dengan sampel 50 orang berusia >30 tahun sesuai kriteria inklusi dan esklusi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik non-parametik yakni uji Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon untuk laju pernapasan sebelum pemberian minuman ekstrak jahe dan setelah pemberian minuman ekstrak jahe didapatkan p-value 0,000 (p<0,05). Dengan nilai rata-rata 14,32 nafas/menit dengan min 16 nafas/menit dan max 20 nafas/menit. Adanya pengaruh laju pernapasan sebelum pemberian minuman ekstrak jahe dan setelah. Diharapkan kepada masyarakat untuk tetap mengkonsumsi minuman dengan ekstrak jahe secara rutin dan sesuai dengan anjuran konsumsi.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Sebagai Antidiabetes Terhadap Mencit Jantan (Mus Musculus): Effectiveness Test of Ethanol Extract of Physic Nut (Jatropha curcas L.) Leaves as an Antidiabetic Agent on Male Mice (Mus musculus) Panigoro, Moh Lutfi; Kadir, Sunarto; Hadju , Vidya Avianti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7571

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Alternatif Farmakologi daun jarak pagar yaitu sebagai anti-diabetes, anti bakteri dan anti-oksidasi. Rumusan masalah adalah apakah ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) efektif menurunkan kadar gula darah mencit jantan (Mus Musculus). Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) sebagai antidiabetes menggunakan model hewan uji mencit jantan (Mus musculus). Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dan menggunakan metode rancangan acak lengkap, melakukan lima kelompok perlakuan: kontrol negatif (Na-CMC), kontrol positif (Metformin), dan ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan dosis 17,5 mg/kgBB, 35 mg/kgBB, serta 70 mg/kgBB. Populasi adalah hewan mencit jantan (Mus musculus). Sampel adalah mencit jantan (Mus musculus) berjumlah 15 ekor. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan uji post hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan total kadar glukosa darah untuk kontrol negatif Na-CMC (202,7 mg/dl) dan kontrol positif metformin (173,36 mg/dl), sedangkan pemberian ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) untuk dosis 17,5 mg/kgBB (224,98 mg/dl), dosis 35 mg/kgBB (184,16 mg/dl), dan dosis 70 mg/kgBB (165,7 mg/dl). Simpulan penelitian menunjukan kontrol negatif Na-CMC tidak efektif menurukan kadar gula darah, sedangkan pada kontrol positif metformin dan pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) dosis 17,5 mg/kgBB, dosis 35 mg/kgBB serta dosis 70 mg/kgBB efektif menurukan kadar gula darah. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan masukan bagi institusi terkait penggunaan bahan alami untuk mengendalikan peningkatan diabetes melitus.
Analisis Kandungan Protein Dan Zat Besi Serta Uji Organoleptik Cookies Daun Kelor Dengan Substitusi Tepung Kacang Hijau: Analysis of protein and iron content and organoleptic test of moringa leaf cookies with mung bean flour substitution Aprilita Putri Salsabila; Sunarto Kadir; Tri Septian Maksum
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8234

Abstract

Cookies adalah cemilan yang umumnya dibuat dengan bahan baku tepung terigu, mentega, telur dan susu bubuk, oleh karena itu agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan makanan lokal, maka dapat digunakan daun kelor dan tepung kaacang hijau yang tinggi protein dan zat besi. Rumusan masalah adalah bagaimana kandungan protein, zat besi dan penerimaan organoleptik cookies daun kelor dengan substitusi tepung kacang hijau. Tujuan adalah untuk menganalisis kandungan protein dan zat besi serta uji organoleptik cookies daun kelor dengan substituti tepung kacang hijau. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan uji kjedahl, spektofotometer UV-Visible dan uji organoleptik untuk mengetahui kandungan protein, zat besi dan penerimaan organoleptik cookies. Panelis yang digunakan adalah mahasiswa Peminatan Gizi Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo sebanyak 20 panelis. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian cookies daun kelor dengan susbtitusi tepung kacang hijau pada formulasi 10g, 15g, dan 20g mengandung protein berturut-turut sebanyak 11,11%, 11,78%, dan 12,24%. Kandungan zat besi ketiga formulasi berturut-turut sebanyak 73,11 mg/kg, 68,34 mg/kg, dan 90,36 mg/kg. Berdasarkan hasil uji organoleptik didapatkan hasil bahwa dari segi warna, aroma, tekstur,dan rasa yang paling disukai oleh panelis adalah cookies dengan formulasi 10g daun kelor. Cookies disukai karena warna hijau cerah dengan 18 panelis (90%), aromanya harum dengan 3 panelis (15%), tekstur renyah dengan 5 paneliS (25%), dan rasanya yang gurih dan manis dengan 11 panelis (55%). Disarankan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan gizi lainnya, dan uji ketahanan cookies agar bisa diketahui berapa lama ketahanan dan layak konsumsi produk .
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Malnutrisi Pada Balita Di Desa Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo: Factors Influencing the Incidence of Malnutrition in Toddlers in Hutadaa Village, Talaga Jaya District, Gorontalo Regency Zulfikal Dulalimo; Sunarto Kadir; Ulva Aulia
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8246

Abstract

Malnutrisi adalah kondisi kekurangan gizi yang ditandai dengan berat dan tinggi badan di bawah normal menurut umur. Kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi bagi balita masih kurang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian malnutrisi pada balita di Desa Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel dependen adalah kejadian malnutrisi, sedangkan variabel independen meliputi pengetahuan gizi ibu, status ekonomi, dan pola asuh. Populasi berjumlah 214 responden, dengan sampel sebanyak 140 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercyaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita berusia 36–47 bulan (35,0%), 55 balita mengalami malnutris atau sebesar (39.3%), ibu memiliki pengetahuan gizi baik sebanyak 46 orang (32,9% ), status ekonomi tinggi sebanyak 44 orang (31.4%), dan 54 ibu (38,8%) menerapkan pola asuh yang baik. Terdapat pengaruh signifikan terhadap pengetahuan gizi ibu (p=0,025), status ekonomi (p=0,000), dan pola asuh (p=0,010) terhadap kejadian malnutrisi pada balita. Disarankan agar ibu memanfaatkan layanan kesehatan, memperhatikan asupan gizi, dan menerapkan pola asuh yang baik untuk mencegah malnutrisi pada balita.
Hubungan Body Image Dan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 1 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango: The Relationship Between Body Image and Eating Patterns with Nutritional Status in Adolescent Girls at SMP Negeri 1 Bulango Selatan, Bone Bolango Regency Faradilla Valencia Sinandaka; Sunarto Kadir; Yasir Mokodompis
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025 - In Progress
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8285

Abstract

Body image mengacu pada persepsi menyeluruh mengenai bentuk tubuh, perasaan tidak puas menyebabkan tidak percaya diri terhadap penampilan. Pola kebiasaan makan yang buruk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Masalah gizi pada remaja salah satunya disebabkan pola konsumsi tidak baik. Rumusan masalah apakah ada hubungan body image dan pola makan dengan status gizi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Bulango Selatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan body image dan pola makan dengan status gizi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dan sampel adalah siswa remaja putri kelas IX di SMP Negeri 1 Bulango Selatan sebanyak 55 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir food recall 24 jam, pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital, pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 42 orang (76.4%) memiliki body image positif sedangkan sebanyak 13 orang (23.6%) memiliki body image negatif, hasil analisis ada hubungan body image dengan dengan status gizi remaja putri (p = 0.000). Sebanyak 21 orang (38.2%) pola makan kurang, 28 orang (50.9%) pola makan baik dan 6 orang (10.9%) pola makan lebih, hasil analisis ada hubungan pola makan dengan status gizi remaja putri (p = 0.000). Diharapkan remaja putri mempunyai kepercayaan diri lebih baik lagi sehingga terciptanya persepsi positif terhadap citra tubuh serta menjaga pola makan dengan tidak mengkonsumsi sembarang makanan yang dapat mempengaruhi berat badan.
Analysis of the Relationship Between Contributing Factors and Body Image Among Medical Students Abdullah, Ismiaty; Kadir, Sunarto; Karim, Cecy Rahma; Solang, Margaretha; Pateda, Sri Manovita
Jambura Medical and Health Science Journal Vol 4, No 2 (2025): Jambura Medical and Health Science Journal
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jmhsj.v4i2.31587

Abstract

Introduction: Body image refers to an individual’s perception and evaluation of their physical appearance. A positive body image plays a crucial role in enhancing self-esteem, psychological resilience, and overall mental and physical well-being. In contrast, a negative body image has been linked to mental health problems, such as depression and disordered eating. This study aimed to examine the associations between various contributing factors and body image among medical students.Method: A quantitative cross-sectional study was conducted involving 67 medical students, selected through total population sampling. Data collection instruments included the Figure Rating Scale, Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ), a 24-hour dietary recall, the Perceived Stress Scale (PSS-10), and the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) to assess self-confidence. All instruments exhibited acceptable levels of validity and reliability. Data were analyzed using Chi-Square and Binary Logistic Regression Methods.Results: Significant associations were identified between body image and physical activity (p = 0.040), self-confidence (p = 0.018), and body mass index (BMI) (p = 0.001). Logistic regression analysis revealed that BMI (OR = 1.766, p = 0.002, 95% CI [0.644–2.888]), self-confidence (OR = 0.311, p = 0.045, 95% CI [0.099–0.975]), and physical activity (OR = 1.966, p = 0.031, 95% CI [1.063–3.831]) were significant predictors of body image.Conclusion: Body mass index, self-confidence, and physical activity were significantly associated with body image. The implementation of educational and psychological support programs is recommended to promote healthy self-perception and behavioral patterns among medical students.Keywords: Body image, body mass index, medical, motor activity, self-concept, students