Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan laboratory information system memerlukan upaya komprehensif untuk meningkatkan penggunaan terhadap sistem informasi laboratorium: Evaluasi LIS dengan metode HOT-Fit di Maxima laboratorium klinik Musawir, Sadam; Kadir, Sunarto; Tuloli, Teti Sutriyati
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2024): Juli-September
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan Laboratory Information System menggunakan metode HOT Fit di Maxima Laboratorium Klinik. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional menggunakan pendekatan survei. Subjek penelitian meliputi pengelola laboratorium, petugas laboratorium, dan pengguna sistem informasi. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen terkait. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan laboratory information system terhadap kualitas sistem (p-value = 0.041)., kualitas informasi (p-value = 0.003)., kualitas layanan (p-value = 0.003), kepuasan pengguna (p-value = 0,041), dan Net Benefit (p-value = 0.029) di laboratorium klinik tersebut. Namun, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan laboratory Information system terhadap pengguna sistem (p-value = 0.352). Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan penerapan Laboratory Information System mempunyai pengatuh yang signifikan terhadap kualitas sistem, kualitas informasi,kualitas layanan, kepuasan pengguna dan net benefit di Maxima laboratorium Klinik. Namun penerapan Laboratory Information System tidak berpengaruh yang signifikan terhadap pengguna system. Oleh karena itu manajemen Maxima Laboratorium klinik perlu melakukan upaya  pengembangan sistem dan pelatihan pengguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sistem serta menjadi evaluasi dan perbaikan bagi pengelola laboratorium dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui optimalisasi penggunaan sistem informasi.
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kejadian Wasting pada Remaja Kelas VII di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo: The Relationship between Macronutrient Intake and Wasting Incidents in Class VII Adolescents at SMP Negeri 1, Gorontalo City Sadik, Karmila; Kadir, Sunarto; Mokodompis, Yasir
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6658

Abstract

Wasting tidak hanya terjadi pada balita tetapi juga dapat terjadi pada remaja. Wasting dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor penyebab langsung berupa kurangnya asupan zat gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan faktor penyebab tidak langsung yaitu kurangnya ketersediaan pangan, body image serta tingkat pengetahuan. Dampak wasting membuat seseorang menjadi kurang bersosialisasi, kurang ceria, serta mengurangi kepedulian terhadap lingkungan. Dampak jangka panjang dari wasting yaitu masalah perilaku, menurunnya prestasi dalam belajar dan gangguan kognitif Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi makro dengan kejadian wasting pada remaja kelas VII di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 165 orang, teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Data dalam penelitian ini diambil dengan pengukuran antropometri, wawancara Food Recall. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p <0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki status gizi wasting 53,9%, responden memiliki asupan protein kurang 54,5%, responden memiliki asupan karbohidrat kurang 50,9% dan responden memiliki asupan lemak kurang 53,3%. Berdasarkan hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa nilai p-value asupan protein (p-value 0,003), asupan karbohidrat (p-value 0,016) dan asupan lemak (p-value 0,001). Simpulan ada hubungan antara asupan zat gizi makro dengan kejadian wasting pada remaja kelas VII, disarankan siswa lebih memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari agar asupan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi dengan baik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Puskesmas Paguat Kabupaten Pohuwato: Factors Influencing the Incidence of Malnutrition in Toddlers at the Paguat Health Center, Pohuwato Regency Dehi, Regita; Kadir, Sunarto; Hadju, Vidya Avianti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6679

Abstract

Gizi kurang merupakan keadaan dimana kebutuhan nutrisi pada tubuh tidak terpenuhi dalam jangka waktu tertentu. Gizi kurang pada ballita dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak. Rumusan Masalah apakah terdapat pengaruh ekonomi, pendidikan, pengetahuan, pola asuh dan pola konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada balita di Puskesmas Paguat Kabupaten Pohuwato. Desain penelitian survey analitik, pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 65 di Puskesmas Paguat Kabupaten Pohuwato. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji regresi logistick Hasil analisis untuk tingkat ekonomi p-value 0,012 < (0,05), pendidikan p-value 0,030 < (0,05), pengetahuan p-value 0,039 < (0,05), pola asuh p-value 0,035 < (0,05) dan pola konsumsi berdasarkan asupan karbohidrat p-value 0,003 < (0.05), asupan protein p-value 0,021 < (0,05), asupan lemak p-value 0,673 > (0,05). Simpulan ada pengaruh antara ekonomi, pendidikan, pengetahuan, pola asuh, dan pola konsumsi berdasarkan asupan karbohidrat, asupan protein adapun variabel yang paling beresiko adalah ekonomi dengan besar resiko 11,519 kali mengalami gizi kurang pada balita. Saran untuk orang tua agar lebih memperhatikan gizi balita dalam memberikan makanan dengan menentukan jenis makanan, jumlah makanan dan pola makan balita.
Hubungan Durasi Penggunaan Alat Elektronik (Gadget), Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Status Gizi Pada Remaja Di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo: Relationship Between Duration Of Electronic Device (Gadget) Use, Physical Activity And Diet Patterns With Nutrition Status Of Adolescents In SMP Negeri 1 Kota Gorontalo Nusi, Ilmin; Kadir, Sunarto; Aulia, Ulfa
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6686

Abstract

Status gizi adalah kondisi yang dipengaruhi oleh kebutuhan fisik terhadap energi dan zat gizi yang diperoleh melalui asupan makanan, dengan dampak fisik yang dapat diukur. Rumusan masalah penelitian adalah durasi penggunaan gadget, aktivitas fisik, dan pola makan pada remaja, serta apakah terdapat hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan status gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan alat elektronik (gadget), aktivitas fisik, dan pola makan dengan status gizi pada remaja di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode obeservasional dengan desain cross sectional, yang dilakukan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Sampel diambil dengan metode simple random sampling, melibatkan 208 responden. Status gizi ditentukan berdasarkan z-score indeks masa tubuh terhadap umur (IMT/U). Data durasi penggunaan gadget diperoleh dari kuesioner yang telah divalidasi. Data aktivitas fisik diperoleh dari kuesioner tingkat aktivitas fisik (PAL). Dan data pola makan diperoleh dari kuesioner Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis data menggunakan uji Fisher Exact dan uji Spearman dengan tingkat kemaknaan p <0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa durasi penggunaan alat elektronik (gadget) dengan status gizi (p=0,035), aktivitas fisik dengan status gizi (p=0,037) dengan nilai korelasi spearman 0,144 dan pola makan dengan status gizi (p=0,040) dengan nilai korelasi spearman 0,143. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara durasi penggunaan alat elektronik (gadget), aktivitas fisik, dan pola makan dengan status gizi pada remaja di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Remaja disarankan untuk menjaga pola makan, mengurangi durasi penggunaan gadget, dan meningkatkan aktivitas fisik agar tidak mempengaruhi status gizi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Buruk pada Balita di Wilayah Therapeutic Feeding Centre (TFC) Kabupaten Bone Bolango: Factors Influencing Malnutrition in Toddlers in the Therapeutic Feeding Center (TFC) Area of Bone Bolango District Ramli, Rahmiyati; Sunarto Kadir; Nikmatisni Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6962

Abstract

Gizi buruk merupakan suatu keadaan yang dapat menyebabkan kualitas hidup manusia menurun dan meningkatnya risiko angka kematian, gangguan perkembangan otak serta pertumbuhan fisik dan mental. Rumusan masalah apakah ada pengaruh tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan keluarga dan pola asuh. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di Wilayah Therapeutic Feeding Centre Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita di wilayah Therapeutic Feeding Centre Kabupaten Bone Bolango berjumlah 70 balita dan Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi yang berjumlah 70 balita. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil analisis univariat bahwa variabel tingkat pengetahuan paling banyak yaitu kurang sebesar 42,9%, tingkat pendapatan keluarga paling banyak yaitu rendah sebesar 57,1% dan pola asuh paling banyak yaitu kurang sebesar 51,4%. Hasil analisi bivariat didapatkan nilai signifikansi pada tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan keluarga dan pola asuh terhadap balita gizi buruk dengan nilai p-value=0,005, p-value=0,023, dan p-value=0,016. Simpulan yaitu ada pengaruh antara tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan keluarga dan pola asuh terhadap balita gizi buruk. Saran lebih memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh keluarga terutama untuk balita.
The Relationship Between Nutritional Status, Physical Activity and Menstrual Duration with the Incidence of Anemia in Adolescent Girls at SMA Negeri 1 Boliyohuto Nikmawati Palilati; Sunarto Kadir; Ayu Rofia Nurfadillah
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 2: April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i2.7037

Abstract

Anemia occurs due to various causes, such as iron deficiency, folic acid deficiency, vitamin B12 and protein. Anemia is directly caused by insufficient production/quality of red blood cells and blood loss either acutely or chronically. The formulation of the problem is whether there is a relationship between nutritional status, physical activity and the length of menstruation with the incidence of anemia in adolescent girls at SMA Negeri 1 Boliyohuto. This study aims to analyze the relationship between nutritional status, physical activity and menstrual duration with the incidence of anemia in adolescent girls at SMA Negeri 1 Boliyohuto. The type of research is observational analysis with a research design using Cross Sectional. The population is active students in grade XI at SMA Negeri 1 Boliyohuto with a purposive sampling technique totaling 124 students. Data analysis uses Spearman Correlation. The results of the analysis of nutritional status in adolescent girls were the most common nutritional status, which was 63 students (50.8%). The most physical activity in adolescent girls was moderate physical activity as many as 82 students (66.1%). The duration of menstruation in adolescent girls was 70 students (56.5%). The results of Spearman's Correlation analysis for nutritional status were obtained with a p-value of 0.000 (p value < 0.005) with a value of r = 0.437, a physical activity p-value of 0.010 (p value < 0.005) with a value of r = -0.230 and a duration of menstruation with a p-value of 0.020 (p value < 0.005) with a value of r = 0.209. The conclusion was that there was a relationship between nutritional status, physical activity, and the duration of menstruation with the incidence of anemia in adolescent girls at SMA Negeri 1 Boliyohuto. It is hoped that this research can increase the knowledge of adolescent girls about the relationship between nutritional status, physical activity and menstrual duration and have a positive impact.
Faktor - Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan Tradisional di Desa Lobuto Timur Kecamatan Biluhu: Factors Related to the Level of Food Security of Traditional Fishermen's Households in East Lobuto Village, Biluhu District Yunus, Deis; Sunarto Kadir; Laksmyn Kadir
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 3: Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i3.7046

Abstract

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup. Rumusan masalah yaitu faktor apa saja yang berhubung dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga nelayan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga nelayan tradisional. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah rumah tangga nelayan tradisional di Desa Lobuto Timur Kecamatan Biluhu yang berjumlah 114 rumah tangga nelayan, pengambilan sampel yaitu dengan teknik Total Sampling. Data dalam penelitian ini diambil dengan kuesioner, dan formulir Food Recall. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pendapatan rumah tangga yang kurang 56,1%. Responden memiliki pengeluaran pangan rumah tangga kurang 57,0%. Responden dengan konsumsi energi kurang 39,5%. Responden tidak menerima bantuan sosial 57,9%. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p-value pendapatan rumah tangga (p=0,001), faktor pengeluaran pangan rumah tangga (rep=0,002), faktor konsumsi energi (p=0,000), dan faktor bantuan sosial (p=0,002). Simpulan terdapat hubungan antara faktor pendapatan, pengeluaran pangan rumah tangga, konsumsi energi, dan bantuan sosial terhadap tingkat ketahanan pangan rumah tangga nelayan tradisional. Saran bagi peneliti selanjutnya agar meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketahanan pangan lainnya yang belum diteliti.
Analysis of Risk Factors for Chronic Energy Deficiency (CED) among Pregnant Women Putri Ayu Tomu; Sunarto Kadir; Chairunnisah J. Lamangantjo
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 3 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i3.6304

Abstract

Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition of inadequate energy intake that can have negative impacts on the health of pregnant women and fetuses, and increase the risk of pregnancy complications. Several factors can influence the occurrence of CED, including carbohydrate intake, protein intake, fat intake, maternal age, family income, pregnancy spacing, and food availability. A better understanding of these risk factors is expected to help in efforts to mitigate and manage CED in pregnant women. This study aims to identify the risk factors for CED among pregnant women at Limboto Health Center. This study employed a cross-sectional design. The sample consisted of 100 pregnant women at the Limboto District Health Center, selected using simple random sampling. Data were collected using MUAC (Mid-Upper Arm Circumference) measurements, 24-hour recall forms, and questionnaires. The research instruments used in this study have been validated (Sig 2-tailed < 0.05) and proven reliable (Cronbach's Alpha > 0.7), confirming their suitability for use. Data analysis used chi-square to examine the relationships between variables and logistic regression to identify the most influential variables. Statistical analysis revealed significant relationships between carbohydrate intake (p = 0.002), protein intake (p = 0.003), fat intake (p = 0.002), age (p = 0.000), family income (p = 0.009), pregnancy spacing (p = 0.004), and food availability (p = 0.000). Fat intake had the greatest influence on Chronic Energy Deficiency (CED) (Exp (B) = 143.372). Factors such as carbohydrate intake, protein intake, fat intake, age, family income, pregnancy spacing, and food availability are associated with the occurrence of CED among pregnant women. Therefore, efforts to prevent and manage CED in pregnant women need to consider these factors, particularly in improving nutrient intake to support the health of both mother and fetus.
Upaya Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan Bahaya Anemia Pada Remaja Di SMPN 2 Kabila Kadir, Sunarto; Hadju, Vidya Avianti; Djamaluddin, Nurdiana
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v13i1.18408

Abstract

Dari 10 remaja di Indonesia, 3-4 orang diantaranya menderita anemia. Anemia pada remaja merupakan masalah yang masih perlu diperhatikan di Indonesia, hal ini karena dampak dari anemia itu sendiri yang dapat mengganggu status kesehatan dan produktivitas dari remaja bahkan dalam jangka panjang berdampak pada kurangnya asupan zat gizi yang menyebabkan berat badan rendah selama kehamilan, hingga berisiko terjadinya stunting atau keterlambatan pertumbuhan pada bayi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah sebagai upaya pencegah anemia dan meningkatkan pengetahuan anemia pada remaja di SMPN 2 Kabila. Pengabdian dilakukan melalui kegiatan penyuluhan bahaya anemia dan pembagian leaflet bebas anemia. Hasil pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan anemia yang signifikan pada peserta dari hasil pre-test dan post-test (p=0,01). Kesimpulan kegiatan pengabdian yaitu terdapat peningkatan pengetahuan terkait anemia. Saran yang diberikan yaitu diharapkan adanya pemberian jenis pendidikan gizi anemia lain, sehingga dapat diketahui jenis-jenis pendidikan gizi anemia yang lebih baik.Kata Kunci: anemia; cegah stunting; promosi kesehatan; remaja
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango : Analysis of Factors Associated with Fruit and Vegetable Consumption Among Adolescents in the Working Area of Puskesmas Toto Utara, Bone Bolango Regency Djafar, Iswanto; Kadir, Sunarto; Nurfadillah, Ayu Rofia
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 4: April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i4.7110

Abstract

Prevalensi kelompok usia 10-19 tahun (usia remaja) kurang mengonsumsi buah dan sayur di Provinsi Gorontalo tahun 2018 sebanyak 94,73%. Kabupaten Bone Bolango berada diurutan pertama dengan prevalensi kurang mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 97,22%. Rumusan masalah penelitian ini adalah faktor apa saja yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor apa saja yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 141 remaja di wilayah kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango. Sampel yang diambil sejumlah 105 remaja yang diperoleh dengan rumus Slovin. Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan statistik uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi buah dan sayur pada remaja paling banyak dalam kategori kurang sebanyak 61 remaja dengan persentase (58,1%) dan kategori cukup sebanyak 44 remaja dengan persentase (41,9%). Hasil penelitian didapat pengetahuan gizi (p value = 0,024), ketersediaan buah dan sayur (p value = 0,004), dukungan orangtua (p value = 0,037) dan keterpaparan media sosial (p value = 0,035). Simpulan ada hubungan antara pengetahuan gizi, ketersediaan buah dan sayur, dukungan orangtua dan keterpaparan media sosial. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti niat, status gizi dan dukungan petugas kesehatan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja.