Claim Missing Document
Check
Articles

IMPLEMENTATION OF TRADITIONAL BATAKNESE ETHNIC ORNAMENTS IN CERAMIC CRAFT Wahyu Tri Atmojo
International Conference on Languages and Arts Proceeding of the 3rd ISLA 2014
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1457.298 KB)

Abstract

This paper is part of Competitive Grant second year (2014) research titled ―The Creation of Ceramic Craft Based on Bataknese Ethnic Art as a Local Specialty with Global Nuance‖. This research aims to produce ceramic works of art by implementing traditional ornaments of Bataknese ethnic of North Sumatra. In the first year (2013), 30 ceramic craft‘s structural designs and Bataknese ethnic ornament design sketches have been produced. This study is a new formula related to Ceramic Craft Based on Bataknese Ethnic Art as a Local Specialty with Global Nuance. In the second year (2014), the traditional Bataknese ethnic ornamental designs are implemented to the ceramic craft‘s structure. The application of the ornamental design is done in three stages. The first stage is to apply the design to ceramic structures using a pencil. The second stage is to color the design with Bataknese ethnic colors of red, black, and white by using poster and wall paint. The third stage is to provide a layer of clear-lacquer-colored acrylic so that the color from poster and wall paper is not scratched. Thus, in this second year, ceramic craft which have been decorated with Bataknese ethnic of North Sumatra ornamental motifs have been produced. Since this Competitive Grant study lasts for 3 (three) years, the plan in the third year (2015) is to conduct a ceramic crafts exhibition, to do focus group discussion (FGD) involving artisans, faculty and students of the Fine Arts Department of the Faculty of Languages and Arts, State University of Medan, arts practitioners, and the media.
Revitalisasi Identitas Melayu: Studi Penerapan Ragam Hias Tradisonal Melayu pada Bangunan Modern di Kota Medan Zulkifli Zulkifli; Wahyu Tri Atmojo; Gamal Kartono; Nurwani Nurwani
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 3, No 3 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) April
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.236 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v3i3.421

Abstract

Etnik Melayu kaya dengan kesenirupaannya, khususnya dalam bentuk ragam hias. Secara tradisi, ragam hias Melayu banyak terungkap melalui arsitekturnya, di samping pada produk pakai lainnya. Yang menarik sekarang adalah adanya trend penerapan ragam hias tradisional Melayu pada bangunan modern di Kota Medan, Indonesia. Artikel ini mengkaji, sejauhmana identitas Melayu kembali menguat di Kota Medan. Selain itu, artikel ini juga mengkaji bagaimana potensi teknis dan estetis yang terkandung dalam karakteristik ragam hias Melayu. Pembahasan dilakukan melalui pendekatan sosiologi seni dan metode visual cultural. Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk dan karakteristik ragam hias Melayu yang banyak diterapkan pada bangunan modern di Kota Medan merujuk pada bentuk pucuk rebung, ricih wajid,lebah begantung, terali biola, bidai, dan tampuk pinang; 2) Potensi teknisnya didukung oleh karakteristik ragam hias Melayu yang berbentuk terawang, dan potensi estetisnya terungkap melalui bentuk permukaan yang rata dengan garis motif yang tajam; dan 3) Identitas Melayu melalui penerapan ragam hias terungkap pada bangunan perkantoran, tempat umum, lokasi wisata, dan fasilitas umum.
Cendera Mata Berbasis Seni Etnik Batak Wahyu Tri Atmojo
PANGGUNG Vol 21, No 3 (2011): Narasi Metaforik. Strategi, dan Elanvital
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4751.312 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v21i3.298

Abstract

  
Hand-drawn Batik Creation: Combining Batak Karo and Simalungun Ornament Wahyu Tri Atmojo; Misgiya Misgiya; Sri Wiratma
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2817

Abstract

One of the seven ethnic groups in Northern Island of Sumatra is Batak Karo and Simalungun. They have unique and exquisite ornamental cultural resources. However, these ornaments have not been created in many hand-drawn batik. This study aims to create a hand-drawn batik art work with dabbing techniques using Remasol Batik dyes and dyeing cap techniques using napthol batik dyes. Picture on Batak Karo and Simalungun ornament artifacts were obtained from reference books and direct observation. The forms of Batak Karo and Simalungun ornaments are created through a special method with structured stages starting from design preparation, incubation, execution, confirmation and validation of works. The visual process of creating works of art has resulted in ten works of batik art. Four works in the form of non-functional hand-drawn batik art and six batik artworks that have practical functions. The ten works of batik art show the combination of Karo and Simalungun ornaments. However, not all batik art works are the result of a combination. However, there are written batik art works that only depict Batak Karo ornaments and there are also hand-drawn batik artworks that only depict Simalungun Batak ornaments. The result of the   hand-drawn batik creation enefits in developing student entrepreneurship and can add to the repertoire of batik in Indonesia.
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL REALITY (VR) PADA TINGKAT SATUAN SMA BERBASIS LOCAL WISDOM SUMATERA UTARA Wahyu Tri Atmojo; Panji Suroso; Sitti Rahmah
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.35852

Abstract

Studi ini ingin mengkaji konsep pembelajaran seni budaya dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) pada tingkat satuan SMA berbasis Lokal Wisdom Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan Research & Development (R&D). Penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk dari penelitian ini berupa model pembelajaran seni budaya berbasis kearifan lokal Sumatera Utara dengan menggunakan media Virtual Reality (VR). Dalam penelitian ini dihasilkan konsep yaitu : 1) Pembelajaran dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) merupakan suatu sistem pembelajaran dimana dalam proses belajar mengajarnya dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Information and Communication Technology (ICT) adalah segala bentuk teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses, menangkap, mentransmisikan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data sebagaimana adanya dengan sangat jelas. Dalam hal ini dunia pendidikan dapat memanfaatkan dan menghadirkan komponen sumber belajar yang lebih nyata dan mengandung materi instruktional dilingkungan pembelajaran dalam berbentuk teknologi informasi dan komunikasi secara langsung di ruang belajar. 2) Kearifan lokal merupakan cara orang bersikap dan bertindak dalam menanggapi perubahan dalam lingkungan fisik dan budaya. Suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan. Kearifan lokal atau local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
PUZZLE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN MOTIF BATIK Marlinda Evitania Pasaribu; Wahyu Tri Atmojo
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.39438

Abstract

This study aims to determine the process of creating puzzle batik motifs on shawls and batik wall hangings, produce creativity and quality of creation in works, and find out how to create interesting batik puzzle motifs. With the development of fashion styles in the current era of globalization, batik has become a little neglected, where something that is attractive to the eye will be seen more, especially among teenagers to adults. Basically, batik motifs are designed only with traditional culture in mind, so the problem arises of creating new motifs with puzzle objects as batik motifs in the stimulus process for creating works. accompanied by a more modern look. The method used is the creation method. There are 10 works produced by applying simple assessment indicators in analyzing works. The aspects of the assessment indicators examined in this study are work creativity; variations of ideas, uniqueness of motifs, stylization, additional motifs, then the quality of the work, aesthetic value (unity, dominance, balance), function value, coloring, and combination of motifs. The results of the study showed that overall the batik puzzle work received category A as a result of the recapitulation of the assessments carried out by 3 assessors.Keywords: puzzle, motif, batik.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penciptaan motif batik puzzle pada kain selendang dan hiasan dinding batik, menghasilkan kreatifitas dan kualitas ciptaan pada karya serta untuk mengetahui cara mewujudkan batik motif puzzle yang menarik. Dengan perkembangan style fashion diera Globalisasi saat ini mengakibatkan batik menjadi sedikit terabaikan, dimana sesuatu yang menarik dimata akan lebih dipandang terkhususnya dikalangan remaja hingga dewasa. Pada dasarnya motif batik yang dirancang hanya dengan budaya tradisional, sehingga timbul permasalahan untuk menciptakan motif baru dengan objek puzzle sebagai motif batik dalam proses stimulus penciptaan karya hal ini dikarenakan bahwa puzzle mampu dijadikan sebagai motif batik yang menarik dengan ciri khasnya yang memperlihatkan warna yang beragam tentunya disertai dengan tampilan yang lebih modern.  Metode yang digunakan adalah metode penciptaan karya. Karya yang dihasilkan sebanyak 10 karya dengan menerapkan indikator penilaian sederhana dalam menganalisis karya. Aspek pada indikator penilaian yang diteliti dalam penelitian ini yaitu kreatifitas karya; variasi ide, keunikan bentuk motif, stilasi, dan motif tambahan, selanjutnya kualitas karya, nilai estetik (unity, dominance, balance), nilai fungsi, pewarnaan dan kombinasi letak motif. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan karya batik motif puzzle memperoleh kategori A sebagai hasil rekapitulasi penilaian yang dilakukan oleh 3 penilai.Kata Kunci: puzzle, motif, batik. Authors:Marlinda Evitania Pasaribu : Universitas Negeri MedanWahyu Tri Atmojo : Universitas Negeri Medan References:Atmojo, W. T. (2013). Penciptaan Batik Melayu Sumatera Utara. Panggung, 23(1), 90-97.Junita, S., & Munandar, H. (2019). Penerapan Media Puzzle Untuk Pemahaman Materi Daur Hidup Hewan Disekolah Dasar Dengan Pendekatan Sains-Edutainment. Jurnal Tunas Bangsa, 6(1), 76-81.Putra, Oki T. (2014). Pemanfaatan Warna Kayu dalam Pembuatan Puzzle Motif Batik Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.Ramadhan, Iwet. (2013). Cerita Batik. Banten: Literati.Santoso, Dwi. (2013). Pembelajaran Stilasi Bentuk Motif Dalam Pembuatan Desain Batik Pada Pelajaran Muatan Lokal di SMA Negeri Bantul. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.Susanto, Mikke. (2002). Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Penerbit K Anisius.Susanto, Sewan. 2018. Seni Batik Indonesia. Yogyakarta: Penerbit ANDI.Zulkifli, Z., Sembiring, D,. Atmojo, W.T., & Pasaribu, M. (2018). Penciptaan Lukisan Berbasis Bentuk Seni Rupa Etnik Karo Pada Matra Keret Yang Dibentuk Dengan Alat Penfantar Panas. Bahas (e-Journal), 29(3), 285-299.
TEAPOT INNOVATION TO INCREASE THE QUALITY OF TRADITIONAL CERAMIC PRODUCTS IN PAGERJURANG BAYAT, KLATEN, CENTRAL JAVA, INDONESIA Timbul Raharjo; Wahyu Triatmojo; Sidik Purnomo
Kajian Asia Pasifik Vol 6 No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : International Relations Study Program of Universitas Kristen Indonesia (UKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/japs.v6i2.4699

Abstract

AbstractThis research aims to create a new innovation in traditional ceramics through high-temperature firing. Thisinnovation in ceramic teapots uses clay from Pagerjurang, Klaten, and central Java. Pagerjurang village is one of the producers of traditional ceramic products in Indonesia. The clay found in Pagerjurang can only be fired at temperatures of 750 ◦C - 900 ◦C, which classifies it as low-quality clay. This research uses a qualitative exploratory method by experimenting with the clay's quality and artistic value. Mixing 25% silica with the clay could then be fired at 1100 ◦C, enabling the glazing technique. This innovation could increase the quality of traditional ceramic products from Pagerjurang. The new products are expected to be able to be used as examples to improve the quality of conventional teapot products and, at the same time, increase the welfare of the ceramic artists of Pagerjurang. Keywords: Product design, household appliances, quality, ceramics industry, Pagerjurang, and Indonesia AbstrakInovasi teko keramik ini memanfaatkan bahan tanah liat earthenware dari Desa Pagerjurang Bayat KlatenJawa Tengah. Desa Pagerjurang merupakan salah satu wilayah penghasil keramik tradisional di Indonesia. Bahan baku tanah liat Pagerjurang hanya mampu dibakar pada suhu 750 OC-900 OC, hal ini tergolong pada bahan gerabah kualitas rendah. Tujuan penulisan ini menciptakan inovasi teko pada keramik tradisonal Pagerjurang melalui pembakaran suhu tinggi. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif ekplorartif dengan eksperimentasi kualitas bahan tanah liat dan nilai artisticnya. Kualitas bahan dengan menambahkan material silica sebanyak 25 persen pada adonan tanah liat Pagerjurang, sehingga dapat diglasir pada suhu 1100 OC. Inovasi ini dapat meningkatkan kualitas produk keramik tradisional Pagerjurang. Tahapan inovasi melalui eksplorasi bahan, bentuk, dan penerapan pelapis berupa glasir. Inovasi menghasilkan empat temuan penciptaan produk teko (1) “Cobalt Glazed Long Handle Teko” (2) “ White Rustic Glazed Teko” (3) “Translucent ellipse Teko”, dan (4) “Floaring Cobalt Glazed Teko”. Temuan inovasi ini memiliki kualitas bahan dan nilai artistic yang lebih baik dari sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan kualitas teko keramik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengrajin keramik Pagerjurang. Kata kunci: inovasi, teko, kualitas, keramik, traditional, dan Pagerjurang
Development of p-Book and e-Book Based Modules in Batik Creation in Fine Arts Department Sugito Sugito; Wahyu Tri Atmojo; Misgiya Misgiya; Adek Cerah Kurnia Azis
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 9, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v9i3.8581

Abstract

This study aims to develop p-book and e-book-based modules that are valid, practical, and effective in the Archipelago Ornament Course and the Batik Craft Course in the Fine Arts Department. This research method used research and development with the 4-D development model (Four-D Models), namely: define, design, develop, and disseminate. The research instrument used a questionnaire with a Likert scale, while the data analysis technique consisted of validity data analysis, practicality data analysis, and effectiveness test data analysis. The results of this study indicated that: a) the validity value of the module was 79.25%, and the module was a pretty valid category; b) the value of the practicality of the module by students was 85.33%, and the module was included in the practical category in the learning process, and c) the average value of student activity (reading modules, asking questions, answering questions, and completing assignments) observed in the learning process and student learning outcomes was 82.81% which can be category as very active students and modules were category as effective. It showed that p-book and e-book-based modules were quite valid, practical, and effective in the learning process in the Archipelago Ornament Course and the Batik Craft Course in the Fine Arts Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Medan.
PENCIPTAAN DESAIN PRODUK T-SHIRT DENGAN TEKNIK BATIK TULIS BERMOTIF ORNAMEN BATAK TOBA Maria Goreti Marisa Br Purba; Wahyu Tri Atmojo
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.42635

Abstract

Creating a T-Shirt product in this modern era, usually only uses screen printing techniques with simple designs and according to people's tastes, there has not been found a T-Shirt product that uses the written batik technique with a Toba Batak ornament pattern. Batik basically batik is a traditional dress that is attached to an area and has become a hallmark of that area. Along with the development of the times, batik began to become familiar among the people. Batik began to develop in the world of fashion, such as kebaya dresses and many more. This study aims to create a t-shirt product design using a written batik technique with Toba Batak ornaments. This study uses the Graham Walles method, which includes the preparation, incubation, inspiration and testing stages. The results of the creation are 12 T-Shirts using Toba Batak ornaments with written batik techniques, namely: Kinship T-Shirts, Long Rule T-Shirts, Timepiece T-Shirts, King of Smiles T-Shirts, Prestige T-Shirts, Self Guard T-Shirts, T-Shirts -Treasure Keeper T-Shirts, Lush T-Shirts, Prosecutor T-Shirts, Human Love T-Shirts, Fun Line T-Shirts and Heart Does not Change T-Shirts that can be used by teenagers to adults. This can introduce and attract people's attention to the Toba Batak batik ornaments found on T-Shirts.Keywords: ornament, T-Shirt, batik tulis. AbstrakMenciptakan suatu produk T-Shirt di era modern ini, biasanya hanya menggunakan teknik sablon saja dengan desain yang simple dan sesuai selera masyarakat, belum ada  ditemukan  produk T-Shirt  menggunakan teknik batik tulis bermotif  ornamen Batak Toba. Batik pada dasarnya batik merupakan pakaian tradisional yang melekat pada suatu daerah dan menjadi suatu ciri khas dari daerah tersebut. Seiring berkembangnya zaman, batik mulai menjadi hal yang familiar di kalangan masyarakat. Batik mulai berkembang dalam dunia fasion seperti dress kebaya dan masih banyak lagi. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan desain produk T-Shirt dengan teknik batik tulis bermotif ornamen Batak Toba. Penelitian  ini menggunakan metode Graham Walles yang terdapat tahap persiapan, pengeraman, tahap munculnya ilham dan tahap pengujian. Hasil penciptaan berupa 12  T-Shirt yang menggunakan ornamen Batak Toba dengan teknik batik tulis yaitu: T-Shirt Kinship, T-Shirt Long Rule, T-Shirt Timepiece, T-Shirt King of Smiles, T-Shirt Prestige, T-Shirt Self Guard, T-Shirt Treasure Keeper, T-Shirt Lush, T-Shirt Prosecutor, T-Shirt Human Love, T-Shirt Fun Line dan T-Shirt Heart Doesn’t Change yang dapat digunakan oleh kalangan remaja hingga dewasa. Hal ini dapat memperkenalkan dan menarik perhatian masyarakat terhadap batik ornamen Batak Toba yang terdapat pada T-Shirt.Kata Kunci: ornamen, T-Shirt, batik tulis. Authors:Maria Goreti Marisa Br Purba : Universitas Negeri MedanWahyu Tri Atmojo : Universitas Negeri MedanReferences:Ari, I. A. D. K., & Setiawan, I. N. A. F. (2019). Study of Vulgar Text and Ilustrasi on T-Shirt. Jurnal Bahasa Rupa, 2(2), 80-85.Damajanti, I. (2013). Psikologi Seni. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.Hastangka, H. (2013). Ontologi Batik: Melacak Dimensi Metafisis Batik Klasik Jawa. Jurnal Filsafat, 23(3), 199-214.Helmiati, H., Misgiya, M., Atmojo, W. T., & Silaban, B. (2020). Eksperimen Pewarnaan Batik Dengan Bahan Alami Buah Naga (Hylocereus Undatus). Gorga: Jurnal Seni  Rupa, 9(1), 22-26.Irwansyah, I. (2017). Analisis Ornamen Interior Pada   Ruang Balairung Istana Maimoon   Medan. Proporsi: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(1), 21-32.Kotler, P & Keller, P. (2012). Marketing Pemasaran Edisi 13. Jakarta: Erlangga.Kusumawati, Y. A. (2019). Analisis Visual Pada Desain Kaos Soak Ngalam Sebagai Produk Khas Malangan. Jurnal Teknologi dan Terapan Bisnis, 2(1), 114-119.Lugis, M. M. (2021). Desain Grafis pada Produksi Sablon T-Shirt. Jurnal Imajinasi, 5(1), 40-46.Musman, Asti & Arini, Ambar. (2011). BATIK – Warisan Adiluhung Nusantara.      Yogyakarta: Andi Offset.Prawira, N. (2018). Budaya Batik Dermayon. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani   Sejahtera.Purba, R. (2016). Tipografi Kreasi Motif Gorga Batak. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 190-201.Rachman, B. J., & Santoso, S. B. (2014). Analisis Pengaruh Desain Produk dan Promosi Terhadap Kemantapan Keputusan Pembelian yang Dimediasi Oleh Citra Merek (Studi pada Customer Distro Jolly Roger Semarang). Doctoral Dissertation tidak di terbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis.Saragi, D. (2017). Jenis Motif dan Nilai Filosofis Ornamen Tradisional Sumatra Utara. Yogyakarta: Thafa Media.Simbolon, E. Y., Zulkifli, Z., & Sugito, S. (2022). Penerapan Ornamen pada Desain    Totebag Ditinjau Berdasarkan Prinsip-Prinsip Desain. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 184-193.Wibowo, I. (2013). Belajar Desain Grafis. Yogyakarta: Buku Pintar.
Sinergisitas Pendidikan Seni Kriya Pada Kurikulum Pendidikan dan Non Pendidikan Wahyu Tri Atmojo; Misgiya Misgiya; Adek Cerah Kurnia Azis; Srimutia Elpalina; Agustina Agustina
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 4 (2024): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i4.2124

Abstract

Pendidikan seni kriya di Indonesia menjadi krusial dalam menghadapi perubahan dan perkembangan, terutama di era Revolusi Industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sinergisitas Pendidikan Seni Kriya pada Kurikulum Pendidikan dan Non Pendidikan dengan fokus pada institusi khusus non LPTK (Institut Seni Indonesia dan ISBI Bandung) serta LPTK (Universitas Negeri Medan). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Kriya di kedua jenis institusi memiliki kurikulum yang mapan, ditandai dengan capaian pembelajaran yang terukur dan penekanan pada pengembangan keterampilan, keahlian, dan pengetahuan dalam seni kriya. Institusi non LPTK lebih menekankan pada penciptaan seniman dan desainer yang inovatif, sementara LPTK memiliki orientasi pada pengembangan kompetensi guru profesional. Sinergi antara kedua jenis institusi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan seni kriya di Indonesia, dengan menghasilkan lulusan yang handal dan adaptif terhadap perkembangan global. Adapun peran kurikulum menjadi krusial dalam menyesuaikan pendidikan kriya dengan kebutuhan pasar dan perkembangan zaman, seiring dengan implementasi Kualifikasi Kerangka Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan (SNPT). Evaluasi terhadap kurikulum dan pelaksanaan tracer study dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan relevansi dan kualitas pendidikan kriya di Indonesia.