Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN MODUL EKSTRAKURIKULER KERAJINAN DI SMK NEGERI 3 PROBOLINGGO JAZILAH, FILDZAH; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Modul merupakan bahan ajar yang dapat membantu siswa pada kegiatan ekstrakurikuler kerajinan menjadi lebih mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Tujuan, penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan tingkat validitas modul ekstrakurikuler kerajinan di SMK Negeri 3 Probolinggo, (2) mendeskripsikan hasil belajar dengan modul ekstrakurikuler kerajinan di SMK Negeri 3 Probolinggo, (3) mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapana modul ekstrakurikuler kerajinan di SMK Negeri 3 probolinggo. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunkan model ADDIE melalui 5 tahap. Tahap analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi (Implementation) dan tahap evaluasi (Evaluation). Subyek penelitian sejumlah 20 siswa yang mengikuti. kegiatan ekstrakurikuler kerajinan di SMK Negeri 3 Probolinggo. Metode. pengumpulan. data yang digunakan yaitu rubrik validasi, penilaian hasil belajar yaitu dengan lembar penilaian produk siswa dan angket respon siswa. Teknik analisisidata yang digunakan.yaitu. analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini (1) tingkat validitas modul ekstrakurikuler adalah 3.67 dengan kriteria sangat layak, (2) hasil belajar siswa menggunakan modul ekstrakurikuler kerajinan sebanyak 20 sangat berhasil. Tingkat ketuntasan belajar hasil ekstrakurikuler 100% tuntas, (3) respon siswa terhadap penggunaan modul ekstrakurikuler kerajinan yaitu 3.68 dengan kriteria sangat baik. Maka modul bermanfaat sebagai bahan ajar ekstrakurikuler kerajinan di SMK Negeri 3 Probolinggo. Kata kunci : Pengembangan, modul ekstrakurikuler, kerajinan Abstract Module is teaching materials that can help students in craft extracurricular activities become more independent to achieve the expected competencies. The purpose of this study are (1) describe the level of validity the craft extracurricular module at Vocational School 3 Probolinggo (2) describe the learning outcomes with the craft extracurricular module in Vocational School 3 Probolinggo (3) describe the students responses to the application of the craft extracurricular module in Vocational School 3 probolinggo. This type of research is research and development using the ADDIE model through 5 phase. Analysis,Design, Development, Implementation and Evaluation. The research subjects were 20 students who participated in craft extracurricular activities at Vocational School 3 Probolinggo. Data collected by validation rubric, assessment learning outcomes collected by product assessment. The data analysed descriptive analysis. The results study (1) the level of validity of extracurricular modules is 3.67 with very decent criteria, (2) student learning outcomes using craft extracurricular modules as many as 20 people is very good. The level of mastery learning extracurricular results 100% complete, (3) the students response of the craft extracurricular module is 3.68 with very good. Therefor the module is useful as a craft extracurricular teaching material in Vocational School 3 ProbolinggoKeywords: Development, extracurricular modules, craft
PENGARUH LAMA PENCELUPAN AKAR MENGKUDU TERHADAP HASIL PEWARNAAN KAIN KATUN YUNI DWI K, DORA; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Persaingan industri tekstil dalam memenuhi kebutuhan keinginankebutuhan konsumennya sering menggunakan zat warna sintetis dalam proses pencelupan pada tekstil sehingga memberikan dampak negatif pada pencemaran lingkungan. Upaya dalam mengurangi pencemaran tersebut dengan penggunaan pewarna alam yang berasal dari akar mengkudu. Tujuan penelitian ini adalah; 1) mengetahui pengaruh lama pencelupan akar mengkudu dengan waktu 24, 48, 72 jam dan 96 jam terhadap hasil jadi pewarnaan pada kain katun, serta 2) mengetahui hasil pewarnaan terbaik di antara lama pencelupan 24, 48, 72 jam dan 96 jam terhadap kain katun. Metode Pengumpulan data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah pengumpulan data secara observasi. Observer dalam penelitian ini sebanyak 30 orang terdiri dari 5 observer ahli ( Dosen Tata Busana ) dan 25 observer semi ahli ( mahasiswa tata busana yang menempuh desain tekstil ) dan dilakukan uji analisis statistic nonparametric menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian ini adalah 1) adanya pengaruh lama pencelupan akar mengkudu terhadap hasil pewarnaan pada kain katun terhadap dua aspek yaitu aspek kerataan warna dan aspek ketajaman warna. Sedangkan tidak ada pengaruh lama pencelupan akar mengkudu terhadap hasil jadi pewarnaan pada kain katun pada aspek ketahanan luntur, dan 2) hasil jadi pewarnaan akar mengkudu pada kain katun yang terbaik adalah pewarnaan dengan lama pencelupan selama 96 jam ditinjau dari aspek ketajaman warna dan ketahanan luntur Kata Kunci: Pencelupan, Akar Mengkudu, Kain Katun Abstract The competition of the textile industry in demand consumers often uses synthetic dyes in the dyeing process in textiles so as to have a negative impact in the form of environmental pollution. Efforts to reduce pollution by using natural dyes derived from noni roots. The purpose of this study are; 1) knowing the effect of the dipping time of noni root with 24, 48, 72 and 96 hours on the result of staining on cotton fabric, and 2) knowing the best staining result among the 24, 48, 72 and 96 hours dyeing time on cotton fabric. The data collection method used to conduct this research is observation data collection. Observer in this study as many as 30 people consisted of 5 expert observers (Lecturer in fashion ) and 25 semi-expert observers (fashion students who took textile designs) and performed nonparametric statistical analysis tests using the Kruskal Wallis test. The results of this study are 1) there is influence of noni root long dyeing on the results of dyeing on cotton fabric on two aspects is namely the aspect of color flatness and the color sharpness aspect. While there is no effect in long dyeing of noni root on the result of staining on cotton fabric in the aspect of fastness, and 2) the result of staining of noni root on cotton fabric is the best staining with long immersion for 96 hours. Keywords: Dyeing, Noni Root, Cotton Fabric
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI TATA BUSANA 2 SMK NEGERI 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG LESTYONINGSIH, NITA; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang mengarahkan peserta didik bekerja dalam kelompok dalam rangka membuat sebuah proyek kemudian menyajikan hasil proyek tersebut dihadapan siswa lain. Guru memiliki peran sebagai motivator dan fasilitator. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning, (2) untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning, dan (3) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dengan diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning. Jenis penelitian yang diterapkan adalah Pre-Eksperimental Design dengan desain one-shot case study. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Boyolangu Tulungagung dengan subyek siswa kelas XI Tata Busana 2 yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah (1) lembar observasi aktivitas guru, (2) lembar observasi aktivitas siswa, dan (3) lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning terlaksana dengan kategori sangat baik (83,33%), (2) aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning terlaksana dengan kategori sangat baik (83,95%), dan (3) penerapan model pembelajaran Project Based Learning dalam mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang ditunjukkan dengan perolehan persentase kemampuan berpikir kritis sebesar 83,08% yang dapat dikategorikan sangat baik.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP SELF REGULATED LEARNING SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS XI TATA BUSANA WU DI SMK NEGERI 1 BUDURAN SADIYAH, HALIMATUS; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP SELF REGULATED LEARNING SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS XI TATA BUSANA WU DI SMK NEGERI 1 BUDURAN Halimatus Sa?diyah Mahasiswa Program Studi S1 Pendidika Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya halimatussadiyah1@mhs.unesa.ac.id Lutfiyah Hidayati Dosen Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya lutfiyahhidayati@unesa.ac.id Abstrak Pembelajaran project based learning merupakan pembelajaran kelompok dengan aspek penyajian masalah, membuat perencanaan, menyusun penjadwalan, memoitor pembuatan proyek, melakukan penilaian dan sampai evaluasi hasil proyek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) keterlaksanaan pembelajaran project based learning pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan 2) pengaruh model pembelajaran project based lerning terhadap Self Regulated Learning. Penelitian ini termasuk penelitian (pre experimental design) one shot case study. Metode pengumpulan data dengan metode observasi dengan 3 observer. Instrumen yang digunakan dengan lembar observasi di validasi oleh 1 dosen dan 2 guru. Subyek penelitian 33 responden. Metode analisis data menggunakan deskriptif. Penelitian dilakukan di kelas XI tata busana WU di SMK Negeri 1 Buduran. Hasil penelitian menyatakankan bahwa 1) penerapan pembelajaran project based learning pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan mencapai kategori baik sampai dengan sangat baik 2) Ada pengaruh project based learning terhadap Self Regulated Learning. Kata kunci: Project Based Learning, keterlaksanaan pembelajaran, Self Regulated Learning. Abstract Learning that applied in this research is based on project based learning method. Project based learning is a group learning with aspect that consist of problem discussion, planning maker, schedule arrangement, monitoring project maker, scoring and evaluating the project result. Purpose of this research is to find 1) the implementation of project based learning in creative product and Enterpreneurship subject 2) the effectof project based learning method toward self regulated learning. This research is include in pre experimental design which is one shot case study. Method that use to collect the data is using observation method with three observer. The instrument which used with observation paper is validated by one lecture and two teacher. Subject of research is consist of thirty three respondent. Method of analysis is descriptive. The research conducted in 11th grade fashion class of 1 Buduran State Vocational High School. Result of the research shown that 1) the implementation of project based learning in creative product and enterpreneurship subject attain good until very good categories 2) the effect of project based learning toward self regulated learning is consist. Keywords: project based learning, learning outcomes, self regulated leaning.
PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN BUSANA INDUSTRI DI KELAS XI BUSANA BUTIK 3 SMKN 3 KEDIRI ROSY SAPUTRI, OKTAVIA; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN BUSANA INDUSTRI DI KELAS XI BUSANA BUTIK 3 SMKN 3 KEDIRI Oktavia Rosy Saputri S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya (oktaviarosy@gmail.com) Lutfiyah Hidayati Dosen Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya (lutfiyahhidayati@unesa.ac.id) Abstrak Penerapan metode reward dan punishment merupakan salah satu alat pendidikan untuk memberikan motivasi belajar pada siswa dalam memperbaiki kualitas belajar siswa atau self-regulated learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reward and punishment terhadap self-regulated learning siswa pada mata pelajaran Busana Industri di kelas XI Busana Butik 3 SMKN 3 Kediri. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari di SMKN 3 Kediri kelas XI Busana Butik 3 tahun ajaran 2018/2019. Metode pengambilan data menggunakan observasi dengan jumlah observer 3 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan self-regulated learning sebanyak 34 siswa. Metode analisis data menggunakan deskriptif dengan rumus prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh reward and punishment terhadap self-regulated learning siswa pada aspek evaluasi diri 90% kategori sangat baik, penyusunan dan perencanaan tujuan 88% kategori sangat baik, pencarian dokumen dan monitoring 82% kategori sangat baik, konsekuensi diri 85% kategori sangat baik, dan pencarian bantuan sosial 86% kategori sangat baik. Kata kunci : Reward, Punishment, Self-regulated Learning Abstract The application of reward and punishment method is one of the educational tools to provide motivation for students in improving their quality on learning or self-regulated learning. The purpose of this research is to determine the effect of reward and punishment on self-regulated learning of students in the Industrial Clothing subjects of XI Clothing Boutique 3 SMKN 3 Kediri. This type of research is an experimental was conducted from January to February in SMKN 3 Kediri who attending in class of XI fashion boutique 3 academic year 2018/2019. Data retrieval method using observations with the number of observer 3 people. The instrument used is a self-regulated learning observation sheet of 34 students. The data analysis method uses descriptive with the percentage formula. The results showed that there were effects of reward and punishment on students? self-regulated learning. The effects on self-evaluation aspect was categorized 90% very good, 88% goal planning and planning categorized very well, document search and monitoring 82% categorized very good category, 85% self-category consequences very good, and search for social assistance 86% categorized very good. Keywords : Reward, Punishment, Self-regulated Learning
PENGARUH JUMLAH LAPIS INTERFACING ORGANZA TERHADAP HASIL JADI KERAH TEGAK BERBAHAN SIFON NURAINI, SEPTIA; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerah tegak adalah kerah yang berdiri tegak dan kaku pada leher sehingga membutuhkan interfacing. Salah satu bahan interfacing adalah organza, interfacing organza cocok digunakan untuk kain berbahan sifon karena memiliki karakteristik yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah lapis interfacing berbahan organza 3 lapis, 5 lapis dan 7 lapis terhadap hasil jadi kerah tegak berbahan sifon ditinjau dari aspek kesesuaian desain, bentuk, berdiri atau tegaknya dan juga kerapian kerah. Serta untuk mengetahui hasil jadi kerah tegak berbahan sifon dengan jumlah interfacing berbahan organza 3 lapis, 5 lapis dan 7 lapis yang terbaik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi oleh dosen dan mahasiswa tata busana yang sudah memprogram konstruksi pola, teknik menjahit dan desain sejumlah 30 observer. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji anova tunggal dengan bantuan program spss 24 dengan ? ? 0,05. Uji anova menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada jumlah interfacing organza 3 lapis, 5 lapis dan 7 lapis terhadap hasil jadi kerah tegak pada blus ditinjau dari aspek bentuk kerah dan berdiri atau tegaknya kerah. Namun tidak ada pengaruh yang signifikan pada jumlah interfacing organza 3 lapis, 5 lapis dan 7 lapis terhadap hasil jadi kerah tegak pada blus ditinjau dari aspek kesesuaian desain dan kerapian kerah. Dan dari hasil uji duncan maka diperoleh hasil kerah yang terbaik adalah kerah dengan jumlah interfacing 5 lapis organza.
PENERAPAN LEBAR TUCKING TERHADAP HASIL JADI BUBBLE TUCKS MENGGUNAKAN BAHAN DENIM PADA BLUS SAVITRI, ANA; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik lipatan (tucking) adalah adalah lipatan yang mengurangi ukuran kain yang biasanya dilipat kesatu arah maupun berbeda arah. Sebelum membuat tucking harus diperhatikan penambahan ukuran kain dengan ukuran tertentu. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi Bubble Tucks dengan ukuran lebar Tucking 2 cm, 4 cm dan 6 cm ditinjau dari aspek bentuk Bubble Tucks pada blus, aspek kestabilan Bubble Tucks pada blus, aspek proporsi Bubble Tucks sebagai hiasan pada blus dan Untuk mengetahui hasil jadi yang paling baik dari bubble tucks dengan menggunakan lebar Tucking 2 cm, 4 cm dan 6 cm pada blus. Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi berupa lembar check list dengan jumlah observer 30 orang. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif dengan rumus rata-rata (mean). Hasil jadi Bubble Tucks pada aspek bentuk dengan lebar Tucking 6 cm pada blus mendapatkan kategori baik dengan nilai rata-rata nilai 3.83, lebar Tucking 4 cm pada blus mendapatkan kategori cukup dengan rata-rata nilai 3.57 dan lebar Tucking 2 cm pada blus mendapatkan kategori kurang baik dengan nilai rata-rata 2.47. Sedangkan pada hasil jadi Bubble Tucks pada aspek kestabilan dengan lebar Tucking 6 cm pada blus mendapatkan kategori baik dengan rata-rata nilai 3.37, lebar Tucking 2 cm pada blus mendapatkan kategori cukup dengan rata-rata nilai 3.13 dan lebar Tucking 4 cm pada blus mendapatkan kategori kurang baik dengan nilai rata-rata 2.87. Dan hasil jadi Bubble Tucks pada aspek proporsi dengan lebar Tucking 6 cm pada blus mendapatkan kategori baik dengan rata-rata nilai 3.47, lebar Tucking 4 cm pada blus mendapatkan kategori cukup dengan nilai 3.43 dan lebar Tucking 2 cm pada blus mendapatkan kategori kurang baik dengan nilai rata-rata 2.87. Pada penerapan ini lebar tucking terbaik dari ketiga aspek adalah menggunakan lebar tucking 6 cm sehingga hasil jadi pada blus menggunakan bahan denim bubble tucks terlihat baik sesuai kriteria.
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGEMBANGAN BISNIS BUSANA DI SMK NEGERI 1 BUDURAN DWI CAHYANI, RITA; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Project based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan cara membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Penerapan pembelajaran Project Based Learning mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berfikir kritis analitis pada peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran project based learning, untuk mengetahui aktivitas siswa dalam menerapkan model pembelajaran project based learning, dan untuk mengetahui kreativitas siswa pembuatan packaging busana. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre eksperimental design dengan menggunakan rancangan the one group pretest-posttest design. Subyek penelitian ini adalah kelas XI Desain Fesyen di SMK Negeri 1 Buduran sebanyak 36 siswa. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengamatan dan tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan teknis analisis data aktivitas guru, aktivitas guru, dan hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pembelajaran project based learning mendapat rata-rata 87,78% dengan kategori baik. Aktivitas siswa mendapat rata-rata 96,89% dengan kategori sangat baik. Ketercapaian ketuntasan belajar siswa dengan nilai skor rata-rata pre test 73,33, hasil post test 94,77 dan hasil tes psikomotor 89,17. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Project based Learning dapat meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pengembangan bisnis busana kelas XI Desain Fesyen di SMK Negeri 1 Buduran.
PERBEDAAN HASIL JADI CELANA KULOT ANTARA METODE POLA ZERO WASTE DENGAN METODE POLA PORRIE MENGGUNAKAN BAHAN BERKOTAK AYU MAHARANI, MONICA; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitiannya ini (1) mengetahui adanya perbedaan hasil jadi celana kulot dengan metode pola zero waste dan pola Porrie Muliawan dan (2) mengetahui manakah hasil jadi celana kulot terbaik dengan metode pola zero waste dan pola Porrie Muliawan ditinjau dari aspek bentuk celana, ukuran, ketepatan motif, dan kenyamanan pemakai. Jenis penelitian ini adalah komparatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan menggunakan instrumen lembar observasi yang telah divalidasi dengan metode expert judgement. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 23 dengan taraf nyata ? ? 0,05.Hasil analisis data menyatakan bahwa (1) ada perbedaan hasil jadi celana kulot antara metode pola zero waste dengan metode pola porrie ditinjau dari aspek bentuk celana, ukuran, ketepatan motif, dan kenyamanan pemakai dan (2) hasil celana kulot terbaik adalah metode pola porrie. Hasil temuan lain di penelitian ini yaitu metode pola zero waste memiliki kelebihan pada (1) aspek waktu yang lebih cepat , lama waktu pengerjaan dengan metode porrie adalah 218 menit sedangkan zero waste 163 menit. (2) aspek kebutuhan bahan membutuhkan lebih sedikit, , kebutuhan bahan dengan metode porrie adalah 175 cm sedangkan zero waste 110 cm. (3) aspek limbah kain zero waste tidak menghasilkan limbah kain. (4) Aspek tingkat kemampuan membuat pola zero waste mudah dibuat oleh orang awam yang kurang terampil membuat pola kontruksi metode porrie. Kata Kunci : celana kulot, zero waste, PorrieThe purpose of this research are (1) to know the difference in the results of being culottes pants with the zero waste pattern method and Porrie Muliawan pattern and (2) knowing which results are the best culottes pants with the zero waste pattern method and Porrie Muliawan pattern in terms of pants shape, size, and accuracy of motives, and user comfort. This type of research is comparative. The data collection technique in this study is observation and uses an observation sheet instrument that has been validated by the expert judgment method. The data analysis technique used t test with the help of SPSS 23 with a real level ? ? 0.05. The results of the data analysis stated that (1) there were differences in the results of culottes between the zero waste pattern and the porrie pattern method in terms of pants shape, size, accuracy of motives, and comfort of the user and (2) the best culottes results are the porrie pattern method. Other findings in this study are the zero waste pattern method has advantages in (1) a faster time aspect, the length of time to work with the porrie method is 218 minutes while the zero waste is 163 minutes. (2) the aspect of material needs requires less, the material requirements using the Porrie method are 175 cm while the zero waste is 110 cm. (3) aspects of zero waste fabric waste does not produce fabric waste. (4) Aspects of the level of ability to make zero waste patterns easily made by lay people who are less skilled at making construction patterns of the Porrie methodKeywords: culottes pants, zero waste, Porrie
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN TUSUK DASAR HIASAN DALAM SUATU PRODUK DI SMK NEGERI 1 JABON Citra Hayyuningartri, Nila; HIDAYATI, LUTFIYAH
Jurnal Tata Busana Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu alat pendidikan untuk memberikan motivasi belajar pada siswa dalam memperbaiki hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor siswa dan 2) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kemampuan kooperatif siswa pada kompetensi dasar menerapkan tusuk dasar hiasan dalam suatu produk sub kompetensi sulaman putih di kelas XI Tata Busana 1 SMK Negeri 1 Jabon.Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan pre-experimental design. Desain penelitian adalah one shot case study. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober di SMK Negeri 1 Jabon kelas XI Tata Busana 1 tahun pelajaran 2019/2020. Metode pengambilan data menggunakan tes (kognitif), penilaian produk (psikomotor) dan observasi kemampuan kooperatif siswa (afektif) dengan jumlah observer 3 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal tes, lembar penilaian produk dan lembar observasi sikap. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, baik terhadap nilai hasil belajar maupun nilai sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat pengaruh pada hasil belajar ranah psikomotor sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tidak ada pengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif dibuktikan dengan ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 100% dengan kriteria sangat baik untuk ranah psikomotor dan sebesar 62,5% dengan kriteria baik untuk ranah kognitif, 2) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh baik terhadap kemampuan kooperatif siswa, khususnya pada sikap saling menghargai dan bekerja sama (skor 4) kategori sangat baik dan tanggung jawab, aktif dan disiplin (skor 3) kategori baik. Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil belajar, tusuk dasar hiasan.