Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN GEL MOISTURIZER EKSTRAK UMBI BIT (BETA VULGARIS L.) Kharisma, Putri Nur; Listyani, Tiara Ajeng; Hidayat, Rahmat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49588

Abstract

Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang sering dialami pada masyarakat terutama bagi yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut dengan penggunaan pelembab (moisturizer). Umbi bit (Beta vulgaris L.) termasuk tanaman yang memiliki senyawa aktif betasianin yang bermanfaat sebagai antioksidan yang mampu menjaga kelembapan kulit. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat sediaan gel moisturizer dengan kandungan ekstrak umbi bit serta menguji kestabilan mutu fisiknya. Metode penelitian ini meliputi proses maserasi dengan etanol 96%. Kemudian dibuat formulasi ekstrak umbi bit dengan variasi konsentrasi Formula sebesar 1,5%, 2%, 2,5%. Evaluasi mutu fisik dilakukan parameter organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Uji stabilitas dilakukan dengan metode cycling test selama 12 hari penyimpanan bersuhu ekstrem bergantian (4℃ dan 40℃). Data dianalisis statistik menggunakan uji normalitas, uji homogenitas varians, Analysis of Variance (ANOVA), dan uji lanjut Tukey HSD. Secara keseluruhan formula memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan gel. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar formula pada semua parameter uji, yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi <0.05. Formula 1 menunjukkan kestabilan mutu fisik terbaik berdasarkan nilai pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Dan untuk hasil analisis statistik pada Formula 1 menunjukkan nilai yang sesuai syarat pada uji normalitas, homogenitas, ANOVA, dan uji lanjut.
FORMULASI DAN EVALUASI SPRAY GEL DARI EKSTRAK DAUN SAWO MANILA (Manilkara zapota (L.) Van Royen) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH Safitri, Ratna; Wicahyo, Septian Maulid; Listyani, Tiara Ajeng
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49627

Abstract

Radikal bebas dapat merusak sel dan jaringan sehingga memicu berbagai penyakit degeneratif. Senyawa antioksidan dibutuhkan untuk menetralisir radikal bebas tersebut. Daun sawo manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) mengandung flavonoid, fenol, dan tanin yang berpotensi sebagai antioksidan. Namun, pemanfaatannya masih terbatas, sehingga perlu dikembangkan dalam bentuk sediaan topikal modern seperti spray gel, yang praktis, higienis, serta mudah diaplikasikan. Ekstraksi: Daun sawo manila diekstraksi menggunakan metode maserasi. Formulasi: Ekstrak diformulasikan dalam bentuk sediaan spray gel dengan variasi konsentrasi. Evaluasi fisik: Meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan uji semprot. Uji stabilitas: Dilakukan pada penyimpanan suhu ruang. Uji aktivitas antioksidan: Menggunakan metode DPPH untuk mengetahui nilai IC₅₀ ekstrak Uji keamanan & penerimaan: Melalui uji iritasi kulit dan uji hedonik. Ekstrak daun sawo manila menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC₅₀ sebesar 39,32 µg/mL (kategori sangat kuat). Sediaan spray gel yang diformulasikan memenuhi persyaratan fisik (pH, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar, semprotan). Hasil uji stabilitas menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada sifat fisik selama penyimpanan. Uji iritasi menunjukkan sediaan aman digunakan pada kulit. Uji hedonik menunjukkan responden dapat menerima sediaan spray gel dengan baik (warna, aroma, kenyamanan). Ekstrak daun sawo manila memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan dapat diformulasikan menjadi sediaan spray gel yang stabil, aman, serta disukai oleh pengguna. Sediaan ini berpotensi dikembangkan sebagai produk topikal alami untuk membantu menangkal radikal bebas. Kata kunci: Antioksidan, daun sawo manila, DPPH, Manilkara zapota (L.) Van Royen, spray gel
UJI POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SEREH WANGI (Cymbopogon Nardus L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus ATCC 25923 SECARA In Vitro DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Guterres, Agostinha; Hidayat, Rahmat; Listyani, Tiara Ajeng
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49731

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang bisa mengakibatkan beragam infeksi pada kulit seperti jerawat, bisul, dan infeksi pada luka. Dari studi ini merupakan untuk menganalisis kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun sereh wangi, mengevaluasi aktivitas antibakterinya dan serta menentukan konsentrasi ekstrak etanol serta fraksi pelarut (n-heksana, etil asetat, dan air) yang paling efektif dalam mengendalikan perkembangan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Studi dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan rancangan kuantitatif. Simplisia daun sereh wangi diekstraksi menggunakan maserasi dilakukan menggunakan etanol 96% kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan air. Dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas, homogenitas, ANOVA dan uji t. Konsentrasi ekstrak sereh wangi yang paling baik dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 yaitu 45% dengan daya hambat 24.08 mm termasuk kategori sangat kuat, serta nilai p value 0.000 < 0.05) Konsentrasi fraksinasi ekstrak yang paling baik dalam menghambat bakteri staphylococcus aureus ATCC 25923 yaitu 35% dari fraksinasi etil asetat dengan daya hambat 30.2 mm termasuk kategori kuat dan hasil nilai p value 875 > 0,05. Ekstrak daun sereh wangi memiliki potensi antibakteri yang sangat baik terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, terutama pada konsentrasi 45% untuk ekstrak etanol dan 35% untuk fraksi etil asetat.