Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Hubungan Antara Stres Kerja dengan Kinerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat Rsud Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar dan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Haryuni, Sri; Ratnawati, Retty; Eko Kapti, Rinik
Jurnal Keperawatan Vol 4, No 1 (2013): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.016 KB) | DOI: 10.22219/jk.v4i1.2381

Abstract

Hubungan Antara Stres Kerja dengan Kinerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat Rsud Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar dan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Correlation between job stress and coping mechanism with job performance of nursing at the emergency department in RSUD Ngudi Waluyo and RSUD Mardi Waluyo BlitarSri Haryuni(1), Retty Ratnawati(2), Rinik Eko Kapti(3)(1)Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Kadiri(2)Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang(3)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 1email: sisri_83@yahoo.co.idABSTRAKKinerja perawat merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dalam menentukan kualitas peyananan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres kerja dan mekanisme koping terhadap kinerja perawat di Instalasi gawat darurat RSUD Ngudi Waluyo Kab. Blitar dan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 34 orang dengan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dan lembar observasi. Pada penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara stres kerja dengan mekanisme koping, adanya hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat, adanya hubungan antara mekanisme koping dengan kinerja perawat serta tidak adanya hubungan antara karakteristik individu dengan kinerja perawat. Faktor dominan yang mempengaruhi kinerja perawat adalah mekanisme koping. Penelitian ini merekomendasikan untuk meneliti faktor lain yang mempengaruhi kinerja perawat seperti peran kepala ruangan, adanya manajemen stres kerja dan mekanisme koping untuk meningkatkan kinerja perawat.Kata Kunci : stres kerja, mekanisme koping dan kinerja perawat.ABSTRACTNursing job is an integral part which cannot separate to confirm the service quality to patient. The aim of this research is to identify the correlation between job stress and coping mechanism with job performance of nursing in emergency department RSUD Ngudi Waluyo and RSUD Mardi Waluyo Blitar. This research uses cross sectional design. The number of sample used is 34 respondents using total sampling. The instrument of this research uses questionnaires and observation tool. The result indicated that there was no correlation job stress with coping mechanism, there was correlation job stress with job performance, there was correlation coping mechanism with job performance and no correlation individual characteristics with job performance. The dominant factor that influence of job performance is coping mechanism. It is recommended to research another factor which influences the nursing job performance such as the role of head nurse, the management of job stress and coping mechanism to improve the nursing job.Keywords : job stress, coping mechanism and job performance
Effect of Chitosan on Histology of Reproductive Organs of Female Wistar Rats (Rattus norvegicus) Exposed to Acetate Lead Purwitasari, Alief Ayu; Rozifa, Annisa' Wigati; Irawan, Dwi Dianita; Kalsum, Umi; Ratnawati, Retty; Nurdiana, Nurdiana; Anita, Kenty Wantri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.5

Abstract

Lead is one of the pollutants widely spread in the environment because it is not easily decomposed. Lead can affect system functions such as the ovary and endometrium. Lead can trigger oxidative stress by reducing antioxidant enzymes and increasing Reactive Oxygen Species (ROS). Lead can also reduce Follicle Stimulating Hormone (FSH) and Luteinizing Hormone (LH) levels by disturbing the hypothalamus. Chitosan is an antioxidant compound that can reduce the toxic effects of lead. The purpose of this study was to study the effects of chitosan administration on the diameter of antral follicles, the number of endometrial arterioles, and the thickness of endometrial rats after lead acetate exposure. This study was an experimental laboratory using a posttest-only control group design approach applied on 25 female rats aged 8 weeks old, body weight 125-175 grams. Lead and chitosan were given orally with a sonde. There were 5 groups, namely, negative control group (without any treatment), positive control group (lead 175mg/kg/BW), treatment group 1 (lead 175mg/kg/BW + chitosan 16mg/kg/BW, treatment group 2 (lead 175mg/kg/BW + chitosan 32mg/kg/BW), and treatment group 3 (lead 175mg/kg/BW + chitosan 64mg/kg/BW) for 30 days. The rats were sacrificed at proestrus phase, which was proven from vaginal swab. Observations were carried out using the Hematoxylin Eosin (HE) staining method. The observations were analyzed using One Way ANOVA and followed by Least Significant Differences (LSD) test. The results showed significant results (p-value <0.05). Chitosan can increase the diameter of the antral follicle, increase the number of endometrial arterioles, and increase the thickness of endometrial rats exposed by lead acetate.
Pengaruh Antosianin Ubi Ungu terhadap TNF-α, Apoptosis dan Memori Spasial Hipokampus Tikus Model Diabetes Melitus Darwatik, Darwatik; Ratnawati, Retty; Rianawati, Sri; Sarwono, Imam
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.01.3

Abstract

Hiperglikemia pada diabetes melitus menyebabkan penurunan fungsi memori spasial. Terapi yang efektif terhadap gangguan fungsi kognitif akibat hiperglikemia yang sampai saat ini masih dalam perdebatan, menjadikan pendekatan pencegahan menjadi pilihan. Ubi ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman tradisional yang mengandung antosianin, sebagai antiinflamasi, antioksidan, berhubungan dengan peningkatan signalling neuronal otak dalam memperbaiki fungsi memori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian antosianin ubi ungu (Ipomoea batatas L.) terhadap ekspresi TNF-α, apoptosis dan fungsi memori spasial tikus wistar/(Rattus novergicus) model diabetes melitus. Pendekatan ekperimental dilakukan dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, antosianin dosis 10, 20, dan 80mg/kgBB selama 6 minggu. Ekspresi TNF-α dan apoptosis diukur menggunakan imunohistokimia, fungsi memori spasial dengan Morris water maze test. Dosis Antosianin 80mg/kgBB menurunkan ekspresi TNF-α dan apoptosis secara bermakna dibandingkan kontrol positif (p=0,028, p=0,025). Dosis 10 dan 20mg/kgBB menurunkan waktu tempuh Morris water maze hari ke 54 pada semua kuadran secara bermakna dibandingkan kontrol positif (p=0,000). Pemberian antosianin dosis 80mg/kgBB menurunkan ekspresi TNF-α dan apoptosis sel hipokampus, antosianin dosis 10 dan 20mg/kgBB menurunkan waktu tempuh Morris water maze pada tikus wistar/Rattus novergicus model diabetes melitus.
Epigallocatechin Gallate Menghambat Resistensi Insulin pada Tikus dengan Diet Tinggi Lemak Mawarti, Herin; Ratnawati, Retty; Lyrawati, Diana
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.297 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2012.027.01.8

Abstract

Konsumsi Epigallocatechin Gallate (EGCG) teh hijau dilaporkan banyak bermanfaat pada upaya peningkatan kesehatan, seperti pembakaran lemak, mencegah obesitas dan sensitifitas insulin. Sehingga   teh hijau (Camelia sinensis) dari klon GMB4  dapat  dikembangkan  sebagai  agen  terapeutik  potensial  untuk  obesitas  dan  resistensi  insulin.  Penelitian  ini bertujuan   untuk  membuktikan  Epigallocatechin  Gallate  (EGCG) teh  hijau  dapat  menghambat  peningkatan  kadar  SREBP-1 jaringan  adiposa  dan  resistensi  insulin  pada  tikus  galur  wistar   jantan   yang  diberi  diet  tinggi  lemak.  Penelitian  ini  dilakukan secara  invivo  dengan  pemeliharaan  hewan  coba  selama  8  minggu  yang  dibagi  dalam  lima  kelompok  perlakuan:  (1) kelompok  kontrol  (-)  dengan  pemberian  diet  pakan  standart,  (2)  kelompok  kontrol  (+)  dengan  pemberian  diet  tinggi lemak,  (3)Pemberian  diet  tinggi  lemak+EGCG  1mg/kgBB,  (4)  Pemberian  diet  tinggi  lemak+EGCG  2  mg/kgBB,  (5) Pemberian  diet  tinggi  lemak+EGCG  8  mg/kgBB. Pakan  tikus  diberikan  secara  oral,  sedangkan  EGCG  per  sonde  1  x/hr . Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  ELISA  untuk  kadar  insulin  dan  SREBP-1  jaringan  adiposa  dan spektrofotometri  untuk  glukosa  darah  puasa.  EGCG  menurunkan  lemak  viseral,  kadar  glukosa,  kadar  SREBP-1  dan resistensi insulin (HOMA-IR) (p&lt;0,05). Penurunan kadar SREBP-1 secara signifikan sebesar 29,85%(p&lt;0,05) pada dosis 8 mg/kgBB,  sedangkan  HOMA-IR  menurun  secara  signifikan  sebesar  33,89%  (p&lt;0,05)  pada  dosis  8  mg/kgBB.
Epigallocatechin Gallate Green Tea GMB4 Clon Prevent Insulin Resistance due to High Fat Diet in Rat Kusumastuty, Inggita; Aulanni'am, Aulanni'am; Ratnawati, Retty
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.388 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.02.1

Abstract

ABSTRAKKonsumsi tinggi lemak berperan dalam resistensi insulin dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler. Teh hijau klon GMB 4 merupakan hasil pengembangan teknologi yang dihasilkan oleh Lembaga Penelitian Teh dan Kina Gambung, dan telah  dilakukan    isolasi  dan  purifikasi  Epigallocatechin  Gallate.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  membuktikan  pengaruh Epigallocatechin Gallate dalam menghambat resistensi insulin, penurunan ekspresi p110 PI3K dan peningkatan p38 MAPK pada aorta tikus yang diberi diet tinggi lemak. Hewan coba tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu diet normal,  diet  tinggi  lemak,  diet  tinggi  lemak  dengan  penambahan  EGCG  1  mg/kgbb/hari,  2  mg/kgbb/hari  dan  8 mg/kgbb/hari  yang  diberikan  dalam  60  hari.  Parameter  yang  digunakan  adalah  resistensi  insulin  (metode  HOMA), ekspresi p110 PI3K dan p38 MAPK dari aorta tikus yang diukur dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat  EGCG  menghambat  resistensi  insulin  pada  dosis  8  mg/kgbb/hari.  EGCG  yang  diberikan  bersamaan  dengan  diet tinggi lemak dapat menghambat penurunan kadar p110 PI3K pada dosis 2 mg/kgbb/hari dan dosis 8 mg/kgbb/hari dan menghambat peningkatan aktivitas p38 MAPK pada semua dosis perlakuan yaitu 1 mg/kgbb/hari, 2 mg/kgbb/hari dan 8 mg/kgbb/hari.  Pemberian  EGCG  dosis  8  mg/kgbb/hari  yang  diberikan  bersamaan  dengan  diet  tinggi  lemak  dapat mengambat terjadinya resistensi insulin yang ditunjukkan dengan penghambatan peningkatan p38 MAPK dan penurunan p110 PI3K dan nilai HOMA dalam range normal, superoxide dismutase.Kata Kunci : Diet tinggi lemak, EGCG, p110 PI3K, p38 MAPK, resistensi insulin
Isolat EGCG Teh Hijau Klon GMB4 Menurunkan Ekspresi Protein Faktor Transkripsi C/EBPα dan Kadar Leptin pada Kultur Sel Preadiposit Visceral Tikus Wardhana, Analis W; Ratnawati, Retty; Sujuti, Hidayat
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 4 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.465 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2013.027.04.6

Abstract

Isolat golongan senyawa katekin teh hijau (Camelia sinensis) klon GMB4 dapat dikembangkan sebagai agen terapeutik potensial untuk obesitas. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efek isolat EGCG teh hijau klon GMB4 terhadap ekspresi protein faktor transkripsi C/EBPα dan terhadap kadar protein leptin pada kultur preadiposit viseral tikus. Metode ELISA digunakan untuk mengukur kadar leptin dan immunositokimia untuk ekspresi protein faktor transkripsi C/EBPα. Kultur sel preadiposit viseral tikus yang diisolasi dari tikus Rattus norvegicus Wistar yang ditumbuhkan dalam medium adipogenik dan selanjutnya dipapar dengan isolat golongan senyawa katekin teh hijau (Camelia sinensis) klon GMB4 dengan konsentrasi 0, 50 µM, 100 µM, dan 200 µM. Ekspresi C/EBPα paling rendah terdapat pada konsentrasi isolat EGCG 200 µM. Kadar leptin menurun seiring dengan dosis EGCG yang dinaikkan, sehingga kadar leptin berbanding terbalik dengan dosis EGCG. Kadar leptin terendah pada pemaparan EGCG dengan dosis 200 µM. Dapat disimpulkan bahwa isolat EGCG teh hijau klon GMB4 secara signifikan dapat menurunkan ekspresi  protein faktor transkripsi  C/EBPα pada kultur preadiposit viseral tikus pada konsentrasi 200 µM dan menurunkan kadar protein leptin pada kultur preadiposit viseral tikus pada konsentrasi 50 µM, 100 µM, dan 200 µM.Kata Kunci: C/EBPα, EGCG, GMB4, leptin, sel preadiposit, teh hijau
Efek Catechins Teh Hijau terhadap Ekspresi ROR αdan C/EBP-α pada Kultur Primer Preadiposit Khaira H, Faridha; Ratnawati, Retty; Lyrawati, Diana
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.495 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2013.027.03.2

Abstract

Obesitas  merupakan  faktor  risiko  terjadinya  berbagai  penyakit  yang  dapat  menyebabkan  kematian.  Pada  tingkat  sel, obesitas dicirikan oleh pertambahan ukuran dan jumlah sel adiposit diantaranya melalui proses adipogenesis. T eh hijau merupakan minuman yang dikonsumsi di seluruh  dunia, yang memiliki banyak manfaat  terhadap kesehatan terutama disebabkan  oleh  konsentrasi  polifenol  catechins  yang  memiliki  efek  anti-obesitas. Penelitian  ini  bertujuan  untuk membuktikan efek isolat  senyawa golongan catechins  teh hijau pada regulator negatif  maupun positif pada adipogenesis yaitu  ROR-α  dan  C/EBP-α.  Penelitian  ini  dilakukan  secara  in  vitro  pada  kultur  primer  preadiposit  dengan  4  kelompok perlakuan:  (1)  kelompok  kontrol,  (2)  dipapar  dengan  catechins  5µM,  (3)  dipapar  dengan  catechins  10  µM  dan  kelompok  (4) dipapar  dengan  catecins  30  µM.  Dua  hari  setelah  sel  mencapai  confluent,  sel  diinduksi  untuk  berdiferensiasi  menjadi adiposit  dengan  IBMX,  DEX  dan  insulin.  Pada  hari  ke  3  diferensiasi,  sel  dipapar  dengan  catechins  selama  24  jam,  setelah  itu sel  dipanen  dan  ekspresi  ROR-α  dan  C/EBP-α  diperiksa  menggunakan  metode  ELISA  dan  immunositokimia.  Isolat  senyawa golongan catechins teh hijau pada dosis 10 dan 30 µM   secara signifikan menurunkan ekspresi C/EBP-α masing-masing sebesar 20,24% dan 26,43%. Pemaparan isolat senyawa golongan catechins teh hijau tidak memiliki efek yang signifikan terhadap  ekspresi  ROR-α  meskipun  ekspresinya  cenderung  meningkat  seiring  dengan  pertambahan  dosis.
Polifenol Buah Tin (Ficus carica Linn) Menghambat Peningkatan Kadar MCP-1 pada Tikus dengan Diet Tinggi Lemak Lukitasari, Noorma; Ratnawati, Retty; Lyrawati, Diana
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.893 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.1

Abstract

Diantara beberapa jalur patogenesa terjadinya aterosklerosis, salah satu mekanismenya disebabkan karena stres oksidatif yang disebabkan ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan. Buah tin (Ficus carica Linn) mengandung polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian polifenol buah tin dapat mencegah aterosklerosis melalui penghambatan peningkatan kadar MCP-1 serum. Penelitian menggunakan desain Post test only, dimana 25 ekor sampel tikus galur Wistar jantan dibagi dalam 5 kelompok dan diberi perlakuan selama 65 hari. Kelompok 1-5 merupakan secara berurutan merupakan kelompok kontrol negatif (diet normal), kontrol positif (diet tinggi lemak), dosis A (diet tinggi lemak+polifenol buah tin 4,5 mg/hari), dosis B (diet tinggi lemak + polifenol buah tin 9 mg/hari) dan dosis C (diet tinggi lemak + polifenol buah tin 18 mg/hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MCP-1serum pada kelompok kontrol positif meningkat sebesar 1,21% dibanding kelompok kontrol negatif. Pemberian polifenol buah tin pada dosis 9 mg/hari menurunkan kadar MCP-1 sebesar 0,88% dibanding dengan kelompok yang diberi diet tinggi lemak (p=0,000),  dan pada dosis 18 mg/hari kadar MCP-1 sudah kembali normal. Dapat disimpulkan bahwa pemberian polifenol buah tin mampu menghambat peningkatan kadar MCP-1 serum tikus Wistar yang diberi diet tinggi lemak secara bermakna, dengan hasil maksimal pada dosis 18 mg/hari.Kata Kunci: Aterosklerosis, ficus carica, MCP-1 serum, polifenol
Penghambatan Peningkatan Kadar Kolesterol Pada Diet Tinggi Lemak Oleh Epigallocatechin Gallate (EGCG) Teh Hijau Klon Gmb4 Mawarti, Herin; Ratnawati, Retty
Prosiding Seminas Vol 1, No 2 (2012): Seminas Competitive Advantage II
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh epigallocatechin gallate (EGCG) teh hijau klon GMB4 dalam menghambat peningkatan kadar kolesterol  pada tikus galur wistar  jantan  yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian dilakukan secara invivo dengan pemeliharaan hewan coba selama 8 minggu yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan dengan diet tinggi lemak dan pemberian EGCG per sonde. Metode yang digunakan adalah spektrophometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EGCG menurunkan kadar kolesterol (p<0,05). Kadar kolesterol menurun signifikan sebesar 55% (p=0,00) pada dosis   8 mg/kg BB jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (+). Disimpulkan bahwa EGCG yang merupakan kompunen terbesar dari katekins teh hijau mampu menghambat peningkatan kadar kolesterol yang merupakan faktor resiko  kardiovaskular. SimaBaca secara fonetik Kata Kunci : EGCG GMB4 ; kolesterol; tikus  diet tinggi lemak.  Abstract This study investigated the effect of EGCG from GMB4 green tea clones inhibit increasing cholesterol levels in male rats with high fat diet. Wistar male rats were fed a diet high in  fat for 2 months from 8 weeks of age and determination of the object of research with completely randomized design  five treatments and EGCG was given by sonde. Blood cholesterol levels by spektrophometry. EGCG treatment decreased  cholesterol levels (p<0.05). Cholesterol levels decreased 55%(p=0.00) at doses of 8 mg / BW. The Results suggested that EGCG one of the most abundant catechins contained in green tea effectively inhibits increased cholesterol levels, that risk factor for cardio vascular disease. Keywords : cholesterol; EGCG GMB4; male rats with high fat diet.
Evaluation Anxiolytic Effect of Methanol Extract of Ceplukan Leaves (Physalis minima L.) in the Elevated Plus Maze Test through IL-6 Level Changes in Ovariectomized Rats Nurfitria, Siti; Permatasari, Nur; Ratnawati, Retty
Journal of Tropical Life Science Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.5.1.%x

Abstract

Ceplukan (Physalis minima L.) has long been used to treat various conditions in traditional medicine. This study aims to demonstrate the anxiolytic effects of Methanol Extract of Ceplukan Leaves (MECL) in the Elevated Plus Maze (EPM) test and correlate to IL-6 level of ovariectomized rat brain. Total of 24 Wistar rats were divided into six groups: one normal group, one group of 1 month ovariectomized (ovx), one group of 2 months ovx, three groups of 2 months ovx (each given with MECL 500; 1500 and 2500 mg/kg doses for 1 month). The anxiety-like behavior level was measured by EPM test. After EPM test, the brain was removed to measure level of IL-6 by ELISA. The data were processed and analyzed by one-way ANOVA and Pearson correlation. We found that the MECL-treated rats enter the opened-arm higher than the control rats. It indicates that the MECL-treated rats are less anxious than the control rats. The results also show the decreased of IL-6 level in MECL-treated rats.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W AA Sudharmawan, AA Almira, Nabila Sella Anak Agung Gede Sugianthara Analis W Wardhana Anastasia Novitasari, Anastasia Annisa Nurul Arofah Annisa' Wigati Rozifa Ardani Galih Prakosa, Ardani Galih Artamevia, Dian Arum Desi Pratiwi, Arum Desi Atma Gunawan Aulanni'am, Aulanni'am Cahayani, Wike Astrid Christian Julio Suhardi, Christian Julio Darwatik, Darwatik Dian Hasanah Dian Susmarini, Dian Diana Lyrawati Dina Dewi SLI Eviana Norahmawati Fahanani, Agwin Fahmi Faridha Khaira H Fauzi Ahmad Muda Ferdina, Cucun Setya Harbiyanti, Novita Titis HARI PURNOMO Heri Kristianto Herin Mawarti Hery Wibowo Hidayat Sujuti Ika Subekti Wulandari, Ika Subekti Ikhda Ulya, Ikhda Inggita Kusumastuty Intan Berlian, Intan Irawan, Dwi Dianita Kenty Wantri Anita, Kenty Wantri Kumboyono Kumboyono Kumboyono, K Kurnianingsih, Nia Lilik Supriyati, Lilik Lilik Wahyuni Lisa Aulia, Lisa Made Ayu Hariningsih, Made Ayu Masruroh Rahayu, Masruroh Mochammad Dalhar Noorma Lukitasari Nur Permatasari Nurdiana Nurdiana Pratista Adi Krisna, Pratista Adi Prayogo, Nabila Putri Purwitasari, Alief Ayu Rahma, Oktivani Adelathifa Rayhanna, Qanitha Ailsya Reza Fitra Kusuma, Reza Fitra Rinik Eko Kapti, Rinik Ririn Handayani Risma Karlina Prabawati Sartika Dewi Utami, Sartika Dewi Sarwono . Sawitri, Lia Siti Nurfitria, Siti Sri Andarini Sri Budhi Rianawati, Sri Budhi Sri Haryuni Sri Rianawati Suprapto, Ratih Paramita Tinny Endang Hernowati Titisari, Nurina Wike Wike, Wike Wiwi Jaya Yudhantara, Dearisa Surya