Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA DI MAN PADUSUNAN Armaita Armaita; Linda Marni; Setia Nisa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.19741

Abstract

Merokok adalah salah satu faktor risiko sebagian besar penyakit palingmematikan di dunia.World Health Organization melaporkan bahwa epidemic merokok telah membunuh sekitar enam juta orang setiap tahun. Pengabdian inibertujuan untuk meingkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya asap rokok danmanfaat hidup sehat tanpa asap rokok. Pengabdian dilaksanakan pada hari Rabu 13 September 2023 di MAN padusunan pada anak remaja.Pengabdian dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan metode pengabdian. menggunakan ceramah dengan bantuan Power Point dan diskusi dengan peserta.Peserta kegiatan merupakan seluruh remaja yang ada di rawang sebanyak 25 Orang.Pelaksanaan kegiatan dibiayai sendiri oleh pelaksana. Kegiatan pengabdian inidapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkanpelaksana. Kedepannya kegiatan pengabdian selanjutnya dapat dilaksanakansecara berkelanjutan baik di tempat yang sama maupun ditempat lainnya.
The Relationship of the Level of Community Knowledge in the Family Environment with Tuberculosis Prevention Efforts Armaita; Linda Marni; Setia Nisa; Bella Lucintarillova; Yessy Aprihatin
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 2 (2024): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i2.6856

Abstract

Tuberculosis is a disease that is transmitted very quickly. One way of transmitting Tuberculosis is through droplet nuclei when a patient coughs or sneezes, especially to those closest to the patient, namely the family who lives in the same house as the patient. Poor family and community knowledge about Tuberculosis have a greater risk of increasing Tuberculosis cases, while families and communities who have good knowledge about Tuberculosis can reduce the incidence of Tuberculosis cases. To determine the relationship between the level of community knowledge and efforts to prevent tuberculosis in the Pariaman Community Health Center work area in 2022. This research is correlational with a cross-sectional study approach. that of the 48 respondents, the majority of 37 (77.10%) people had a high level of public knowledge about preventing tuberculosis. more than 35 (72.90%) people experienced good Tuberculosis Prevention Efforts. It is known that tuberculosis prevention efforts are greater among respondents who have high knowledge than respondents who have low knowledge (68.80% and 4.20%) people. Based on statistical tests using chi-square, the p-value = 0.00 (p-value < α 0.05) means there is a significant relationship between the level of community knowledge and efforts to prevent tuberculosis. According to the researchers' analysis, knowledge and prevention efforts must be in sync because efforts to prevent lack of knowledge do not occur well, so knowledge and prevention efforts must work well and reduce the number of TB diseases that occur. Most of the community's level of knowledge regarding tuberculosis prevention efforts. Most efforts to prevent tuberculosis are good. There is a significant relationship between the level of community knowledge and efforts to prevent tuberculosis in the Pariaman Community Health Center working area in 2022.
The Relationship of Self-Management with Quality Lives of Hypertension Patients Linda Marni; Armaita; Yesi Maifita; Elza Safitri
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 2 (2024): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i2.6920

Abstract

Hypertension is one of the non-communicable diseases that can cause death. This disease is categorized as a silent disease because people with hypertension do not know they have hypertension before checking their blood pressure. Nationally population prevalence of Indonesia with high blood pressure reaches 34.11% of Indonesia's total population of 270.20 million people. The purpose of the study was to determine the relationship between self-management and the quality of life of people with hypertension in the Working Area of the Pariaman Health Center in Pariaman City in 2023. Type of analytical descriptive research with a research design using a cross-sectional approach. This research was conducted in the working area of the Pariaman Health Center in Pariaman City in 2023. The population in this study was 5337 people, while the sample taken was 44 people from September 20 to October 6, 2023. Sampling through Purposive Sampling. Statistical tests using univariate analysis and bivariate analysis using Chi-Square. The results of the study show Most of the people with hypertension (50.0) have poor Self Management in overcoming the problem of hypertension, and Most of the people with hypertension (50) have a poor quality of life. There is a significant relationship between Self-Management and the Quality of Life of Hypertensive Patients in the Working Area of the Pariaman Health Center in Pariaman City in 2023 (p-value = 0.000 < 0.05). Respondents should pay more attention to the food consumed, exercise, or activities that are useful to improve heart performance, reduce smoking habits that can cause decreased blood flow to various organs, and improve heart performance.
Studi Kasus: Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis ( PPOK ) Rosalina Efendi Nasution; Aulia Asman; Debby Silvia Dewi; Linda Marni
Jurnal Keperawatan Medika Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v1i2.28

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah sekumpulan penyakit yang menyerang paru-paru dalam jangka waktu panjang yang ditandai dengan batuk produktif dan dispnea sehingga terjadi obstrukti saluran nafas yang bersifat irreversible. Berdasarkan pengambilan data awal bahwa jumlah penyakit PPOK pada tahun 2022 di RSUD Pariaman tercatat sebanyak 171 kasus. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan PPOK meliputi pengkajian, menegakkan diagnosa, intervensi, menerapkan tindakan, dan evaluasi serta dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu menggunakan metode studi kasus yaitu mengungkapkan fakta sesuai data yang yang di dapat dengan proses anamnesa dengan sampel 1 pasien, yang dilakukan di Ruang Paru RSUD Pariaman pada tanggal 20-24 Februari 2023. Hasil pengkajian ditemukan 3 diagnosa yang muncul pada Tn. A yaitu Bersihan jalan nafas, Pola nafas tidak efektif dan Gangguan Pola Tidur. Hasil studi kasus didapatkan Intervensi yang disusun ialah berupa latihan batuk efektif, manajemen jalan napas, pemantauan respirasi, dan dukungan tidur. memberikan informasi,mendengarkan keluhan dan memberikan motivasi. Berdasarkan evaluasi keperawatan selama 5 hari menunjukkan bahwa pada Tn.A sudah membaik ditandai dengan sesak nafas yang sudah berkurang, sudah bisa batuk dengan efektif dan pola tidur sudah membaik. Diharapkan kedepannya bagi tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan keterampilan keperawatan dan memberikan asuhan keperawatan terutama pendidikan kesehatan pada pasien PPOK dalam upaya peningkatan kualitas hidup.
Studi Kasus: Asuhan Keperawatan pada Ny. Y Hipertensi Urgency Rifekhzan Fajar Pratama; Aulia Asman; Debby Silvia Dewi; Linda Marni; Milya Novera
Jurnal Keperawatan Medika Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v1i2.30

Abstract

Hipertensi urgency merupakan faktor utama yang mengarah ke penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung maupun gagal ginjal yang menyebabkan angka morbiditas maupun mortalitas yang tinggi jika tidak ditangani dengan tepat. Data yang diperoleh dari rekam medik RSUD Padang Pariaman tahun 2021 jumlah kunjungan Pasien hipertensi urgency sebanyak 84 orang dengan penyakit hipertensi urgency. Tujuan penelitian mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif khususnya pada pasien dengan hipertensi urgency. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan selama 5 hari dari tanggal 20 sampai 24 Februari 2023 di ruang dalam RSUD Padang Pariaman tahun 2023 dengan 1 orang pasien (NyY) dengan Hipertensi urgency. Data yang didapatkan Ny.Y mengalami nyeri kepala belakang, darah tinggi, pusing, lemas, nyeri leher dan nyeri perut dengan skala nyeri 6. Kondisi umum pasien tampak lemas dan lesuh. Diagnosis keperawatan yang muncul nyeri akut berhubungan dengan agen fisiologis cedera Kecemasan berhubungan dengan pemaparan informasi yang tidak adekuat Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi Risiko penurunan curah jantung yang dibuktikan dengan faktor risiko perubahan afterload Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan Risiko jatuh dibuktikan dengan adanya faktor risiko untuk perubahan fungsi kognitif, defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya minat belajar. Setelah dilakukan penelitian, terjadi perubahan status kesehatan pasien. Nyeri kepala sudah hilang, nyeri perut sudah teratasi, tekanan darah sudah mulai menurun
Asuhan Keperawatan Pada Nn. F Dengan Ulkus Peptikum Zulfi Fauzul ‘Azim; Anggra Trisna Ajani; Mariza Elvira; Linda Marni; Milya Novera; Putri Minas Sari
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i1.49

Abstract

Tukak lambung atau Peptic Ulcer merupakan kondisi dimana ada luka atau borok pada lapisan bagian dalam lambung. Menurut WHO 2020, Ulkus Peptikum di Amerika Serikat melaporkan bahwa sekitar 10% populasi mengalami Ulkus Peptikum. Kematian akibat penyakit Ulkus Peptikum di Indonesia mencapai 1.081 atau 0,08% dari total kematian. Ulkus Peptikum di Sumatera Barat menduduki peringkat ke-10 dalam kategori penyebab kematian pada umur 45-54 tahun pada laki-laki (3,0 %). Jumlah pasien Ulkus Peptikum di Rumah Sakit Asiyiyah Pariaman ditahun 2022 yaitu ditemukan sebanyak 233 kasus,mengalami peningkatan dari tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien Ulkus Peptikum di Ruangan Mina Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif dalam bentuk studi kasus, penelitian dilaksanakan diruangan mina pada Nn. F dari tanggal 14 Februari 2023 dengan hasil penelitian ditemukan diagnosis keperawatan yaitu : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis: inflamasi, Resiko hipovolemia ditandai dengan kehilangan cairan secara aktif, Defisit nutrisi berhubungan dengan kekurangan asupan makanan dan Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Selama 5 hari penelitian masalah keperawatan teratasi dan klien pulang pada hari kelima. Saran setelah pulang dari rumah sakit yaitu pasien dapat menjaga apola makan dan menerapkan hidup sehat sesuai anjuran dokter agar penyakit tidak kambuh Kembali.
Penurunan Tingkat Nyeri akibat Agen Pencedera dengan Ulkus Diabetikum di Ruang Mina Ignes Ulima Azalia; Anggra Trisna Ajani; Linda Marni; Mariza Elvira; Putri Minas Sari; Milya Novera
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i1.50

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit kronis dengan kadar gula darah abnormal yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati. Salah satu komplikasinya adalah ulkus diabetes. Pada 2022, jumlah kematian akibat diabetes di Indonesia mencapai 236.711 orang dengan komplikasi ulkus diabetik berada pada 24%. Berdasarkan hasil Riskesdas menunjukkan prevalensi diabetes melitus di Sumbar berjumlah 37.063 orang. Kota dengan kasus diabetes melitus tertinggi adalah Pariaman sebesar 2,23%. Kejadian diabetes melitus dengan komplikasi di Kota Pariaman, termasuk data 10 penyakit terbanyak di RS Aisyiyah di Kota Pariaman, yaitu di ruang Muzdalifah, Mina dan Marwa diperoleh pada tahun 2022 sebanyak 46 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan Asuhan Keperawatan bagi Pasien dengan Ulkus Diabetikum di Rumah Sakit Aisyiyah di Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif berupa studi kasus untuk mengetahui permasalahan asuhan keperawatan pada pasien ulkus diabetik di RS Aisyiyah Kota Pariaman. Pada satu pasien, hasil penelitian pada tanggal 15 Maret 2023 di Ruangan Mina penulis menemukan 4 diagnosis keperawatan, yaitu: nyeri akut yang berhubungan dengan agen cedera fisik, kadar glukosa yang tidak stabil dalam darah yang berhubungan dengan penggunaan insulin, gangguan integritas jaringan yang berhubungan dengan neuropati perifer. Selama 5 hari pelaksanaan keperawatan, hasil masalah pasien teratasi. Saran penulis adalah perawat lebih mampu melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif dan menguasai SOP perawatan luka pada pasien dengan ulkus diabetikum.
Penurunan Tingkat Nyeri melalui Teknik Relaksasi pada pasien dengan Post Op Open Fraktur Femur Maidawilis; Nuico Sema; Linda Marni; Adelia Nofita
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i1.53

Abstract

World Health of Organization (WHO) 2019 menyatakan Fraktur semakin meningkat tercatat terjadi fraktur ±15 juta orang dengan prevalensi 3,2% dimana 1,3 juta orang meninggal dunia dengan tiga urutan terbanyak kecatatan fisik permanen akibat cedera adalah bekas luka permanen/mengganggu kenyamanan (9,2%), kehilangan sebagian anggota badan (0,6%) dan panca indera tidak berfungsi (0,5%). fraktur femur di Indonesia paling sering yaitu sebesar 39%. Fraktur femur didefinisikan hilangnya kontiunitas tulang paha, kondisi fraktur femur terbuka/ open fraktur femur disertai kerusakan jaringan lunak (Helmi, 2016). Tujuan: Mengetahui melaksanakan Askep pada Pasien Post Op Open Fraktur Femur. Desain penelitian yang digunakan studi kasus, dengan pengumpulan data berupa data primer dari data hasil wawancara, observasi, dan data sekunder berupa dokumentasi dengan askep pada pasien post op open fraktur femur di Ruang Bedah Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodirwiryo Padang 29 Mei 2021 s/d 31 Mei 2021. ditemukan 3 diagnosis pada Tn. S yaitu : Nyeri Akut, Gangguan Mobilitas Fisik dan Risiko Infeksi. Diagnosis yang teratasi Nyeri Akut dan Risiko Infeksi sedangkan Gangguan Mobilitas Fisik belum teratasi disebabkan kondisi tertentu/ dari perjalanan penyakit dan dikarenakan pasien pulang. Saran sesudah pulang dari rumah sakit melakukan kontrol ulang dan pola hidup sehat, serta mempraktekkan teknik relaksasi yang diajarkan
Asuhan Keperawatan Pada Tn. J Dengan Dispepsia Di Ruangan Mina Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman Apreza Putri; Debby Silvia Dewi; Linda Marni; Anggra Trisna Ajani
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i1.58

Abstract

WHO (2019) mengatakan bahwa 13-14% dari total populasi dalam setiap negara dapat terkena penyakit dispepsia, baik itu pria maupun wanita. Riskesdes 2019 mencatat sumbar menduduki peringkat 7 terbanyak yang mengalami dispepsia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Recor Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman pada tahun 2022 didapatkan jumlah kasus dispepsia sebanyak 116 orang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan, asuhan keperawatan pada Tn. J dengan dispepsia diruangan Mina Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman. Studi kasus ini dilakukan pada tanggal 16 Februari 2023 sampai dengan 20 Februari 2023, dengan sampel 1 orang pasien. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk pendekatan studi kasus yaitu menggunakan fakta sesuai data yang didapat dengan proses melakukan asuhan keperawatan pada Tn. J dengan Dispepsia di Ruangan Mina Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman. Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn.J ditemukan 3 diagnosa yaitu nyeri akut, gangguan pola tidur, dan resiko defisit nutrisi. Intervensi diuraikan dan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan. Setelah implementasi diberikan selama 5 hari pada Tn.J didapatkan nyeri Tn. J berkurang dari skala 6 menjadi 2, pola tidur Tn. J membaik, dan juga nafsu makan Tn.J sudah meningkat, ke tiga diagnose pada Tn. J teratasi. Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan bagi pasien dan keluarga dalam tindakan pencegahan terjadinya dispepsia, sebagai literatur dan referensi bagi peneliti dan instansi pendidikan, serta diharapkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan intervensi dan Standar Operasional Prosedur.
EFEKTIFITAS EDUKASI DETEKSI DINI STROKE DENGAN METODE ACT FAST TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN RISIKO TINGGI STROKE Asmaria, Mike; Yessi, Hilma; Hidayati, Hidayati; Marni, Linda; Anggia Sari, Dwi Happy; Hasmita, Hasmita
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 4 (2024): Vol. 6 No. 4 Edisi 1 Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i4.2600

Abstract

Stroke salah satu penyakit yang masih menjadi penyebab penyakit kedua di dunia.Stroke tidak terjadi dengan sendirinya, banyak faktor yang menyebabkan stroke. Faktor yang paling utama dalam keterlambatan dalam pengobatan stroke adalah kurangnya pengetahuan tentang tanda dan gejala serta indikasi dari penyakit stroke. Upaya pencegahan primer agar menurunkan angka kejadian stroke, salah satunya dengan F. A. S. T. (Face drooping, Arm Weakness, Speech difficulty, Time). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi deteksi dini stroke metode Act FAST terhadap pengetahuan keluarga pada pasien resiko tinggi stroke di Air Santok Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi ekxperimental dengan desain penelitian pre dan post. Responden pada penelitian ini sebanyak 34 orang yang terdiri dari 17 orang kelompok kontroldan 17 orang kelompok perlakuan. Dari penelitian didapatkan nilai rata-rata untuk kelompok perlakuan 73,45% maka dapat disimpulkan pengetahuan pada kelompok perlakuan efektif. Sedangkan nilai rata-rata untuk kelompok kontrol -8,68% maka dapat disimpulkan pengetahuan pada kelompok kontrol tidak efektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi deteksi dini stroke metode Act FAST  efektif dalam meningkatkan pengetahuan keluarga pasien resiko tinggi stroke. Diharapkan pada responden untuk bisa mempertahankan pengetahuan yang didapat tentang deteksi dini  dengan metoda Act FAST sehingga bisa mempercepat penanganan prehospital stroke.Kata Kunci: Edukasi, FAST, Pengetahuan, Resiko Stroke