Claim Missing Document
Check
Articles

Redesign Shelter Bus Rapid Transit dengan pendekatan Ergonomi untuk kawasan Semarang (Studi Kasus di BRT Kota Semarang) Dian Purnamasari; Dyah Ika Rinawati; Nia Budi Puspitasari
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil dari penelitian pendahuluan kepada calon penumpang dan pengelola BRT Semarang menyatakan bahwa banyak fasilitas yang kurang nyaman karena tidak memerhatikan aspek safety, ergonomi, dan secure diantaranya fasilitas pengguna kursi roda,hanya beberapa yang menggunakan tangga, kapasitas tempat duduk yang belum memenuhi jumlah calon penumpang, ruangan panas, jarak pintu shelter dan BRT terlalu jauh, kebersihan shelter, belum adanya papan informasi dan display shelter, sistem pembelian tiket masih manual. Untuk mengetahui luas shelter dan kapasitas calon penumpang dalam shelter lima tahun kedepan, diperlukan peramalan peningkatan jumlah penumpang per kedatangan bus. Selain itu dilakukan analisis pada dua shelter yang mewakili tipe A (kapasitas besar) yaitu di Terminal Mangkang dan tipe B (kapasitas sedang) di Simpang lima. Anthropometri digunakan untuk mengetahui dimensi dan persentil rancangan seperti ramp jalur kursi roda dan tempat duduk.Gambar redesign menggunakan Autocad dan 3Dmax. Hasil akhir dari perancangan adalah ukuran shelter ditambah menyesuaikan tipe dan jumlah calon penumpang, fasilitas telah disesuaikan dengan anthropometri, sistem ticketing menggunakan 4 smartcard dan 2 manual pada setiap sisi kanan maupun kiri. jarak pintu diberikan penyangga sepanjang 30 cm
PENERAPAN STRATEGI MARKETING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DAN PERANCANGAN WEBSITE (Studi Kasus: UD. Wayang) Anthony Budi Purnama; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.047 KB)

Abstract

[Penerapan Strategi Marketing Menggunakan Analisis SWOT dan Perancangan Website (Studi Kasus: UD.  Wayang] UD. Wayang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan maket bangunan dan produksi aksesoris maket. Perusahaan pesaing mulai menggunakan media internet sejak beberapa tahun lalu sebagai sarana untuk melakukan pemasaran untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan memperluas pasar. Selain itu, banyak perusahaan pesaing yang bergerak dalam bidang serupa telah menggunakan bantuan internet seperti pembuatan website perusahaan atau situs-situs jual beli untuk menawarkan produk yang dibuat sehingga mampu menarik konsumen dan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan UD. Wayang kehilangan pelanggan dan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam persaingan. Berdasarkan analisis strategi tabel IFAS-EFAS, UD. Wayang sedang berada pada wilayah V yang merupakan fase stabilitas dengan skor bobot ranking untuk IFAS adalah  bernilai 2,43 dan skor bobot ranking untuk EFAS adalah 2,2. Pada posisi ini, perusahaan berada pada posisi yang dianggap memuaskan, mampu mencapai target yang telah ditetapkan, serta memperoleh keuntungan yang cukup baik. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan saat ini masih menggunakan strategi konvensional berupa word of mouth yaitu mengandalkan promosi perusahaan dari mulut ke mulut. Sesuai dengan strategi marketing yang sudah dilakukan oleh UD. Wayang, maka penulis memberikan usulan pembuatan website bagi UD. Wayang. Tujuan dari pembuatan website ini yaitu meningkatkan pemasaran produk, memperluas pasar, serta memberikan kemampuan bagi UD. Wayang untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Website UD. Wayang akan memberikan berbagai macam informasi antara lain profil perusahaan, sejarah perusahaan, produk yang dihasilkan perusahaan yang terdiri dari maket dan aksesoris maket, serta contact person yang dapat dihubungi pelanggan jika tertarik untuk menggunakan jasa UD. Wayang. Abstract[Implementation Of Marketing Strategy Using Swot Analysis And Website Design (Case Study: UD. Wayang)] UD. Wayang is a company engaged in the manufacture of building maket and maket accessories. Competitor started using internet media since a few years ago as a means to do marketing to increase the number of customers and expand the market. In addition, many competitors that operate in similar fields have used the help of the Internet such as the creation of corporate websites or trading sites to offer products made so as to attract consumers and increase the number of sales companies. This can cause UD. Wayang lose customers and are in an unfavorable position in the competition. Based on IFAS-EFAS table strategy analysis, UD. Wayang is in region V which is the stability phase with the ranking weight score for IFAS is 2.43 and the ranking weight score for EFAS is 2.2. In this position, the company is in a position that is considered satisfactory, able to achieve the set targets, and earn a pretty good profit. Marketing strategy used by the company is still using conventional strategy of word of mouth that is relying on the promotion of the company from mouth to mouth. In accordance with the marketing strategy that has been done by UD. Wayang, then the authors provide a website creation proposal for UD. Wayang. The purpose of this website is to improve product marketing, expand the market, and provide the ability for UD. Wayang to compete with other companies. Website UD. Puppet will provide various information such as company profile, company history, company produced product consisting of maket and maket accessories, and contact person that can be contacted by customer if interested to use UD. Wayang services.
USULAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA YANG BERKELANJUTAN DI BUKIT CINTA RAWA PENING DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS DAN PENDEKATAN ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) Artati Rut P. Girsang; Dyah Ika Rinawati; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 1 (2019): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.699 KB)

Abstract

Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan adalah sebuah upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan kebutuhan di masa mendatang. Bukit Cinta Rawa Pening merupakan salah satu wisata yang ada di Kabupaten Semarang yang memiliki visi “Terwujudnya Bukit Cinta Rawa Pening sebagai ruang terbuka hijau, ruang wisata tematis dan berkelanjutan” namun belum sepenuhnya menerapkan wisata yang berkelanjutan. Jika dilihat dari segi lingkungan, wisata ini memiliki potensi pemandangan alam yang indah dan dan juga Rawa Pening. Wisata memberikan dampak secara ekonomi terhadap masyarakat baik dari segi pembukaan lapangan kerja serta peluang melakukan usaha sehingga masyarakat memperoleh keuntungan akan keberadaan wisata. Jika dilihat dari sosial budaya, keberadaan wisata juga penting dalam mempertemukan wisatawan dan mempertemukan antar budaya yang berbeda sehingga dalam wisata tersebut perlu pemeliharaan budaya lokal. Oleh karena itu, dalam upaya pencapaian wisata yang berkelanjutan, dibutuhkan suatu strategi yang tepat. Ada 3 (tiga) tujuan dalam penelitian ini yakni ingin mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Bukit Cinta Rawa Pening, mengetahui alternatif perencanaan strategi dan menentukan prioritas strategi wisata yang berkelanjutan. Dalam menentukan strategi dilakukan identifikasi lingkungan internal eksternal yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berdasarkan indikator – indikator Sustainable Development Tourism. Hasil dari identifikasi lingkungan internal eksternal ini nantinya dianalisis menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE dan matriks SWOT. Dalam menentukan strategi prioritas digunakan metode Analytical Network Process (ANP) sehingga dihasilkan strategi prioritas yakni pertama mengusulkan program pengembangan infrastruktur wisata yang meliputi fasilitas wisata (permainan), fasilitas Tugu Baru Klinting dan Museum Patung Naga Raksasa, sarana transportasi, fasilitas pelayanan di danau serta kedua membekali masyarakat sekitar/memberikan wawasan terhadap masyarakat tentang Bukit Cinta Rawa Pening. ABSTRACKSustainable development tourism is a development effort that covers economic, socio sultural and environmental aspects for the needs present but does not sacrifice future needs.  Bukit Cinta Rawa Pening is one of the tours in Semarang Regency that has a vision of “Realizing Bukit Cinta Rawa Pening as a green open space, theatic and sustainable tourist space” but has not fully implemented sustainable tourism.  If viewed in terms of the environment, this tour has the potential of beautiful natural scenery and also Rawa Pening. Tourism has an economic impact on the community both in terms of opening jobs and opportunities to do business so that people get benefit from tourism. When viewed from social culture, the existence of tourism is also important in bringing tourist together and bringing together different culture sothat tourism needs to preserve local culture. Therefore, in an effort to achieve sustainable tourism, an appropriate strategy is needed. There are 3 (three) objectives in this study, namely to find out the strengths, weakness, opportunities and threats of Bukit Cinta Rawa Pening, find out alternatif strategic planning and prioritize sustainable tourism strategies. In determining the strategy, identification of the external internal environment includes strengths, weakness, opportunities and threats based on indicators- indicators of Sustainable Development Tourism. The results of the identification of this external internal environment will be analyzed using the IFE matrix, EFE matrix, IE matrix and SWOT matrix. In determing priority strategies the Analytical Network Process (ANP) method was used so that priority strategy is generated namely first proposing a tourism infrastructure development program which includes tourism facilities, Tugu Baru Klinting, Naga Raksasa Sculpture, transportations and facilities on the lake and the second equip the surrounding community/provide insight to the community about Bukit Cinta Rawa Pening.
ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PADA FUNGSI PROCUREMENT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus di PT Pertamina Trans Kontinental) Muhammad Faiz Aji Prakoso; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.944 KB)

Abstract

Industri jasa maritime akan mengalami perkembangan yang pesat di tahun 2018. Hal tersebut tentu akan memberikan keuntungan bagi PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Pada pelaksanaannya terdapat berbagai fungsi yang bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan PTK, salah satunya adalah fungsi procurement yang berperan dalam mendapatkan barang dan jasa dalam jumlah dan waktu yang tepat dengan harga dan kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam pelaksanaannya terdapat permasalahan yang terjadi di fungsi procurement, yaitu keterlambatan pengadaan barang ke kapal tujuan. Pada penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan keterlambatan pada fungsi procurement dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis. Metode ini menilai moda kegagalan dengan tiga indikator, yaitu severity, occurance, dan detection. Hasil penilaian selanjutnya akan diolah untuk mendapatkan nilai Risk Priority Number. Berdasarkan hasil RPN akan ditentukan prioritas kegagalan dari moda kegagalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moda kegagalan dengan prioritas tertinggi adalah posisi kapal yang dinamis, regulasi barang impor, barang inden, kesalahan pembuatan PR, dan barang tidak sesuai spesifikasi Abstract  [Delay Factor Analysis on Procurement Function with Failure Mode and Effect Analysis] The maritime services industry will experience rapid growth in 2018. It will certainly provide benefits for PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). In the implementation there are various functions that work synergistically to achieve the objectives of PTK, one of which is a procurement function that plays a role in obtaining goods and services in the right amount and time with the price and quality that can be accountable. In the implementation there are problems that occur in the procurement function, namely the delay of procurement of goods to the ship destination. In this study, the author aims to determine the factors that cause delays in the procurement function using the Failure Mode and Effect Analysis method. This method assesses the failure mode with three indicators, namely severity, occurance, and detection. The results of the next assessment will be processed to get the value of Risk Priority Number. Based on RPN results will be determined priority failure from failure mode. The results showed that the failure mode with the highest priority was the dynamic ship position, the regulation of imported goods, the indent goods, the mistake of making the PR, and the goods not according to specification.
PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA KABUPATEN KEBUMEN MENJADI OBYEK WISATA UNGGULAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP, SWOT DAN QSPM Agus Indra Winarko; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 3 (2015): Wisuda Juli Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.54 KB)

Abstract

Kabupaten Kebumen salah satu dari Kabupaten di Jawa Tengah memiliki obyek pariwisata yang potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil pembobotan dengan metode AHP, pantai Logending dipilih sebagai obyek wisata yang akan dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan variabel marketing mix 7P Pantai Logeding, mendeskripsikan SWOT, dan memberikan rekomendasi alternatif strategi untuk pantai Logending. Dalam menentukan strategi yang digunakan untuk mengembangkan Pantai Logending, metode yang digunakan adalah pembuatan matriks SWOT, penentuan strategi alternatif, pembobotan menggunakan matriks EFAS dan IFAS, dan menentukan usulan alternatif strategi terpilih menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Dalam pembuatan kuesioner pengembangan pariwisata digunakan unsur Marketing Mix 7P untuk mengetahui kondisi pantai Logending saat ini.Penelitian ini mendefinisikan 14 poin kekuatan dan 7 poin kelemahan, serta 5 poin peluang dan 4 poin ancaman yang dimiliki Pantai Logending, skor terbesar IFAS dengan poin terdapatnya sarana bermain anak-anak dengan poin sebesar 0,196, dan poin terbesar untuk EFAS adalah untuk poin Obyek Wisata Pantai Logending akan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar dengan skor sebesar 0,436. Hasil alternatif yang dipilih untuk diusulkan pada pemerintah setempat adalah strategi pengembangan produk dengan poin 6,55. ABSTRACT Kebumen is one of district in central java, which have potential object of tourism can be developed. Based on the calculation by the method of AHP, the coast of logending was chosen as a tourist attraction to be developed. This research aims to identify variable marketing mix 7p of Logeding, described SWOT, and recommend an alternative strategy to shore Logending. To  determine a strategy used to develop the coast of Logending , the methods used in the research was making SWOT matrix, determine an alternative strategy, the weightings of IFAS and EFAS matrix, and formulating strategies use Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). In the development of tourism kuesioner use a marketing mix 7P to determine the condition of Logending.This research defines 14 points strength and 7 points weakness, 5 points opportunities  and 4 points  threat that owned the coast logending, largest scores of  IFAS points across with a means of playing children  with points of 0,196 and points to EFAS largest is to points coast tourist attractions  logending will give extra income for the people around with weights worth 0,436.The results of alternative was chosen to be proposed on local government is product development strategy with points 6,55.
Penyusunan Alternatif Produksi Bersih Di UKM Batik Cap Kota Pekalongan Studi Kasus pada UKM Agus Wijaya dan UKM Ganesha Tenny Monika; Aries Susanty; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik is one part of the creative industry of crafting giving big contribution to Gross Domestic Product. Growth of batik industries which more and more its amount generate impact to growth of economics and contamination of environment. This study aim to analyse, identify and compile some cleaner production alternative which is possible applied at Small and Medium Enterprise (SMEs) Batik Cap in Pekalongan. From identifying yielded waste amount and type in each batik production process, in general both SMEs yield the same waste that is liquid waste, solid and gas. Liquid waste represent the biggest waste of  its amount. Identify environmental performance with calculation of index EPI (Environmental Performance Indicator) at two SMEs that is SMEs Agus Wijaya and SMEs Ganesha show negative value each of - 130,83 and - 401,62 meaning that environmental performance both SMEs not yet as according to standard quality of textile liquid waste and batik. From both identifying above compiled cleaner production alternative of waste management that is : collecting the droplets of wax from the process stamping than reuse it, recycle the collected wet wax from pelorodan process, reuse the wastewater from dyeing process, usage of padder machine, reduce the use of synthetic dyes with natural dyes, reuse the water from washing and flushing process as long as 2 days before disposal, construction the malam catcher (kowen), reuse the water from pelorodan process as long as 3 days before disposal and construction the simple Waste Water Treatment Process (WWTP). This formation alternative is expected can minimization the waste which is yielded so that SMEs can take care of environment and conduct efficiency produce concurrently.
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN JOB HAZARD ANALYSIS (STUDI KASUS PT. PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU) Hangestya Luri; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 1 (2019): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.775 KB)

Abstract

Seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan keselamatan terhadap pekerja, mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan upaya penerapan dan perbaikan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Proses produksi di PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu ini sendiri memiliki rangkaian kerja yang tidak terlalu kompleks, namun potensi risiko yang ditimbulkan cukup tinggi, seperti terpapar bahan kimia berbahaya, berkerja di ketinggian, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam rentan tahun 2014-2015 terjadi kecelakaan kerja dengan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Hal ini mendasari penulis untuk melakukan penelitian potensi risiko yang berkaitan dengan permasalahan K3 di Main Gathering Station PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, kemudian menganalisanya untuk mendapatkan peringkat risiko, dan memberikan rekomendasi yang dapat mungkin dilakukan oleh perusahaan. Analisis risiko yang dilakukan menggunakan Job Hazard Analysis dengan mengacu pada Manajaemen Risiko AS/NZ 4360:2004. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa beberapa langkah kerja masih memiliki nilai risiko yang tinggi dan masuk kategori ekstrem, yaitu pekerja menghirup benzene yang berbahaya, terpapar gas H2S, menghirup bensin saat uji laboraturium, serta pekerja terpeleset dan terjatuh dari ketinggian. Perusahaan direkomendasikan untuk mengawasi pemakaian alat pelindung diri secara ketat, memasang handrail saat melakukan pekerjaan di tempat tinggi, menerapkan prosedur kerja dan prosedur alat, mengurangi posisi tubuh yang tidak ideal, seperti membungkuk dan jongkok yang terlalu lama, serta melakukan pembersihan rutin pada area loading dan unloading. ABSTRACTFollowing the increasing awareness of workers' safety and health had induced corporations to amplify the applications and the improvement of Safety, Health and Environment's (SHE) program. Production process in PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu has relatively simple series of works, nevertheless imposing high potential risks and hazards; similarly a constant exposure to dangerous chemicals, working on a height, etc. Furthermore, according to the data provided, within 2014 until 2015 workers' accidents had caused a considerably huge amount of loss to the company. These issues insinuate a further research concerning potential risks affiliated with SHE's predicament specifically within Main Gathering Station PT Pertamina Asset 4 Field Cepu to be able to analyse and arrange a risk rating, in addition to suggest a possible recommendation to the respective company. Job Hazard Analysis is first applied, refer to the Risk Management AS/NZ 4360:2004. The result indicates that some of the working procedures have a high risk rating and concluded to be within the extreme range of level, for instance; the possibility of inhaling benzene, continual exposure to H2S gas, insufflating gasoline in the process of laboratorium check, and the occurence of slipping and falling. The advanced analysis advices company to tightly supervise the usage of protective equipment, installing handrails in height working area, applying working procedure and tool procedure, decreasing uncomfortable body-posture in working process, e.g. bending down and squating down for lengthy-time, and finally a regular cleaning-up routine in the loading and unloading area.
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL OPERATOR SEWING DENGAN MENGGUNAKAN NASA TLX (SK: PT. Arindo Garmentama Semarang) Dyah Ayu Puspitaningtyas; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.35 KB)

Abstract

PT.Arindo Garmentama merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang garmen khususnya dalam memproduksi pakaian anak-anak. Padatnya permintaan membuat PT Arindo Garmentama harus merencanakan jadwal dan target produksi setiap hari. Target produksi yang dibebankan pada operator di lantai produksi berbeda-beda tergantung demand dari customer. Dalam menjalankan proses bisnisnya setiap satu desain pakaian akan dibebankan untuk satu line. Perusahaan dalam proses produksinya menetapkan bahwa dalam 1 jam bekerja, setiap line harus memenuhi suatu target produksi. Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah semua line tidak dapat memenuhi target produksi yang diberikan oleh perusahaan. Target produksi yang besar dengan tingkat kesulitan pekerjaan yang tinggi ditambah dengan tuntutan kerja yang tinggi membuat beban mental operator semakin besar. NASA TLX merupakan suatu alat, yang dapat digunakan untuk mengetahui beban mental. Beban kerja mental yang diterima oleh operator sewing PT Arindo Garmentama saat menerima target produksi dari perusahaan adalah sebesar 73,04. Dari rata-rata pemberian nilai terhadap faktor yang mempengaruhi beban kerja mental, tingkat frustasi dan kebutuhan waktu menjadi faktor utama yang mempengaruhi beban mental pekerja, yaitu dengan nilai rata-rata untuk tingkat frustasi sebesar 82,23 atau mempengaruhi sebesar 18,6 % dari keenam faktor dan untuk kebutuhan waktu sebesar 77,46 atau sebesar 17,52% dari keenam faktor yang ada.  Abstract (The Analysis of Mental Workload of Sewing Operator, Using NASA TLX Method) PT.Arindo Garmentama is a manufacturing company engaged in the garment producing children's clothes. Demand’s density makes the company must plan production schedules and targets every day. Production targets that imposed on the production floor operators are differented by demand from customers. In running the business processes, every line of production will be charged with different clothing design. In PT Arindo Garmentama, the production process stipulates that every 1 hour work, each line must meet a production target of an article. In this research, the problem is the line cannot meet production targets that provided by the company. Large production targets with a high degree of difficulty and high job demands make the mental workload of operators larger. With NASA TLX, the mental workload of the operators can be discovered. Mental workload of sewing operator when receiving production target of the company is 73.04. From the average of scoring the factors that affect mental workload, frustration levels and time’s need become the main factors, affecting the mental workload of workers, with an average value for the level of frustration at 82.23 or affecting 18.6% of sixth factor and time’s need at 77.46 or affecting 17.52% of the six factors that exist.
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Instalasi RawatInap Dengan Gabunngan Metode Servqual, Importance Performance Matrix Dan Kano Model Ke Dalam Quality Function Deployment (Studi Kasus Instalasi Rawat Inap RS Panti Wilasa Citarum Semarang Nita Trisnawati; Bambang Purwanggono; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RS Panti Wilasa Citarum Semarang merupakan rumah sakit milik swasta, sehingga dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya supaya keberadaan rumah sakit tersebut dapat sesuai dengan fungsinya di masyarakat. Berdasarkan laporan evaluasi survei kepuasan pelanggan pada tahun 2007 sampai tahun 2010 rata-rata indeks pelayanan RS Panti Wilasa Citarum tersebut belum maksimal yaitu terjadi penurunan dan masih kurang dari 70 %. Hal ini masih jauh dari target yang  ingin dicapai yaitu sebesar 80 %. Sehingga pihak rumah sakit perlu melakukan peningkatan kualitas didasarkan pada keinginan pelanggan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan ekspektasi dari pelayanan instalasi rawat inap, mengetahui tingkat kepuasan pasien dan memberikan urutan prioritas perbaikan kualitas pelayanan RS Panti Wilasa Citarum . Metode pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggabungkan Metode SERVQUAL, Importance Performance Matrix,  Model Kano pada Quality Function Deployment. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan kesenjangan terbesar untuk GAP 1 dan GAP 5 terdapat pada dimensi Responsiveness. Selain itu dari 33 variabel yang diteliti terdapat 14 variabel yang harus diperbaiki yang akan menjadi customer needs pada house of quality yaitu berdasarkan nilai gap 1 dan gap 5 yang menunjukkan angka negatif, yang termasuk dalam kuadran I pada Importance Performance Matrix, dan termasuk kategori Must-be pada model kano. Dari hasil analisa dengan QFD terdapat 20 respon teknis dengan urutan prioritas perbaikan yaitu pelatihan customer service excellent; penetapan standar ketepatan dan kecepatan waktu pelayanan; penambahan petugas dan sarana prasarana; Penambahan fasilitas pelayanan; penambahan fasilitas pendukung yang lengkap; penyempurnaan dan pengembangan SOP; penambahan fasilitas ruang kamar; penyemprotan serangga secara teratur; penambahan fasilitas medis kedokteran dan penunjang medis yang sesuai dengan kemajuan teknologi; penerapan pelayanan pasien tanpa membedakan status; menu makanan ditambah agar lebih bervariasi; penetapan  dan pemberlakukan jadwal piket; melakukan pertemuan atau rapat komite medik secara teratur; penyesuaian biaya pengobatan; pemberian reward dan punishment; petugas keamanan melakukan patroli secara rutin; Pemasangan kamera CCTV; pengecekan jadwal pemeriksaan secara rutin; pengadaan kotak saran; perawatan fasilitas medis maupun non medis
ANALISIS PENGARUH FAKTOR GREEN PURCHASE INTENTION TERHADAP PRODUK DETERGEN RAMAH LINGKUNGAN (LERAK) MENGGUNAKAN METODE LINEAR REGRESSION Bayu Dwi Sutrisno; Nia Budi Puspita Sari; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.258 KB)

Abstract

Preferensi pengaruh faktor green purchase intention terhadap produk detergen ramah lingkungan (lerak). Kesadaran masyarakat dunia saat ini akan pentingnya kelestarian lingkungan semakin meningkat, perilaku ini dapat dilihat dari pola konsumsi masyarakat yang mulai menginginkan produk ramah lingkungan. Kondisi ini membuat banyak produsen mengadaptasi masalah lingkungan di setiap produk-produknya. Produk-produk yang mengadaptasi masalah lingkungan green product dapat membuka jalan bagi produsen untuk masuk ke pasar ramah lingkungan seperti halnya detergen ramah lingkungan lerak. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tiap-tiap faktor terhadap intensi pembelian terhadap produk ramah lingkungan. Faktor-faktor yang diteliti yaitu eviromental concern, social influence, self image, enviromental knowledge, dan perceived product price and quality terhadap green purchase intention. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa semua faktor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap green purchase intention detergen ramah lingkungan, namun faktor paling berpengaruh besar yaitu enviromental knowledge yang merupakan dimensi terpenting dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap intensi pembelian detergen ramah lingkungan. ABSTRACTPreference of influence of green purchase intention factor to environmentally friendly detergent product (lerak). Awareness of the current world community of the importance of environmental sustainability is increasing, this behavior can be seen from the consumption patterns of people who start wanting environmentally friendly products. This condition makes many manufacturers adapt environmental problems in each of its products. Products that adapt to green product environmental issues can pave the way for manufacturers to enter eco-friendly markets as well as environmentally friendly detergents lerak. In this study using survey methods to determine the extent of influence of each factor to the intention of purchasing to environmentally friendly product. Factors studied are eviromental concern, social influence, self image, enviromental knowledge, and perceived product price and quality against green purchase intention. From the results of this study found that all these factors have a significant influence on the green purchase intention of environmentally friendly detergent, but the most influential factor is the enviromental knowledge which is the most important dimension and has the most significant influence on the intention of purchasing environmentally friendly detergent.
Co-Authors Aditya Wiratama Putra Agus Indra Winarko Andana Cantya Prayodya Anthony Budi Purnama Arfan Bakhtiar Ariani Putri Winanda, Ariani Putri Aries Susanty Arif Susilo Utomo Artati Rut P. Girsang Ary Arvianto Audy Yumna Ardila Ayu Inggriani Keswari Bambang Purwanggono Bayu Dwi Sutrisno Catur Indra Agusman Christian Hendriawan Darminto Pujotomo Denny Nurkertamanda Dian Purnamasari Diana Puspita Sari Diana Puspitasari Dyah Ayu Puspitaningtyas Dyah R. Rasyida Eko Lisysantaka Fahrudin Fahrudin Fairus Zakiah Fairuz Zakiah Fanani, Muhammad Zainal Fatrin Muljadi Fauzan Syahrani Fery Ramadhani Fuzie Priatamphatie Fuzie Priatamphatie, Fuzie Gregorius Budhi Wisnu Hangestya Luri Haryo Santoso hilda prabandini Humairah, Natia Intan Arthantia Iswandharu, Aditya Dimas Jeffry Pane Karina Karina Karina Karina Kharisma Panca Kurniawati Khoirunisa Istiqobudi Krisnanto, Sigit Heru Luh Made Indah Sri Handari Adiputra M. Mujiya Ulkhaq Manik Mahachandra Marsius Sihombing Marudut Mujur Mas Ajeng Puspito Astuti Maya Kartika Medisia Pertiwi Mega Inayati Rif’ah Meredith D Renjaan, Meredith D Meylani Meylani Mochamad Irfan Try Handoko Muhammad Faiz Aji Prakoso Nadia Cynthia Dewi, Nadia Cynthia Nadia Cythia Dewi Naniek Utami Handayani Nia Budi Puspita Sari Nia Budi Puspitasari Nita Trisnawati Noka Lisano Noor Charif Rachman Novie Susanto Novika Rahayu, Novika Nurrizki, Muhammad Risvan Pandu Martino Prasetyo Yulianto Pratiwi, Icha Putri Purnawan Adi Wicaksono R. Ristanto Baskoro, R. Ristanto Ramadhani, Fery Rani Rumita Renaldi, Stellya V. Retno Diyah Anggraeny Rezha Risdiyansyah Pradikdaya Rosi Puspitasari Sadam Samsudin Sari Aji Dwijayanti Septiana Puji Lestari Septiana Puji Lestari Silvia Merdikawati Singgih Saptadi Sinta Nurmalasari Sitompul, Boynard Giovinda Sri Hartini Sri Hartini Hartini Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sriyanto Supartini Supartini Suryo Wiwoho Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho WP Tenny Monika Tri Setyo Wicaksono Tri Setyo Wicaksono Widharto, Yusuf William Ariel Yosia Bunga Wiwik Budiawan Wiwik Budiawan Zahra, Lutfia