Claim Missing Document
Check
Articles

DESAIN SISTEM INFORMASI CREW MANPOWER PLANNING (CMPP) PT. GARUDA INDONESIA TBK. DENGAN INTEGRATED DEFINITION – FUNCTION MODELLING (IDEF0) DAN INTEGRATED DEFINITION – DATA MODELLING (IDEF1X) Khoirunisa Istiqobudi; Singgih Saptadi; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.37 KB)

Abstract

Business process modelling merupakan sebuah aktivitas yang bertujuan untuk memahami sebuah proses bisnis dari suatu organisasi. Proses bisnis merupakan aktivitas penting di dalam sebuah perusahaan, contohnya pada dunia penerbangan, untuk meningkatkan pelayanan transportasi udara, PT. Garuda Indonesia menyusun rencana penaikan investasi jumlah armada pesawat untuk dioperasikan. Faktor pendukung pengoperasian armada-armada pesawat tersebut adalah cockpit crew manpower planning (CMPP). Dalam penelitian ini, adanya proses bisnis yang terstruktur akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam mengeksekusi rencana perusahaan terkait CMPP.  Tujuan dari penelitian ini adalah membuat usulan desain perbaikan sistem informasi untuk aktivitas CMPP PT. Garuda Indonesia. Proses bisnis dimodelkan dengan berdasarkan komponen information system building blocks yang berfokus pada proses dan data. Penyusnan model proses pada sistem informasi dilakukan dengan analisis terhadap proses bisnis aktivitas terkait dan analisis proses bisnis dilakukan dengan desain IDEF0 pada konsisi saat ini (as-is). Perbaikan sistem informasi dilakukan dengan perancangan proses menggunakan IDEF0 to-be. Sedangankan model data disusun berdasarkan model IDEF0 (as-is dan to-be) dalam perencanaan desain data berupa IDEF1X yang memperlihatkan hubungan antar entitas dalam aktivitas terkait.  ABSTRACTINFORMATION SYSTEM DESIGN FOR CREW MANPOWER PLANNING (CMPP) PT. GARUDA INDONESIA TBK. USING INTEGRATED DEFINITION – FUNCTION MODELLING (IDEF0) AND INTEGRATED DEFINITION – DATA MODELLING (IDEF1X). Business process modelling is an activity that aims to understand a business process of an organization. Business process is an important activity in a company, for example in the world of aviation, to improve air transportation services, PT. Garuda Indonesia plans to increase investment in the number of aircraft fleets to operate. Supporting factors for the operation of the aircraft fleets were the cockpit crew manpower planning (CMPP). In this study, the existence of a structured business process will improve the efficiency and effectiveness of the company in executing the company's plans related to CMPP. The purpose of this research is to make a design proposal for information system improvement for CMPP activities of PT. Garuda Indonesia. Business processes are modeled by component information system building blocks that focus on processes and data. The preparation of the process model in the information system is carried out by analyzing the business processes of related activities and analyzing business processes carried out with the IDEF0 design in the current condition (as-is). Improving the information system is done by designing the process using IDEF0 to-be. While the data model is arranged based on the IDEF0 model (as-is and to-be) in the data design planning in the form of IDEF1X which shows the relationships between entities in related activities. 
Usulan Penjadwalan Kebijakan Maintenance Mesin CNC Waldrich Siegen pada Departemen Permesinan Divisi Mijas PT.X (Persero) Fuzie Priatamphatie; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.778 KB)

Abstract

PT. X (persero) merupakan badan usaha milik negara yang memproduksi berbagai macam alat berat untuk keperluan militer dan non militer. PT. X (persero) merupakan perusahaan yang menggunakan sistem job to order  dalam melakukan proses produksinnya. PT X memiliki pengerjaan proyek dengan budget yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat mencapai puluhan juta rupiah, oleh sebab itu perusahaan akan selalu berusaha meminimalkan terjadinya keterlambatan produksi, dimana salah satu penyebab keterlambatannya ialah adanya kerusakan mesin di lantai produksiMesin CNC horizontal milling merek waldrich siegen yang dimiliki oleh PT. X adalah mesin yang digunakan untuk membentuk raw material yang ada menjadi suatu produk sesuai dengan orderan yang ada dan merupakan mesin yang paling sering digunakan dibandingkan mesin lain. Mesin CNC horizontal milling merek waldrich siegen  mengalami minimal satu jenis kerusakan dalam 1 bulan selama periode Juli 2012 –Juni 2013. Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai distribusi frekuensi breakdown dari mesin CNC horizontal milling merek waldrich siegen, menganalisa Maintenance Policy yang telah digunakan saat ini oleh perusahaan, dan memberikan biaya paling minimum untuk mengurangi breakdown mesin. Dan mengevaluasi ulang jadwal preventif maintenance policy yang telah digunakan saat ini oleh perusahaan, apakah telah memberikan biaya yang paling minimal. Dari hasil perhitungan didaptkan perhitungan biaya kebijakan preventif maintenance untuk pada periode 7 minggu dengan biaya perawatan sebesar Rp 237.347,- sedangkan repair only policy Rp 379.292,-   ABSTRACT Proposed Scheduling Maintenance Policy Waldrich Siegen CNC Machine Machinery Division at the Department of Mijas PT.X (Persero). PT. X (Persero) is a state-owned enterprise which manufactures various kinds of heavy equipment for military and non-military purposes. PT. X (Persero) is a company that uses a system job to order in the production process. PT X has a project with a budget that is issued by the company can reach tens of millions of rupiah, therefore the company will always endeavor to minimize the delays in production, where one of the causes of the delay is that the damage to the machine on the production floor CNC horizontal milling machine waldrich siege brand owned by PT. X is a machine used to form the raw material into a product that is in accordance with existing orders and is most frequently used machine than other machines. CNC horizontal milling machine brand waldrich siegen experienced at least one type of damage in one month during the period July 2012-June 2013. The purpose of the execution of this study is to provide an overview of the frequency distribution of breakdown of horizontal CNC milling machine brand waldrich siegen, analyze Maintenance Policy, which has been used today by the company, and provide the most cost minimum to reduce engine breakdown. And re-evaluate the preventive maintenance schedule for the policy that has been in use today by the company, would have given the most minimal cost. Be obtained from the calculation of policy costing preventive maintenance for the period of 7 weeks at a cost of IDR 237.347,- while the maintenance repair policy only IDR 379 292,-
ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani Rumita
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No.2 Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.699 KB)

Abstract

PT. Charoen Pokphand Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pembuatan pakan ternak. Dalam  melakukan aktivitas produksinya tersebut  perusahaan mengalami masalah tentang kualitas produk. Pada bulan februari, maret, juli, agustus, september, oktober, november dan desember tahun 2012 jumlah cacat telah melebihi target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 400.000 kg/bulan. Mix up merupakan jenis cacat yang paling dominan pada tahun 2012, dengan jumlah keseluruhan adalah 4.293.900 kg/tahun atau 60,29 % dari jumlah cacat keseluruhan. Dampak mix up terhadap hewan  ternak yaitu dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada ternak serta kematian ternak. Untuk mengidentifikasi risiko terjadinya cacat mix up pada produk pakan, maka dalam penelitian ini digunakan metode FMEA. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas kegagalan dari terjadinya cacat mix up dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi risiko cacat mix up pada pakan. Berdasarkan hasil perhitungan nilai RPN dapat dilihat bahwa moda kegagalan kecepatan vibrator berkurang dan roll pellet aus memiliki nilai RPN tertinggi yaitu masing-masing sebesar 105. Rekomendasi untuk kegagalan kecepatan vibrator berkurang yaitu dengan mengganti selang yang bisa menahan tekanan angin sebesar 5 bar secara berkala serta membuat prosedur pemasangan selang vibrator, sedangkan untuk roll pellet aus yaitu dengan mengganti roll pellet secara berkala serta membuat prosedur pemasangan roll pellet.
MANAJEMEN RISIKO PADA DISTRIBUSI PRODUK PT XYZ Ayu Inggriani Keswari; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.713 KB)

Abstract

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi handphone di Indonesia. Dalam melakukan pendistribusian barang masih terdapat beberapa kasus yang terjadi seperti kehilangan, barang tertukar, terlambat, dan barang rusak. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui langkah mitigasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi dampak risiko yang ditimbulkan. Tahapan yang dilakukan adalah menghitung skor risiko dengan mengalikan skala dampak yang dihasilkan dengan frekuensi terjadinya risiko, selanjutnya membuat peta risiko, menganalisis risiko yang memiliki skor terbesar, kemudian menentukan mitigasi risiko yang dapat dilakukan perusahaan. Pada perhitungan skor risiko, risiko yang memiliki skor terbesar adalah barang tertukar dan barang hilang di ekspedisi dengan masing-masing memiliki skor sama yaitu 12. Selanjutnya analisis penyebab dengan menggunakan metode 5 whys untuk menemukan akar permasalahan yang terjadi, untuk barang tertukar akar masalahnya adalah penulisan tujuan yang tidak jelas, sedangkan untuk kehilangan di ekspedisi disebabkan oleh faktor pekerja dari ekspedisi sendiri. Sehingga rekomendasi yang diberikan adalah dengan membuat form pengiriman yang lebih jelas dengan diketik, membuat perjanjian untuk tidak melakukan pembongkaran barang dan memberikan sanksi berupa penurunan nilai untuk performansi saat dilakukan penilaian ekspedisi, dan saat penilaian ekspedisi faktor utama yang dipertimbangkan tidak hanya biaya yang murah namun juga tingkat performansi serta membuat form penerimaan barang oleh ekspedisi ataupun Marketing Dealer untuk memudahkan melakukan pelacakan saat kehilangan.  Abstract          Risk Management of Product Distribution in PT XYZ. PT XYZ is one of the companies that produce mobile phones in Indonesia. In conducting the distribution of goods there are still some cases such as lost, exchanged goods to another destination, delayed, and damaged goods. The study was conducted with the aim of knowing the mitigation measures that can be undertaken by companies to mitigate the risks. First step is to calculate the risk score by multiplying the scale of the impact generated by the frequency of occurrence of the risk, then mapping the risks, analyzing risks that have the greatest score, then determine the risk mitigation that can be done by the company. In the calculation of risk scores, risk having the greatest score is exchanged goods and goods lost in expedition which score is 12. Further analysis of the causes by using five whys method to find the root of the problems that occurs, for exchanged goods root problem is the destination written are not clear, while the loss in the expedition due to the labor factor of the expedition itself. So the recommendation is to make clearer the delivery form with typed, making an agreement between the company and expedition about unloading goods and providing sanctions in performance assessment moment for the expedition, and when the expedition assessment the main factors to be considered not only low cost but also the performance level and create a form of receipt of goods by the expedition or Marketing Dealer for easy tracking when lost happened.
PERENCANAAN KEGIATAN MAINTENANCE DENGAN METODE RCM II STUDI KASUS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG hilda prabandini; Bambang Purwanggono; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi mi instan. Permasalahan yang dihadapi adalah terganggunya proses produksi yang disebabkan oleh komponen mesin yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik sehingga tingkat downtime perusahaan kian meningkat selama tiga tahun terakhir. Untuk menangani hal tersebut, peneliti mengusulkan perencanaan kegiatan maintenance pada PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang menggunakan metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II). Melalui metode ini diperoleh identifikasi kegagalan, prioritas resiko kegagalan, menentukan kegiatan perawatan yang sesuai dengan memperhatikan konsekuensi kegagalan serta interval perawatan optimal berdasarkan kriteria nilai reliability. Proses penentuan interval perawatan dalam penelitian ini memanfaatkan software Weibull++9. Berdasarkan hasil penelitian, kebijakan  scheduled discard task digunakan untuk menghadapi modus timing belt 510 putus dengan interval penggantian komponen 1002 jam dan oil filter kotor dengan interval penggantian komponen 2289 jam, sedangkan kebijakan on condition task digunakan pada modus tutup fryer patah dan mangkok fryer patah dengan interval pemeriksaan kondisi komponen masing-masing 1 minggu.  Abstract:PT Indofood CBP Sukses Makmur , Tbk Noodle Division Semarang Branch is  a company which is engaged in the production of instant noodles . The problem faced by this company is the disruption of the production process which caused by engine components that do not function properly, so that the company is increasing the level of downtime during the last three years . To handle this, the researchers propose a planning of maintenance activities on PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division Semarang Branch using method Reliability Centered Maintenance II (RCM II). By this method, we can obtained identification of failure , the risk priority of failure , determine the appropriate treatment activities with due regard to the consequences of failure and the optimal maintenance interval based on the criteria of reliability values . The process of determining maintenance intervals in this study is obtained by using the Weibull + +9 software . Based on the results of this research , policy scheduled discard task is used to deal with the failure mode timing belt 510 broken with component replacement intervals 1002 hours and oil filter dirty with component replacement intervals 2289 hours. While the policy on condition task  is used to deal with the failure mode broken fryer lid and broken fryer bowl, the interval for checking the condition of each component is 1 week . 
ANALISIS KECACATAN PRODUK KAIN COTTON DI DEPARTEMEN PRINTING PADA PT.KUSUMAHADI SANTOSA DENGAN METODE C-CHART Fery Ramadhani; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 1 (2018): WISUDA PERIODE JANUARI 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.215 KB)

Abstract

PT. Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Permasalahan yang dialami perusahaan adalah masih banyaknya kecacatan yang terjadi terjadi pada kain jenis kain cotton dalam produksi printing. Kondisi ini dapat menyebabkan kerugian secara finansial maupun non finansial. Metode pengendalian kualitas yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan metode C-Chart, diagram pareto, dan diagram sebab akibat. Tujuan dari penelitian ini (1) mengetahui batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) pada diagram peta pengendalian C-Chart (2) Untuk mengetahui rata-rata kecacatan produk kain cotton. (3) Untuk mengetahui jenis kerusakan kain yang sering terjadi pada PT. Kusumahadi Santosa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui rata-rata kerusakan kain cotton pada tahun 2015 sebesar 1249 unit dengan batas pengendalian atas (UCL) sebesar 1355.02 dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar 1142.98. Dengan kerusakan tertinggi di tahun 2015 pada bulan juni dengan kerusakan sebanyak 1347 unit dan kerusakan paling sedikit terjadi pada bulan desember dengan kerusakan sebanyak 1153 unit. Dari perhitungan nilai  UCL dan LCL yang dilakukan dengan menggunakan metode C-chart dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat data yang out of control atau dalam kata lain masih terkendali. Jenis kecacatan yang terdapat pada kain cotton antara lain warna tidak sesuai, blobor, nglipat, nggaler/bergaris, dan noda. AbstractTitle : Product Defect Analysis in Printing Department PT. Kusumahadi Santosa with C-Chart Method. PT. Kusumahadi Santosa is a company engaged in the textile industry. Problems experienced by the company is still the number of defects that occur occur on the type of cotton fabric in printing production. This condition can cause financial and non financial loss. Quality control method used in research by using method of C-Chart, pareto diagram, and cause and effect diagram. The purpose of this study (1) to know the upper control limit (UCL) and lower control limit (LCL) on the C-Chart control chart map (2) To know the average damage of cotton cloth products. (3) To know the type of fabric damage that often occurs at PT. Kusumahadi Santosa.Based on the result of the research, it is known that the average cotton fabric damage in 2015 is 1249 units with the upper control limit (UCL) of 1355.02 and the lower control limit (LCL) of 1142.98. With the highest damage in 2015 in June with damage of 1347 units and the least damage occurred in December with damage as many as 1153 units. From the calculation of UCL and LCL values performed using C-chart method can be concluded that there is no data out of control or in other words still under control. The types of defects found in cotton fabric include skewing, bowing, Crease, stripes, and stains..
Usulan Model Persediaan Dengan Metode Hadley-Within Dan Chiu Approximation Dengan Mempertimbangkan Pengembalian Pada Produk Farmasi Di RSUD Kardinah Rosi Puspitasari; Ary Arvianto; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.846 KB)

Abstract

Keberadaan persediaan bagi suatu instansi merupakan hal yang penting dan tidak dapat dihindari, namun keberadaannya sering dianggap sebagai pemborosan. Oleh karena itu, pengendalian persediaan adalah hal yang penting untuk dilakukan agar kebutuhan akan suatu produk dapat terpenuhi secara optimal. Unit farmasi adalah instalasi pendukung bagi Rumah Sakit sebagai sarana penyedia obat. Obat merupakan salah satu produk yang memiliki masa kadaluwarsa. Pada kondisi manajemen unit logistik farmasi di RSUD Kardinah saat ini terdapat obat yang tidak mengalami penjualan selama 3 bulan berturut-turut atau deathstock akibat obat mengalami slow moving stock sehingga obat-obat tersebut menumpuk terlalu lama digudang dan menyebabkan biaya persediaan yang besar akibat biaya simpan yang besar. Obat-obat yang akan kadaluwarsa harus di lakukan return ke supplier dengan lead time rata-rata 5 bulan, hal ini menimbulkan resiko stockout dan opportunity lost yang tinggi atas penjualan obat-obat tersebut. Maka perlu dilakukan pengendalian persediaan dengan mempertimbangkan demand yang probabilistik, masa kadaluwarsa dan pengembalian produk agar total biaya persediaan minimum. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kuantitas pemesanan obat yang optimal dan meminimalkan kuantitas obat kadaluwarsa yang di return. Dari hasil perhitungan numerik dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dapat menyelesaikan masalah dari unit farmasi pada RSUD Kardinah yang memiliki suatu sistem persediaan dengan faktor demand probabilistik, kadaluwarsa dan pengembalian produk.
PENERAPAN LEAN HEALTHCARE UNTUK MEREDUKSI WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP OBAT JADI PADA DEPO FARMASI MERPATI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Fauzan Syahrani; Dyah Ika Rinawati; Darminto Pujotomo
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.45 KB)

Abstract

Lean adalah suatu metode perbaikan secara berkelanjutan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah pada perusahaan. Penerapan lean dalam dunia industri telah berkembang pesat pada berbagai sektor, termasuk sektor pelayanan kesehatan yang dikenal dengan lean healthcare. RSUP Dr. Kariadi sebagai salah satu rumah sakit rujukan terbesar di Jawa Tengah dituntut untuk meningkatkan pelayanannya. Dalam penelitian ini ditemukan adanya aktivitas-aktivitas serta faktor-faktor yang menyebabkan lamanya waktu pelayanan pada Depo Farmasi Merpati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi waste yang mempengaruhi lama waktu tunggu pelayanan resep obat jadi di Depo Farmasi Merpati beserta akar penyebabnya sehingga bisa dilakukan perancangan usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Identifikasi dilakukan dengan pembuatan Current VSM dari proses pelayanan kemudian didapatkan process cycle efficiency yang hanya sebesar 17,36% . Setelah itu dilanjutkan dengan menentukan akar permasalahan dibantu dengan fishbone diagram, kemudian akar-akar masalah tersebut diurutkan prioritasnya dengan metode USG  untuk ditentukan solusinya. Penentuan solusi dilakukan dengan memperhatikan efektivitas, efisiensi, dan kemudahan penerapan yang kemudian menghasilkan 4 solusi alternatif yang diharapkan mampu untuk mengurangi lama dari proses pelayanan yang ada saat ini. Alternatif solusi yang didapatkan adalah menambah loket penerimaan resep, membuat akses langsung ke petugas dispensing, mengoptimalkan sistem informasi, dan membuat sistem peresepan elektronik. AbctractLean is a method of continuous improvement to eliminate or reduce waste and increase added value to the company. Lean implementation in the industrial world has developed rapidly in various sectors, including the health service sector known as lean healthcare. RSUP Dr.Kariadi as one of the largest referral hospitals in Central Java is required to improve its services. In this study found the activities and factors that led to the length of service time at the Depo Farmasi Merpati. The purpose of this study was to identify waste that affects the length of waiting time for drug prescription services at the Depo Farmasi Merpati along with its root causes so that a proposed improvement proposal can be designed to overcome these problems. Identification is done by creating a Current VSM from the service process and then obtaining a process cycle efficiency which is only 17.36%.  After that proceed with determining the root of the problem assisted by fishbone diagram, then the root of the problem is prioritized by the USG method to determine the solution. Determination of the solution is done by taking into the effectiveness, efficiency, and ease of implementation which then produces 4 alternative solutions that are expected to be able to reduce the length of the current service process. An alternative solutions is to add a prescription reception counter, make direct access to dispensing officers, optimize information systems, and make electronic prescribing systems.
EVALUASI WEBSITE E-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE USABILITY TESTING Rezha Risdiyansyah Pradikdaya; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi website e-learning dengan menggunakan metode usability testing. Website digunakan oleh institusi pendidikan sebagai media informasi online yang bisa diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Di Teknik Industri Undip pada saat ini sudah memiliki e-learning yang dibuat pada tahun 2009 yang sekarang kondisinya tidak aktif, serta kondisi ujiannya masih bersifat konvensional. Dari hasil penelitian sebelumnya oleh Wiwoho pada tahun 2016 telah dilakukan perancangan pembangunan website dengan menggunakan metode Learning Management System (LMS) pada Teknik Industri Undip. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil desain produk final telah disesuaikan saran mahasiswa dan masukan dari dosen dengan hasil e-learning berbasis LMS cocok untuk materi pengayaan, forum diskusi, kuis serta pengumpulan tugas. Tetapi perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut dalam mendesain website e-learning untuk memudahkan dosen serta mahasiswa dalam pengoperasiannya. Pada penelitian ini dilakukan usability testing pada rancangan website tersebut untuk mengetahui sejauh mana rancangan website e-learning mudah dipelajari, mudah digunakan, efisien dan tingkat kepuasan user dalam menggunakan berdasarkan komponen utama yaitu learnability, efficiency dan satisfaction. Metode yang digunakan untuk mengukur usability adalah Single Ease Questions (SEQ) dan System Usability Scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rancangan website memiliki nilai usability tinggi pada kategori acceptable sebanyak 67,78, kategori marginal sebanyak 26,67 sedangkan non-acceptable hanya 5,56. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan rancangan website e-learning Teknik Industri Undip sudah mampu memenuhi kriteria usable dari sebuah website. AbstractEvaluation of e-learning website using usability testing method. Websites are used by educational institutions as an online information medium that can be accessed by anyone, anytime and anywhere. In Industrial Engineering Undip at this time already have e-learning made in the year 2009 which is now condition is not active, and condition test is still conventional. From the results of previous research by Wiwoho in 2016 has done the design of website development using Learning Management System (LMS) method on Industrial Engineering Undip. From the results of research can be concluded that the final product design has been adjusted student suggestions and input from lecturers with LMS based e-learning results suitable for enrichment materials, discussion forums, quizzes and collection of tasks. But further evaluation is needed in designing e-learning website to facilitate lecturers and students in operation. In this research, the usability testing on the design of the website to find out the extent to which the e-learning website design easy to learn, easy to use, efficient and the level of user satisfaction in using based on the main components of learningability, efficiency and satisfaction. The methods used to measure usability are Single Ease Questions (SEQ) and System Usability Scale (SUS). The results showed that score the website design has a high usability value in the acceptable category of 67.78, the marginal category of 26.67 while non-acceptable only 5.56. These results indicate that the overall design of e-learning website Undip Industrial Engineering is able to meet the usable criteria of a website.
PERANCANGAN FASILITAS DAN PERENCANAAN INVESTASI PEMBUATAN STASIUN KERJA PEWARNAAN BATIK CAP (Studi Kasus Pada UKM Batik di Kauman – Kota Pekalongan) Mega Inayati Rif’ah; Diana Puspitasari; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mendukung pertumbuhan dan perkembangan UKM, dan Batik merupakan produk kebudayaan (artefac) bangsa Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun sejak zaman dahulu. Pekalongan merupakan kota batik dan memiliki banyak industri kecil sejak dahulu. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, hasil produksi batik cap di Pekalongan mengalami kondisi increasing return to scale, yang artinya masih ada peluang untuk meningkatkan produksi batik melalui peningkatan efisiensi. Penelitian ini dilakukan di salah satu UKM Batik di Pekalongan, UKM Batik Sidoluhur. Saat ini UKM tersebut menggunakan jasa outsourcing untuk proses pewarnaan colet dan perintangan warna. Setelah diteliti ternyata hal ini mengakibatkan lamanya manufacturing lead time (MLT). Sehingga kemudian penelitian ini berusaha meningkatkan efisiensi proses produksinya dengan cara merancang stasiun kerja untuk proses pewarnaan colet dan perintangan warna serta menilai investasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stasiun kerja yang dibutuhkan adalah seluas 128 m2, dan perencanaan investasi berdasarkan metode NPW menunjukkan nilai keuntungan investasi Rp 30.621.710, berdasarkan metode IRR tingkat pengembaliannya 19% (> BI Rate 5,75%), dan berdasarkan metode PP jangka waktu pengembalian nilai investasi ini adalah 2 tahun
Co-Authors Aditya Wiratama Putra Agus Indra Winarko Andana Cantya Prayodya Anthony Budi Purnama Arfan Bakhtiar Ariani Putri Winanda, Ariani Putri Aries Susanty Arif Susilo Utomo Artati Rut P. Girsang Ary Arvianto Audy Yumna Ardila Ayu Inggriani Keswari Bambang Purwanggono Bayu Dwi Sutrisno Catur Indra Agusman Christian Hendriawan Darminto Pujotomo Denny Nurkertamanda Dian Purnamasari Diana Puspita Sari Diana Puspitasari Dyah Ayu Puspitaningtyas Dyah R. Rasyida Eko Lisysantaka Fahrudin Fahrudin Fairus Zakiah Fairuz Zakiah Fanani, Muhammad Zainal Fatrin Muljadi Fauzan Syahrani Fery Ramadhani Fuzie Priatamphatie Fuzie Priatamphatie, Fuzie Gregorius Budhi Wisnu Hangestya Luri Haryo Santoso hilda prabandini Humairah, Natia Intan Arthantia Iswandharu, Aditya Dimas Jeffry Pane Karina Karina Karina Karina Kharisma Panca Kurniawati Khoirunisa Istiqobudi Krisnanto, Sigit Heru Luh Made Indah Sri Handari Adiputra M. Mujiya Ulkhaq Manik Mahachandra Marsius Sihombing Marudut Mujur Mas Ajeng Puspito Astuti Maya Kartika Medisia Pertiwi Mega Inayati Rif’ah Meredith D Renjaan, Meredith D Meylani Meylani Mochamad Irfan Try Handoko Muhammad Faiz Aji Prakoso Nadia Cynthia Dewi, Nadia Cynthia Nadia Cythia Dewi Naniek Utami Handayani Nia Budi Puspita Sari Nia Budi Puspitasari Nita Trisnawati Noka Lisano Noor Charif Rachman Novie Susanto Novika Rahayu, Novika Nurrizki, Muhammad Risvan Pandu Martino Prasetyo Yulianto Pratiwi, Icha Putri Purnawan Adi Wicaksono R. Ristanto Baskoro, R. Ristanto Ramadhani, Fery Rani Rumita Renaldi, Stellya V. Retno Diyah Anggraeny Rezha Risdiyansyah Pradikdaya Rosi Puspitasari Sadam Samsudin Sari Aji Dwijayanti Septiana Puji Lestari Septiana Puji Lestari Silvia Merdikawati Singgih Saptadi Sinta Nurmalasari Sitompul, Boynard Giovinda Sri Hartini Sri Hartini Hartini Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sriyanto Supartini Supartini Suryo Wiwoho Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho WP Tenny Monika Tri Setyo Wicaksono Tri Setyo Wicaksono Widharto, Yusuf William Ariel Yosia Bunga Wiwik Budiawan Wiwik Budiawan Zahra, Lutfia